Manajemen Jasa Transportasi Lengkap
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ada tiga hal yang menunjang sebuah bangsa menjadi besar dan makmur, yakni tanah yang subur, kerja keras, dan kelancaran transportai orang dan barang dari satuan kepingan negara ke kepingan lain atau dari satu kawasan ke daeerah lain. Tanah yang subur tidak akan banyak artinya bila tidak digarap, dimanfaatkan dan dikelola secara tepat. Sumber daya alam yang dimiliki suatu negara tidak akan berarti apa-apa bila tetap ada ditempatnya tanpa disentuh tangan insan hebat untuk dimanfaatkan. Pendayagunaan semua itu memerlukan kerja keras dengan mengerahkan sumber daya insan semoga sumber daya alam tersebut sanggup dimanfaatkan dan dan dinikmati oleh semua manusia.
Semua kegiatan tersebut, yaitu mengimpor materi baku, memasarkan hasil produksi, menyediakan tenaga kerja, membutuhkan sistem transportasi yang baik. Sistem tersebut ialah sistem trasportasi yang menjamin keamanan, keselamatan, kecepatan, dan yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Untuk menunjang perkembangan ekonomi yang mantap perlu dicapai keseimbangan antara penyediaan dan usul jasa transportasi. Jika penyediaan jasa transportasi lebih kecil daripada permintaannya, akan terjadi kemacetan arus barang yang sanggup menyebabkan kegoncangan harga dipasaran. Peranan transportasi tidak hanya untuk melancarkan arus barang dan mobilitas manusia.
Transportasi juga juga membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal. Transportasi bukanlah tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujuan. Manusia dalam usahanya untuk mencapai tujuannya akan membutuhkan transportasi sehingga perusahan bisnis jasa yang bergerak dibidang transportasi akan mendapat laba yang berlangsung secara terus menerus dan jangka panjang. Namun dalam pengelolaannya, bisnis transportasi harus mendapat penanganan serius semoga tidak menyebabkan kerugian mengingat bisnis ini memerlukan modal yang tidak sedikit.
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan ekonomi masyarakat ialah segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan pertukaran kekayaan atau segala sesuatu yang bisa diperoleh dan berguna. Manusia memakai sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya akan pangan, papan, dan sandang. Selain itu insan sanggup menggunakanya untuk kenikmatan, kenyamanan, dan kesenangan. Oleh lantaran itu insan tidak behenti untuk menyerbu sumber daya alam dimana sja untuk membuat banyak sekali jenis barang yang diperlukannya walaupun sumber alam tidak terdapat di semua tempat. Selanjutnya sesudah melalui proses produksi, barang siap pakai perlu dipasarkan.
Produksi itu sendiri merupakan kepingan dari kegiatan ekonomi sumber daya alam dan sumber daya insan digabungkan dengan tujuanmenghasilkan barang yang sanggup dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang produksi atau barang modal mempercepat produksi dan meningkatkan hasil.
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan insan dengan membuat manfaat. Transportasi ialah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan insan dengan mengubah letak geografis orang maupun barang. Dengan transportasi, materi baku dibawa menuju tempat produksi dan hasil produksi dibawa kepasar atau tempat pelayanan kebutuhannya mirip pasar, rumah sakit, pusat rekreasi, dan lain-lain.
Oleh lantaran itu, perlu adanya perusahaan yang bisa memfasilitasi keperluan transportasi ini. Namun untuk mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi ini, perlu manajemen yang mantap semoga dalam proses pengelolaannya tidak mengalami banyak kendala. Menurut hebat manajemen, manajemen mempunyai beberapa fungsi yaitu Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi.
1. PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan ialah skema kegiatan atau cara yang dirumuskan sebelum melaksanakan kegiatan semoga tujuan sanggup tercapai dengan maksimal. Perencanaan ialah kegiatan pertama yang harus dilakukan dalam administrasi. Rencana merupakan serangkaian keputusan sebagai ajaran pelaksanan kegiatan di masa yang akan datang. Rencana yang baik hendaknya diarahkan kepada tujuan. Rencana secara terang mengemukakan:
1. Apa yang akan dicapai
2. Mengapa hal itu perlu dikakukan
3. Bagaimana akan dilaksanakan
4. Kapan akan dilaksanakan
5. Siapa yang akan melaksanakan
6. Mengadakan penilaian
7. Kemungkinan-kemungkinan apa yang sanggup mempengaruhi pelaksanan dan kegiatan mengadakan pembiasaan dan perubahan rencana.
Dalam membuat rumusan rencana, kita selalu dihadapkan dengan menganalisasituasi yang berkaitan dengan sesuatu yang akan dibuat, maka planning sering disebut dengan seni manajemen yang dalam aktualisasinya, lingkungan sering berubah atau berbeda dengan planning yang telah dirumuskan tersebut, penerapan seni manajemen atau planning ini sering disebut taktik atau tekhnik lantaran konsep seni manajemen atau planning diubahsuaikan dengan lingkungan tempat seni manajemen itu diterapkan.
Dalam kepingan ini akan dijelaskan proses perencanaan pada perusahaan angkutan bermotor dalam menyediakan jasa angkutan kepada masyarakat. Proses perencanaan ini akan dimulai dengan merencanakan kapasita bus, penentuan jumlah kendaraan dan pendapatan, penjadwalan bus, kinerja, dan standar pelayanan.
1. Area dan Gedung Pengoperasian
Sebagai perusahaan yang bergerak dibiang jasa transportasi, yaitu Bus antar kota-antar propinsi maka memerlukan penanganan yang serius dari pemilik perusahaan dan seluruh staff yang terlibat. Manajemen yang berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan seluruh pengoperasian termasuk staff, administrasi, peralatan fisik dan lain-lain, haruslah mempunyai tempat yang bisa dipakai sebagai pusat segala aktifitas yaitu sekretariat.
Pemilihan area yang akanh dipakai sebagai sekretariat sangat sinkron dengan seni manajemen pemasaran, dalam hal ini pelayaanan. Oleh karenanya, ada beberapa prtimbangan untuk memilih tempat atau area, yaitu:
1. Letaknya strategis, yaitu gampang dijangkau oleh calon penumpang
2. Berada di pusat kota, dengan memposisikan perwakilam disetiap daerah
3. Lokasi yang bisa menampung beberapa kendaraan
Setelah lokasi atau srea pengoperasian ditentikan maka proses selanjutnya ialah pembangunan gedung. Gedung dimaksudkan sebagai pusat layanan administrasi, gedung harus berdekatan dengan tempat parkir kendaraan operasi dan gudang perlatan, gedung sebagai sekretariat yang dibangun dengan berl;okasi bersahabat jalan raya, memungkinkan pefungsian berganda, mungkin bis sekaligus dengan bengkelnya, pembersihan kendaraan, penjualan spare part, dan lain sebagainya.
2. Kapasitas
Tahap awal dalam menyusun perencanaan angkutan bus sesudah pembangunan gedung pengoperasian ialah memilih kuantitas pelayanan yang dibutuhkan pada setiap rute atau trayek yang akan dilayani. Penentuan jumlah bis yang dibutuhkan menurut analisis trafik penumpang pada setiap rute atau trayek yang akan dilayani. Dengan mengetahui kuantitas pelayanan pada setiap rute, maka sanggup diketahui jumlah bus yang akan dioperasikan dan jadwal perjalanan. Karena kapasitas bus yang akan beroperasi harus bisa memperlihatkan pelayanan maksimal kepada pengguna, maka harus diusahakan kendaraan yang berfasilitas lengkap, problem harga tiket penumpang bisa ditentukan kemudian sesuai dengan jenis kendaraan dan fasilitasnya dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian penduduk setempat, apakah penduduk sebagai calon pengguna akan bisa membayar atau tidak dan apakah penumpang akan merasa tiketnya mahal atau tidak.
3. Penentuan Jumlah Kendaraan dan Waktu Perjalanan
Jumlah kendaraan ialah jumlah bus yang akan dioperasikan dalam satu hari untuk satu rute atau trayek. Bus membutuhkan modal yang besar dan biaya terkait lainnya. Agar efisien, operator atau perusahaan harus berusaha memperkecil jumlah bus yang dibutuhkan untuk dioperasikan pada setiap pelayanan.
Waktu perjalanan ialah waktu yang dibutuhkan oleh bus untuk melaksanakan perjalanan dari satu ujung permulaan rute ke ujung akhir. Waktu perjalanan merupakan fungsi panjang rute. Penjadwalan bus merupakan proses menyeluruh yang meliputi perencanaan operasi pelayanan bus dengan memperkecil jumlah bus yang diperlukan.
Ada relasi yang erat antara memilih perjalanan apa yang perlu dioperasikan, yaitu pembuatan daftar perjalanaan dan bagaimana perjalaanan dilakukan. Waktu perjalanan dalam daftar perjalanan, umpamanya, bertepatan dengan jadwal perrjalan dan daftar perjalanan bus perusahaan transport yang lain.
4. Koneksi dan Sosialisasi
Koneksi ialah orang atau forum yang diharapkan sanggup berpartisipasi dalam perusahaan jasa transportasi bus antar kota-antar propinsi yang akan didirikan. Sangat penting adanya sosialisasi dari perusahaan semoga dikala perusahaan beroperasi, masyarakat sudah mengetahui maksud dan tujuan kita membangun perusahaan jasa tersebut.
5. Perekrutan Karyawan
Setelah segala sesuatu yang berafiliasi dengan kemudahan sudah dianggap selesai, proses selanjutnya ialah mempersiapkan karyawan yang akan bekerja dalam perusahaan. Staff yang akan disiapkan oleh pihak perusahaan berupa: manajer/ direktur, staff manajemen dan sekretaris, staff pemasaran, staff operasi, security, dan staff umum.
2. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Sebenarnya pengorganisasian dalam makalah ini telah terjadi dari tahap awal hingga akhir. Namun dalam makalah ini, penulis menggaris bawahi pembahasan pengorganisasian khusus pada pengelolaan kemudahan dan pelayanan dengan mengesampingkan hal-hal lain lantaran makalah ini penulis khusus membahas wacana manajemen jasa kemudahan atau pelayanan dalam sekretariat.
Di dalam organisasi, setiap anggota atau staff harus mengetahui kiprah dan peranan apa yang ia duduki di dalam kerjasama tersebut. Ia harus mawas diri sejauh mana kemampuan yang dimiliki baik pengetahuan maupun keterampilan. Apa dan di mana kedudukan yang diemban dalam organisasi.
Pengorganisasian (Organizing) ialah proses dalam manajemen yang berupa pengawasan-pengawasan dan penugasan, hal ini disebabkan pembagian kerja, secara vertikal maupun secara horizontal. Tetapi kesemua itu tidak terlepas dari prosedur, proses dan tujuan yang hendak dicapai dalam rangka kerjasama. Pembagian kiprah dan pekerjaan merupakan asar dari organisasi, sesuai dengan struktur yang telah ditetapkan yang nantinya setiap staff memelihara relasi baik antara fungsi-fungsi, faktor-faktor fisik dan tenaga yang ada.
Dalam organisasi dibutuhkan relasi kerja sesuai dengan pembagian kerja dengan segala tanggung jawab dan pertanggung jawaban. Kekuasaan dan tanggung jawab harus menyatu dalam diri setiap orang yang menduduki sebuah jabatan. Kekuasaan dan tanggung jawab mirip dua sisi mata uang lantaran kekuasaan tanpa tanggung jawab ialah adikara dan tanggung jawab tanpa kakuasaan tidak berarti sama sekali.
A. Pembuatan Struktur Organisasi
Organisasi ialah pengelompokan insan untuk bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan. Tanpa memandang ukuran dan bentuknya, setiap komponen organisasi harus tunduk pada suatu pengendalian menyeluruh dan tanggung jawab pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa struktur organisasi mempunyai tujuan bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok. Besar kecilnya organisasi merupakan faktor yang penting untuk memilih jumlah manajemen yang diperlukan. Ini akan berbeda-beda dari unit operasi tunggal yang dimanajemeni oleh pemiliknya dengan dibuat oleh kelompok kecil yang setia.
Organisasi sebagai kerangka saja tidaklah cukup untuk melingkupi arti organisasi. Oleh lantaran itu, organisasi juga diartikan sebagai proses yang akan memilih aktivitas-aktivitas apa yang akan dilakukan guna pencapaian suatu tujuan dan planning dengan membagi-bagi dan mengelompokkan staff-staff kedalam satuan-satuan tugas, Serta penetuan relasi wewenang antara orang-orang yang melaksanakan kiprah dengan komunikasi yang terang juga akan menghindari timpang tindih kiprah antar staff.
Mengingat hal tersebut maka sangat penting untuk membuat struktur organisasi sebelum memulai segala aktifitas kelembagaan. Struktur organisasi yang dimaksud disini meliputi relasi antar staff dalam lingkup manajemen pelayanan dalam organisasi yang bergerak dibidang jasa.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi diberbgi laokasi atau wilayah sesuai dengan luasnya area jaringan rute yang dilayani, struktur organisasinya menurut wilayah, yaitu mempunyai perwakilan di lokasi beroperasinya suatu peusahaan transportasi tersebut.
Struktur orgaisasi bisa berbentuk desentralisasi atau sentralisasi, serta organisasi garis (lini) atau organisasi lini dan staff. Organisasi perusahaan transportasi, Secara sederhana terdiri atas:
1. Direktur Utama, sebagai pimpinan perusahaan yang membawahi beberapa direktu.
2. Direktur pemasaran (niaga) bertugas membina pelaksanaan kiprah perencanaan produksi, pengembangan pasar, pelayanan penumpang dan barang, serta awak bus, Direktur pemasaran mempunyai beberapa kepingan yaitu kepingan penjualan, kepingan tarif, kepingan promosi, dan kepingan pelayanan.
3. direktur Operasi bertugas mengatur pelaksanaan kiprah keselamatan perjalanan, pengaturan awak bus, perjalanan (trayek), penjadwalan keberangkatan, pengendalian pergerakan bus, dan penyediaan materi bakar. Direktur operasi membawahi beberapa bagian, yaitu kepingan trnsportasi, kepingan pemeliharaan, dan kepingan terminal.
4. Direktur manajemen dan keuangan bertugas membina pelaksanan kiprah dibidang personalia, keuangan, dan kepingan umum.
B. Penempatan Staff
Satu hal yang perlu di ingat ialah bahwa struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan perusahaan, struktur organisasi harus fleksibel dalam menanggulangi perubahan, harus sesuai dengan proses dan kegiatan dibeberapa bidang kerja dan harus juga sesuai dengan kebutuhan daya kerja, yaitu sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan, personalia dan iklim sosial, dimana partisipasi sekarang, kepuasan kerja dn kekayaan kerja semuanya merupakan prtimbangan yang penting.
Struktur organisasi yang kaku, yang mungkin baik memperlihatkan uraian kerja tertentu pada staff, malah bisa menghambat kegiatan perusahaan dan mengurangi inisiatif, motivasi dan kreatifitas karyawan. Dengan demikian, idealnya, suatu keseimbangan harus dicapai: struktur organisasi harus ada dan penting keberadaannya tapi dihentikan kaku dan harus bisa menyesuaikan dengan perubahan lingkungan sebaikbaiknya.
Setelah struktur organisasi terbentuk dan tenaga atau staff sudah tersedia, maka saatnyalah untuk menempatkan orang-orang yang sudah direkrut untuk diposisikan sesuai dengan hasil wawancara dengan pihak penerimaan staff.
Penempatan staff sama pentingnya dengan struktur organisasi, bila struktur organisasi ialah kerangka maka orang yang mengisi struktur tersebut ialah nyawa atau roh dari struktur tersebut. Karena struktur bukanlah apa-apa tanpa orang yang bergerak sesuai dengan struktur yang ada.
3. PENGAWASAN (CONTROLLING)
Pengawasan didasarkan atas fungsi, bukan didasarkan atas kekuatan. Mungkin suatu waktu pengawasan berhasil bila dilakukan dengan adanya kekuatan, tetapi bila kekuatan lemah, maka pengawasan tidaklah berarti. Makara pengawasan tergantung pada sistem tertentu.
Pengawasan merupakan kegiatan pokok dari manajemen semoga segala pekerjaan sanggup dilaksanakan sesuai dengan planning dan ketentuan yang telah digariskan. pengawasan harus dilakukan secara sistematis dan terus menerus. Sesuatu problem sanggup dipecahkan dan pemecahannya tersebut akan menyebabkan problem gres lagi, demikian pula dengan pengawasan. Berbagai tindakan telah dilakukan tetapi tanpa dilakukan pengawasan lanjutan akan menyebabkan tendensi penyimpangan baru.
Untuk memudahkan pengawasan mengenai kinerja perusahaan transportasi maka harus ada pelaporan-pelaporan dari pihak manajemen kepada pihak pemilik modal atau dari sopir dan tenaga lapangan kepada manajer atau pimpinan yang lebih tinggi. Laporan-laporan yang disampaikan ialah mulai dari segala sesuatu yang berafiliasi dengan aktifitas pelayanan hingga kepada manajemen, administrasi, keuangan dan kinerja staff serta kendala-kendala yang dihadapi dilapangan.
Laporan-laporan sanggup dilakukan setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun. Namun akan lebih baik bila laporan mengenai kondisi perusahaan, interaksi antar staff dilakukan setiap minggu, sementara laporan mengenai adminstrasi, keuangan, dan kondisi lingkungan operasi serta kenyaman atau kendala-kendalanya dilakukan setiap bulan, khusus untuk manajemen, jadwal kerja dan realisasinya, dan kinerja staff mulai dari pimpinan hingga staff terendah dilakukan setiap tahun. Namun hal ini cukup djadikan teladan proses saja lantaran akan lebih baik bila pelaporan dilakukan secepatnya dikala ada permasalahan semoga permasalahan yang ada tidak menjadi besar lantaran lambat diatasi.
Pengawasan terhadap pekerjaan sanggup berupa bagan-bagan, formulir-formulir, nota-nota, catatan-catatan, laporan-laporan, kunjungan-kunjungan, apakah semua itu sesuai atau tidak dengan norma, kaedah, ketentuan, ukuran, timbangan atau kriteria sebagai tolok ukur. Dari hasil pengawasan tersebut akan sanggup diambil suatu penilaian atau evaluasi.
4. EVALUASI (EVALUATION)
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui hingga dimana tujuan yang telah ditetapkan sanggup dicapai, kegiatan mana yang belum diselesaikan atau yang sedang dalam proses penyelesaian dan kendala-kendala apa yang dihadapi serta merumuskan seni manajemen untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Kegiatan penilaian ini meliputi, antara lain:
a. Mempelajari perkembangan perjuangan atau kegiatan secara terus-menerus dengan cara-cara pemantauan (pengawasan), sehingga sanggup diketahui dengan segera segala sesuatu faktor yang menghambat dan faktor-faktor pendukung dalam kegiatan tersebut.
b. Mengadakan pengukuran tingkat keberhasilan suatu kegiatan sesuai dengan program-program tertentu.
c. Mengadakan banyak sekali perjuangan untuk memecahkan hambatan-hambatan yang timbul demi kelancaran kegiatan yang dijalani.
Ada ungkapan bahwa penilaian tidak berarti mencari-cari kesalahan, tetapi memperbaiki bila diteruskan kesalahan. Ibarat seorang dokter, ia harus mengetahui dulu penyakit pasiennya gres kemudian ia bisa untuk memperlihatkan obat semoga si pasien sanggup cepat sembuh dari penyakitnya. Begitu pula perusahaan atau organisasi yang bergerak dibidang jasa sekalipun, harus mengetahui permasalahan yang ada gres bisa mencarikan solusi yang akan diambil guna menuntaskan problem tersebut.
Sifat perbaikan sanggup dalam bentuk pengarahan, bimbingan, petunjuk dan lain-lain. Begitu juga evaluasi, ia bersifat dimensional, artinya bukan saja melihat kebelakang mengevaluasi apa yang sedang terjadi. Tetapi juga perkiraan-perkiraan wacana apa yang akan terjadi di masa depan.
Setiap permasalahan yang ditemukan dilapangan akan dibahas dalam rapat-rapat yang ditentukan dan diubahsuaikan dengan waktu luang. Rapat-rapat yang dimaksud ialah rapat harian yaitu satu kali dalam satu minggu, rapat bulanan yaitu rapat diadakan satu kali dalam satu bulan, rapat tahunan yaitu rapat yang diadakan sekali setip tahun. Berarti dalam satu bulan ada 4 kali rapat harian, dalam satu tahun ada 12 kali rapat bulanan dan satu kali rapat tahunan. Rapat harian membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari, rapat bulanan membahas wacana perjalanan organisasi selama satu bulan dan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi olah organisasi secara menyeluruh sementara rapat tahunan membahas tantang realisasi jadwal kerja yang telah ditentukan, membahas wacana startegi-strategi yang akan diterapkan guna tercapainya tujuan organisasi dan membuat jadwal kerja yang gres yang diubahsuaikan dengan kondisi lingkungan yang sering berubah-ubah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Demikianlah makalah wacana Manajemen Jasa transportasi ini saya buat untuk menjadi teladan saya dalam mendirikan sebuah perjuangan jasa bidang transportasi. Setelah saya selesai menulis makalah ini, saya berkesimpulan bahwa ternyata suatu kegiatan organisasi ialah bagaimana kita menerapkan manajemen dengan fungsi-fungsinya, dan segala kegiatan akan sukses bila dijalankan dengan manajemen yang anggun dan terrencana. Sesuatu hal yang diinginkan akan sanggup dicapai apabila dilakukan dengan planning dan seni manajemen yang mantap dan tentunya dengan semangat serta loyalitas dan konsisten terhadap keinginanan untuk mencapainya.
Dalam menggerakkan organisasi, manjemen ialah penggagas utama dengan banyak sekali fungsinya, namun fungsi manajemen bukan hanya sebatas perencanaan saja lebih dari itu juga termasuk pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan, dan evaluasi, seluruh fungsi manajemen tersebut akan penulis jadikan sebagai alat manajemen dalam rangka pencapaian tujuan yang ingin saya capai.
Suatu planning ialah skema kegiatan, atrategi, atau cara untuk melaksanakan kegiatan atau berusaha mencapai tujuan tertentu. Sebagai salah satu fungsi manajemen, planning sangat besar lengan berkuasa terhadap sukses tidaknya sebuah kegiatan yang memerlukan manajemen. Oleh lantaran itu manajemen akan berjalan dengan baik apabila kegiatan dilakukan dengan betul-betul terrencana.
DAFTAR PUSTAKA
Widjaya A.W. ”Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen” Jakarta: Penerbit PT Bina Aksara, 1987
Hughes, Chris & Praty R. Dean, ”Manajemen Produksi dan Operasi” Semarang: Penerbit Dahara Prize, 1996
Nasution, H.M.N. ”Manajemen Jasa Transportasi” Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996
Firman B. Aji dan S. Martin Sirait.”Perencanaan dan Evaluasi (Suatu Sistem Untuk Proyek Pembangunan)” Jakarta: Bina Aksara, 1982
Dharma, Agus ”Manajemen Prestasi Kerja” Jakarta: CV Rajawali, 1985