Informasi Dalam Komunikasi



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………
a.       Latar Belakang……………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….
a.       Pengertian ………………………………………………………………………….
b.      Komunikasi ………………………………………………………………………...
c.       Informasi …………………………………………………………………………...
d.      Informasi dalam Komunikasi Manajemen………………………………………….
e.       Komunikasi Dalam Organisasi……………………………………………………..
f.       Model Komunikasi dalam Organisasi………………………………………………
g.      Pedoman komunikasi yang baik……………………………………………………
h.      Penerapan Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan…………………………

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………...
a.       Kesimpulan ………………………………………………………………………..
b.      Saran ………………………………………………………………………………
c.       Daftar Pustaka …………………………………………………………………….














BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manajemen terhadap pelanggan bermetamorfosis bisnis yang kompleks. Pelanggan banyak mempunyai kebutuhan sedangkan perusahaan mempunyai banyak produk alternatif. Adanya persaingan antara perusahaan maka setiap perusahaan berusaha untuk menawarkan yang terbaik bagi pelanggannya baik berupa produk maupun jasa. Untuk itu perusahaan membutuhkan tenaga administrasi untuk bertindak sebagai jembatan antara perusahaan dan pelanggan serta membantu memecahkan duduk masalah yang dihadapi oleh pelanggan dan mendayagunakan produk dan jasa yang diberikan perusahaan pada setiap peluang yang memungkinkan.
Salah satu upaya suatu perusahaan untuk memberi pelayanan kepada pelanggan yakni dengan membangun komunikasi yang lebih luas. Dengan komunikasi maka akan terjadi interaksi secara pribadi antara perusahaan dan pelanggan.
Perangkat komunikasi yang sedang berkembang dan digunakan oleh banyak perusahaan yakni call center. Dengan call center maka komunikasi antara pelanggan dan perusahaan akan terjalin. Call center sanggup digambarkan sebagai pintu penghubung perusahaan yang selalu terbuka bagi pelanggan. Hanya dengan mengangkat telepon maka pelanggan dengan gampang memperoleh banyak sekali informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan produk atau memberikan keluhan.
Ketika melaksanakan komunikasi melalui telepon, menunggu bukanlah hal yang menyenangkan. Apalagi bila kontak telepon dilakukan sebab keadaan yang mendesak, sementara line yang dihubungi sedang sibuk. Seperti halnya jenis pelayanan jasa, antrian call yang masuk juga tidak sanggup dihindari dalam call center. Antrian tersebut terjadi sebagai akhir tidak ada keseimbangan antara ketersediaan kemudahan pelayanan dengan usul yang tinggi. Sebagai konsekuensinya maka perusahaan harus mengelola sistem antrian dengan baik sebab antrian merupakan salah satu dasar pengukuran pelayanan call center. Suatu antrian itu terjadi sebab adanya kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan kemudahan pelayanan sehingga pelanggan yang tiba tidak secara pribadi mendapatkan layanan sebab kesibukan pelayanan itu sendiri.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian

