Macam-Macam Sosialisasi
Proses sosialisasi dilakukan oleh setiap individu semenjak ia lahir di muka bumi. Bahkan, seorang bayi yang gres lahir melaksanakan sosialisasi, berguru membuka mata untuk melihat dunia, berguru memegang sesuatu dan berguru mencicipi sesuatu. Bersamaan dengan berjalannya waktu, pembelajaran bayi mengenai dunia terus berlangsung. Belajar berjalan, berguru berbicara, berguru makan, berguru mengenal sesuatu. Pada intinya, sosialisasi mustahil terhenti selama individu tersebut masih hidup.
Macam-macam Sosialisasi
Sosialisasi menarik perhatian banyak jago sosial. Di antara para jago yang tertarik untuk mengkajinya ialah Berger dan Luckman dalam Kamanto Sunarto (2000). Mereka mempelajari proses sosialisasi sehingga merumuskan macam-macam sosiologi.
Apa saja macam-macam sosialisasi? Secara garis besar macam-macam sosialisasi dibedakan menjadi dua macam. Dua macam sosialisasi tersebut yaitu, sosialisasi primer dan sosialisasi skunder.
1. Sosialisasi primer (primary socialization)
Sosialisasi primer merupakan macam-macam sosialisasi yang pertama dan utama yang terjadi pada seseorang, yakni semenjak dilahirkan, berkenalan dan sekaligus berguru bermasyarakat sehingga sanggup mengikuti keadaan dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Sosialisasi primer terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun. Pada dikala sosialisasi primer, seseorang akan sanggup mengenal lingkungan terdekatnya, contohnya ibu, bapak, kakak, adik, paman, bibi, nenek, kakek, teman sebaya, tetangganya, dan bahkan dirinya sendiri. Dengan demikian, proses sosialisasi primer yaitu proses sosialisasi di lingkungan keluarga. Pada proses ini, seorang anak akan melaksanakan pengenalan akan dirinya sendiri, yang pada akibatnya si anak akan mempunyai jati diri yang berbeda dengan orang lain.
2. Sosialisasi sekunder (secondary socialization)
Sosialisasi skunder yaitu macam-macam sosialisasi terhadap hal-hal gres yang sanggup diterima dalam kehidupan masyarakat. Sosialisasi sekunder terjadi sesudah sosialisasi primer berlangsung.
Sosialisasi sekunder berlangsung di luar keluarga. Dalam proses sosialisasi sekunder, anak akan menerima banyak sekali pengalaman yang berbeda dengan keluarga. Jika dalam sosialisasi primer yang berperan yaitu orang renta dan keluarga dekatnya, maka dalam sosialisasi sekunder yang berperan yaitu orang lain menyerupai teman sepermainan, teman sekolah, dan teman sebaya. Hal ini terlihat sesudah anak berumur lebih dari 5 tahun, anak akan memperluas pergaulan. Ia mulai mengenal guru di sekolahnya, teman bermain, tetangganya, dan lain-lain.
Salah satu bentuk sosialisasi sekunder yang sering dijumpai dalam masyarakat yaitu proses resosialisasi atau sering disebut proses permasyarakatan total.
Contoh sosialisasi sekunder: rumah tahanan, rumah sakit jiwa, dan forum pendidikan militer.
Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu kepribadian baru. Ia di didik untuk mendapatkan hukum dan nilai baru.
Macam-macam Sosialisasi
Sosialisasi menarik perhatian banyak jago sosial. Di antara para jago yang tertarik untuk mengkajinya ialah Berger dan Luckman dalam Kamanto Sunarto (2000). Mereka mempelajari proses sosialisasi sehingga merumuskan macam-macam sosiologi.
Apa saja macam-macam sosialisasi? Secara garis besar macam-macam sosialisasi dibedakan menjadi dua macam. Dua macam sosialisasi tersebut yaitu, sosialisasi primer dan sosialisasi skunder.
1. Sosialisasi primer (primary socialization)
Sosialisasi primer merupakan macam-macam sosialisasi yang pertama dan utama yang terjadi pada seseorang, yakni semenjak dilahirkan, berkenalan dan sekaligus berguru bermasyarakat sehingga sanggup mengikuti keadaan dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Sosialisasi primer terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun. Pada dikala sosialisasi primer, seseorang akan sanggup mengenal lingkungan terdekatnya, contohnya ibu, bapak, kakak, adik, paman, bibi, nenek, kakek, teman sebaya, tetangganya, dan bahkan dirinya sendiri. Dengan demikian, proses sosialisasi primer yaitu proses sosialisasi di lingkungan keluarga. Pada proses ini, seorang anak akan melaksanakan pengenalan akan dirinya sendiri, yang pada akibatnya si anak akan mempunyai jati diri yang berbeda dengan orang lain.
2. Sosialisasi sekunder (secondary socialization)
Sosialisasi skunder yaitu macam-macam sosialisasi terhadap hal-hal gres yang sanggup diterima dalam kehidupan masyarakat. Sosialisasi sekunder terjadi sesudah sosialisasi primer berlangsung.
Sosialisasi sekunder berlangsung di luar keluarga. Dalam proses sosialisasi sekunder, anak akan menerima banyak sekali pengalaman yang berbeda dengan keluarga. Jika dalam sosialisasi primer yang berperan yaitu orang renta dan keluarga dekatnya, maka dalam sosialisasi sekunder yang berperan yaitu orang lain menyerupai teman sepermainan, teman sekolah, dan teman sebaya. Hal ini terlihat sesudah anak berumur lebih dari 5 tahun, anak akan memperluas pergaulan. Ia mulai mengenal guru di sekolahnya, teman bermain, tetangganya, dan lain-lain.
Salah satu bentuk sosialisasi sekunder yang sering dijumpai dalam masyarakat yaitu proses resosialisasi atau sering disebut proses permasyarakatan total.
Contoh sosialisasi sekunder: rumah tahanan, rumah sakit jiwa, dan forum pendidikan militer.
Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu kepribadian baru. Ia di didik untuk mendapatkan hukum dan nilai baru.