Dampak-Dampak Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial membawa imbas faktual maupun negatif. Mobilitas sosial juga memungkinkan seseorang menduduki jabatan sesuai dengan keinginannya. Akan tetapi, seseorang terkadang merasa tidak puas dan tidak senang alasannya yaitu keinginan yang diidamkan tidak semuanya tercapai dengan mudah. Menurut Harton dan Hunt, konsekuensi negatif dari mobilitas yaitu kecemasan dari jabatan yang meningkat dan keretakan antaranggota kelompok.
Akibat dari mobilitas sosial akan membawa imbas tumbuhnya konflik dan pembiasaan pasca konflik.
1. Timbulnya Konflik
Mobilitas sosial merupakan pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Kelompok sosial dalam suatu masyarakat memungkinkan terjadinya suatu konflik, ibarat konflik antarsosial, kelompok sosial, dan konflik antargenerasi. Konflik yaitu suatu proses sosial yang terjadi alasannya yaitu orang perorangan atau kelompok insan berusaha memenuhi tujuan hidup dengan jalan menentang pihak lawan disertai ancaman/kekerasan. Penyebab terjadinya kontradiksi antara lain adalah:
- Perbedaan pendirian atau perasaan
- Perbedaan kebudayaan
- Perbedaan kepentingan
- Perbedaan sosial
a. Konflik Antarkelas Sosial
Perbedaan ciri-ciri fisik dan kebudayaan memicu terjadinya konflik antarsosial. Dalam konflik ini masing-masing saling menjatuhkan.
b. Konflik Kelompok Sosial
Konflik kelompok sosial tergantung pada struktur sosial yang menyangkut tujuan dan nilai-nilai kepentingan. Pertentangan akan bersifat faktual jikalau kelompok sosial tersebut tidak berlawanan dalam pola-pola struktur sosialnya. Sebaliknya, akan bersifat negatif jikalau tidak ada toleransi antara kedua pihak.
Konflik dalam kelompok sosial membantu menghidupkan norma sosial. Di samping itu, konflik dalam kelompok sosial juga sanggup menjadi sarana mencapai keseimbangan dan kekuatan dalam masyarakat.
c. Konflik Antargenerasi
Contoh konflik antargenerasi antara lain bekerjasama antara orang renta dengan anak yang tidak sama jenjang pendidikannya. Misalnya, anak yang memiliki pendidikan lebih tinggi cenderung akan merasa benar jikalau berdiskusi dengan orang tuanya. Akibatnya, timbul kontradiksi antara ayah dan anak.
2. Penyesuaian Pasca Konflik
Konflik yang ditimbulkan alasannya yaitu mobilitas sosial mendorong masyarakat untuk menyesuaikan terhadap perubahan-perubahan yang ada. Penyesuaian terhadap perubahan akhir mobilitas sosial, antara lain sebagai berikut.
a. Perlakuan gres masyarakat terhadap kelas sosial dan kelompok sosial atau generasi tertentu.
b. Penerimaan individu atas kelompok warga akan kedudukannya yang baru.
c. Pergantian dominasi dalam suatu kelompok sosial atau masyarakat.
Akibat dari mobilitas sosial akan membawa imbas tumbuhnya konflik dan pembiasaan pasca konflik.
1. Timbulnya Konflik
Mobilitas sosial merupakan pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Kelompok sosial dalam suatu masyarakat memungkinkan terjadinya suatu konflik, ibarat konflik antarsosial, kelompok sosial, dan konflik antargenerasi. Konflik yaitu suatu proses sosial yang terjadi alasannya yaitu orang perorangan atau kelompok insan berusaha memenuhi tujuan hidup dengan jalan menentang pihak lawan disertai ancaman/kekerasan. Penyebab terjadinya kontradiksi antara lain adalah:
- Perbedaan pendirian atau perasaan
- Perbedaan kebudayaan
- Perbedaan kepentingan
- Perbedaan sosial
a. Konflik Antarkelas Sosial
Perbedaan ciri-ciri fisik dan kebudayaan memicu terjadinya konflik antarsosial. Dalam konflik ini masing-masing saling menjatuhkan.
b. Konflik Kelompok Sosial
Konflik kelompok sosial tergantung pada struktur sosial yang menyangkut tujuan dan nilai-nilai kepentingan. Pertentangan akan bersifat faktual jikalau kelompok sosial tersebut tidak berlawanan dalam pola-pola struktur sosialnya. Sebaliknya, akan bersifat negatif jikalau tidak ada toleransi antara kedua pihak.
Konflik dalam kelompok sosial membantu menghidupkan norma sosial. Di samping itu, konflik dalam kelompok sosial juga sanggup menjadi sarana mencapai keseimbangan dan kekuatan dalam masyarakat.
c. Konflik Antargenerasi
Contoh konflik antargenerasi antara lain bekerjasama antara orang renta dengan anak yang tidak sama jenjang pendidikannya. Misalnya, anak yang memiliki pendidikan lebih tinggi cenderung akan merasa benar jikalau berdiskusi dengan orang tuanya. Akibatnya, timbul kontradiksi antara ayah dan anak.
2. Penyesuaian Pasca Konflik
Konflik yang ditimbulkan alasannya yaitu mobilitas sosial mendorong masyarakat untuk menyesuaikan terhadap perubahan-perubahan yang ada. Penyesuaian terhadap perubahan akhir mobilitas sosial, antara lain sebagai berikut.
a. Perlakuan gres masyarakat terhadap kelas sosial dan kelompok sosial atau generasi tertentu.
b. Penerimaan individu atas kelompok warga akan kedudukannya yang baru.
c. Pergantian dominasi dalam suatu kelompok sosial atau masyarakat.