Diferensiasi Sosial, Pengertian Dan Macam-Macamnya
Diferensiasi sosial merupakan pemilahan atau konfigurasi struktur sosial menurut parameter-parameter yang sifatnya nominal atau tidak berjenjang. Hasilnya dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok atau golongan sosial.
1. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras.
Ras merupakan penggolongan insan menurut ciri-ciri fisik-biologis insan dengan kecenderungan yang besar.
Ciri fisik :
Fenotipe (tampak luar):
1) Kualitatif: warna kulit, warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata
2) Kuantitatif: tinggi dan berat badan, ukuran kepala, ukuran hidung, dll.
Genotype (tidak tampak luar): golongan darah
Manusia dari seluruh dunia sanggup diklasifikasikan ke dalam tiga ras utama, yaitu kaukasoid, mongoloid, dan negroid.
Dalam prakteknya terdapat kesulitan penggolongan ras, antara lain karena:
(1) ciri fisik yang tumpang tindih
(2) terjadinya perkawinan adonan (amalgamasi).
2. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Sukubangsa/Etnis
Sukubangsa yaitu golongan insan yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, yang sering dikuatkan dengan kesatuan bahasa.
Sukubangsa sering disamakan dengan kelompok etnik (ethnic Group). Namun, kelompok etnik tidak selalu berarti sukubangsa. Misalnya kelompok etnik Tionghoa.
Disebut kelompok etnik apabila secara sosial telah membuatkan SUBKULTUR-nya sendiri.
Lima cirri pengelompokan sukubangsa:
- Bahasa/dialek yang memelihara keakraban dan kebersamaan di antara warga sukubangsa
- Pola-pola sosial-kebudayaan (adat istiadat, impian dan ideologi)
- Ikatan sebagai satu kelompok
- Kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli
- Perasaan keterikatan kelompok lantaran kekerabatan/genealogis dan kesadaran teritorial di antara warga sukubangsa
Untuk kepentingan manajemen dan politik, di masa orde gres dibedakan antara
(1) masyarakat sukubangsa,
(2) masyarakat terasing, dan
(3) keturunan asing.
Masyarakat sukubangsa yaitu kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, dan bisa berinteraksi dan komunikasi dengan dunia luarnya, masyarakat terasing yaitu kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, tetapi terisolasi atau mengalami keterbatasan hubungan dengan dunia luarnya, sedangkan keturunan absurd mempunyai tempat asal di luar wilayah Indonesia. Ada tiga keturunan absurd yang menonjol, yaitu China, India dan Arab.
3. Diferensiasi Sosial Bberdasarkan Agama
Agama merupakan sistem terpadu terdiri atas iman dan praktek, bekerjasama dengan sesuatu yang dianggap sacred (suci/sakral) menyatukan pengikutnya ke dalam suatu komunitas sopan santun yang disebut umat.
Diferensisasi agama merupakan diferensiasi customs.
Karena letak Indonesia di posisi silang, dalam masyarakatnya terdapat penganut dari lima agama besar dunia, Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha.
4. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Profesi
Profesi merupakan pekerjaan yang untuk sanggup melaksanakannya memerlukan keahlian. Misalnya: dosen, guru, dokter, jurnalis, artis, penyiar radio, penyiar televisi, andal komputer, designer, politikus, perawat, birokrat, militer, pengusaha, pedagang, dan sebagainya. Dirensiasi profesi merupakan diferensiasi fungsi.
5. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan menurut ciri fisik biologis yang tidak sanggup dipertukarkan.
Gender merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan menurut ciri-ciri sosial dan budaya yang sebetulnya sanggup dipertukarkan, lantaran diperoleh melalui proses belajar. Misalnya perempuan bekerja di dalam rumah, dan laki-laki bekerja di luar rumah.
Maka, jenis kelamin (seks) merupakan pembedaan menurut konstruksi biologis, sedangkan gender menurut konstruksi sosial dan budaya, yang sering dikuatkan oleh fatwa agama.
6. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang menurut pada perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini sanggup kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itulah, terdapat kelompok masyarakat laki-laki atau laki-laki dan
kelompok masyarakat perempuan atau wanita.
Para andal beropini bahwa perbedaan perlakuan semenjak bayi yang dilakukan oleh orang bau tanah akan besar lengan berkuasa pada kepribadian gender. Terdapat perbedaan evaluasi antara laki-laki dan wanita, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
- Secara biologis, fisik laki-laki relatif kuat dibandingkan rata rata fisik wanita
- Secara psikologis, membesarkan anak perempuan relatif lebih sulit dan berat.
- Adanya pandangan pada banyak kelompok masyarakat bahwa anak lelaki merupakan penerus garis keturunan sendiri
1. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras.
Ras merupakan penggolongan insan menurut ciri-ciri fisik-biologis insan dengan kecenderungan yang besar.
Ciri fisik :
Fenotipe (tampak luar):
1) Kualitatif: warna kulit, warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata
2) Kuantitatif: tinggi dan berat badan, ukuran kepala, ukuran hidung, dll.
Genotype (tidak tampak luar): golongan darah
Manusia dari seluruh dunia sanggup diklasifikasikan ke dalam tiga ras utama, yaitu kaukasoid, mongoloid, dan negroid.
Dalam prakteknya terdapat kesulitan penggolongan ras, antara lain karena:
(1) ciri fisik yang tumpang tindih
(2) terjadinya perkawinan adonan (amalgamasi).
2. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Sukubangsa/Etnis
Sukubangsa yaitu golongan insan yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, yang sering dikuatkan dengan kesatuan bahasa.
Sukubangsa sering disamakan dengan kelompok etnik (ethnic Group). Namun, kelompok etnik tidak selalu berarti sukubangsa. Misalnya kelompok etnik Tionghoa.
Disebut kelompok etnik apabila secara sosial telah membuatkan SUBKULTUR-nya sendiri.
Lima cirri pengelompokan sukubangsa:
- Bahasa/dialek yang memelihara keakraban dan kebersamaan di antara warga sukubangsa
- Pola-pola sosial-kebudayaan (adat istiadat, impian dan ideologi)
- Ikatan sebagai satu kelompok
- Kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli
- Perasaan keterikatan kelompok lantaran kekerabatan/genealogis dan kesadaran teritorial di antara warga sukubangsa
Untuk kepentingan manajemen dan politik, di masa orde gres dibedakan antara
(1) masyarakat sukubangsa,
(2) masyarakat terasing, dan
(3) keturunan asing.
Masyarakat sukubangsa yaitu kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, dan bisa berinteraksi dan komunikasi dengan dunia luarnya, masyarakat terasing yaitu kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, tetapi terisolasi atau mengalami keterbatasan hubungan dengan dunia luarnya, sedangkan keturunan absurd mempunyai tempat asal di luar wilayah Indonesia. Ada tiga keturunan absurd yang menonjol, yaitu China, India dan Arab.
3. Diferensiasi Sosial Bberdasarkan Agama
Agama merupakan sistem terpadu terdiri atas iman dan praktek, bekerjasama dengan sesuatu yang dianggap sacred (suci/sakral) menyatukan pengikutnya ke dalam suatu komunitas sopan santun yang disebut umat.
Diferensisasi agama merupakan diferensiasi customs.
Karena letak Indonesia di posisi silang, dalam masyarakatnya terdapat penganut dari lima agama besar dunia, Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha.
4. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Profesi
Profesi merupakan pekerjaan yang untuk sanggup melaksanakannya memerlukan keahlian. Misalnya: dosen, guru, dokter, jurnalis, artis, penyiar radio, penyiar televisi, andal komputer, designer, politikus, perawat, birokrat, militer, pengusaha, pedagang, dan sebagainya. Dirensiasi profesi merupakan diferensiasi fungsi.
5. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan menurut ciri fisik biologis yang tidak sanggup dipertukarkan.
Gender merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan menurut ciri-ciri sosial dan budaya yang sebetulnya sanggup dipertukarkan, lantaran diperoleh melalui proses belajar. Misalnya perempuan bekerja di dalam rumah, dan laki-laki bekerja di luar rumah.
Maka, jenis kelamin (seks) merupakan pembedaan menurut konstruksi biologis, sedangkan gender menurut konstruksi sosial dan budaya, yang sering dikuatkan oleh fatwa agama.
6. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang menurut pada perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini sanggup kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itulah, terdapat kelompok masyarakat laki-laki atau laki-laki dan
kelompok masyarakat perempuan atau wanita.
Para andal beropini bahwa perbedaan perlakuan semenjak bayi yang dilakukan oleh orang bau tanah akan besar lengan berkuasa pada kepribadian gender. Terdapat perbedaan evaluasi antara laki-laki dan wanita, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
- Secara biologis, fisik laki-laki relatif kuat dibandingkan rata rata fisik wanita
- Secara psikologis, membesarkan anak perempuan relatif lebih sulit dan berat.
- Adanya pandangan pada banyak kelompok masyarakat bahwa anak lelaki merupakan penerus garis keturunan sendiri