Magnetosfer



Magnetosfer: Partikel Radiasi yang Teperangkap

Medan magnet Bumi menjangkau ribuan kilometer ke antariksa. Medan magnet ini membentuk tempat magnetik yang menyelubungi Bumi. Daerah ini disebut magnetosfer. Bagi bumi, magnetosfer mirip perisai yang melindunginya dari serangan partikel bermuatan akhir acara Matahari. (http://lapan.go.id) Magnetosfer yang berfungsi melindungi bumi dari partikel bermuatan angin surya, namun tidak semua partikel sanggup terhalang. Jika terlalu banyak partikel yang masuk mengakibatkan terjadinya angin puting-beliung geomagnetik sehingga terjadi fenomena aurora dan dampak buruknya sanggup mengakibatkan gangguan teknologi di bumi maupun luar angkasa.

Magnetosfer bumi terjadi disebabkan oleh inti Bumi yang tidak stabil. Molekul di dalam inti Bumi selalu bergerak dengan sangat cepat lantaran suhu dan efek medan gravitasi, mengakibatkan arus listrik yang membuat medan magnet rakasasa disebut Magnetosfer. Bagaimana bentuk magnetosfer bumi?? Magnetosfer berbentuk ibarat komet lantaran adanya tekanan angin surya. Di pecahan yang menghadap matahari (sisi siang), magnetosfer terkompresi. Garis-garis gaya magnetnya sekitar 10 kali jari-jari Bumi. Pada sisi malam Bumi, magnetosfer membentang hingga 100 kali jari- jari Bumi sehingga bentuknya mirip ekor komet. Magnetosfer laksana perisai Bumi yang bisa meredam terjangan radiasi berbahaya dari partikel-partikel yang dipancarkan matahari mirip partikel alfa, beta, dan elektron serta ion berenergi tinggi.

Ketika pemikiran angin surya yang mempunyai kecepatan supersonik memasuki tempat magnetosfer yang mempunyai kecepatan subsonik akan terjadi gelombang kejut berbentuk mirip perisai  yang dinamakan bow shock. Ketebalan bow shock sekitar 100 km hingga 2 kali jari-jari Bumi  dan  berjarak  antara  12  hingga  20  kali jari-jari Bumi dari Bumi. Daerah di belakang bow shock yang berisi angin surya yang sudah diperlambat, dipanaskan, dan turbulent dinamakan magnetosheath. (http://lapan.go.id)

Perilaku variasi medan geomagnet sangat lebih banyak didominasi dipengaruhi oleh acara di permukaan matahari mirip CME (Coronal Mass Ejection) dan Flare dalam ikatan medan magnet ruang antar planet (Interplanetary Magnetic Field : IMF) di pecahan bumi yang dinamakan Polar Caps. Pada ketika terjadi CME atau flare, partikel-partikel bermuatan dan medan magnet terlontar dari permukaan matahari terbawa serta oleh angin surya (Solar wind) mengembara dalam ruang antar planet menuju bumi. Pada ketika bertemu terjadi tumbukan antara angin surya dan magnetosfer bumi dinamakan Interplanetary Shock (IPS). Pada ketika ini, energi dan momentum dari angin surya sanggup masuk ke dalam magnetosfer bumi di tempat Polar Caps. Selanjutnya sehabis IPS, angin puting-beliung geomagnet akan terjadi kalau medan magnet antar planet (IMF) cenderung berarah ke selatan.( http://pussainsa.lapan.go.id)

Magnetosfer ini menyelubungi Sabuk Radiasi Van Allen. Sabuk Van Allen terdiri atas dua buah sabuk radiasi berbentuk donat yang berisi partikel bermuatan. Proton menempati sabuk dalam sedangkan elektron menempati sabuk dalam dan luar. Partikel dalam sabuk radiasi ini terperangkap mengitari garis-garis magnet bumi di ketinggian sekitar 1000-60000 km diatas permukaan Bumi. Sebagian sabuk terletak lebih bersahabat dengan permukaan Bumi yang wilayahnya disebut South Atlantic Anomaly (SAA). Satelit di orbit rendah yang melintasi SAA sanggup mengalami gangguan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel