12 Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Para Ahli
Di kehidupan bermasyarakat banyak kita jumpai kelompok-kelompok sosial. Sepintas kelompok tersebut nampaknya sama. Mereka sama-sama mempunyai tujuan, saling berinteraksi, dan adanya norma atau kaidah yang ditaati bersama. Namun, hal tersebut ternyata masih sangat umum. Apabila dicermati nampak adanya bermacammacam kelompok sosial.
Berikut ini yakni macam-macam kelompok sosial dan ciri-ciri karakteristiknya yang membedakan dengan kelompok lainnya.
Kelompok Sosial Menurut Biestedt
Menurut Biestedt, dikenal ada empat macam kelompok sosial, yaitu kelompok statis, kelompok kemasyarakatan, kelompok sosial, dan kelompok asosiasi.
a. Kelompok Statis
Kelompok statis mempunyai ciri-ciri : kelompok ini bukan organisasi, tidak mempunyai kekerabatan sosial dan kesadaran jenis di antara anggotanya. Contoh kelompok statis yakni kelompok penduduk usia balita (0 - 5 tahun).
b. Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok kemasyarakatan yakni kelompok yang mempunyai kesamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan kekerabatan sosial di antara anggotanya. Contoh kelompok kemasyarakatan yakni pengelompokan penduduk berdasarkan jenis kelamin.
c. Kelompok Sosial
Kelompok sosial yakni kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan kekerabatan antaranggota terjalin, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contoh kelompok sosial, antara lain keluarga batih dan kelompok teman.
d. Kelompok Asosiasi
Kelompok asosiasi yakni kelompok yang mempunyai kesadaran jenis dan mempunyai kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Para anggota dalam kelompok asosiasi melaksanakan kekerabatan sosial, kontak, dan komunikasi, serta mempunyai ikatan organisasi formal. Contoh kelompok asosiasi yakni negara, sekolah, dan korps pegawai negeri.
Kelompok Sosial Menurut Selain Biestedt
Selain apa yang telah di kelompokkan oleh Biestedt, masih ada majemuk kelompok lagi. Contohnya:
- Kelompok Kekerabatan
- Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
- Gemeinschaft dan Gesellschaft
- Kelompok Formal dan kelompok Informal
- Membership Group dan Reference Group
a. Kelompok Kekerabatan
Dasar dari pembentukan kelompok kekerabatan yakni sistem kekerabatan, antara lain marga dalam suku Batak dan trah dalam suku Jawa. Ukuran yang paling utama dalam kelompok kekerabatan yakni bahwa individu lebih dekat atau tertarik dengan kehidupan keluarga, tetangga, atau individu lain yang dianggap sanggup berfungsi membina kerukunan sosial dalam kehidupan mereka.
b. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Kedua kelompok ini mempunyai rasa mempunyai terhadap kelompok sangat besar. Para anggotanya saling membagi pengalaman, berencana, dan memecahkan dilema bersama serta berusaha memenuhi kebutuhan bersama pula.
1) Kelompok Primer (Primary Group)
Kelompok primer mempunyai ciri, antara lain antaranggota kelompok saling mengenal serta bekerja sama secara erat dan bersifat pribadi. Sebagai salah satu jawaban dari kekerabatan yang erat dan bersifat pribadi tersebut yakni peleburan individu dalam kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok pula. Kelompok primer hampir seakan-akan dengan kelompok kekerabatan. Perbedaan yang dimiliki yakni kelompok primer lebih bersifat spontan.
Beberapa syarat untuk membentuk kelompok utama telah dikemukakan oleh Charles Horton Cooley, yaitu :
a) anggota-anggota kelompok secara fisik berdekatan satu sama lain;
b) jumlah anggota kelompok sedikit;
c) kekerabatan antaranggota kelompok bersifat langgeng; dan
d) mempunyai tujuan final yang sama.
2) Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok sekunder mempunyai anggota lebih banyak daripada kelompok primer atau utama. Anggota kelompok sekunder tidak selalu saling mengenal, tidak langsung bersifat fungsional, rasional, dan lebih banyak ditujukan pada tujuan pribadi. Anggota lain dan perjuangan kelompok merupakan alat. Sifat kelanggengan dalam kelompok sekunder hanya sementara saja. Hubungan yang terjadi pada kelompok sekunder tidak ditujukan pada pribadi-pribadi, tetapi terhadap nama kelompok.
Di antara kelompok primer dan kelompok sekunder terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut sebagai berikut:
1) Kelompok Primer (Primary Group)
Kelompok primer mempunyai ciri sebagai berikut.
a) Memiliki anggota sedikit (kurang dari tiga puluh orang).
b) Hubungan antaranggota bersifat pribadi dan akrab.
c) Mengutamakan komunikasi tatap muka.
d) Kebersamaan anggota dalam kelompok relatif usang (bersifat lebih permanen).
e) Saling mengenal dengan baik antaranggota kelompok sehingga mempunyai perasaan loyalitas.
f) Bersifat informal.
g) Keputusan dalam kelompok lebih bersifat tradisional dan kurang rasional.
2) Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok sekunder mempunyai ciri sebagai berikut.
a) Jumlah anggota kelompok besar.
b) Hubungan antaranggota tidak bersifat pribadi dan antaranggota tidak ada kekerabatan yang erat.
c) Komunikasi tatap muka jarang dilakukan;
d) Para anggota berada gotong royong dalam waktu singkat (temporer).
e) Antaranggota tidak saling mengenal dengan baik.
f) Bersifat formal.
g) Keputusan dalam kelompok lebih rasional dan mengutamakan efisiensi.
c. Gemeinschaft dan Gesellschaft
1) Gemeinschaft
Gemeinschaft (paguyuban) yakni bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh kekerabatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Dasar kekerabatan dalam kelompok ini yakni rasa cinta dan kesatuan batin. Bentuk kelompok ini sanggup dijumpai pada masyarakat desa atau masyarakat suku yang masih tradisional. Masyarakat dalam kelompok ini mempunyai kedudukan yang lebih penting daripada individu.
Fierdinand Tonnies mengemukakan ciri-ciri gemeinschaft, yaitu :
kekerabatan antaranggota bersifat menyeluruh dan mesra (intim);
kekerabatan antaranggota bersifat pribadi (privat); dan
kekerabatan hanya untuk dalam kelompok, tidak untuk orang-orang yang ada di luar kelompok (eksklusif).
Permasalahan atau perselisihan yang terjadi dalam kelompok diselesaikan atas nama kelompok dan bukan atas nama pribadi saja.
Gemeinschaft ada tiga bentuk sebagai berikut.
- Gemeinschaft by blood, yaitu bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh kekerabatan darah atau keturunan. Misalnya, keluarga dan kelompok kekerabatan.
- Gemeinschaft of place, yaitu bentuk kehidupan bersama sebab berdekatan tempat tinggalnya sehingga sanggup saling menolong. Misalnya, RT dan RW.
- Gemeinschaft of mind, yaitu bentuk kehidupan bersama yang terjadi sebab mempunyai jiwa dan pikiran yang sama atau ideologi yang sama.
Contoh Gemeinschaft
- Petemuan keluarga besar Sitompul di Bali (kedekatan ikatan darah)
- Pada waktu saya pergi ke Swiss saya bertemu sesama orang Jogja dan kami sangat erat walaupun gres kenal (kedekatan kesamaan kawasan asal)
- Pada waktu saya pergi ke Italia saya bertemu seorang muslim dan kami berbincang-bincang (kedekatan kesamaan ideologi)
2) Gesellschaft
Gesellschaft (patembayan) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana sanggup diumpamakan sebagai sebuah mesin. Bentuk gesellschaft terdapat dalam kekerabatan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik contohnya ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik.
