Ekosistem, Komponen Biotik Dan Komponen Abiotik
Makhluk hidup dengan lingkungannya merupakan satu kesatuan fungsional yang tidak sanggup dipisahkan. Hubungan timbal balik antar makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem. Ekosistem tersusun dari komponen biotik (berbagai makhluk hidup) dan abiotik (berbagai benda tak hidup). Ilmu yang mempelajari komponen biotik dan abiotik dalam ekositem disebut ekologi.
Dalam suatu ekosistem, hubungan antar komponen berlangsung sangat akrab dan saling mempengaruhi. Oleh alasannya itu gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen sanggup mengakibatkan kerusakan seluruh ekosistem. Manusia merupan komponen ekosistem yang sanggup berpotensi sebagai penyelamat sekaligus perusak ekosistem.
Komponen Penyusun Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan struktural dan fungsional antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibuat oleh kumpulan banyak sekali macam makhluk hidup berserta benda-benda tak hidup. Semua makhluk hidup yang menyusun suatu ekosistem disebut komponen bitoik. Sedangkan benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen abiotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik suatu ekosistem mencakup banyak sekali jenis makhluk hidup. Berdasarkan fungsi atau tingkatan trofiknya, komponen bitoik sanggup dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai).
Produsen yakni makhluk hidup yang sanggup menghasilkan kuliner sendiri, yaitu tumbuhan. Tumbuhan sanggup menciptakan kuliner sendiri melalui proses fotosintesis. Energi yang dipakai dalam fotosintesis diperoleh dari energi matahari, sehingga matahri merupakan sumber energi utama bagi kehidupan bumi.
Konsumen yakni makhluk hidup yang memakan produsen. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen sanggup dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
a. Herbivora: pemakan tumbuhan, sebagai konsumen pertama.
b. Karnivora: pemakan daging, sebagai konsumen kedua.
c. Omnivora: pemakan segala, sebagai konsumen ketiga.
d. Detrivor: pemakan zat-zat dalam makhluk hidup yang sudah mati, sebagai dekomposer/pengurai.
Dalam ekosistem, setiap jenis makhluk hidup memerlukan tempat atau lingkungan yang sesuai untuk kehidupannya. Tempat yang sesuai bagi makhluk hidup untuk melaksanakan acara hidupnya disebut habitat. Setiap jenis makhluk hidup juga mempunyai peranan atau pekerjaan tertentu dalam ekosistem. Peranan makhluk hidup dalam suatu ekosistem disebut nisia. Nisia berkaitan dengan jenis makanan, cara mencari makan, dan waku mencari makan.
Contoh: Dalam sebuah hutan, terdapat kelelawar yang hidup dengan memakan buah-buahan di malam hari dan burung hantu yang memakan tikus diwaktu yang sama. Dengan demikian nisia kelelawar dan burung hantu berbeda meskipun mereka tinggal di habitat yang sama dan mencari makan dalam waktu yang sama pula.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik menyediakan tempat hidup, makanan, kondisi yang dibutuhkan oleh komponen biotik, sehingga komposisi komponen abiotik sangat memengaruhi jenis komponen biotik yang sanggup hidup. Komponen abiotik yang memengaruhi komponen biotik dalam suatu ekosistem antara lain:
a. Air
Air sangat penting bagi makhluk hidup. Air berfungsi sebagi pelarut zat-zat dalam tubuh, sistem pengangkut, dan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia di dalam tubuh. Keberadaan air pada suatu ekosistem sangat memengaruhi jenis mahkluk hidup yang sanggup hidup.
Contoh: tempat gurun yang kandungan airnya sedikit mempunyai jenis binatang dan tumbuhan yang sangat berbeda dengan tempat hutan hujan tropis.
b. Tanah
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat penting bagi kehidupan. Keadaan tanah memilih jenis tumbuhan yang sanggup hidup dan jenis-jenis tumbuhan akan memilih jenis-jenis binatang yang sanggup hidup.
c. Suhu
Makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai supaya sanggup berthan hidup. Suhu menghipnotis reaksi biokimiawi di dalam tubuh. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi sanggup mengakibatkan gangguan pada reaksi-reaksi biokimiawi, sehingga aktivitasnya terganggu. Oleh alasannya itu setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
d. Cahaya Matahari
Cahaya matahri dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan hijau. Selain itu, cahaya matahri juga memengaruhi suhu bumi menjadi sesuai untuk kehidupan banyak sekali makhluk hidup. Oleh alasannya itu bentuk kehidupan di tempat yang banyak mendapat cahaya matahari akan berbeda dengan tempat yang mendapat sedikit cahaya.
e. Udara
Udara meupakan adonan banyak sekali macam gas, contohnya Nitrogen, Oksigen, Karbon Dioksida, dan Karbon Monoksida. Oksigen dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk respirasi. Sedangkan karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan hijau dalam proses fotosintesis.
Dalam suatu ekosistem, hubungan antar komponen berlangsung sangat akrab dan saling mempengaruhi. Oleh alasannya itu gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen sanggup mengakibatkan kerusakan seluruh ekosistem. Manusia merupan komponen ekosistem yang sanggup berpotensi sebagai penyelamat sekaligus perusak ekosistem.
Komponen Penyusun Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan struktural dan fungsional antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibuat oleh kumpulan banyak sekali macam makhluk hidup berserta benda-benda tak hidup. Semua makhluk hidup yang menyusun suatu ekosistem disebut komponen bitoik. Sedangkan benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen abiotik.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik suatu ekosistem mencakup banyak sekali jenis makhluk hidup. Berdasarkan fungsi atau tingkatan trofiknya, komponen bitoik sanggup dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai).
Produsen yakni makhluk hidup yang sanggup menghasilkan kuliner sendiri, yaitu tumbuhan. Tumbuhan sanggup menciptakan kuliner sendiri melalui proses fotosintesis. Energi yang dipakai dalam fotosintesis diperoleh dari energi matahari, sehingga matahri merupakan sumber energi utama bagi kehidupan bumi.
Konsumen yakni makhluk hidup yang memakan produsen. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen sanggup dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
a. Herbivora: pemakan tumbuhan, sebagai konsumen pertama.
b. Karnivora: pemakan daging, sebagai konsumen kedua.
c. Omnivora: pemakan segala, sebagai konsumen ketiga.
d. Detrivor: pemakan zat-zat dalam makhluk hidup yang sudah mati, sebagai dekomposer/pengurai.
Dalam ekosistem, setiap jenis makhluk hidup memerlukan tempat atau lingkungan yang sesuai untuk kehidupannya. Tempat yang sesuai bagi makhluk hidup untuk melaksanakan acara hidupnya disebut habitat. Setiap jenis makhluk hidup juga mempunyai peranan atau pekerjaan tertentu dalam ekosistem. Peranan makhluk hidup dalam suatu ekosistem disebut nisia. Nisia berkaitan dengan jenis makanan, cara mencari makan, dan waku mencari makan.
Contoh: Dalam sebuah hutan, terdapat kelelawar yang hidup dengan memakan buah-buahan di malam hari dan burung hantu yang memakan tikus diwaktu yang sama. Dengan demikian nisia kelelawar dan burung hantu berbeda meskipun mereka tinggal di habitat yang sama dan mencari makan dalam waktu yang sama pula.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik menyediakan tempat hidup, makanan, kondisi yang dibutuhkan oleh komponen biotik, sehingga komposisi komponen abiotik sangat memengaruhi jenis komponen biotik yang sanggup hidup. Komponen abiotik yang memengaruhi komponen biotik dalam suatu ekosistem antara lain:
a. Air
Air sangat penting bagi makhluk hidup. Air berfungsi sebagi pelarut zat-zat dalam tubuh, sistem pengangkut, dan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia di dalam tubuh. Keberadaan air pada suatu ekosistem sangat memengaruhi jenis mahkluk hidup yang sanggup hidup.
Contoh: tempat gurun yang kandungan airnya sedikit mempunyai jenis binatang dan tumbuhan yang sangat berbeda dengan tempat hutan hujan tropis.
b. Tanah
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat penting bagi kehidupan. Keadaan tanah memilih jenis tumbuhan yang sanggup hidup dan jenis-jenis tumbuhan akan memilih jenis-jenis binatang yang sanggup hidup.
c. Suhu
Makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai supaya sanggup berthan hidup. Suhu menghipnotis reaksi biokimiawi di dalam tubuh. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi sanggup mengakibatkan gangguan pada reaksi-reaksi biokimiawi, sehingga aktivitasnya terganggu. Oleh alasannya itu setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
d. Cahaya Matahari
Cahaya matahri dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan hijau. Selain itu, cahaya matahri juga memengaruhi suhu bumi menjadi sesuai untuk kehidupan banyak sekali makhluk hidup. Oleh alasannya itu bentuk kehidupan di tempat yang banyak mendapat cahaya matahari akan berbeda dengan tempat yang mendapat sedikit cahaya.
e. Udara
Udara meupakan adonan banyak sekali macam gas, contohnya Nitrogen, Oksigen, Karbon Dioksida, dan Karbon Monoksida. Oksigen dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk respirasi. Sedangkan karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan hijau dalam proses fotosintesis.