Sel Prokariotik (Pengertian, Contoh, Struktur, Dan Fungsinya)

Dengan ditemukannya mikometri, yaitu alat untuk mengetahui ukuran dan bab sel, penelitian perihal sel pun semakin berkembang. Sehingga pada masa-masa selanjutnya sanggup diketahui struktur maupun fungsi dari bagian-bagian sel.

Menurut Schleiden dan Schwan serta didukung Max Schultze, sel merupakan unit struktural terkecil dan merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Setiap sel mempunyai struktur dan fungsi yang terang untuk menjaga kelangsungan kegiatan kehidupan. Struktur sel dibagi menjadi dua, yaitu prokariotik dan eukariotik.
 yaitu alat untuk mengetahui ukuran dan bab sel Sel Prokariotik (Pengertian, Contoh, Struktur, dan Fungsinya)


 yaitu alat untuk mengetahui ukuran dan bab sel Sel Prokariotik (Pengertian, Contoh, Struktur, dan Fungsinya)
Pengertian Sel Prokariotik
Apakah yang dimaksud dengan sel prokariotik? Sel prokariotik merupakan sel yang tidak mempunyai membran inti, sehingga materi inti yang berada dalam sel mengadakan kontak pribadi dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak mempunyai sistem endomembran (membran dalam), ibarat retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak mempunyai mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromatofor.
Contoh sel prokariotik ialah basil (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria).

Struktur Sel Prokariotik dan Fungsinya
Bagian-bagian sel basil Escharichia coli yang mewakili sel prokariotik ialah sebagai berikut.
a. Dinding Sel
Dinding sel basil dan Archae tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
b. Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lipid dan protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekular sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur kemudian lintas molekul dan ion-ion dari dalam.
c. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim dipakai untuk mencerna makanan secara ekstraselular dan untuk melaksanakan proses metabolisme sel. Metabolisme sel mencakup proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
d. Mesosom
Kadang-kadang pada kawasan tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk bangunan yang disebut mesosom. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak bersahabat dinding sel yang gres terbentuk pada ketika pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
e. Ribosom
Ribosom merupakan organel kawasan berlangsungnya sintesis protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15–20 nm (1 nanometer = 10–9 meter). Di dalam sel E. coli terkandung 15.000 butir ribosom atau sekitar 25% massa total sel bakteri.
f. DNA
DNA atau asam deoksiribonukleat merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa warta genetik, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya. Oleh lantaran itu, DNA disebut pula sebagai materi genetik. Pembahasan lebih mendetail akan Anda jumpai di kelas XII.
g. RNA
RNA atau asam ribonukleat merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. Jadi, bab tertentu DNA melaksanakan transkripsi membentuk RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai pesanan DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

Setiap bab sel ini mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah sel. Namun, bagian-bagian sel itu tidak sanggup berdiri sendiri dalam menjalankan fungsi sebuah sel, melainkan harus bekerja sama dengan bab sel lain membentuk satu kesatuan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel