Prinsip Penghantaran Impuls Dan Gerak Refleks
Rangsang yang diterima sel saraf sanggup berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuh. Rangsang yang merambat disebut impuls. Impuls diterima oleh reseptor kemudian akan dihantarkan oleh dendrit menuju tubuh sel saraf. Saat impuls hingga pada akson, impuls akan diteruskan ke dendrit neuron lain. Jadi, ada berapa macamkah penghantaran impuls?
Prinsip Penghantaran Impuls
Dalam sel saraf terjadi proses penghantaran impuls secara konduksi. Apabila tidak ada rangsang maka sel saraf disebut dalam keadaan istirahat. Dalam keadaan ini saraf tidak menghantarkan impuls. Membran luar sel saraf bermuatan faktual sebab kelebihan kation atom Na+. Membran dalam sel saraf bermuatan negatif sebab banyak ion K+ yang keluar akson. Keadaan ibarat ini disebut polarisasi. Terjadinya kondisi demikian sebab tugas pompa Na – K dan sifat membran akson yang lebih permeabel terhadap K+ dan kurang permeabel terhadap Na+. Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam sebab sifat membran akson yang permeabel terhadap K, maka K+ sanggup keluar lagi.
Jika terjadi rangsang kuat, permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya polarisasi membran juga berubah. Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi tertentu yang disebut depolarisasi. Selanjutnya proses pembalikan polarisasi diulang hingga menjadikan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya ibarat semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak sanggup melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut waktu refraktori.
Proses penghantaran impuls yang kedua ialah penghantaran impuls antarsel saraf. Titik-titik (celah) pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain disebut sinapsis. Akson pada setiap neuron berakhir membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan tombol sinapsis disebut membran pre-sinapsis. Membran pre-sinapsis berfungsi meneruskan rangsang.
Membran pre-sinapsis akson neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron yang lain. Permukaan dendrit neuron itu disebut membran post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai peserta rangsang. Di antara kedua membran tersebut terdapat suatu celah yang disebut celah sinapsis.
Bila impuls telah berada di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan neuro hormon yang disebut juga neurotransmiter. Zat ini bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron yang lain. Ada beberapa neurotransmiter yang dikenal yaitu asetilkolin, serotonin, dan dopamin. Keduanya merupakan neurotransmiter yang terdapat di seluruh sistem saraf.
Jika impuls datang di tombol membran pre-sinapsis, akan terjadi peningkatan permeabilitas membran pre-sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran pre-sinapsis sambil melepaskan neurotransmiternya ke celah sinapsis. Neurotransmiter ini membawa impuls ke membran post-sinapsis. Setelah memberikan impuls, selanjutnya neurotransmiter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh membran post-sinapsis, contohnya asetilkolinesterase. Jika neurotransmiternya dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat, kedua senyawa hasil hidrolisis ini akan disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.
Apabila tubuh mendapat rangsang dari luar, dengan melaksanakan 2 macam proses penghantaran tersebut, impuls akan melalui jalur perjalanan sebagai berikut untuk menanggapinya.
Rangsang > Reseptor > Neuron sensorik > Otak > Neuron motorik > Efektor
Selain gerakan melalui jalur itu, ada juga gerakan yang melalui jalur perjalanan berbeda yang disebut gerak refleks. Berikut ialah klarifikasi mengenai gerak refleks.
Gerak Refleks
Gerak refleksadalah gerakan impulsif yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak ini dilakukan tanpa kesadaran. Gerak ini berkhasiat untuk mengatasi kejadian tiba-tiba contohnya menarik kaki dengan segera sesudah menginjak puntung rokok yang masih menyala. Jalur perjalanan gerak refleks sebagai berikut.
Rangsang > Neuron sensorik > Konektor (sumsum tulang belakang dan otak) > Neuron motorik > Efektor
Berdasarkan daerah konektornya, refleks dibedakan menjadi dua yaitu refleks spinalis dan refleks kranialis.
a. Refleks tulang belakang (refleks spinalis) yaitu kalau konektor terdapat di sumsum tulang belakang. Contoh: gerakan menarik tangan ketika menyentuh benda panas atau kaki terkena duri.
b. Refleks otak (refleks kranialis) yaitu kalau konektornya terdapat di otak. Contoh: gerakan mata terpejam sebab kilat.
