Cara Menumbuhkan Kreativitas Siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreativitas yaitu kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. Sedangkan secara umum kreativitas sanggup diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide gres dan cara-cara gres untuk menuntaskan dan menemukan peluang. Kreativitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan meskipun kreativitas bukan merupakan bab dari materi-materi kurikulum, melainkan untuk menciptakan siswa bisa mengenali potensi dan kemampuannya sendiri. Sehingga siswa bisa menghadapi segala kondisi dan memecahkan permasalahan yang ada. Kreativitas juga memajukan semua bidang kehidupan, alasannya yaitu penemuan hanya lahir dari kreatifitas.

Untuk menumbuhkan kreativitas siswa, seorang guru haruslah berperan sebagai motivator dan fasilitator yang menolong para siswa untuk melaksanakan refleksi diri, diskusi kelompok, bermain peran, melaksanakan presentasi secara dramatikal, dan aneka macam aktifitas kelompok lainnya. Guru juga berperan sebagai teman belajar, inspirator, navigator, dan orang yang menyebarkan pengalaman. Bukan sebagai penceramah atau diktator yang maha tahu.

 Sedangkan secara umum kreativitas sanggup diartikan sebagai kemampuan mengembangkan pandangan gres Cara Menumbuhkan Kreativitas Siswa

Beberapa cara menumbuhkan kreativitas siswa yaitu sebagai berikut:
1. Guru diperlukan bisa berbicara dengan nada dan bahasa badan yang ramah kepada para siswanya.

2. Guru diperlukan tidak menginterupsi atau menghakimi secara tergesa-gesa pada dikala para siswa mengekspresikan ide-idenya.

3. Guru diperlukan bisa menawarkan pertanyaan terbuka yang lebih banyak, atau memberikan pengalaman pribadinya sebagai referensi.

4. Guru diperlukan bisa membantu siswanya untuk membaca dan mengembangkan aneka macam kelebihan individualitasnya.

5. Melatih siswa untuk berbicara dan beropini dengan terang dan lancar, sebagai cara melatih siswa untuk percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya.

6. Meminta siswa lainnya untuk menjelaskan kalau seorang siswa kurang mengerti atau tidak sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.

7. Membiasakan siswa membentuk kelompok mencar ilmu sebagai sarana diskusi siswa untuk memecahkan suatu permasalahan.

8. Menciptakan budaya menjelaskan di kelas, bukan sekedar menjawab yang betul. Artinya kalau ada siswa yang menjawab betul, guru diperlukan untuk meminta siswanya menjelaskan alasannya. Dengan demikian siswa yang lain bisa terbantu dalam berusaha untuk mengerti.

9. Menghubungkan isi pengajaran dengan konteks kehidupan nyata. Hal ini akan menjadi pemicu bagi para siswa untuk menawarkan respon, berdiskusi, dan berfikir dalam tingkat tinggi.

10. Penggunaan aneka macam peralatan bantu dalam pengajaran, menyerupai power-point, mainan, video, dan peralatan multimedia untuk menumbuhkan gairah siswa dalam belajar, memperluas sudut pandangnya, dan memicu diskusi yang lebih mendalam.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel