Proses Masuk Berkembangnya Agama & Kebudayaan Hindu-Buddha Di Indonesia

Sejak ditemukannya jalur pelayaran bangsa Romawi ke Cina, maka pelayaran wilayah Asia semakin ramai sehingga mendorong terbentuknya korelasi antara daerah-daerah yang  dilalui jalur perdagangan tersebut. Hal ini menciptakan Indonesia menjadi kawasan yang sangat strategis lantaran merupakan jalur pertemuan dua negara besar, yaitu India dan Cina. Hubungan antara Indonesia, India, dan Cina tersebut memberi imbas terhadap perkembangan agama dan iman Hindu-Buddha di Indonesia. Hubungan ini diperkuat dengan ditemukannya banyak sekali prasasti dan bangunan yang serupa dengan ciri peninggalan sejarah di India.

Pengaruh kebudayaan India gotong royong sudah memasuki Indonesia semenjak awal kurun pertama Masehi. Namun mengenai tokoh atau kalangan yang menyebarkan, banyak perbedaan pendaat di kalangan jago sejarah.
Berikut ini ialah beberapa teori masuknya imbas Hindu-Buddha ke Indonesia.

A. Proses Masuknya Agama Hindu ke Indonesia
1. Teori Brahmana
Teori yang dikemukakan oleh J.C. Van Leur ini menyatakan bahwa agama dan budaya Hindu dibawa oleh para Brahmana yang memang diundang oleh kepala-kepala suku di Indonesia yang tertarik dengan agama tersebut. Alasannya ialah lantaran hanya  kaum brahmana lah yang berhak mempelajari dan mengerti isi Weda. Van Leur juga menyanggah teori ksatria dan waisya, lantaran beliau beranggapan bahwa bila ada kolonialisasi maka berarti juga ada penaklukan oleh golongan ksatria. Namun hingga kini tidak ada sumber-sumber tertulis yang mendukung insiden tersebut.

2. Teori Ksatria
Teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu di Indonesia dilakukan oleh kasta ksatria dari India yang melarikan diri ke Indonesia lantaran disebabkan oleh kekacuan politik. Mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan dan berbagi agama Hindu. Pendukung teori ini antara lain adalah  C.C. BergMookerji, dan J.L. Moens.

3. Teori Waisya
Menurut teori ini kaum waisya selain berdagang, mereka juga membawa adab dan kebiasaan atau budaya negaranya. Melalui interaksi dengan masyarakat setempat, mereka pun berhasil memperkenalkan agama Hindu. Teori ini dikemukakan N.J. Krom. Menurutnya, kaum pedagang merupakan golongan terbesar yang tiba ke Indonesia. Mereka pada umumnya memegang peranan penting, menetap dan bahkan menikah dengan rakyat Indonesia dan berbagi imbas Hindu di Indonesia.

4. Teori Sudra
Van Ber mengemukakan bahwa penyebaran agama hindu di Indonesia dibawa oleh orang-orang india dari kasta sudra, lantaran mereka dianggap sebagai orang-orang buangan. Namun teori ini dibantah oleh beberapa jago lantaran kasta sudra tidak mengetahui seluk beluk agama hindu.

5. Teori Arus Balik
Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia dibawa oleh para pelajar Indonesia yang mencar ilmu atau mendalami agama Hindu di India kemudian sesudah mereka menempuh pendidikan, kemudian mereka pulang mengajarkan pedoman Hindu kepada penduduk setempat.

Dari teori-teori diatas, teori brahmana mempunyai dasar klarifikasi yang paling kuat. Hal tersebut didasarkan pada fakta bahwa kekuasaan terbesar dalam agama Hindu dipegang oleh kaum brahmana. Weda yang merupakan kitab agama Hindu, hanya boleh dibaca dan diajarkan oleh kaum brahmana. Jadi, kasta lain mempunyai kemungkinan kecil untuk sanggup berbagi agama Hindu.

Tulisan dalam prasasti dan bangunan keagamaan Hindu yang ditemukan di Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta yaitu bahasa yang hanya dipakai oleh kaum brahmana dalam Weda maupun upacara keagamaan.

B. Proses Masuknya Agama Buddha ke Indonesia
Proses masuknya agama Buddha ke Indonesia diperkirakan dilakukan oleh para pendeta agama Buddha (bhikkhu). Para bhikkhu tersebut pergi ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan sambil mengajarkan agama, sehingga terbentuklah beberapa komunitas agama Buddha di banyak sekali daerah.

Dalam hukum menyebarkannya, agama Buddha mempunyai perbedaan dengan agama Hindu. Para bhikkhu mempunyai kewajiban dan diharuskan berbagi agama Buddha. Sedangkan para brahmana tidka diwajibkan untuk berbagi agama Hindu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel