Metode-Metode Penelitian Sosiologi
Interaksi sosial dan kebudayaan masyarakat yakni pola fenomena yang sanggup menjadi materi kajian ilmu sosiologi. Fenomena diartikan sebagai gejala-gejala yang terjadi dalam masyarakat yang bersifat luar biasa. Dalam menyidik fenomena sosial, kita memerlukan metode atau suatu cara kerja.
Metodologi penelitian membahas konsep teoritik banyak sekali metode, kelebihan dan kelemahannya yang dipakai dalam karya ilmiah. Sedangkan Metode penelitian mengemukakan secara teknis ihwal metode yang digunakan. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari ihwal metodologi penelitian dan ilmu ihwal alat untuk penelitian.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa intinya terdapat dua jenis metode atau teknik yang dipergunakan dalam sosiologi.
1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif mengutamakan materi atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka atau ukuran yang matematis meskipun kejadian itu faktual dalam masyarakat. Beberapa metode yang termasuk dalam metode kualitatif yakni sebagai berikut.
a. Metode historis, yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
b. Metode komparatif, yaitu metode pengamatan dengan membandingkan majemuk masyarakat serta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk ihwal sikap suatu masyarakat pada masa kemudian dan masa mendatang.
c. Metode studi kasus, yaitu suatu metode pengamatan ihwal suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga, ataupun individu-individu. Alat-alat yang dipakai dalam studi masalah yakni wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaan atau kuesioner (questionaire), daftar pertanyaan, dan teknik keterlibatan si peneliti dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok sosial yang sedang diamati (participant observer technique).
2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif yakni metode statistik yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti korelasi antarmanusia dalam masyarakat secara kuantitatif. Pengolahan data secara statistik banyak dilakukan para jago ilmu sosial untuk data yang bersifat angka (data kuantitatif). Pengolahan data dengan memakai statistik tidak berarti menuntut seseorang menjadi jago statistik. Penggunaan statistik dalam sosiologi tidak harus memakai teknik statistik tinggi. Pengolahan data statistik sanggup dilakukan secara sederhana. Kemampuan untuk mencari nilai rata-rata (mean, mode, median) atau dengan meng gunakan tabel Distribusi Frekuensi, telah sanggup dan biasa Anda lakukan. Di sekolah, Anda juga telah berguru keterampilan matematis yang mempunyai kegunaan untuk membantunya dalam mengolah data secara statistik.
Di samping metode-metode tersebut, masih ada beberapa metode lain, yaitu sebagai berikut.
a. Metode deduktif, yaitu metode yang dimulai dari kaidah-kaidah yang berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus.
b. Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu tanda-tanda khusus untuk mendapat kesimpulan yang lebih luas atau bersifat umum.
c. Metode empiris, yaitu suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan faktual di dalam masyarakat.
d. Metode rasional, yaitu suatu metode yang mengutamakan penalaran dan logika pikiran sehat untuk mencapai pengertian ihwal persoalan kemasyarakatan.
e. Metode fungsional, yaitu metode yang dipakai untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial masyarakat.
Metodologi penelitian membahas konsep teoritik banyak sekali metode, kelebihan dan kelemahannya yang dipakai dalam karya ilmiah. Sedangkan Metode penelitian mengemukakan secara teknis ihwal metode yang digunakan. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari ihwal metodologi penelitian dan ilmu ihwal alat untuk penelitian.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa intinya terdapat dua jenis metode atau teknik yang dipergunakan dalam sosiologi.
1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif mengutamakan materi atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka atau ukuran yang matematis meskipun kejadian itu faktual dalam masyarakat. Beberapa metode yang termasuk dalam metode kualitatif yakni sebagai berikut.
a. Metode historis, yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
b. Metode komparatif, yaitu metode pengamatan dengan membandingkan majemuk masyarakat serta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk ihwal sikap suatu masyarakat pada masa kemudian dan masa mendatang.
c. Metode studi kasus, yaitu suatu metode pengamatan ihwal suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga, ataupun individu-individu. Alat-alat yang dipakai dalam studi masalah yakni wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaan atau kuesioner (questionaire), daftar pertanyaan, dan teknik keterlibatan si peneliti dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok sosial yang sedang diamati (participant observer technique).
2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif yakni metode statistik yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti korelasi antarmanusia dalam masyarakat secara kuantitatif. Pengolahan data secara statistik banyak dilakukan para jago ilmu sosial untuk data yang bersifat angka (data kuantitatif). Pengolahan data dengan memakai statistik tidak berarti menuntut seseorang menjadi jago statistik. Penggunaan statistik dalam sosiologi tidak harus memakai teknik statistik tinggi. Pengolahan data statistik sanggup dilakukan secara sederhana. Kemampuan untuk mencari nilai rata-rata (mean, mode, median) atau dengan meng gunakan tabel Distribusi Frekuensi, telah sanggup dan biasa Anda lakukan. Di sekolah, Anda juga telah berguru keterampilan matematis yang mempunyai kegunaan untuk membantunya dalam mengolah data secara statistik.
Di samping metode-metode tersebut, masih ada beberapa metode lain, yaitu sebagai berikut.
a. Metode deduktif, yaitu metode yang dimulai dari kaidah-kaidah yang berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus.
b. Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu tanda-tanda khusus untuk mendapat kesimpulan yang lebih luas atau bersifat umum.
c. Metode empiris, yaitu suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan faktual di dalam masyarakat.
d. Metode rasional, yaitu suatu metode yang mengutamakan penalaran dan logika pikiran sehat untuk mencapai pengertian ihwal persoalan kemasyarakatan.
e. Metode fungsional, yaitu metode yang dipakai untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga sosial masyarakat dan struktur sosial masyarakat.