Makalah Pengertian Akhlak Dan Etiket Dalam Administrasi



KATA PENGANTAR


          Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga makalah perihal etiket ini sanggup di susun dengan baik.
          Makalah ini disusun bertujuan biar mahasiswa sanggup memahami dan mempelajari apa itu etiket. Sehingga mahasiswa sanggup menerapkan etiket dalam kehidupan sehari-hari baik dalam pergaulan ataupun dalam hidup bermasyarakat. Dalam makalah ini kami telah membahas etiket secara jelas, kami telah mencari materi dari banyak sekali sumber sehingga kami semua sanggup menuntaskan makalah ini dengan baik dan lancar. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini.
          Akhirnya kami sadar bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna, jadi apabila ada penulisan kata yang tidak sesuai kami mohon maaf. Demikian yang sanggup kami sampaikan, atas perhatian saudara kami ucapkan terima kasih.



                                                                                                Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL      .........................................................................     i
KATA PENGANTAR    .........................................................................     ii
DAFTAR ISI     .......................................................................................     iii
BAB I
     PENDAHULUAN      .........................................................................     1
  1. Latar Belakang       .........................................................................     1
  2. Rumusan Masalah .........................................................................     1
  3. Tujuan     .......................................................................................     1
BAB II
     ISI           ..............................................................................................     2
A.    Pengertian Etiket   .........................................................................     2
B.    Ciri-ciri Etiket        .........................................................................     2
C.    Prinsip Etiket         .........................................................................     3
D.    Perbedaan Etiket dan Etika    ........................................................    3
BAB III
     PENUTUP         ..................................................................................     5
A.    Simpulan      ..................................................................................     5
B.    Saran            ..................................................................................     5
DAFTAR PUSTAKA    


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
                   Harus diakui bahwa pengenalan dan pengertian masyarakat yang masih minim terhadap keberadaan etika sebagai suatu ilmu yang sanggup bangun diatas kaki sendiri menciptakan etika seringkali diperbandingkan secara sama dengan istilah-istilah yang kelihatannya sama padahal sama sekali berbeda sekalipun masih mempunyai kaitan. Berbagai istilah menyerupai etiket, aba-aba etik, dan estetika sering terdengar diganti dengan istilah etika. Di sinilah letak pentingnya kita memahami dan memakai banyak sekali istilah menyerupai ini secara maksimal dan proporsional.
                    Perlunya kita memahami apa itu etiket. Etiket yaitu sesuatu yang seringkali atau secara serta merta dihubung-hubungkan dengan etika. Padahal, etika dengan etiket mempunyai pengertian dan hakikat yang sama sekali berbeda. Oleh lantaran itu, sangatlah penting bagi kita untuk memahami pengertian etiket sehingga kita sanggup menyusun secara tepat akan relasinya dengan etika. Relasi yang dimaksud di sini mencakup persamaan maupun perbedaannya.

B.       Perumusan Masalah
1.      Apa definisi dari etiket ?
2.      Apa ciri-ciri dan prinsip etiket ?
3.    Apa perbedaan etiket dan etika ?

C.      Tujuan
        Penulisan makalah ini bertujuan untuk menawarkan informasi kepada pembaca mengenai etiket,sehingga sanggup menambah pengetahuan pembaca dan sanggup diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
ISI

A.      Pengertian Etiket
                 Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya perihal barang itu.
                 Etiket berasal dari kata Perancis etiquette yang berarti budbahasa sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan biar korelasi selalu baik.
                 Etiket yaitu sikap yang dianggap pas, cocok, sopan, dan terhormat dari seseorang yang bersifat eksklusif menyerupai gaya makan, gaya berpakaian, gaya berbicara, gaya berjalan, gaya duduk, dan gaya tidur. Namun, lantaran etiket seseorang menghubungkannya dengan pihak lain, maka etiket menjadi peraturan sopan santun dalam pergaulan dan hidup bermasyarakat.

B.       Ciri-ciri Etiket
                 Etiket menyangkut cara suatu perbuatan, kebisaaan, adat-istiadat, atau cara-cara tertentu yang dianut oleh sekelompok masyarakat dalam melaksanakan sesuatu. Contohnya sebuah etiket yaitu memberi dengan tangan kanan.
                 Etiket hanya berlaku dalam pergaulan sosial. Maksudnya, jikalau tidak ada saksi atau orang maka peraturan (kebisaaan) tidak berlaku. Contohnya yaitu ketika seseorang menaruh kakinya di atas meja sementara ia duduk di atas bangku dan orang lain sama-sama duduk dengannya, maka hal ini menjadi suatu perbuatan yang tidak beretiket. Namun, tindakan menyerupai itu tidak menjadi problem ketika tidak ada yang melihatnya atau ketika ia hanya duduk sendirian.
                 Etiket bersifat sangat relatif. Tidak sopan pada suatu kelompok masyarakat tertentu, sanggup jadi tidak menjadi kasus pada kelompok masyarakat lain. Mendahak pada waktu makan merupakan pelanggaran terhadap etiket yang bersifat relatif, sementara membunuh atau mencuri merupakan pelanggaran terhadap etika yang bersifat absolut. Itulah sebabnya, di mana pun dan kapan pun membunuh dan mencuri merupakan hal yang dipersalahkan. Etiket lebih bekerjasama dan melihat hal-hal yang bersifat lahiriah atau penampilan fisik,
                 Etiket juga bekerjasama sangat dekat dengan sopan santun (kedudukan keduanya sanggup berganti tempat). Oleh lantaran itu, Sopan santun hanya menekankan adaptasi lahiriah kepada norma-norma. Sopan santun juga bertujuan memperlancar atau mengharmoniskan pergaulan sosial di antara manusia. Sopan santun cenderung mengaburkan soal yang penting dan tidak penting. Ada kalanya sopan santun mengutamakan yang kurang penting. Misalnya, menjabat tangan seseorang yang kita sudah kenal atau akan kita kenal pada ketika berjumpa, atau mengucapkan ‘terima kasih’ kepada orang lain yang menawarkan sesuatu.


C.      Prinsip Etiket
1.    RESPECT (Rasa hormat), dalam etiket kita harus mempunyai sikap respect yaitu rasa hormat, menghargai, peduli, dan sanggup memahami orang lain. Kaprikornus sikap respect sangat penting sehingga apabila kita bersikap respect kepada orang lain, maka orang lain pun akan respect kepada kita.
2.    Empati, yaitu pondasi dari semua interaksi korelasi antar manusia. Mampu mencicipi kondisi emosional orang lain. Empati sanggup mengontrol sikap, perilaku, dan perkataan kita. Empati menciptakan kita sanggup turut merasa bahagia dengan kesenangan orang lain, juga turut berduka dengan kesusahan orang lain. Dengan bersikap tenggang rasa kita sanggup menjadi lebih bijaksana bersikap dan beretiket dalam kehidupan sehari-hari.
3.    Jujur. Kunci sukses dalam menjalin sebuah korelasi yang baik yaitu bdengan bersikap jujur. Dengan berkata jujur, kita akan menjadi eksklusif yang apa adanya tanpa perlu ada yang ditutup-tutupi.

D.      Perbedaan antara Etiket dengan Etika:
1.      Etiket menyangkut cara melaksanakan perbuatan manusia. Etiket menunjukkancara yang tepat artinya cara yang diperlukan serta ditentukan dalamsebuah kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara melaksanakan sebuah perbuatan, etika memberi norma perihal perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut kasus apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau dilarang dilakukan.
2.      Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjamharus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
3.      Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuahkebudayaan, sanggup saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih absolut. Perintah menyerupai “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak sanggup ditawar-tawar.
4.      Etiket hanya memadang insan dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang insan dari segi dalam. Penipu contohnya tutur katanyalembut, memegang etiket namun menipu. Orang sanggup memegang etiketnamun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidakmungkin munafik lantaran seandainya ia munafik maka ia tidak bersikapetis. Orang yang bersikap etis yaitu orang yang sungguh-sungguh baik.
























PENUTUP

A.  Simpulan
               Dari klarifikasi diatas sanggup kita simpulkan bahwa yang di maksud dengan etiket yaitu sikap yang dianggap pas, cocok, sopan, dan terhormat dari seseorang yang bersifat pribadi. Selain itu etiket merupakan peraturan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari baik pergaulan maupun hidup bermasyarakat.

B.  Saran
               Sebagai generasi penerus bangsa alangkah lebih baiknya jikalau kita tetap terus menjunjung dan menerapkan prinsip dan nilai-nilai etiket dan kehidupan sehari-hari biar sikap kita tetap santun dan menumbuhkan adab yang baik dalam keluarga, lingkungan pergaulan maupun dalam masyarakat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel