Pertumbuhan Dan Perkembangan Hewan
Selain flora dan manusia, binatang juga mengalami peroses tumbuh dan berkembang mirip makhluk hidup lainnya. Semakin tinggi tingkatan hewan, umunya semakin usang mencapai kedewasaan. Sebagai contoh, telur nyamuk hanya dalam hitungan hari (5 hingga 8 heri) sudah menetas. Beberapa hari sesudah menetas, nyamuk sudah bisa menghasilkan telur kembali. Sedangkan gajah, tumbuh dan berkembang dalam jangka waktu yang sangat lama.
Tahap Perkembangan Hewan
Secara garis besar, pertubmuhan dan perkembangan pada binatang meliptui dua fase utama. Fase tersebut yaitu perkembangan embrionik dan perkembangan pascaembrionik.
A. Perkembangan Embrionik
Perkembangan embrionik merupakan perkembangan ketika embrio. Pada hewan, perkembangan embrio melalui tahap-tahap yang dikenal sebagai pembelahan zigot, blastulasi, grastrulasi, dan organogenesis.
Pembelahan zigot
Sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma akan tumbuh dan menjelma zigot. Setelah terjadi pembuahan, zigot mengalami pembelahan mitosis berulang kali. Pembelahan sel berlangsung cepat dan alhasil menghasilkan kumpulan sel yang mirip buah murbei yang disebut morula.
Blastulasi
Dalam perkembangan selanjutnya, pada morula akan terbentuk rongga yang di dalamnya berisi cairan yang disebut blastosol. Bentuk tersebut disebut blastula, sedangkan prosesnya dinamakan blastulasi.
Grastulasi
Grastulasi yaitu proses pembentukan grastula. Pada bentuk grastula, embrio mempunyai tiga lapisan embrionik, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam). Jadi, grastula bergotong-royong yaitu proses pembentukan tiga lapisan embrionik yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
Organogenesis
Organogenesis yaitu proses terbentuknya alat-alat badan (organ) mirip jantung, otak, paru-paru, dan sebagainya. Organ-organ tersebut dibuat oleh tiga lapisan embrionik: ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
B. Perkembangan Pascaembrionik
Pada perkembangan pascaembrionik umunya hanya terjadi peningkatan ukuran dari bagian-bagian tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan bagian-bagian badan ini membentuk ukuran tertentu yang proporsional. Pada perkembangan pascaembrionik terjadi perkembangan penyempurnaan alat-alat reproduksi. Tahap pascaembrionik dimulai semenjak lahir atau menetas hingga binatang itu dewasa.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Hewan
Seperi halnya tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan binatang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertumbuhan dan perkembangan binatang dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar.
A. Faktor Dalam
Sifat Genetik
Sifat genetik diwariskan dari induk kepada keturunananya. Sifat ini tidak bisa diubah. Jika induk mempunyai gen yang memunculkan sifat baik maka keturunannya akan mempunyai sifat baik. Demikian juga sebaliknya.
Hormon
Hormon memengaruhi pertumbuhan primer dan sekunder hewan. Hormon dihasilkan oleh badan binatang itu sendiri.
B. Faktor Luar
Makanan
Makanan terutama yang mengandung protein, dangat berperan dalam pertumbuhan. Kekurangan protein sanggup menghambat pertumbuhan dan bahkan menjadikan penyakit.
Lingkungan
Iklim, topografi, dan suhu kuat terhadap pertumbuhan. Sebagai contoh, binatang yang berada di kawasan berbukit cenderung mempunyai ketahanan fisik yang kuat kalau dibandingkan dengan binatang sejenis yang hidup di dataran rendah.
Tahap Perkembangan Hewan
Secara garis besar, pertubmuhan dan perkembangan pada binatang meliptui dua fase utama. Fase tersebut yaitu perkembangan embrionik dan perkembangan pascaembrionik.
A. Perkembangan Embrionik
Perkembangan embrionik merupakan perkembangan ketika embrio. Pada hewan, perkembangan embrio melalui tahap-tahap yang dikenal sebagai pembelahan zigot, blastulasi, grastrulasi, dan organogenesis.
Pembelahan zigot
Sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma akan tumbuh dan menjelma zigot. Setelah terjadi pembuahan, zigot mengalami pembelahan mitosis berulang kali. Pembelahan sel berlangsung cepat dan alhasil menghasilkan kumpulan sel yang mirip buah murbei yang disebut morula.
Blastulasi
Dalam perkembangan selanjutnya, pada morula akan terbentuk rongga yang di dalamnya berisi cairan yang disebut blastosol. Bentuk tersebut disebut blastula, sedangkan prosesnya dinamakan blastulasi.
Grastulasi
Grastulasi yaitu proses pembentukan grastula. Pada bentuk grastula, embrio mempunyai tiga lapisan embrionik, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam). Jadi, grastula bergotong-royong yaitu proses pembentukan tiga lapisan embrionik yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
Organogenesis
Organogenesis yaitu proses terbentuknya alat-alat badan (organ) mirip jantung, otak, paru-paru, dan sebagainya. Organ-organ tersebut dibuat oleh tiga lapisan embrionik: ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
B. Perkembangan Pascaembrionik
Pada perkembangan pascaembrionik umunya hanya terjadi peningkatan ukuran dari bagian-bagian tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan bagian-bagian badan ini membentuk ukuran tertentu yang proporsional. Pada perkembangan pascaembrionik terjadi perkembangan penyempurnaan alat-alat reproduksi. Tahap pascaembrionik dimulai semenjak lahir atau menetas hingga binatang itu dewasa.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Hewan
Seperi halnya tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan binatang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertumbuhan dan perkembangan binatang dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar.
A. Faktor Dalam
Sifat Genetik
Sifat genetik diwariskan dari induk kepada keturunananya. Sifat ini tidak bisa diubah. Jika induk mempunyai gen yang memunculkan sifat baik maka keturunannya akan mempunyai sifat baik. Demikian juga sebaliknya.
Hormon
Hormon memengaruhi pertumbuhan primer dan sekunder hewan. Hormon dihasilkan oleh badan binatang itu sendiri.
B. Faktor Luar
Makanan
Makanan terutama yang mengandung protein, dangat berperan dalam pertumbuhan. Kekurangan protein sanggup menghambat pertumbuhan dan bahkan menjadikan penyakit.
Lingkungan
Iklim, topografi, dan suhu kuat terhadap pertumbuhan. Sebagai contoh, binatang yang berada di kawasan berbukit cenderung mempunyai ketahanan fisik yang kuat kalau dibandingkan dengan binatang sejenis yang hidup di dataran rendah.