Alat Peredaran Darah (Jantung, Pembuluh Darah, Arteri, Vena, & Kapiler)
Manusia, ibarat semua mamalia lainnya, mempunyai sistem peredaran darah tertutup. Yaitu peredaran darah yang sirkulasi darah ke seluruh tubuhnya melalui pembuluh – pembuluh darah. Tentu saja darah tidak sanggup mengalir dengan sendirinya. Darah sanggup mengalir alasannya yaitu di dalam badan terdapat alat peredaran darah. Alat peredaran darah dalam sistem peredaran darah tertutup yaitu jantung dan pembuluh darah, yang mencakup pembuluh artileri, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.
Setiap detak jantung, darah dikirim ke seluruh badan kita, mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke setiap penggalan tubuh. Setiap hari, sekitar 5 liter darah dalam badan kita beredar bolak-balik yang kalau diukur dalam satuan jarak, melaksanakan perjalanan kurang lebih 96.560 km.
Jantung
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Berat jantung insan normal kurang-lebih 300 gram, atau sebesar kepalan tangan. Jantung mempunyai fungsi untuk memompa darah. Dengan adanya jantung, darah dialirkan ke seluruh badan melalui pembuluh darah.
Struktur jantung insan terbagi menjadi empat ruangan, serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Bagian bilik jantung (ventrikel) berdinding lebih tebal kalau dibandingkan penggalan serambi jantung (atrium). Hal ini berafiliasi dengan fungsi bilik untuk memompakan darah ke seluruh badan sehingga harus lebih kuat. Adapun dinding bilik kanan lebih tipis daripada dinding bilik kiri, alasannya yaitu hanya memompa darah dari jantung ke paru-paru.
Cara kerja jantung dilakukan dengan berkontraksinya otot jantung secara otomatis. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menciptakan jantung mengembang maupun mengempis. Serambi serta bilik jantung mengembang mengembis secara bergantian. Kontraksi ini mengakibatkan denyutan yang sanggup dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa tempat. Berikut ini urutan kerja jantung.
1. Kedua serambi mengembang (relaksasi), darah dari pembuluh balik badan dan paru-paru masuk ke serambi jantung.
2. Kedua serambi menguncup (kontraksi), sedangkan bilik mengembang (relaksasi), maka darah mengalir ke bilik.
3. Kedua bilik menguncup, darah keluar dari bilik kiri ke seluruh tubuh, kemudian dari bilik kanan ke paru-paru.
4. Kedua serambi dan bilik istirahat maka segera terjadi kembali urutan ibarat nomor 1.
Tekanan darah pada pembuluh artileri terjadi alasannya yaitu pemompaan darah oleh jantung serta sempitnya pembuluh darah kapiler. Tekanan darah pada ketika bilik jantung mengembang disebut tekanan sistol. Sedangkan tekanan darah ketika bilik jantung mengempis disebut tekanan diastole. Jadi, sistol merupakan tekanan darah alasannya yaitu jantung memompa darah keluar. Diastole merupakan tekanan darah alasannya yaitu jantung menghisap darah.
Tekanan darah diukur memakai alat pengukur tekanan darah yang disebut tensimeter (sfigmomanometer). Pengukuran berfungsi mengetahui kekuatan jantung memompa darah, juga untuk mengetahui kesehatan seseorang. Tekanan darah orang pandai balig cukup akal normal 120/8 mmHg (milimeter air raksa). Nilai 120 menunjukkan tekanan sistol, sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastole.
Pembuluh Darah
Setelah dipompa jantung, darah mengalir melalaui pembuluh darah. Berdasarkan fungsinya, pembuluh sanggup dibedakan menjadi 2, yaitu pembuluh nadi (artileri) dan pembuluh balik (vena), keduanya dihubungkan oleh pembuluh kapiler.
Pembuluh Nadi (Arteri)
Artileri yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar jantung. Umumnya, pembuluh nadi mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen. Pembuluh nadi terletak agak dalam dari permukaan tubuh. Dinding pembuluh nadi besar lengan berkuasa dan elastis, terdiri atas tiga lapisan. Lapisan luar tipis tetapi kuat, lapisan tengah tersusun atas sel-sel otot polos, lapisan dalam tersusun atas satu lapis sel endotelium. Jika kita meraba nadi, denyut jantung akan terasa. Jika pembuluh nadi terluka, darah akan keluar memancar.
Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kiri jantung disebut aorta. Aorta mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh penggalan tubuh. Aorta mempunyai satu katup bersahabat jantung. Katup tersebut menjaga semoga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aorta bercabang ke seluruh tubuh.
Selain aorta, ada arteri paru-paru. Arteri paru-paru yaitu pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan jantung menuju paru-paru. Pembuluh ini bercabang menjadi dua, pembuluh paru-paru kanan serta pembuluh paru-paru kiri. Fungsi kerja pembuluh ini membawa darah kaya karbondioksida.
Pembuluh Balik (Vena)
Vena merupakan pembawa darah dengan banyak karbon dioksida menuju jantung. Biasanya vena terletak bersahabat permukaan tubuh, tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis tidak elatis. Denyutnya tidak terasa. Vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Fungsi katupnya semoga darah tetap mengalir satu arah menuju jantung dan tidak berbalik. Jika pembuluh vena terluka, darah tidak memancar, melainkan hanya menetes.
Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler menghubungkan embuluh nadi dengann pembuluh vena. Kapiler tersusun atas satu sapis sel endothelium. Dindidng kepiler sangat tipis berfungsi untuk pertukaran zat. Ukuran lubang kapiler yang kecil mengakibatkan fatwa darah berjalan lambat. Hal ini memungkinkan proses difusi gas pernapasan, juga memungkinkan pertukaran sari makanan dengan zat sisa metabolisme.
Setiap detak jantung, darah dikirim ke seluruh badan kita, mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke setiap penggalan tubuh. Setiap hari, sekitar 5 liter darah dalam badan kita beredar bolak-balik yang kalau diukur dalam satuan jarak, melaksanakan perjalanan kurang lebih 96.560 km.
Jantung
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Berat jantung insan normal kurang-lebih 300 gram, atau sebesar kepalan tangan. Jantung mempunyai fungsi untuk memompa darah. Dengan adanya jantung, darah dialirkan ke seluruh badan melalui pembuluh darah.
Struktur jantung insan terbagi menjadi empat ruangan, serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Bagian bilik jantung (ventrikel) berdinding lebih tebal kalau dibandingkan penggalan serambi jantung (atrium). Hal ini berafiliasi dengan fungsi bilik untuk memompakan darah ke seluruh badan sehingga harus lebih kuat. Adapun dinding bilik kanan lebih tipis daripada dinding bilik kiri, alasannya yaitu hanya memompa darah dari jantung ke paru-paru.
Cara kerja jantung dilakukan dengan berkontraksinya otot jantung secara otomatis. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menciptakan jantung mengembang maupun mengempis. Serambi serta bilik jantung mengembang mengembis secara bergantian. Kontraksi ini mengakibatkan denyutan yang sanggup dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa tempat. Berikut ini urutan kerja jantung.
1. Kedua serambi mengembang (relaksasi), darah dari pembuluh balik badan dan paru-paru masuk ke serambi jantung.
2. Kedua serambi menguncup (kontraksi), sedangkan bilik mengembang (relaksasi), maka darah mengalir ke bilik.
3. Kedua bilik menguncup, darah keluar dari bilik kiri ke seluruh tubuh, kemudian dari bilik kanan ke paru-paru.
4. Kedua serambi dan bilik istirahat maka segera terjadi kembali urutan ibarat nomor 1.
Tekanan darah pada pembuluh artileri terjadi alasannya yaitu pemompaan darah oleh jantung serta sempitnya pembuluh darah kapiler. Tekanan darah pada ketika bilik jantung mengembang disebut tekanan sistol. Sedangkan tekanan darah ketika bilik jantung mengempis disebut tekanan diastole. Jadi, sistol merupakan tekanan darah alasannya yaitu jantung memompa darah keluar. Diastole merupakan tekanan darah alasannya yaitu jantung menghisap darah.
Tekanan darah diukur memakai alat pengukur tekanan darah yang disebut tensimeter (sfigmomanometer). Pengukuran berfungsi mengetahui kekuatan jantung memompa darah, juga untuk mengetahui kesehatan seseorang. Tekanan darah orang pandai balig cukup akal normal 120/8 mmHg (milimeter air raksa). Nilai 120 menunjukkan tekanan sistol, sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastole.
Pembuluh Darah
Setelah dipompa jantung, darah mengalir melalaui pembuluh darah. Berdasarkan fungsinya, pembuluh sanggup dibedakan menjadi 2, yaitu pembuluh nadi (artileri) dan pembuluh balik (vena), keduanya dihubungkan oleh pembuluh kapiler.
Pembuluh Nadi (Arteri)
Artileri yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar jantung. Umumnya, pembuluh nadi mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen. Pembuluh nadi terletak agak dalam dari permukaan tubuh. Dinding pembuluh nadi besar lengan berkuasa dan elastis, terdiri atas tiga lapisan. Lapisan luar tipis tetapi kuat, lapisan tengah tersusun atas sel-sel otot polos, lapisan dalam tersusun atas satu lapis sel endotelium. Jika kita meraba nadi, denyut jantung akan terasa. Jika pembuluh nadi terluka, darah akan keluar memancar.
Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kiri jantung disebut aorta. Aorta mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh penggalan tubuh. Aorta mempunyai satu katup bersahabat jantung. Katup tersebut menjaga semoga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aorta bercabang ke seluruh tubuh.
Selain aorta, ada arteri paru-paru. Arteri paru-paru yaitu pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan jantung menuju paru-paru. Pembuluh ini bercabang menjadi dua, pembuluh paru-paru kanan serta pembuluh paru-paru kiri. Fungsi kerja pembuluh ini membawa darah kaya karbondioksida.
Pembuluh Balik (Vena)
Vena merupakan pembawa darah dengan banyak karbon dioksida menuju jantung. Biasanya vena terletak bersahabat permukaan tubuh, tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis tidak elatis. Denyutnya tidak terasa. Vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Fungsi katupnya semoga darah tetap mengalir satu arah menuju jantung dan tidak berbalik. Jika pembuluh vena terluka, darah tidak memancar, melainkan hanya menetes.
Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler menghubungkan embuluh nadi dengann pembuluh vena. Kapiler tersusun atas satu sapis sel endothelium. Dindidng kepiler sangat tipis berfungsi untuk pertukaran zat. Ukuran lubang kapiler yang kecil mengakibatkan fatwa darah berjalan lambat. Hal ini memungkinkan proses difusi gas pernapasan, juga memungkinkan pertukaran sari makanan dengan zat sisa metabolisme.