Masalah Kependudukan Di Indonesia
Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar dari barat hingga ke timur, dan didiami oleh penduduk dengan banyak sekali suku bangsa, menimbulkan munculnya unsur-unsur sosial yang menjadi ciri khas tersendiri bagi pendududknya. Hal itu menimbulkan timbulnya banyak sekali permasalahan kependudukan yang kini semakin bertambah kompleks. Masalah kependudukan yang utama di Indonesia, antara lain yakni jumlah penduduk yang besar, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan persebaran penduduk yang tidak merata.
Jumlah Penduduk yang Besar
Jumlah penduduk yang besar menimbulkan munculnya masalah-masalah sebagai berikut.
a. Kurangnya materi pangan, dibuktikan dengan yang dilakukan pemerintah, masih adanya penduduk di negara kita yang kekurangan pangan baik yang kelaparan maupun kurang gizi.
b. Kurangnya kecukupan perumahan, hal ini sanggup kita lihat masih banyak penduduk yang tinggal di rumah kurang layak (rumah kumuh).
c. Kurangnya kecukupan kemudahan umum menyerupai kemudahan pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan sebainya.
d. Kurangnya kecukupan lapangan pekerjaan, masih banyak pengangguran dan makin banyanya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Hal ini menawarkan masih kurangnya lapangan pekerjaan di dalam negeri.
e. Tingginya angka kriminalitas sebagai akhir dari kurangnya lapangan pekerjaan yang ada.
Tingkat Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia yang masih tinggi menimbulkan tingginya jumlah penduduk. Pada dikala ini jumlah penduduk sudah lebih dari 200 juta, menduduki urutan ke-empat di dunia sehabis Cina, India, dan Amerika Serikat. Hal ini tentunya akan menimbulkan permasalahan dalam banyak sekali bidang. Penduduk Indonesia yang besar tetapi dengan kualitas yang relatif rendah sanggup dilihat menurut indikator-indikator sebagai berikut.
a. Tingginya angka janjkematian bayi,
b. Rendahnya angka impian hidup,
c. Tingginya rasio beban tanggungan,
d. Tingkat pendidikan yang rata-rata masih rendah sehingga menjadikan daya saing juga rendah.
e. Banyaknya TKI yang bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga dan pekerja kasar.
Persebaran Penduduk yang Tidak Merata
Masalah yang tidak kalah penting yakni penyebaran penduduk yang tidak merata baik antarpulau maupun antar kota dan desa. Penduduk yang tinggal di perkotaan kini ini sudah mencapai angka 40 persen. Hal ini akan menimbulkan duduk masalah yang rumit baik di kota maupun di desa. Semakin besar penduduk yang tinggal di kota menuntut banyaknya fasilitas, utamanya lapangan pekerjaan yang harus tersedia. Kurangnya lapangan pekerjaan menimbulkan banyak sekali penyakit masyarakat menyerupai kriminalitas, prostitusi, pengemis, gelandangan, dan sebagainya. Sementara itu bagi desa yang ditinggalkan penduduknya akan kekurangan sumber daya insan yang mengelola lahan pertanian. Hal ini sanggup menimbulkan produksi pangan menurun, dan yang lebih fatal akan kekurangan materi pangan terutama beras.
Penyebaran penduduk antarpulau di Indonesia juga tidak merata. 60% dari total penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luas daratan Indonesia. Hal ini akan menimbulkan ketidakseimbangan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di Jawa maupun di luar Jawa. Di Jawa kelebihan penduduk sedangkan di luar Jawa kekurangan penduduk.
Jumlah Penduduk yang Besar
Jumlah penduduk yang besar menimbulkan munculnya masalah-masalah sebagai berikut.
a. Kurangnya materi pangan, dibuktikan dengan yang dilakukan pemerintah, masih adanya penduduk di negara kita yang kekurangan pangan baik yang kelaparan maupun kurang gizi.
b. Kurangnya kecukupan perumahan, hal ini sanggup kita lihat masih banyak penduduk yang tinggal di rumah kurang layak (rumah kumuh).
c. Kurangnya kecukupan kemudahan umum menyerupai kemudahan pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan sebainya.
d. Kurangnya kecukupan lapangan pekerjaan, masih banyak pengangguran dan makin banyanya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Hal ini menawarkan masih kurangnya lapangan pekerjaan di dalam negeri.
e. Tingginya angka kriminalitas sebagai akhir dari kurangnya lapangan pekerjaan yang ada.
Tingkat Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia yang masih tinggi menimbulkan tingginya jumlah penduduk. Pada dikala ini jumlah penduduk sudah lebih dari 200 juta, menduduki urutan ke-empat di dunia sehabis Cina, India, dan Amerika Serikat. Hal ini tentunya akan menimbulkan permasalahan dalam banyak sekali bidang. Penduduk Indonesia yang besar tetapi dengan kualitas yang relatif rendah sanggup dilihat menurut indikator-indikator sebagai berikut.
a. Tingginya angka janjkematian bayi,
b. Rendahnya angka impian hidup,
c. Tingginya rasio beban tanggungan,
d. Tingkat pendidikan yang rata-rata masih rendah sehingga menjadikan daya saing juga rendah.
e. Banyaknya TKI yang bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga dan pekerja kasar.
Persebaran Penduduk yang Tidak Merata
Masalah yang tidak kalah penting yakni penyebaran penduduk yang tidak merata baik antarpulau maupun antar kota dan desa. Penduduk yang tinggal di perkotaan kini ini sudah mencapai angka 40 persen. Hal ini akan menimbulkan duduk masalah yang rumit baik di kota maupun di desa. Semakin besar penduduk yang tinggal di kota menuntut banyaknya fasilitas, utamanya lapangan pekerjaan yang harus tersedia. Kurangnya lapangan pekerjaan menimbulkan banyak sekali penyakit masyarakat menyerupai kriminalitas, prostitusi, pengemis, gelandangan, dan sebagainya. Sementara itu bagi desa yang ditinggalkan penduduknya akan kekurangan sumber daya insan yang mengelola lahan pertanian. Hal ini sanggup menimbulkan produksi pangan menurun, dan yang lebih fatal akan kekurangan materi pangan terutama beras.
Penyebaran penduduk antarpulau di Indonesia juga tidak merata. 60% dari total penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luas daratan Indonesia. Hal ini akan menimbulkan ketidakseimbangan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di Jawa maupun di luar Jawa. Di Jawa kelebihan penduduk sedangkan di luar Jawa kekurangan penduduk.