Pengertian Metamorfisis Dan Metagenesis Serta Jenis-Jenisnya
Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Sebagian besar mengalami perkembangan secara langsung. Contohnya manusia, bentuk tubuh insan dari bayi, balita, remaja, dewasa, sampai renta menyerupai satu sama lain, kecuali ukuran dan tingkat kematangan alat reproduksinya. Namun ada beberapa binatang dan flora yang proses perkembangannya sangat unik. Perkembangan tersebut ialah metamorfosis dan metagenesis.
Metamorfosis
Kata "metamorfosis" berasal dari kata Yunani meta dan morphe yang berarti "perubahan bentuk". Dalam ilmu pengetahuan alam khususnya biologi, pengertin metamorfosis ialah peristiwa perubahan bentuk pada tubuh tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Selama mengalami tahap metamorfosis, binatang tidak hanya berubah bentuk fisiknya saja, namun cara hidupnya juga berubah. Misalnya bintang bahari muda atau larva, berenang di dikat permukaan laut, memakan tumbuhan mikroskopis. Sampai bintang bahari muda mencapai ukuran tertentu, ia akan karam ke dasar bahari memakan kerang, dan binatang bercangkang lainnya. Metamorfosis terjadi pada kurang lebih 17 filum dari kerajaan hewan, termasuk Porifera, Cnidaria, Platyhelminthes, Mollusca, Annelida, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
Metamorfosis Sempurna (Holometabolisme)
Metamorfosis disebut tepat kalau binatang mengalami perubahan bentuk secara positif dengan tahapan-tahapan yang jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan panjang sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan betelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan. Telur kemudian akan menetas menjadi ulat. Tahap selanjutnya, ulat bermetamorfosis kepompong (pupa) dan alhasil menjadi kupu-kupu dewasa.
Metamorfosis Tida Sempurna (Hemimetabolisme)
Disebut metamorfosis tidak tepat kalau perubahan tubuh binatang tidak terlalu mencolok. Contoh metamorfosisi tidak tepat terjadi pada kepik, jangkrik, dan belalang. Pada binatang tersebut proses menjadi binatang sampaumur melalui perubahan dari bentuk nimfa terlebih dahulu.
Metagenesis
Seperti halnya metamorfois hewan, pada flora tertentu juga sanggup terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metegenesis ialah terjadinya pergiliran keturunan atau pergantian siklus. Pada siklus generatif (seksual) dihasilkan gametofit, sedangkan pada siklus vegetatif (aseksual) dihasilkan sporofit.
Metagenesis Tumbuhan Lumut
Dalam siklus hidupnya, perkembangan flora lumut mengalami pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif. Lumut sanggup berkembang biak secara vegetatif dengan spora. Spora jatuh di kawasan yang cocok akan berkecambah kemudian menajdi protonema. Protonema tumbuh menjadi gametofit muda. Selanjutnya gmaetofit tumbuh membentuk gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan disebut anteridium menghasilkan sel sperma. Gamet betina disebut arkegonium menghasilkan sel telur. Berikutnya sel sperma dan sel telur melebur menjadi satu membentuk zigot. Zigot berkembang dan tumbuh menjadi suatu tubuh kecil menghasilkan spora yang disebut sporogonium.
Metagenesis Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku menyerupai pakis juga mengalami metagenesis menyerupai flora lumut. Tahapan pergiliran keturunan flora paku dimulai ketika sporofit menghasilkan Spora. Spora yang masak akan keluar dari sporofit. Jika spora jatuh di kawasan yang cocok, maka spora akan tumbuh menghasilkan protalium. Protalium hanya berumur bebeapa ahad saja. Protalium bentuknya menyerupai jantung berwarna hijau, menempel pada substrat dengan rizoid. Tahap selanjutnya protalium menghasilkan anteridium sekaligus arkegonium. Sel sperma dan sel telur yang dihasilkan anteridium dan arkegonium melebur menjadi zigot yang kemudian tumbuh berkembang menjadi flora paku dewasa.
