Kenali Ciri-Ciri, Manfaat, Dan Kerugian Dari Eceng Gondok
ECENG GONDOK
Hallo-hallo, kali ini aku akan memposting artikel mengenai Eceng Gondok. Disini aku akan membahas mengenai ciri-ciri, manfaat, dan kerugian dari Eceng Gondok. Informasi ini aku ambil dari banyak sekali sumber. Selamat membaca dan supaya bemanfaat yaa…😀
Eceng gondok atau Enceng gondok (Eichornia crossipes) merupakan tumbuhan air yang tumbuh di rawa-rawa, danau, waduk dan sungai yang alirannya tenang. (https://kanntongilmudunia.blogspot.com//search?q=karya-ilmiah-remaja).
Enceng gondok merupakan gulma yang tumbuh di wilayah perairan yang hidup terapung pada air yang dalam atau membuatkan perakaran di dalam lumpur pada air yang dangkal. Gulma air tersebut juga banyak terdapat di waduk-waduk (Artati, 2006). Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang kala berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 – 0,8 meter. Tidak memiliki batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk lingkaran dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. (https://kanntongilmudunia.blogspot.com//search?q=karya-ilmiah-remaja). Namun eceng gondok sanggup mengakibatkan kerugian yang merupakan imbas dari pertumbuhan eceng gondok, yaitu:
1. Meningkatnya evepontranspirasi (penguapan)
2. Menurunnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam perairan sehingga menimbulkan menurunnya tingkat ke larutan oksigen dalam air ( DO : Dissolved Oxygens).
3. Mengganggu kemudian lintas (transportasi) air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai menyerupai di pedalaman Kalimantan dan beberapa kawasan lainnya.
4. Meningkatnya habitat bagi faktor penyakit pada manusia.
5. Menurunkan nilai estetika (keindahan) lingkungan perairan.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16244/4/Chapter%20II.pdf)
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16244/4/Chapter%20II.pdf)