Contoh Gesellschaft
- Siswa yang bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (hubungan antara siswa dan sekolah dalam kurun waktu tertentu yaitu 3 tahun)
Perbedaan Gemeinschaft dan Gesellschaft
Gemeinschaft
- Personal (berkepribadian jelas)
- Informal
- Tradisional
- Sentimental
- Umum
Gesellschaft
- Impersonal (kurang berkepribadian dengan jelas)
- Formal
- Utilation (sesuai nilai guna)
- Realistis
- Khusus
d. Kelompok Formal dan Kelompok Informal
1) Kelompok Formal
Kelompok formal yakni kelompok-kelompok yang sengaja diciptakan dan didasarkan pada aturan-aturan yang tegas. Aturan tersebut dimaksudkan sebagai sarana untuk mengatur kekerabatan antaranggota dalam bertingkah laris untuk mencapai tujuannya. Status yang dimiliki oleh para anggota sesuai dengan pembatasan kiprah dan wewenangnya.
2) Kelompok Informal
Kelompok informal yakni kelompok yang terbentuk sebab tinggi dan berulang-ulangnya kuantitas pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan berdasar pengalaman dan kepentingan anggota-anggota yang relatif sama.
e. Membership dan Reference Group
Robert K. Merton membeerikan pendapat mengenai membership dan reference group. Dia mendifinisikan kedua kelompok itu sebagai berikut.
1) Membership Group
Membership group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Anggota-anggota dalam membership group sering melaksanakan interaksi untuk membentuk kelompok-kelompok tersendiri. Keanggotaan seseorang dalam membership group diukur dari interaksinya dengan kelompok sosial tersebut termasuk para anggotanya.
2) Reference Group
Reference Group yakni kelompok yang berdasarkan pandangan seseorang mengakui, menerima, dan mengidentifikasikan dirinya tanpa harus menjadi anggotanya.
Reference group mempunyai dua bentuk.
- Tipe normatif yang memilih dasar-dasar bagi kepribadian seseorang;
- Tipe perbandingan (comparation type) merupakan suatu pegangan bagi individu dalam menilai kepribadian.
Berikut ini yakni macam-macam kelompok sosial dan ciri-ciri karakteristiknya yang membedakan dengan kelompok lainnya.
Kelompok Sosial Menurut Biestedt
Menurut Biestedt, dikenal ada empat macam kelompok sosial, yaitu kelompok statis, kelompok kemasyarakatan, kelompok sosial, dan kelompok asosiasi.
a. Kelompok Statis
Kelompok statis mempunyai ciri-ciri : kelompok ini bukan organisasi, tidak mempunyai kekerabatan sosial dan kesadaran jenis di antara anggotanya. Contoh kelompok statis yakni kelompok penduduk usia balita (0 - 5 tahun).
b. Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok kemasyarakatan yakni kelompok yang mempunyai kesamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan kekerabatan sosial di antara anggotanya. Contoh kelompok kemasyarakatan yakni pengelompokan penduduk berdasarkan jenis kelamin.
c. Kelompok Sosial
Kelompok sosial yakni kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan kekerabatan antaranggota terjalin, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contoh kelompok sosial, antara lain keluarga batih dan kelompok teman.
d. Kelompok Asosiasi
Kelompok asosiasi yakni kelompok yang mempunyai kesadaran jenis dan mempunyai kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Para anggota dalam kelompok asosiasi melaksanakan kekerabatan sosial, kontak, dan komunikasi, serta mempunyai ikatan organisasi formal. Contoh kelompok asosiasi yakni negara, sekolah, dan korps pegawai negeri.