Prinsip Penghantaran Impuls
Dalam sel saraf terjadi proses penghantaran impuls secara konduksi. Apabila tidak ada rangsang maka sel saraf disebut dalam keadaan istirahat. Dalam keadaan ini saraf tidak menghantarkan impuls. Membran luar sel saraf bermuatan faktual sebab kelebihan kation atom Na+. Membran dalam sel saraf bermuatan negatif sebab banyak ion K+ yang keluar akson. Keadaan ibarat ini disebut polarisasi. Terjadinya kondisi demikian sebab tugas pompa Na – K dan sifat membran akson yang lebih permeabel terhadap K+ dan kurang permeabel terhadap Na+. Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam sebab sifat membran akson yang permeabel terhadap K, maka K+ sanggup keluar lagi.
Jika terjadi rangsang kuat, permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya polarisasi membran juga berubah. Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi tertentu yang disebut depolarisasi. Selanjutnya proses pembalikan polarisasi diulang hingga menjadikan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya ibarat semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak sanggup melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut waktu refraktori.
Proses penghantaran impuls yang kedua ialah penghantaran impuls antarsel saraf. Titik-titik (celah) pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain disebut sinapsis. Akson pada setiap neuron berakhir membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan tombol sinapsis disebut membran pre-sinapsis. Membran pre-sinapsis berfungsi meneruskan rangsang.
Membran pre-sinapsis akson neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron yang lain. Permukaan dendrit neuron itu disebut membran post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai peserta rangsang. Di antara kedua membran tersebut terdapat suatu celah yang disebut celah sinapsis.
Bila impuls telah berada di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan neuro hormon yang disebut juga neurotransmiter. Zat ini bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron yang lain. Ada beberapa neurotransmiter yang dikenal yaitu asetilkolin, serotonin, dan dopamin. Keduanya merupakan neurotransmiter yang terdapat di seluruh sistem saraf.
Jika impuls datang di tombol membran pre-sinapsis, akan terjadi peningkatan permeabilitas membran pre-sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran pre-sinapsis sambil melepaskan neurotransmiternya ke celah sinapsis. Neurotransmiter ini membawa impuls ke membran post-sinapsis. Setelah memberikan impuls, selanjutnya neurotransmiter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh membran post-sinapsis, contohnya asetilkolinesterase. Jika neurotransmiternya dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat, kedua senyawa hasil hidrolisis ini akan disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.
Apabila tubuh mendapat rangsang dari luar, dengan melaksanakan 2 macam proses penghantaran tersebut, impuls akan melalui jalur perjalanan sebagai berikut untuk menanggapinya.
Rangsang > Reseptor > Neuron sensorik > Otak > Neuron motorik > Efektor
Selain gerakan melalui jalur itu, ada juga gerakan yang melalui jalur perjalanan berbeda yang disebut gerak refleks. Berikut ialah klarifikasi mengenai gerak refleks.
Gerak Refleks
Gerak refleksadalah gerakan impulsif yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak ini dilakukan tanpa kesadaran. Gerak ini berkhasiat untuk mengatasi kejadian tiba-tiba contohnya menarik kaki dengan segera sesudah menginjak puntung rokok yang masih menyala. Jalur perjalanan gerak refleks sebagai berikut.
Rangsang > Neuron sensorik > Konektor (sumsum tulang belakang dan otak) > Neuron motorik > Efektor
Berdasarkan daerah konektornya, refleks dibedakan menjadi dua yaitu refleks spinalis dan refleks kranialis.
a. Refleks tulang belakang (refleks spinalis) yaitu kalau konektor terdapat di sumsum tulang belakang. Contoh: gerakan menarik tangan ketika menyentuh benda panas atau kaki terkena duri.
b. Refleks otak (refleks kranialis) yaitu kalau konektornya terdapat di otak. Contoh: gerakan mata terpejam sebab kilat.