Pengertian Fotosintesis & Sejarah Penemuannya
Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis ialah proses pemanfaatan energi matahari yang dilakukan oleh flora hijau untuk mengubah materi kimia organik menjadi makanan. Cahaya matahari yang dipakai dalam proses fotosintesis ialah spektrum cahaya tampak dari ungu hingga merah. Selama proses fotosintesis dihasilkan karbohidrat dan oksigen.
Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis sanggup dituliskan sebagai berikut.
6CO2 (karbon dioksida) + 6H2O (air) ------> C6H12O6 (glukosa) + 6O2 (oksigen)
dari reaksi tersebut, sanggup diketahui syarat-syarat biar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.
1. Karbon dioksida (CO2), diambil oleh flora dari udara bebas melalui stomata (mulut daun).
2. Air diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem).
3. Cahaya matahari berperan untuk menghidrolisis air.
4. Klorofil (zat hijau daun), sebagai akseptor energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.
Sejarah Penemuan Fotosintesis
Dalam sejarah, beberapa jago telah melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan fotosintesis, antara lain Joseph Priestley, Ingenhousz, Engelman, Sachs, Hill, dan Blackman.
1. Joseph Priestley
Pada tahun 1772, Joseph Priestley, spesialis kimia inggris menunjukkan bahwa flora mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan dalam pembakaran. Dia mendemonstrasikan hal ini dengan cara mengkremasi lilin dalam suatu wadah tertutup hingga api mati. Lalu ia menyimpan setangkai flora mint dalam ruang tertutup itu dan sanggup mempertahankan nyala api hingga beberapa hari. Meskipun Priestley tidak tahu jenis gas apa yang dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang dilakukannya menunjukkan bahwa flora menghasilkan oksigen ke udara.
2. Ingenhousz
Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris berjulukan Jan Ingenhousz berhasil menandakan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). Ia melaksanakan percobaan dengan flora air Hydrilla verticillata di bawah corong beling bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika Hydrilla vercillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang risikonya mengumpul di dasar tabung reaksi. Ternyata gas tersebut ialah oksigen. Beliau juga menandakan bahwa cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis dan hanya flora hijau yang sanggup melepaskan oksigen.
3. Engelmann
Engelmann berhasil menandakan bahwa klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam proses fotosintesis pada tahun 1822. Ia melaksanakan percobaan dengan ganggang hijau Spyrogira yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar menyerupai spiral. Dalam percobaan tersebut ia mengamati bahwa hanya kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan oksigen. Hal itu terbukti dari banyaknya basil aeorob yang bergerombol di sekitar kloroplas yang terkena cahaya matahari.
4. Sachs
Seorang jago botani Jerman berjulukan Julius Sachs, pada tahun 1860 menandakan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat tepung ini sanggup dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan Sachs ini juga disebut uji yodium.
5. Hill
Theodore de Smussure, spesialis kimia dan fisiologi flora dari Swiss mengatakan bahwa air diharapkan dalam proses fotosintesis. Temuan ini diteliti lebih lanjut sehingga pada tahun 1937 seorang dokter berkebangsaan Inggris berjulukan Robin Hill berhasil menandakan bahwa cahaya matahari diharapkan untuk memecah air (H2O) menjadi hidrogen (H) dan oksigen (O2). Pemecahan ini disebut fotolis.
Fotosintesis ialah proses pemanfaatan energi matahari yang dilakukan oleh flora hijau untuk mengubah materi kimia organik menjadi makanan. Cahaya matahari yang dipakai dalam proses fotosintesis ialah spektrum cahaya tampak dari ungu hingga merah. Selama proses fotosintesis dihasilkan karbohidrat dan oksigen.
Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis sanggup dituliskan sebagai berikut.
6CO2 (karbon dioksida) + 6H2O (air) ------> C6H12O6 (glukosa) + 6O2 (oksigen)
dari reaksi tersebut, sanggup diketahui syarat-syarat biar berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.
1. Karbon dioksida (CO2), diambil oleh flora dari udara bebas melalui stomata (mulut daun).
2. Air diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem).
3. Cahaya matahari berperan untuk menghidrolisis air.
4. Klorofil (zat hijau daun), sebagai akseptor energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.
Sejarah Penemuan Fotosintesis
Dalam sejarah, beberapa jago telah melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan fotosintesis, antara lain Joseph Priestley, Ingenhousz, Engelman, Sachs, Hill, dan Blackman.
1. Joseph Priestley
Pada tahun 1772, Joseph Priestley, spesialis kimia inggris menunjukkan bahwa flora mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan dalam pembakaran. Dia mendemonstrasikan hal ini dengan cara mengkremasi lilin dalam suatu wadah tertutup hingga api mati. Lalu ia menyimpan setangkai flora mint dalam ruang tertutup itu dan sanggup mempertahankan nyala api hingga beberapa hari. Meskipun Priestley tidak tahu jenis gas apa yang dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang dilakukannya menunjukkan bahwa flora menghasilkan oksigen ke udara.
2. Ingenhousz
Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris berjulukan Jan Ingenhousz berhasil menandakan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). Ia melaksanakan percobaan dengan flora air Hydrilla verticillata di bawah corong beling bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika Hydrilla vercillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang risikonya mengumpul di dasar tabung reaksi. Ternyata gas tersebut ialah oksigen. Beliau juga menandakan bahwa cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis dan hanya flora hijau yang sanggup melepaskan oksigen.
3. Engelmann
Engelmann berhasil menandakan bahwa klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam proses fotosintesis pada tahun 1822. Ia melaksanakan percobaan dengan ganggang hijau Spyrogira yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar menyerupai spiral. Dalam percobaan tersebut ia mengamati bahwa hanya kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan oksigen. Hal itu terbukti dari banyaknya basil aeorob yang bergerombol di sekitar kloroplas yang terkena cahaya matahari.
4. Sachs
Seorang jago botani Jerman berjulukan Julius Sachs, pada tahun 1860 menandakan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat tepung ini sanggup dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan Sachs ini juga disebut uji yodium.
5. Hill
Theodore de Smussure, spesialis kimia dan fisiologi flora dari Swiss mengatakan bahwa air diharapkan dalam proses fotosintesis. Temuan ini diteliti lebih lanjut sehingga pada tahun 1937 seorang dokter berkebangsaan Inggris berjulukan Robin Hill berhasil menandakan bahwa cahaya matahari diharapkan untuk memecah air (H2O) menjadi hidrogen (H) dan oksigen (O2). Pemecahan ini disebut fotolis.