Kelompok Sosial Menurut Selain Biestedt
Selain apa yang telah di kelompokkan oleh Biestedt, masih ada majemuk kelompok lagi. Contohnya:
- Kelompok Kekerabatan
- Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
- Gemeinschaft dan Gesellschaft
- Kelompok Formal dan kelompok Informal
- Membership Group dan Reference Group
a. Kelompok Kekerabatan
Dasar dari pembentukan kelompok kekerabatan yakni sistem kekerabatan, antara lain marga dalam suku Batak dan trah dalam suku Jawa. Ukuran yang paling utama dalam kelompok kekerabatan yakni bahwa individu lebih dekat atau tertarik dengan kehidupan keluarga, tetangga, atau individu lain yang dianggap sanggup berfungsi membina kerukunan sosial dalam kehidupan mereka.
b. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Kedua kelompok ini mempunyai rasa mempunyai terhadap kelompok sangat besar. Para anggotanya saling membagi pengalaman, berencana, dan memecahkan dilema bersama serta berusaha memenuhi kebutuhan bersama pula.
1) Kelompok Primer (Primary Group)
Kelompok primer mempunyai ciri, antara lain antaranggota kelompok saling mengenal serta bekerja sama secara erat dan bersifat pribadi. Sebagai salah satu jawaban dari kekerabatan yang erat dan bersifat pribadi tersebut yakni peleburan individu dalam kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok pula. Kelompok primer hampir seakan-akan dengan kelompok kekerabatan. Perbedaan yang dimiliki yakni kelompok primer lebih bersifat spontan.
Beberapa syarat untuk membentuk kelompok utama telah dikemukakan oleh Charles Horton Cooley, yaitu :
a) anggota-anggota kelompok secara fisik berdekatan satu sama lain;
b) jumlah anggota kelompok sedikit;
c) kekerabatan antaranggota kelompok bersifat langgeng; dan
d) mempunyai tujuan final yang sama.
2) Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok sekunder mempunyai anggota lebih banyak daripada kelompok primer atau utama. Anggota kelompok sekunder tidak selalu saling mengenal, tidak langsung bersifat fungsional, rasional, dan lebih banyak ditujukan pada tujuan pribadi. Anggota lain dan perjuangan kelompok merupakan alat. Sifat kelanggengan dalam kelompok sekunder hanya sementara saja. Hubungan yang terjadi pada kelompok sekunder tidak ditujukan pada pribadi-pribadi, tetapi terhadap nama kelompok.
Di antara kelompok primer dan kelompok sekunder terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut sebagai berikut:
1) Kelompok Primer (Primary Group)
Kelompok primer mempunyai ciri sebagai berikut.
a) Memiliki anggota sedikit (kurang dari tiga puluh orang).
b) Hubungan antaranggota bersifat pribadi dan akrab.
c) Mengutamakan komunikasi tatap muka.
d) Kebersamaan anggota dalam kelompok relatif usang (bersifat lebih permanen).
e) Saling mengenal dengan baik antaranggota kelompok sehingga mempunyai perasaan loyalitas.
f) Bersifat informal.
g) Keputusan dalam kelompok lebih bersifat tradisional dan kurang rasional.
2) Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok sekunder mempunyai ciri sebagai berikut.
a) Jumlah anggota kelompok besar.
b) Hubungan antaranggota tidak bersifat pribadi dan antaranggota tidak ada kekerabatan yang erat.
c) Komunikasi tatap muka jarang dilakukan;
d) Para anggota berada gotong royong dalam waktu singkat (temporer).
e) Antaranggota tidak saling mengenal dengan baik.
f) Bersifat formal.
g) Keputusan dalam kelompok lebih rasional dan mengutamakan efisiensi.
c. Gemeinschaft dan Gesellschaft
1) Gemeinschaft
Gemeinschaft (paguyuban) yakni bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh kekerabatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Dasar kekerabatan dalam kelompok ini yakni rasa cinta dan kesatuan batin. Bentuk kelompok ini sanggup dijumpai pada masyarakat desa atau masyarakat suku yang masih tradisional. Masyarakat dalam kelompok ini mempunyai kedudukan yang lebih penting daripada individu.
Fierdinand Tonnies mengemukakan ciri-ciri gemeinschaft, yaitu :
kekerabatan antaranggota bersifat menyeluruh dan mesra (intim);
kekerabatan antaranggota bersifat pribadi (privat); dan
kekerabatan hanya untuk dalam kelompok, tidak untuk orang-orang yang ada di luar kelompok (eksklusif).
Permasalahan atau perselisihan yang terjadi dalam kelompok diselesaikan atas nama kelompok dan bukan atas nama pribadi saja.
Gemeinschaft ada tiga bentuk sebagai berikut.
- Gemeinschaft by blood, yaitu bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh kekerabatan darah atau keturunan. Misalnya, keluarga dan kelompok kekerabatan.
- Gemeinschaft of place, yaitu bentuk kehidupan bersama sebab berdekatan tempat tinggalnya sehingga sanggup saling menolong. Misalnya, RT dan RW.
- Gemeinschaft of mind, yaitu bentuk kehidupan bersama yang terjadi sebab mempunyai jiwa dan pikiran yang sama atau ideologi yang sama.
Contoh Gemeinschaft
- Petemuan keluarga besar Sitompul di Bali (kedekatan ikatan darah)
- Pada waktu saya pergi ke Swiss saya bertemu sesama orang Jogja dan kami sangat erat walaupun gres kenal (kedekatan kesamaan kawasan asal)
- Pada waktu saya pergi ke Italia saya bertemu seorang muslim dan kami berbincang-bincang (kedekatan kesamaan ideologi)
2) Gesellschaft
Gesellschaft (patembayan) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana sanggup diumpamakan sebagai sebuah mesin. Bentuk gesellschaft terdapat dalam kekerabatan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik contohnya ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik.
Contoh Gesellschaft
- Siswa yang bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (hubungan antara siswa dan sekolah dalam kurun waktu tertentu yaitu 3 tahun)
Perbedaan Gemeinschaft dan Gesellschaft
Gemeinschaft
- Personal (berkepribadian jelas)
- Informal
- Tradisional
- Sentimental
- Umum
Gesellschaft
- Impersonal (kurang berkepribadian dengan jelas)
- Formal
- Utilation (sesuai nilai guna)
- Realistis
- Khusus
d. Kelompok Formal dan Kelompok Informal
1) Kelompok Formal
Kelompok formal yakni kelompok-kelompok yang sengaja diciptakan dan didasarkan pada aturan-aturan yang tegas. Aturan tersebut dimaksudkan sebagai sarana untuk mengatur kekerabatan antaranggota dalam bertingkah laris untuk mencapai tujuannya. Status yang dimiliki oleh para anggota sesuai dengan pembatasan kiprah dan wewenangnya.
2) Kelompok Informal
Kelompok informal yakni kelompok yang terbentuk sebab tinggi dan berulang-ulangnya kuantitas pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan berdasar pengalaman dan kepentingan anggota-anggota yang relatif sama.
e. Membership dan Reference Group
Robert K. Merton membeerikan pendapat mengenai membership dan reference group. Dia mendifinisikan kedua kelompok itu sebagai berikut.
1) Membership Group
Membership group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Anggota-anggota dalam membership group sering melaksanakan interaksi untuk membentuk kelompok-kelompok tersendiri. Keanggotaan seseorang dalam membership group diukur dari interaksinya dengan kelompok sosial tersebut termasuk para anggotanya.
2) Reference Group
Reference Group yakni kelompok yang berdasarkan pandangan seseorang mengakui, menerima, dan mengidentifikasikan dirinya tanpa harus menjadi anggotanya.
Reference group mempunyai dua bentuk.
- Tipe normatif yang memilih dasar-dasar bagi kepribadian seseorang;
- Tipe perbandingan (comparation type) merupakan suatu pegangan bagi individu dalam menilai kepribadian.