Fase pada tahap protalium disebut fase gametofit, sedangkan fase pada ketika flora paku menghasilkan spora disebut fase sporofit.
Metamorfosis
Kata "metamorfosis" berasal dari kata Yunani meta dan morphe yang berarti "perubahan bentuk". Dalam ilmu pengetahuan alam khususnya biologi, pengertin metamorfosis ialah peristiwa perubahan bentuk pada tubuh tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Selama mengalami tahap metamorfosis, binatang tidak hanya berubah bentuk fisiknya saja, namun cara hidupnya juga berubah. Misalnya bintang bahari muda atau larva, berenang di dikat permukaan laut, memakan tumbuhan mikroskopis. Sampai bintang bahari muda mencapai ukuran tertentu, ia akan karam ke dasar bahari memakan kerang, dan binatang bercangkang lainnya. Metamorfosis terjadi pada kurang lebih 17 filum dari kerajaan hewan, termasuk Porifera, Cnidaria, Platyhelminthes, Mollusca, Annelida, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
Metamorfosis Sempurna (Holometabolisme)
Metamorfosis disebut tepat kalau binatang mengalami perubahan bentuk secara positif dengan tahapan-tahapan yang jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan panjang sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan betelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan. Telur kemudian akan menetas menjadi ulat. Tahap selanjutnya, ulat bermetamorfosis kepompong (pupa) dan alhasil menjadi kupu-kupu dewasa.
Metamorfosis Tida Sempurna (Hemimetabolisme)
Disebut metamorfosis tidak tepat kalau perubahan tubuh binatang tidak terlalu mencolok. Contoh metamorfosisi tidak tepat terjadi pada kepik, jangkrik, dan belalang. Pada binatang tersebut proses menjadi binatang sampaumur melalui perubahan dari bentuk nimfa terlebih dahulu.
Metagenesis
Seperti halnya metamorfois hewan, pada flora tertentu juga sanggup terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metegenesis ialah terjadinya pergiliran keturunan atau pergantian siklus. Pada siklus generatif (seksual) dihasilkan gametofit, sedangkan pada siklus vegetatif (aseksual) dihasilkan sporofit.
Metagenesis Tumbuhan Lumut
Dalam siklus hidupnya, perkembangan flora lumut mengalami pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif. Lumut sanggup berkembang biak secara vegetatif dengan spora. Spora jatuh di kawasan yang cocok akan berkecambah kemudian menajdi protonema. Protonema tumbuh menjadi gametofit muda. Selanjutnya gmaetofit tumbuh membentuk gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan disebut anteridium menghasilkan sel sperma. Gamet betina disebut arkegonium menghasilkan sel telur. Berikutnya sel sperma dan sel telur melebur menjadi satu membentuk zigot. Zigot berkembang dan tumbuh menjadi suatu tubuh kecil menghasilkan spora yang disebut sporogonium.
Metagenesis Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku menyerupai pakis juga mengalami metagenesis menyerupai flora lumut. Tahapan pergiliran keturunan flora paku dimulai ketika sporofit menghasilkan Spora. Spora yang masak akan keluar dari sporofit. Jika spora jatuh di kawasan yang cocok, maka spora akan tumbuh menghasilkan protalium. Protalium hanya berumur bebeapa ahad saja. Protalium bentuknya menyerupai jantung berwarna hijau, menempel pada substrat dengan rizoid. Tahap selanjutnya protalium menghasilkan anteridium sekaligus arkegonium. Sel sperma dan sel telur yang dihasilkan anteridium dan arkegonium melebur menjadi zigot yang kemudian tumbuh berkembang menjadi flora paku dewasa.
Fase pada tahap protalium disebut fase gametofit, sedangkan fase pada ketika flora paku menghasilkan spora disebut fase sporofit.