7 Sifat Gelombang Yang Perlu Anda Ketahui
SIFAT-SIFAT GELOMBANG
|
Analogi dua dimensi untuk gelombang bidang ialah gelombang garis, yang merupakan suatu bab kecil muka gelombang bulat yang berada pada jarak yang sangat jauh dari sumber. Gelombang sanggup mengalami disperse, pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), hambur (difraksi), dan polarisasi.
Tangki riak dipakai untuk memepelajari tanda-tanda gelombang
1. Dispersi Gelombang
Dispersi gelombang ialah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat melalui suatu medium. Suatu medium dimana laju gelombang tidak bergantung pada panjang gelombang atau frekuensinya disebut medium nondispersif.
| ||||
| ||||
2. Pemantulan Gelombang
Ketika sebuah gelombang menabrak sebuah penghalang atau hingga di ujung (batas) suatu medium yang dirambatinya, sebagian gelombang tersebut dipantulkan. Pada pantulan gelombang bidang, sudut yang dibuat gelombang tiba terhadap permukaan pantulan sama dengan sudut yang dibuat oleh gelombang pantulnya aturan pemantulan. Sudut tiba didefinisikan sebagai sudut yang dibuat sinar (berkas) tiba terhadap garis yang tegak lurus pada permukaan pantul atau sudut yang dibuat muka gelombang dengan tangen permukaan pantulan. Sedangkan, sudut pantul ialah sudut yang dibuat oleh sinar (berkas) pantul terhadap garis yang tegak lurus pada permukaan pantulan. Hukum pemantulan berlaku untuk semua jenis gelombang. Pemantulan pada gelombang suara berperan penting dalam perancangan ruangan, menyerupai ruang perkuliahan, perpustakaan, atau gedung pertunjukan.
Jika gelombang tiba pada suatu permukaan batas yang memisahkan dua tempat dengan laju gelombang berbeda, sebagian gelombang akan dipantulkan dan sebagian yang lain akan ditransmisikan (diteruskan). Pembelokan berkas gelombang yang diteruskan disebut pembiasan (refraksi).
Gambar diatas merupakan arah rambat gelombang ketika melewati batas antara air dalam dan air dangkal. Ketika gelombang merambat dari air dalam ke air dangkal, maka :
1. Kecepatan dan panjang gelombang menjelma lebih kecil.
2. Frekuensi gelombang tidak berubah (tetap).
3. Perbandingan kecepatan gelombang pada air dalam terhadap kecepatan gelombang pada air dangkal sama dengan panjang gelombangnya.
3. Perbandingan kecepatan gelombang pada air dalam terhadap kecepatan gelombang pada air dangkal sama dengan panjang gelombangnya.
Ketika gelombang dua atau tiga dimensi yang merambat pada satu medium menyebrangi perbatasan ke medium dimana kecepatannya berbeda, gelombang yang ditransmisakan sanggup merambat dengan arah yang berbeda dari gelombang datang. Fenomena ini disebut pembiasan.
4. Difraksi Gelombang
Jika sebagian gelombang membentur atau dibatasi oleh suatu penghalang, penjalaran gelombang menjadi lebih rumit. Bagian muka gelombang yang tidak terhalang tidak begitu saja menjalar dalam arah berkas lurus menyerupai yang kita perkirakan.
Pembelokan atau penyebaran gelombang alasannya ialah melewati suatu celah kecil atau ujung sebuah penghalang disebut difraksi.
Ketika lebar celah lebih besar dibanding panjang gelombang dari berkas-berkas gelombang, dampak difraksinya kecil. Ketika celah lebih sempit, dampak difraksinya menjadi lebih jelas. Efek difraksi terbesar ialah dikala lebar celah sama dengan panjang gelombang berkas.
5. Interferensi Gelombang
Ketika dua gelombang koheren (memiliki frekuensi dan selisih fase tetap) bertemu, maka akan terjadi interferensi gelombang. Peristiwa interferensi sanggup kita lihat dengan gampang pada tangki riak. Jika dua sumber koheren S1 dan S2 menghasilkan dua muka gelombang lingkaran, kedua muka gelombang itu akan bertemu dan membentuk pola interferensi pada permukaan air, menyerupai pada gambar :
Ada dua macam penampakan interferensi yang sanggup diamati, yaitu interferensi konstruktif (saling menguatkan) dan interferensi destruktif (saling melemahkan).
Letak titik-titik interferensi konstruktif dan destruktif gampang ditentukan berasarkan selisih jarak sumber S1 ke titik yang ditinjau dengan jarak sumber S2 ke titik yang sama. Selisih jarak ini dinamakan beda lintasan, yang secara matematis dinyatakan dengan:
6. Polarisasi Gelombang
Jika salah satu ujung tali ke penumpu, kemudian pegang salah satu ujung tali lainnya. Jika anda menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah, sebuah gelombang merambat sepanjang tali.
Gelombang pertama yang anda peroleh dengan cara menggerakkan tali ke arah atas dan ke arah bawah disebut polarisasi vertikal dan gelombang kedua yang anda peroleh dengan cara menggerakkan tali ke arah samping disebut polarisasi horizontal. Fenomena polarisasi inilah yang membedakan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal.
Cahaya ialah gelombang transversal dan ini sanggup dibuktikan dengan mempolarisasi- kannya. Cahaya yang tidak terpolarisasi (misalnya cahaya yang dipancarkan matahari atau cahaya dari lampu pijar) mempunyai arah getar dalam semua arah yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombangnya. Namun, jikalau cahaya dilewatkan pada sebuah polaroid, cahaya menjadi terpolarisasi.
Gelombang pertama yang anda peroleh dengan cara menggerakkan tali ke arah atas dan ke arah bawah disebut polarisasi vertikal dan gelombang kedua yang anda peroleh dengan cara menggerakkan tali ke arah samping disebut polarisasi horizontal. Fenomena polarisasi inilah yang membedakan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal.
Cahaya ialah gelombang transversal dan ini sanggup dibuktikan dengan mempolarisasi- kannya. Cahaya yang tidak terpolarisasi (misalnya cahaya yang dipancarkan matahari atau cahaya dari lampu pijar) mempunyai arah getar dalam semua arah yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombangnya. Namun, jikalau cahaya dilewatkan pada sebuah polaroid, cahaya menjadi terpolarisasi.