Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial
Unsur-unsur dalam stratifikasi sosial ialah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan dan peranan merupakan unsur pokok dalam stratifikasi sosial. Status mengatakan daerah atau posisi seseorang dalam masyarakat. Peranan merupakan suatu tingkah laris atau tindakan yang dibutuhkan dari seorang individu yang menduduki status tertentu.
A. Kedudukan (Status)
Kedudukan berarti daerah seseorang dalam suatu contoh atau kelompok sosial. Dengan demikian, seseorang sanggup mempunyai lebih dari satu status. Hal itu disebabkan seseorang biasanya hidup dalam beberapa contoh kehidupan atau menjadi anggota dalam banyak sekali kelompok sosial. Misalnya, Dina seorang pelajar sebuah SMA. Selain sebagai seorang pelajar, Dina juga menjadi ketua OSIS, dan anggota Palang Merah Remaja. Di rumah, Dina sebagai seorang anak, seorang abang dari dua adiknya. Selain itu, Dina juga menjadi sekretaris karang taruna di kampungnya. Dengan demikian, Dina mempunyai lebih dari satu status.
Untuk mengukur status seseorang, berdasarkan Pitirim A. Sorokin sanggup dilihat pada hal-hal sebagai berikut.
1. Jabatan atau pekerjaan
2. Pendidikan dan luasnya ilmu pengetahuan
3. Kekayaan
4. Politis
5. Keturunan
6. Agama
Status intinya dibedakan atas status yang bersifat objektif dan subjektif. Status yang bersifat objektif disertai dengan hak dan kewajiban yang terlepas dari individu. Sementara itu, status yang bersifat subjektif ialah status yang mengatakan hasil dari evaluasi orang lain di mana sumber status yang bekerjasama dengan evaluasi orang lain tidak selamanya konsisten untuk seseorang.
Dalam masyarakat sering kali kedudukan dibedakan menjadi dua macam, yaitu ascribed status dan achieved status.
1. Ascribed Status
Ascribed status ialah kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memerhatikan perbedaan seseorang lantaran kedudukan tersebut diperoleh berkat kelahiran. Dengan kata lain, status yang diperoleh dengan sendirinya
atau status yang diperoleh tanpa inisiatif sendiri. Status ini sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Kelahiran
Pada umumnya ascribed status berdasarkan kelahiran ini terdapat pada masyarakat dengan sistem pelapisan sosial yang tertutup. Misalnya, pada masyarakat feodal, masyarakat kasta, dan masyarakat diskriminasi sosial. Misalnya, kedudukan seorang anak raja ialah darah biru juga.
b. Jenis kelamin
Status berdasarkan jenis kelamin dalam masyarakatterdiri atas pria dan perempuan.
c. Umur atau usia
Menurut umur, status dibedakan atas muda, sedang dan tua.
d. Anggota keluarga
Status dalam keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
2. Achieved Status
Achieved status ialah kedudukan yang dicapai seseorang dengan perjuangan sendiri. Kedudukan ini contohnya setiap orang sanggup menjadi hakim, dokter, kalau memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu menyerupai telah menempuh pendidikan kehakiman dan kedokteran. Selain ascribed status dan achieved status ada lagi status dalam masyarakat, yaitu assigned status. Assigned status ialah status atau kedudukan yang diberikan atau dianugerahkan. Assigned status mempunyai hubungan yang bersahabat dengan achieved status. Contohnya pinjaman gelar kebangsawanankepada tokoh yang dianggap berjasa terhadap masyarakat.
B. Peranan (Role)
Peran ialah perangkat cita-cita yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu.Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka ia berarti telah menjalankan suatu peran. Peran dan kedudukan tidak sanggup dipisahkan lantaran satu dengan yang lainnya saling tergantung. Tidak ada tugas tanpa status dan tidak ada status tanpa peran. Seseorang dalam masyarakat sanggup mempunyai lebih dari satu tugas dari contoh pergaulan hidupnya. Suatu tugas paling sedikit meliputi tiga hal, yaitu:
1. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau daerah seseorang dalam masyarakat;
2. Peran ialah suatu konsep ikhwal apa yang sanggup dilakukan oleh individu dalam masyarakat; dan
3. Peran sanggup dikatakan sebagai sikap individu yang penting bagi struktur sosial dalam masyarakat.
Peran sangat penting lantaran sanggup mengatur sikap seseorang. Selain itu, tugas sanggup memperkirakan perbuatan orang lain pada batas-batas tertentu sehingga seseorang sanggup menyesuaikan perilakunya dengan sikap orang lain.
Berdasar pelaksanaannya, peranan sosial sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Harapan-harapan masyarakat terhadap pemegang peran. hal ini merupakan kewajiban bagi pemegang tugas (role expection).
2. Harapan-harapan yang dimiliki pemegang perang terhadap masyarakatnya. hal ini merupakan hak yang harus diterima pemegang peran.
Fungsi tugas (role) ialah sebagai berikut :
1. Memberi arah pada proses sosialisasi;
2. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan;
3. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat;
4. Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol sehingga sanggup melestarikan kehidupan mereka.
A. Kedudukan (Status)
Kedudukan berarti daerah seseorang dalam suatu contoh atau kelompok sosial. Dengan demikian, seseorang sanggup mempunyai lebih dari satu status. Hal itu disebabkan seseorang biasanya hidup dalam beberapa contoh kehidupan atau menjadi anggota dalam banyak sekali kelompok sosial. Misalnya, Dina seorang pelajar sebuah SMA. Selain sebagai seorang pelajar, Dina juga menjadi ketua OSIS, dan anggota Palang Merah Remaja. Di rumah, Dina sebagai seorang anak, seorang abang dari dua adiknya. Selain itu, Dina juga menjadi sekretaris karang taruna di kampungnya. Dengan demikian, Dina mempunyai lebih dari satu status.
Untuk mengukur status seseorang, berdasarkan Pitirim A. Sorokin sanggup dilihat pada hal-hal sebagai berikut.
1. Jabatan atau pekerjaan
2. Pendidikan dan luasnya ilmu pengetahuan
3. Kekayaan
4. Politis
5. Keturunan
6. Agama
Status intinya dibedakan atas status yang bersifat objektif dan subjektif. Status yang bersifat objektif disertai dengan hak dan kewajiban yang terlepas dari individu. Sementara itu, status yang bersifat subjektif ialah status yang mengatakan hasil dari evaluasi orang lain di mana sumber status yang bekerjasama dengan evaluasi orang lain tidak selamanya konsisten untuk seseorang.
Dalam masyarakat sering kali kedudukan dibedakan menjadi dua macam, yaitu ascribed status dan achieved status.
1. Ascribed Status
Ascribed status ialah kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memerhatikan perbedaan seseorang lantaran kedudukan tersebut diperoleh berkat kelahiran. Dengan kata lain, status yang diperoleh dengan sendirinya
atau status yang diperoleh tanpa inisiatif sendiri. Status ini sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Kelahiran
Pada umumnya ascribed status berdasarkan kelahiran ini terdapat pada masyarakat dengan sistem pelapisan sosial yang tertutup. Misalnya, pada masyarakat feodal, masyarakat kasta, dan masyarakat diskriminasi sosial. Misalnya, kedudukan seorang anak raja ialah darah biru juga.
b. Jenis kelamin
Status berdasarkan jenis kelamin dalam masyarakatterdiri atas pria dan perempuan.
c. Umur atau usia
Menurut umur, status dibedakan atas muda, sedang dan tua.
d. Anggota keluarga
Status dalam keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
2. Achieved Status
Achieved status ialah kedudukan yang dicapai seseorang dengan perjuangan sendiri. Kedudukan ini contohnya setiap orang sanggup menjadi hakim, dokter, kalau memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu menyerupai telah menempuh pendidikan kehakiman dan kedokteran. Selain ascribed status dan achieved status ada lagi status dalam masyarakat, yaitu assigned status. Assigned status ialah status atau kedudukan yang diberikan atau dianugerahkan. Assigned status mempunyai hubungan yang bersahabat dengan achieved status. Contohnya pinjaman gelar kebangsawanankepada tokoh yang dianggap berjasa terhadap masyarakat.
B. Peranan (Role)
Peran ialah perangkat cita-cita yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu.Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka ia berarti telah menjalankan suatu peran. Peran dan kedudukan tidak sanggup dipisahkan lantaran satu dengan yang lainnya saling tergantung. Tidak ada tugas tanpa status dan tidak ada status tanpa peran. Seseorang dalam masyarakat sanggup mempunyai lebih dari satu tugas dari contoh pergaulan hidupnya. Suatu tugas paling sedikit meliputi tiga hal, yaitu:
1. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau daerah seseorang dalam masyarakat;
2. Peran ialah suatu konsep ikhwal apa yang sanggup dilakukan oleh individu dalam masyarakat; dan
3. Peran sanggup dikatakan sebagai sikap individu yang penting bagi struktur sosial dalam masyarakat.
Peran sangat penting lantaran sanggup mengatur sikap seseorang. Selain itu, tugas sanggup memperkirakan perbuatan orang lain pada batas-batas tertentu sehingga seseorang sanggup menyesuaikan perilakunya dengan sikap orang lain.
Berdasar pelaksanaannya, peranan sosial sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Harapan-harapan masyarakat terhadap pemegang peran. hal ini merupakan kewajiban bagi pemegang tugas (role expection).
2. Harapan-harapan yang dimiliki pemegang perang terhadap masyarakatnya. hal ini merupakan hak yang harus diterima pemegang peran.
Fungsi tugas (role) ialah sebagai berikut :
1. Memberi arah pada proses sosialisasi;
2. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan;
3. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat;
4. Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol sehingga sanggup melestarikan kehidupan mereka.