Pengertian Gulma, Jenis-Jenis, Contoh, Dan Cara Pengendaliannya

Apakah gulma itu? Gulma yaitu tanaman yang kehadiranya tidak diinginkan pada lahan pertanian lantaran menurunkan hasil yang bisa di capai oleh tumbuhan produksi. (Mangoensoekardjo, 1983)
Gulma selalu terdapat pada setiap lahan pertanian dan tumbuh bebas apabila tidak dilakukan pengendalian dengan serius, secara fisik gulma bersaing dengan tumbuhan utama dalam hal pemanfaatan ruang, cahaya, dan secara kimiawi dalam hal pemanfaatan air, nutrisi, gas-gas penting dalam proses allelopati. Persaingan sanggup berlangsung jikalau komponen yang diharapkan oleh gulma atau tumbuhan utama berada pada jumlah yang terbatas, jaraknya berdekatan dan gotong royong dibutuhkan. (Arie .A, 1994)

Jenis-Jenis Gulma
Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu gulma rerumputan (grasses), teki–tekian (sedges), dan berdaun lebar (board leaf).

Baca juga: Klasifikasi Gulma (lengkap)

1. Rumput
Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit menyerupai teki tetapi menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik.
Golongan gulma rerumputan kebanyakan berasal dari famili gramineae (poaceae). Ukuran gulma golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas dengan buku-buku yang terdapat antara ruas. Batang tumbuh bergantian pada dua buku pada setiap antara ruas daun terdiri dari dua potongan yaitu pelepah daun dan helaian daun.
Contoh gulma rerumputan: Panicium repens, Eleusine indica, Axonopus compressus.

2. Teki
Kelompok teki – tekian mempunyai daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanis, lantaran mempunyai umbu batang di dalam tanah yang bisa bertahan berbulan – bulan. Contohnya yaitu teki ladang (Cyperus rotundus).
Golongan teki-tekian kebanykan berasal dari famili Cyperaceae. Golongan ini dari penampakanya hampir menyerupai dengan golongan rerumputan, bedanya terletak pada bentuk batangnya. Batang dari golongan teki-tekian berbentuk segitiga. Selain itu golongan teki-tekian tidak mempunyai umbi atau akar ramping di dalam tanah.
Contoh golongan teki-tekian: Cyprus rotundus, Cyprus compresus.

3. Gulma daun lebar
Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada tamat masa kebijaksanaan daya. Kompetisi terhadap tumbuhan utama berupa kompetisi cahaya.
Golongan gulma berdaun lebar antara lain: Mikania spp, Ageratum conyzoides, Euparotum odorotum. Berdasarkan habitat tumbuhnya, dikenal gulma darat, dan gulma air.
a. Gulma darat merupakan gulma yang hidup didarat, sanggup merupakan gulma yang hidup setahun, dua tahun, atau tahunan (tidak terbatas). Penyebaranya sanggup melalui biji atau dengan cara vegetatif.
Contoh gulma darat diantaranya Agerathum conyzoides, Digitaria spp, Imperata cylindrical, Amaranthus spinosus.
b. Gulma air merupakan gulama yang hidupnya berada di air. Jenis gulma air dibedakan menjadi tiga, yaitu gulma air yang hidupnya terapung dipermukaan air (Eichhorina crassipes, Silvinia spp), gulma air yang karam di dalam air (Ceratophylium demersum), dan gulma air yang timbul ke permukaan tumbuh dari dasar (Nymphae sp, Sagitaria spp).

Cara Pengendalian Gulma
1. Pengendalian Gulma Secara Preventif
Pengendalian gulma secara preventif atau pencegahan sanggup dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
- Dengan pencucian bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma
- Pencegahan pemakaian pupuk sangkar yang belum matang
- Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput masakan ternak
- Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan
- Pembersihan ternak yang akan diangkut
- Pencegahan pengangkutan tumbuhan berikut tanahnya dan lain sebagainya.

2. Pengendalian Gulma Secara Fisik
Pengendalian gulma secara fisik ini sanggup dilakukan dengan jalan :
a. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah memakai alat-alat menyerupai cangkul, garu, bajak, traktor yang  berfungsi untuk memberantas gulma. Efektifitas alat-alat pengolah tanah di dalam memberantas gulma tergantung beberapa faktor menyerupai siklus hidup dari gulma, penyebaran akar, umur dan ukuran infestasi,
b. Pembabatan (pemangkasan, mowing)
Pembabatan umumnya hanya efektif untuk mematikan gulma setahun dan relatif kurang efektif untuk gulma tahunan. Efektivitas cara ini tergantung pada waktu pemangkasan, interval (ulangan) Pembabatan sebaiknya dilakukan pada waktu gulma menjelang berbunga atau pada waktu daunnya sedang tumbuh dengan hebat.
c. Penggenangan
Penggenangan efektif untuk memberantas gulma dengan menggenangi sedalam 15 – 25 cm selama 3 – 8 minggu. harus cukup terendam sehingga pertumbuhan gulma tertekan.
d. Pembakaran
Suhu kritis yang mengakibatkan tamat hidup pada kebanyakan sel yaitu 45 – 550 C, tamat hidup dari sel-sel yang hidup pada suhu di atas disebabkan oleh koagulasi pada protoplasmianya. Pembakaran secara terbatas masih sering dilakukan untuk membersihkan tempat-tempat dari sisa-sisa tumbuhan sehabis dipangkas. Pembakaran juga sanggup mematikan insekta dan hama lain serta penyakit menyerupai cendawan, kuman kekurangan dari sistem ini sanggup  mengurangi kandungan humus atau mikroorganisme tanah, sanggup memperbesar erosi.
e. Mulsa (mulching, epilog seresah)
Penggunaan mulsa untuk mencegah cahaya matahari tidak hingga ke gulma, sehingga gulma tidak sanggup melaksanakan fotosintesis, alhasil akan mati dan pertumbuhan yang gres (perkecambahan) sanggup dicegah. Bahan-bahan yang sanggup dipakai untuk mulsa antara lain jerami, pupuk hijau, sekam, serbuk gergaji, kertas dan plastik.

3.  Pengendalian Gulma Secara Biologis
Pengendalian gulma secara biologis (hayati) dengan memakai organisme lain, menyerupai insekta, fungi, kuman  sebagainya. Pengendalian biologis yang intensif dengan insekta atau fungi sanggup erpotensi mengendalikan gulma secara biologis

4.  Pengendalian Gulma Secara Kimiawi
Pengendalian gulma secara kimiawi yaitu pengendalian gulma dengan memakai herbisida. Yang dimaksud dengan herbisida yaitu senyawa kimia yang sanggup dipakai untuk mematikan atau menekan pertumbuhan gulma, baik secara selektif maupun non selektif. Macam herbisida yang dipilih bisa kontak maupun sistemik, dan penggunaannya bisa pada ketika pratanam, pratumbuh atau pasca tumbuh. Keuntungan pengendalian gulma secara kimiawi yaitu cepat dan efektif, terutama untuk areal yang luas. Beberapa segi negatifnya ialah ancaman keracunan tanaman, mempunyai imbas residu terhadap pencemaran lingkungan. Sehubungan dengan sifatnya ini maka pengendalian gulma secara kimiawi ini harus merupakan pilihan terakhir apabila cara-cara pengendalian gulma lainnya tidak berhasil.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel