Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha Terhadap Seni Sastra
Wiracarita atau kisah kepahlawanan India yang memasyarakat di Indonesia dan memengaruhi kehidupan serta perkembangan sosial budaya yaitu dongeng Mahabharata dan Ramayana. Kitab Mahabharata terdiri atas delapan belas jilid (parwa). Setiap jilid terbagi lagi menjadi beberapa bab (juga disebut parwa) yang digubah dalam bentuk syair. Cerita pokoknya mencakup 24.000 sloka. Sebagian besar isi kitab ini menceritakan peperangan sengit selama delapan hari antara Pandawa dan Kurawa. Kata Mahabharatayudha sendiri berarti peperangan besar antarkeluarga Bharata. Menurut cerita, kitab ini dihimpun oleh Wiyasa Dwipayana. Akan tetapi, para jago sejarah beranggapan bahwa lebih masuk nalar kalau kitab itu merupakan kumpulan aneka macam dongeng brahmana antara tahun 400 SM hingga 400 M.
Kitab Ramayana dikarang oleh Walmiki. Kitab ini terdiri atas tujuh jilid (kanda) dan digubah dalam bentuk syair sebanyak 24.000 seloka. Kitab ini berisi usaha Rama dalam merebut kembali istrinya, Dewi Sinta (Sita), yang diculik oleh Rahwana. Dalam perjuangannya, Rama yang selalu ditemani Laksmana (adiknya) itu menerima sumbangan dari pasukan monyet yang dipimpin oleh Sugriwa. Selain itu, Rama juga dibantu oleh Gunawan Wibhisana, adik Rahwana yang diusir oleh kakaknya alasannya yaitu bermaksud membela kebenaran (Rama). Perjuangan tersebut menjadikan peperangan besar dan banyak korban berjatuhan. Di simpulan cerita, Rahwana beserta anak buahnya gugur dan Dewi Sinta kembali kepada Rama.
Karya Sastra Indonesia yang Dipengaruhi Kebudayan Hindu Buddha antara lain adalah:
a. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa pemerintahan Airlangga.
b. Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun pada zaman kerajaan Kediri.
c. Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh disusun pada kondusif kerajaan Kediri.
d. Arjuna Wijaya dan Sutasoma, karya Mpu Tantular yang disusun pada zaman kerajaan Majapahit.
e. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca disusun pada zaman kerajaan Majapahit.
f. Wretta Sancaya dan Lubdhaka, karya Mpu Tanakung yang disusun pada zaman kerajaan Majapahit.
Akulturasi di bidang sastra sanggup dilihat pada adanya modifikasi cerita-cerita orisinil India dengan unsur tokoh-tokoh Indonesia serta peristiwa-peristiwa yang seperti terjadi di Indonesia. Contohnya yaitu penambahan tokoh punakawan (Semar, Bagong, Gareng, Petruk) dalam kisah Mahabharata. Bahkan, dalam literatur-literatur keagamaan Hindu-Buddha di Indonesia sulit kita temukan dongeng orisinil menyerupai yang ada di negeri asalnya. Pengaruh kebudayaan India yang dipertahankan dalam kesusastraan yaitu gagasan, konsep, dan pandangan-pandangannya.
Kitab Ramayana dikarang oleh Walmiki. Kitab ini terdiri atas tujuh jilid (kanda) dan digubah dalam bentuk syair sebanyak 24.000 seloka. Kitab ini berisi usaha Rama dalam merebut kembali istrinya, Dewi Sinta (Sita), yang diculik oleh Rahwana. Dalam perjuangannya, Rama yang selalu ditemani Laksmana (adiknya) itu menerima sumbangan dari pasukan monyet yang dipimpin oleh Sugriwa. Selain itu, Rama juga dibantu oleh Gunawan Wibhisana, adik Rahwana yang diusir oleh kakaknya alasannya yaitu bermaksud membela kebenaran (Rama). Perjuangan tersebut menjadikan peperangan besar dan banyak korban berjatuhan. Di simpulan cerita, Rahwana beserta anak buahnya gugur dan Dewi Sinta kembali kepada Rama.
Karya Sastra Indonesia yang Dipengaruhi Kebudayan Hindu Buddha antara lain adalah:
a. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa pemerintahan Airlangga.
b. Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun pada zaman kerajaan Kediri.
c. Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh disusun pada kondusif kerajaan Kediri.
d. Arjuna Wijaya dan Sutasoma, karya Mpu Tantular yang disusun pada zaman kerajaan Majapahit.
e. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca disusun pada zaman kerajaan Majapahit.
f. Wretta Sancaya dan Lubdhaka, karya Mpu Tanakung yang disusun pada zaman kerajaan Majapahit.
Akulturasi di bidang sastra sanggup dilihat pada adanya modifikasi cerita-cerita orisinil India dengan unsur tokoh-tokoh Indonesia serta peristiwa-peristiwa yang seperti terjadi di Indonesia. Contohnya yaitu penambahan tokoh punakawan (Semar, Bagong, Gareng, Petruk) dalam kisah Mahabharata. Bahkan, dalam literatur-literatur keagamaan Hindu-Buddha di Indonesia sulit kita temukan dongeng orisinil menyerupai yang ada di negeri asalnya. Pengaruh kebudayaan India yang dipertahankan dalam kesusastraan yaitu gagasan, konsep, dan pandangan-pandangannya.