1.      Komunikasi
Komunikasi yakni susukan untuk melaksanakan dan mendapatkan efek prosedur perubahan, alat untuk mendorong mempertinggi motivasi dan juga mediator serta sarana dimana kemungkinan suatu organisasi mencapai tujuannya. Perilaku insan yakni cermin yang paling sederhana, biar sikap sesuai dengan tujuan organisasi., maka harus ada kesesuaian antara cita-cita karyawan dengan cita-cita perusahaan. Pimpinan perusahaan dalam melaksanakan selalu mengadakan komunikasi terhadap karyawan yang berwujud proteksi perintah atau intruksi, bimbingan, penerangan, laporan dan sebagainya.[1]
2.      Informasi
Informasi yakni pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang sanggup ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi sanggup direkam atau ditransmisikan. Hal ini sanggup dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal menurut gelombang. Informasi yakni jenis program yang menghipnotis suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep mempunyai banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi[2]
3.      Informasi dalam Komunikasi Manajemen
Komunikasi mempunyai kekerabatan yang dekat sekali dengan kepemimpinan, bahkan sanggup dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus mempunyai kemampuan berkomunikasi, sehingga Rogers (1969:180) menyampaikan “Leadership is Communication. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin (leader) mempunyai pengikut (flower) guna meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya dalam perjuangan untuk menghipnotis prilaku orang lain. Inilah hakekatnya dari suatu administrasi dalam organisasi.
Manajemen yakni proses perencanaan, pengorganisasisan, pengarahan dan pengawasan dengan memberdayakan anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya biar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko, 2003: 8). Menajemen sering juga didefinisikan sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Para manejer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain untuk melaksanakan kiprah apa saja yang mungkin dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut (Stoner, 1996 : 7)
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, sebab tanpa manajemen, semua perjuangan akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling kurang ada tiga alasan utama mengapa administrasi itu dibutuhkan. Pertama : Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan suatu organisasi dan pribadi; kedua :
Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi, menyerupai pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah. Ketiga : Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi sanggup diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum yakni efisiensi dan efektivitas.
4.      Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi yakni : Komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka training kolaborasi yang harmonis untuk mencapai tujuan dan target organisasi (Effendy,1989: 214).
Manajemen sering mempunyai duduk masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi yakni proses melalui mana fungsi-fungsi administrasi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sanggup dicapai; kedua, komunikasi yakni aktivitas dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka.
Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya biar mereka mempunyai dasar perencanaan, biar rencana-rencana itu sanggup dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan perihal penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya biar tujuan kelompo sanggup tercapai. Makara seorang manejer akan sanggup melaksanakan fungsi-fungsi administrasi melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.
Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk aktivitas komunikasi, baik tatap muka atau melalui media menyerupai Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf, langganan dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis menyerupai pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.
5.       Model Komunikasi dalam Organisasi
Model komunikasi yang paling sederhana yakni adanya pengirim, info (pesan) dan peserta menyerupai gambar berikut ini :
Pengirim > Pesan > Penerima
Model ini memperlihatkan 3 unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak sanggup berlangsung. Sebagai referensi seorang sanggup mengirimkan pesan, tetapi bila tidak ada yang mendapatkan atau yang mendengar, komunikasi tidak akan terjadi. Model komunikasi yang terperinci, dengan unsur-unsur penting dalam suatu organisasi yaitu
1.      Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang
2.      diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata-kata dan symbol-simbol, kemudian
3.      disampaikan atau dikirimkan sebagai pesan kepada penerima
4.      penerima menangkap symbol-simbol dan
5.      diterjemahkan kembali atau diartikan kembali menjadi suatu gagasan dan
6.      mengirimkan banyak sekali bentuk umpan balik kepada pengirim.
Sumber (source) atau pengirim mengendalikan banyak sekali pesan yang dikirim, susunan yang digunakan, dan susukan mana yang akan digunakan untuk mengirim pesan tersebut.
Mengubah pesan ke dalam banyak sekali bentuk simbo-simbol verbal atau nonverbal yang bisa memindahkan pengertian, menyerupai kata-kata percakapan atau tulisan, angka, berakan dsb.
sumber mengirimkan pesan melalui banyak sekali susukan komunikasi silan. Manfaat komunikasi lisan, antar pribadi yakni kesempatan untuk berinteraksi antara sumber dan penerima, memungkinkan komunikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi suara, dll) disampaikannya pesan secara tepat, dan memungkinkan umpan bali diproleh. Sedangkan komunikasi terulis sanggup disampaikan melalui media menyerupai :memo,surat, laporan, catatan, bulletin, surat kabar dsb. Komunikasi goresan pena mempunyai kelebihan dalam penyediaan laporan atau dokumen untuk kepenting masa mendatang.
Pertama yakni penerimaan pesan oleh pihak penerima. Pada umumnya peserta mendapatkan pesan melalu panca indera mereka.. banyak pesan penting yang tidak diterima oleh seseorang sebab mereka tidak mendapatkan pesan sebab kesalahan dalam mememilih media yang tepat.
Kedua yakni decoding. Hal ini menyangkut memahami symbol-simbol yang dipergunakan oleh pengirim (sumber). Ini amat dipengaruhi oleh latar belakang, kebudayaan, pendidikan, lingkungan, praduga dan gangguan disekitarnya. Dalam komunikasi dua arah antara pimpinan dan stafnya (atasan dan bawahan) kemampuan pimpinan dalam berkomunikasi menjadi factor penentu berhasil tidaknya orang lain memahami ide, gagasan yang ia sampaikan.
Ketiga yakni umpan balik. Setelah pesan diterima dan diterjemahkan, peserta menawarkan respon, jadi komunikasi yakni proses yang berkesinambungan dan tak pernah berakhir. Inilah yang disebut bahwak komunikasi yang efektif itu akan mengakibatkan interaksi yang baik pula dalam melaksanakan tujuan organisasi.

6.  Pedoman komunikasi yang baik
1.      Teliti tujuan sebetulnya dalam setiap berkomunikasi
2.      Pertimbangkan keadaan fisik dan fisikhis orang lain dalam berkomunikasi
3.      Konsultasikan dengan banyak sekali pihak setiap proses manejemen mulai dari merencanakan hingga evaluasi.
4.      Perhatikan tekanan nada dan eksperesi wajah sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.
5.      Perhatikan konsistensi dalam berkomunikasi

7.Penerapan Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
a.       Komunikasi dalam perusahaan
Perusahaan merupakan suatu unit perjuangan yang mempunyai salah satu tujuan mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu kolaborasi dan komunikasi yang efektif antara pihak administrasi dan karyawan. Dua elemen yaitu karyawan dan administrasi merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan.
Karyawan merupakan tulang punggung perusahaan yang akan melaksanakan banyak sekali aktivitas dalam menjalankan perusahaan tersebut. Kegiatan tersebut diantaranya yakni aktivitas produksi. Semakin banyak pengalaman dan keterampilan yang didapat karyawan pada potongan ini, maka produk yang dihasilkan dari suatu perusahaan semakin berkualitas.
Sedangkan administrasi merupakan sekumpulan orang yang melaksanakan aktivitas planning, organizing, leading dan controlling. Manajemen mempunyai tanggung jawab tertinggi atas banyak sekali pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang yang dibawahi.
Hubungan yang baik antara karyawan dan administrasi pun juga menghasilkan banyak manfaat. Ide-ide gres dari karyawan mengenai solusi dari duduk masalah yang terjadi di perusahaan akan gampang terselesaikan. Produktivitas pun juga meningkat sebab karyawan dengan suka rela menawarkan tenaga dan pikiran pada perusahaan.
b.      komunikasi perusahaan mc’donald
Di perusahaan masakan cepat saji ini komunikasi sangat dibutuhkan sekali,dan wajib harus digunakan apabila ada pembeli atau pembeli pesan antar,karena setiap karyawan atau karyawati mempunyai station masing- masing (wilayah kerja sendiri).
Apabila ada pembeli pastinya akan dilayanai oleh station conter atau sering kita kenal dengan kasa,apabila si pemesan sudah beres maka pegawai yang bertugas di station conter akan pribadi comunicate ke station penyedia makanan, dengan simbol - simbol atau kode - kode yang sudah dipelajari para pegawai semenjak beliau pertama masuk atau dikala pertama diterima di perusahaan itu.
Mereka bekerja menyerupai tim jadi saling menutupi,apabila ada station yang sedang rame maka station yang lain yang sudah beres akan membantu station yang lain yang masih sibuk,atau belum beres, tidak terbayang bila di perusahaan restoran cepat saji tidak ada komunikasi menyerupai itu,mungkin para pembeli tidak akan kembali lagi ketempat itu,jadi sangat pentingnya komunikasi disebuah perusahaan.


















BAB III
Penutup
a.      Kesimpulan

1.      Bahwa administrasi komunikasi juga merupakan kebutuhan hidup insan dan organisasi
2.      Bahwa administrasi komunikasi harus didukung dengan sarana dan prasarana
3.      Bahwapelaksanaan administrasi komunikasi tercermin pada pelaksanaan fungsi- fungsi manajemen
4.      Bahwa pelaksanaan administrasi komunikasi membutuhkan gaya kepemimpinan tertentu, yang bisa mengkomunikasikan kepada bawahanya biar bisa bekerja dengan baik.
5.      Bahwa komunikasi dalam administrasi tidak bisa dihilangkan.

B.     Saran
1.      Teliti tujuan sebetulnya dalam setiap berkomunikasi
2.      Pertimbangkan keadaan fisik dan fisikhis orang lain dalam berkomunikasi
3.      Konsultasikan dengan banyak sekali pihak setiap proses manejemen mulai dari merencanakan hingga evaluasi.
4.      Perhatikan tekanan nada dan eksperesi wajah sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.
5.      Perhatikan konsistensi dalam berkomunikasi
6.      Jadilah pendengar yang baik dalam berkomunikasi.








DAFTAR PUSTAKA


Applbaum, Ronald L, 1974, Strategies for Persuasive Communication, Charles E. Merril
Publishing Company, Columbus, Ohio.
Effendy, 1989, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung.
Handoko, T. Hani, 2003, Manajemen, BPFE,Jogyakarta
Muhammad, Arni, 1995, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta.
Liliweri, Alo, 1997, Sosiologi Organisasi, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Stoner, James A.F., 1996, Manajemen, Erlangga, Jakarta




















MAKALAH INFORMASI DALAM KOMUNIKASI




[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel