Teori Evolusi, Pengertian, Sejarah, Dan Tokoh Pencetusnya
Teori evolusi, semenjak kemunculannya merupakan suatu hal yang menggemparkan. Hingga kini, bukti-bukti mengenai evolusi terus dicari. Charles Darwin sebagai salah seorang tokoh teori evolusi dianggap sebagai bapak evolusi. Apa yang dimaksud dengan evolusi? Apa yang mendasari teori tersebut? Adakah bukti-bukti bahwa evolusi terjadi? Berikut ini ialah uraiannya.
Pengertian Evolusi
Apakah yang dimaksud dengan evolusi? Evolusi ialah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang usang dan diturunkan dari generasi sebelumnya ke generasi selanjutnya. Evolusi mengakibatkan munculnya keanekaragaman makhluk hidup. Dengan adanya variasi-variasi gres tersebut muncullah spesies baru.
Teori evolusi ialah teori yang membahas wacana perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup dari generasi ke generasi.
Teori evolusi masih tetap diperdebatkan oleh para ilmuwan hingga dikala ini. Banyak tokoh yang beropini wacana hal ini, tetapi belum ada satu teori yang sanggup menjawab semua fakta dan bencana wacana sejarah perkembangan makhluk hidup
Sejarah Teori Evolusi
Pada dasarnya teori evolusi muncul sebagai salah satu jalan untuk mencari tahu asal mula makhluk hidup. Pemikiran ini sesungguhnya telah ada semenjak zaman lampau. Dalam ilmu pengetahuan peradaban Yunani, Romawi, dan Cina. Namun hingga dengan masa ke-18, pandangan biologis Barat masih didominasi oleh esensialisme, yaitu pandangan bahwa bentuk-bentuk kehidupan tidak berubah. Hal ini mulai berubah ketika efek kosmologi evolusioner dan filosofi mekanis menyebar dari ilmu fisik ke sejarah alam. Para naturalis mulai berfokus pada keanekaragaman spesies, dan munculnya ilmu paleontologi dengan konsep kepunahannya lebih jauh membantah pandangan bahwa alam bersifat statis. Pada awal masa ke-19, Jean-Baptiste Lamarck mengajukan teorinya mengenai transmutasi spesies. Teori ini merupakan teori evolusi pertama yang ilmiah. Disusul kemudian oleh Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Hingga kemudian semakin terkenallah teori evolusi ini.
Teori-teori Evolusi dan Para Pencetusnya
Berikut ini ialah teori evolusi yang dikemukakan oleh para filsuf jaman kuno hingga ilmuwan modern.
1. Teori Evolusi Aristoteles (384-322 SM)
Berpendapat bahwa evolusi yang terjadi menurut metafisika alam, maksudnya metafisika alam sanggup mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
2. Teori Evolusi Anaximander (500 SM)
Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia beropini bahwa insan berawal dari makhluk akuatik menyerupai ikan dan mengalami proses evolusi.
3. Teori Evolusi Emepedoclas (495-435 SM)
Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan menjelma makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang menjadi tepat dan jadinya menjadi beraneka ragam menyerupai kini ini.
4. Teori Evolusi Erasmus Darwin (1731-1802)
Kakek dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh evolusi berkebangsaan Inggris. Teorinya ialah bahwa evolusi terjadi lantaran potongan fungsional terhadap stimulasi ialah diwariskan. Ia menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari Lamarck.
5. Teori Evolusi Count De Buffon (1707-1788)
Buffon beropini bahwa variasi-variasi yang terjadi lantaran efek alam sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.
6. Teori Evolusi Sir Charles Lyell (1797-1875)
Lyell ialah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya yang populer berjudul Principles of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyell beropini bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama.
7. Teori Evolusi Lamarck (1744-1829)
Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) spesialis biologi kebangsaan Perancis, mempunyai suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya berjudul “Philoshopic”. Dalam bukunya tersebut Lamarck menyampaikan sebagai berikut.
a. Lingkungan mempunyai efek pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui proses pembiasaan lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
c. Organ yang sering dipakai akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang tidak dipakai akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan menghilang.
Contoh yang sanggup dipakai oleh Lamarck ialah jerapah. Menurut Lamarck, pada awalnya jerapah mempunyai leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi, maka jerapah berusaha untuk sanggup menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher jerapah menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih panjang lagi.
Teori evolusi Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang menyampaikan bahwa populasi jerapah ialah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapat makanan. Dari persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan-lahan mengalami kepunahan.
8. Teori Evolusi Charles Robert Darwin (1809-1882)
Charles Robert Darwin (1809–1882) ialah seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris yang melaksanakan pelayaran pada tahum 1831. Dengan memakai kapal HMS Beagel, ia melaksanakan pelayaran menuju ke Kepulauan Galapagos, yang merupakan kepulauan terpencil kurang lebih 1050 km dari dari daratan utama Amerika Serikat. Dalam pelayarannya hingga hingga di Kepulauan Galapagos tersebut Charles Darwin menemu-kan dan mengamati aneka macam macam burung Finch yang mempunyai aneka macam macam bentuk paruh. Perbedaan morfologi tersebut ternyata menyampaikan adanya hubungan kekerabatan dengan burung yang ada di Amerika Serikat
Charles Darwin bekerja keras kurang lebih selama 20 tahun untuk mengumpulkan bukti-bukti pemikirannya wacana evolusi dan seleksi alam. Pada tahun 1859, Darwin jadinya menerbitkan bukunya yang populer dengan judul “The origin of pecies by Means of Natural Selection”.
Dalam bukunya yang berjudul "The Orgin of Species by Means of Natural
Selection", Charles Darwin mengungkapkan teorinya mengenai evolusi. Pokok utama dari teori Darwin tersebut ialah sebagai berikut.
1) "Natural Selection", artinya perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu organisme disebabkan oleh seleksi alami
2) "Survival of the fittest", artinya siapa yang paling berpengaruh beliau akan bertahan. Darwin mengemukakan bahwa individu yang berpengaruh akan bertahan dan akan mewariskan sifat ke generasi berikutnya.
3) "Struggle for existance", artinya berjuang keras untuk bertahan hidup. Individu yang tidak sanggup bertahan akan mati dan terjadi kepunahan, sedangkan yang bertahan akan melanjutkan hidupnya dan bereproduksi.
Gagasan wacana asal-usul organisme ini ternyata tidak dikemukakan oleh Darwin seorang. Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris lainnya, Alfred Russel Wallace, juga menyatakan hal yang sama mengenai konsep asal-usul organisme. Wallace berlayar ke Malaysia untuk mengamati keanekaragaman di wilayah tersebut. Kemudian, Wallace melanjutkan penelitannya di Kalimantan. Untuk penelitiannya lebih lanjut, Wallace pun kemudian pergi ke Sulawesi dan Maluku. Di sana Wallace melihat banyaknya perbedaan jenis tanaman dan fauna yang ada di Indonesia potongan barat dan Indonesia potongan timur. Di Kepulaan Aru, Wallace menderita malaria. Pada dikala itu, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Ketika pada suatu hari Wallace tiba-tiba sembuh, timbullah aliran mengenai kesembuhannya tersebut. Dari bencana itu, timbullah inspirasi mengenai aturan alam siapa yang kuat, dialah yang menang (survival of the fittest).
9. Teori Evolusi August Weismann (1914-1934)
Weismann ialah spesialis biologi berkebangsaan Jerman. Dalam teorinya dinyatakan bahwa evolusi terjadi lantaran adanya seleksi alam terhadap faktor genetis.
Weismann melaksanakan percobaan untuk menandakan teorinya tersebut. Perlakuan diberikan kepada dua tikus yang dipotong ekornya dan kemudian kedua tikus tersebut dikawinkan. Hasilnya ialah generasi keturunannya masih berekor panjang hingga generasi ke-21. Dari percobaan yang dilakukan tersebut maka jadinya Weismann menarik kesimpulan menyerupai berikut.
a. Perubahan sel badan lantaran efek lingkungan tidak diwariskan kepada generasi berikutnya.
b. Evolusi merupakan persoalan genetika, artinya evolusi ialah tanda-tanda seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika
Pengertian Evolusi
Apakah yang dimaksud dengan evolusi? Evolusi ialah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang usang dan diturunkan dari generasi sebelumnya ke generasi selanjutnya. Evolusi mengakibatkan munculnya keanekaragaman makhluk hidup. Dengan adanya variasi-variasi gres tersebut muncullah spesies baru.
Teori evolusi ialah teori yang membahas wacana perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup dari generasi ke generasi.
Teori evolusi masih tetap diperdebatkan oleh para ilmuwan hingga dikala ini. Banyak tokoh yang beropini wacana hal ini, tetapi belum ada satu teori yang sanggup menjawab semua fakta dan bencana wacana sejarah perkembangan makhluk hidup
Sejarah Teori Evolusi
Pada dasarnya teori evolusi muncul sebagai salah satu jalan untuk mencari tahu asal mula makhluk hidup. Pemikiran ini sesungguhnya telah ada semenjak zaman lampau. Dalam ilmu pengetahuan peradaban Yunani, Romawi, dan Cina. Namun hingga dengan masa ke-18, pandangan biologis Barat masih didominasi oleh esensialisme, yaitu pandangan bahwa bentuk-bentuk kehidupan tidak berubah. Hal ini mulai berubah ketika efek kosmologi evolusioner dan filosofi mekanis menyebar dari ilmu fisik ke sejarah alam. Para naturalis mulai berfokus pada keanekaragaman spesies, dan munculnya ilmu paleontologi dengan konsep kepunahannya lebih jauh membantah pandangan bahwa alam bersifat statis. Pada awal masa ke-19, Jean-Baptiste Lamarck mengajukan teorinya mengenai transmutasi spesies. Teori ini merupakan teori evolusi pertama yang ilmiah. Disusul kemudian oleh Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Hingga kemudian semakin terkenallah teori evolusi ini.
Teori-teori Evolusi dan Para Pencetusnya
Berikut ini ialah teori evolusi yang dikemukakan oleh para filsuf jaman kuno hingga ilmuwan modern.
1. Teori Evolusi Aristoteles (384-322 SM)
Berpendapat bahwa evolusi yang terjadi menurut metafisika alam, maksudnya metafisika alam sanggup mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
2. Teori Evolusi Anaximander (500 SM)
Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia beropini bahwa insan berawal dari makhluk akuatik menyerupai ikan dan mengalami proses evolusi.
3. Teori Evolusi Emepedoclas (495-435 SM)
Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan menjelma makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang menjadi tepat dan jadinya menjadi beraneka ragam menyerupai kini ini.
4. Teori Evolusi Erasmus Darwin (1731-1802)
Kakek dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh evolusi berkebangsaan Inggris. Teorinya ialah bahwa evolusi terjadi lantaran potongan fungsional terhadap stimulasi ialah diwariskan. Ia menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari Lamarck.
5. Teori Evolusi Count De Buffon (1707-1788)
Buffon beropini bahwa variasi-variasi yang terjadi lantaran efek alam sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.
6. Teori Evolusi Sir Charles Lyell (1797-1875)
Lyell ialah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya yang populer berjudul Principles of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyell beropini bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama.
7. Teori Evolusi Lamarck (1744-1829)
Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) spesialis biologi kebangsaan Perancis, mempunyai suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya berjudul “Philoshopic”. Dalam bukunya tersebut Lamarck menyampaikan sebagai berikut.
a. Lingkungan mempunyai efek pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui proses pembiasaan lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
c. Organ yang sering dipakai akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang tidak dipakai akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan menghilang.
Contoh yang sanggup dipakai oleh Lamarck ialah jerapah. Menurut Lamarck, pada awalnya jerapah mempunyai leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi, maka jerapah berusaha untuk sanggup menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka semakin lama, leher jerapah menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih panjang lagi.
