Macam-Macam Tulang Menurut Jenis & Bentuknya Pada Manusia
Tulang penyusun badan insan yang berjumlah 206 buah mempunyai jenis yang sangat beragam, baik itu bentuk, struktur, maupun fungsinya.
Berdasarkan jenis selnya, tulang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu tulang rawan dan ulang sejati. Sedangkan menurut bentuknya tulang pada insan sanggup dibedakan menjadi 4 jenis. Berikut ini uraian jenis-jenis tulang dan bentuk tulang.
Berdasarkan jenis sel dan matriksnya, tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang rawan dan tulang sejati.
1. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan tersusun atas sel tulang rawan muda (kondroblas) dan sel tulang rawan remaja (kondriosit). Sel tulang rawan mengeluarkan zat kondrin sebagai matriks yang lentur. Setelah dewasa, tulang rawan hanya terdapat pada kawasan tertentu saja, yaitu hidung, daun telinga, persendian, ujung tulang rusuk, batang tenggorokan, dan epifis tulang pipa.
a. Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin bersifat halus, transparan, dan mempunyai matriks yang homogen. Tulang rawan hialin terdapat pada hidung, batang tenggorokan, bronkus, dan persendian.
b. Tulang Rawan Elastik
Tulang rawan lentur bersifat lentur dan matriks mempunyai serabut yang bercabang-cabang. Tulang rawan elastik terdapat pada ujung hidung dan daun telinga.
c. Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur dan matriks mengandung banyak serabut-serabut kolagen. Tulang rawan fibrosa terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang dan tulang rawan pada lutut (tendon dan ligamentum).
2. Tulang Sejati/Keras (Osteon)
Tulang keras merupakan kumpulan sel-sel tulang (osteosit). Sel-sel tulang mengeluarkan matriks yang mengandung zat kapur dan fosfor sehingga tulang menjadi keras dan tidak lentur. Tulang keras berasal dari tulang rawan. Setelah tulang rawan terbentuk, didalamnya terbentuk rongga yang mengandung osteoblas. Osteoblas lalu membentuk osteosit (sel-sel tulang keras). Sel tulang terbentuk berturut-turut dari arah dalam ke luar. Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah menerima pemanis zat kapur dan fosfor maka tulang akan mengeras. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi (penulangan).
Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun badan dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
1. Tulang Pipa
Tulang pipa berbentuk panjang menyerupai pipa. Kedua ujung tulang membesar, membentuk bonggol yang tersusun atas tulang spons yang disebut epifise. Bagian tengah di antara kedua bonggol disebut diafise. Antara epifise dan diafise ada kawasan yang disebut cakra efipise. Daerah cakra efipise inilah yang sanggup tumbuh dan bertambah panjang selama seseorang masih dalam pertumbuhan. Pada ketika pertumbuhan itu, rongga di dalam tulang pipa juga bertambah besar dan tulang bertambah panjang. Contoh tulang pipa yaitu tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan atas.
2. Tulang Pendek
Tulang ini mempunyai bentuk pendek. Tulang pendek bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, namun bisa menahan beban yang cukup berat. Contoh tulang pendek yaitu tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.
3. Tulang Pipih
Tulang pipih mempunyai bentuk pipih menyerupai pelat. Contoh tulang pipih yaitu tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
4. Tulang Tidak Beraturan
Tulang ini merupakan campuran dari banyak sekali bentuk tulang. Contoh tulang tidak beraturan yaitu tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.
Berdasarkan jenis selnya, tulang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu tulang rawan dan ulang sejati. Sedangkan menurut bentuknya tulang pada insan sanggup dibedakan menjadi 4 jenis. Berikut ini uraian jenis-jenis tulang dan bentuk tulang.
Berdasarkan jenis sel dan matriksnya, tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang rawan dan tulang sejati.
1. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan tersusun atas sel tulang rawan muda (kondroblas) dan sel tulang rawan remaja (kondriosit). Sel tulang rawan mengeluarkan zat kondrin sebagai matriks yang lentur. Setelah dewasa, tulang rawan hanya terdapat pada kawasan tertentu saja, yaitu hidung, daun telinga, persendian, ujung tulang rusuk, batang tenggorokan, dan epifis tulang pipa.
a. Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin bersifat halus, transparan, dan mempunyai matriks yang homogen. Tulang rawan hialin terdapat pada hidung, batang tenggorokan, bronkus, dan persendian.
b. Tulang Rawan Elastik
Tulang rawan lentur bersifat lentur dan matriks mempunyai serabut yang bercabang-cabang. Tulang rawan elastik terdapat pada ujung hidung dan daun telinga.
c. Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur dan matriks mengandung banyak serabut-serabut kolagen. Tulang rawan fibrosa terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang dan tulang rawan pada lutut (tendon dan ligamentum).
2. Tulang Sejati/Keras (Osteon)
Tulang keras merupakan kumpulan sel-sel tulang (osteosit). Sel-sel tulang mengeluarkan matriks yang mengandung zat kapur dan fosfor sehingga tulang menjadi keras dan tidak lentur. Tulang keras berasal dari tulang rawan. Setelah tulang rawan terbentuk, didalamnya terbentuk rongga yang mengandung osteoblas. Osteoblas lalu membentuk osteosit (sel-sel tulang keras). Sel tulang terbentuk berturut-turut dari arah dalam ke luar. Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah menerima pemanis zat kapur dan fosfor maka tulang akan mengeras. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi (penulangan).
Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun badan dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
1. Tulang Pipa
Tulang pipa berbentuk panjang menyerupai pipa. Kedua ujung tulang membesar, membentuk bonggol yang tersusun atas tulang spons yang disebut epifise. Bagian tengah di antara kedua bonggol disebut diafise. Antara epifise dan diafise ada kawasan yang disebut cakra efipise. Daerah cakra efipise inilah yang sanggup tumbuh dan bertambah panjang selama seseorang masih dalam pertumbuhan. Pada ketika pertumbuhan itu, rongga di dalam tulang pipa juga bertambah besar dan tulang bertambah panjang. Contoh tulang pipa yaitu tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan atas.
2. Tulang Pendek
Tulang ini mempunyai bentuk pendek. Tulang pendek bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, namun bisa menahan beban yang cukup berat. Contoh tulang pendek yaitu tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.
3. Tulang Pipih
Tulang pipih mempunyai bentuk pipih menyerupai pelat. Contoh tulang pipih yaitu tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
4. Tulang Tidak Beraturan
Tulang ini merupakan campuran dari banyak sekali bentuk tulang. Contoh tulang tidak beraturan yaitu tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.