20 Rujukan Kebutuhan Tersier, Gambar, Dan Penjelasannya

Contoh Kebutuhan Tersier - Menurut hierarki tingkat kegentingannya, kebutuhan insan diklasifikasikan jadi 3 jenis, yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Di artikel sebelumnya kita telah membahas ihwal apa itu kebutuhan primer dan apa itu kebutuhan sekunder. Oleh karenanya di artikel kali ini kita akan melanjutkan sisanya yakni ihwal kebutuhan tersier. Apakah yang dimaksud dengan kebutuhan tersier itu? Seperti apa contohnya? Silakan simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Contoh Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier berarti kebutuhan tingkat ketiga. Artinya kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang sanggup dipenuhi bila kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Bisa diartikan juga bahwa kebutuhan tersier ialah kebutuhan glamor atau lux yang gotong royong tidak terlalu genting dan kuat terhadap kelangsungan hidup manusia.



Ciri kebutuhan tersier ditandai dengan adanya impian seseorang untuk menerima akreditasi kemampuan finansial dirinya dari orang lain. Beberapa rujukan kebutuhan tersier contohnya perhiasan, aksesoris mewah, kendaraan mewah, rumah mewah, wisata ke luar negeri, baju branded, dan investasi.

1. Perhiasan

Perhiasan menyerupai kalung emas, gelang emas, cincin permata, kalung mutiara, dan lain sebagainya termasuk rujukan kebutuhan tersier. Kebutuhan ini tidak mempengaruhi kelangsungan hidup seseorang, tetapi ia sanggup menunjukkan kesan glamor sehingga orang yang memilikinya sanggup memperoleh akreditasi kemampuan finansial dari orang di sekitarnya.

2. Aksesoris Mewah

Sama menyerupai perhiasan, aksesoris glamor yang terdapat di rumah menyerupai lukisan, guci antik, vas bunga yang mahal, jam tangan mahal, dan koleksi motor gede juga termasuk rujukan kebutuhan tersier. Keberadaannya tidak terlalu penting, namun bagi orang yang sudah mempunyai kemapanan finansial barang-barang tersebut kerap kali dibelinya.

3. Kendaraan Mewah

Kebutuhan akan transportasi menyerupai kendaraan beroda empat dan motor memang merupakan kebutuhan sekunder yang perlu dipenuhi. Namun, akan berbeda akhirnya bila yang dibeli ialah kendaraan beroda empat mewah, motor gede, atau pesawat jet pribadi. Semua sarana transportasi glamor tersebut menjadi rujukan kebutuhan tersier yang tidak terlalu kuat terhadap kelangsungan hidup.

4. Rumah Mewah

Rumah juga termasuk rujukan kebutuhan primer yang sangat kuat terhadap kelangsungan dan kelayakan hidup seseorang. Kendati begitu, rumah juga akan dikatakan sebagai rujukan kebutuhan tersier jikalau berupa bangunan glamor menyerupai apartemen, villa, atau bangunan lainnya. Selain sanggup menunjukkan kenyamanan, rumah glamor juga sanggup kesan pujian bagi pemiliknya.

5. Wisata ke Luar Negeri

Adakah di antara Anda yang sudah pernah berwisata ke luar negeri? Jika ada yang sudah, berarti Anda termasuk berasal dari keluarga kelas ekonomi atas yang kebutuhan primer dan sekundernya telah terpenuhi. Wisata ke luar negeri termasuk kebutuhan tersier yang tidak kuat terhadap kelayakan hidup seseorang.

6. Baju Branded

Baju atau sandang memang termasuk kebutuhan primer. Dengannya kita terlindungi dari terik matahari dan dinginnya udara. Kendati begitu, baju branded atau baju mahal yang bermerk justru merupakan rujukan kebutuhan tersier sebab mempunyai fungsi selain sebagai sandang juga berfungsi sebagai sarana meningkatkan kelas sosial seseorang.

7. Investasi

Dan rujukan kebutuhan terseir yang terakhir ialah investasi. Kalian tahu apa yang dimaksud dengan investasi? Investasi ialah suatu cara seseorang untuk menyimpan kelebihan hartanya di suatu barang yang mana barang tersebut sanggup menghasilkan laba suatu dikala nanti. Contoh investasi ialah membeli tanah, emas, apartemen, deposito, menabung, ikut trading forex, dan lain sebagainya. Bila masih belum jelas, silakan tanyakan ke guru Anda ihwal apakah investasi itu.

Nah, itulah pembahasan singkat yang sanggup kami jelaskan ihwal contoh kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Semoga pembahasan ini sanggup dipahami dengan baik sehingga memudahkan Anda dalam mengerjakan kiprah sekolah maupun dalam memahami pelajaran yang disampaikan bapak/ibu guru. Semoga bermanfaat!

Share this post