Teori evolusi Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang menyampaikan bahwa populasi jerapah ialah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapat makanan. Dari persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan-lahan mengalami kepunahan.
8. Teori Evolusi Charles Robert Darwin (1809-1882)
Charles Robert Darwin (1809–1882) ialah seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris yang melaksanakan pelayaran pada tahum 1831. Dengan memakai kapal HMS Beagel, ia melaksanakan pelayaran menuju ke Kepulauan Galapagos, yang merupakan kepulauan terpencil kurang lebih 1050 km dari dari daratan utama Amerika Serikat. Dalam pelayarannya hingga hingga di Kepulauan Galapagos tersebut Charles Darwin menemu-kan dan mengamati aneka macam macam burung Finch yang mempunyai aneka macam macam bentuk paruh. Perbedaan morfologi tersebut ternyata menyampaikan adanya hubungan kekerabatan dengan burung yang ada di Amerika Serikat
Charles Darwin bekerja keras kurang lebih selama 20 tahun untuk mengumpulkan bukti-bukti pemikirannya wacana evolusi dan seleksi alam. Pada tahun 1859, Darwin jadinya menerbitkan bukunya yang populer dengan judul “The origin of pecies by Means of Natural Selection”.
Dalam bukunya yang berjudul "The Orgin of Species by Means of Natural
Selection", Charles Darwin mengungkapkan teorinya mengenai evolusi. Pokok utama dari teori Darwin tersebut ialah sebagai berikut.
1) "Natural Selection", artinya perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu organisme disebabkan oleh seleksi alami
2) "Survival of the fittest", artinya siapa yang paling berpengaruh beliau akan bertahan. Darwin mengemukakan bahwa individu yang berpengaruh akan bertahan dan akan mewariskan sifat ke generasi berikutnya.
3) "Struggle for existance", artinya berjuang keras untuk bertahan hidup. Individu yang tidak sanggup bertahan akan mati dan terjadi kepunahan, sedangkan yang bertahan akan melanjutkan hidupnya dan bereproduksi.
Gagasan wacana asal-usul organisme ini ternyata tidak dikemukakan oleh Darwin seorang. Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris lainnya, Alfred Russel Wallace, juga menyatakan hal yang sama mengenai konsep asal-usul organisme. Wallace berlayar ke Malaysia untuk mengamati keanekaragaman di wilayah tersebut. Kemudian, Wallace melanjutkan penelitannya di Kalimantan. Untuk penelitiannya lebih lanjut, Wallace pun kemudian pergi ke Sulawesi dan Maluku. Di sana Wallace melihat banyaknya perbedaan jenis tanaman dan fauna yang ada di Indonesia potongan barat dan Indonesia potongan timur. Di Kepulaan Aru, Wallace menderita malaria. Pada dikala itu, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Ketika pada suatu hari Wallace tiba-tiba sembuh, timbullah aliran mengenai kesembuhannya tersebut. Dari bencana itu, timbullah inspirasi mengenai aturan alam siapa yang kuat, dialah yang menang (survival of the fittest).
9. Teori Evolusi August Weismann (1914-1934)
Weismann ialah spesialis biologi berkebangsaan Jerman. Dalam teorinya dinyatakan bahwa evolusi terjadi lantaran adanya seleksi alam terhadap faktor genetis.
Weismann melaksanakan percobaan untuk menandakan teorinya tersebut. Perlakuan diberikan kepada dua tikus yang dipotong ekornya dan kemudian kedua tikus tersebut dikawinkan. Hasilnya ialah generasi keturunannya masih berekor panjang hingga generasi ke-21. Dari percobaan yang dilakukan tersebut maka jadinya Weismann menarik kesimpulan menyerupai berikut.
a. Perubahan sel badan lantaran efek lingkungan tidak diwariskan kepada generasi berikutnya.
b. Evolusi merupakan persoalan genetika, artinya evolusi ialah tanda-tanda seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika