Pengertian Kebudayaan Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Kepribadian

Koentjaraningrat menyebutkan bahwa kata kebudayaan berasal dari kata Sanskerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Jadi, sanggup dikatakan kebudayaan sanggup diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Koentjaraningrat menyatakan kepribadian ialah tabiat khas seseorang yang tampak dari luar sehingga orang luar memperlihatkan kepadanya suatu identitas khusus. Identitas khusus tersebut diterima dari warga masyarakatnya. Jadi, terbentuknya kepribadian dipengaruhi oleh kebudayaan. Kepribadian suatu individu dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma dalam sistem budaya dan juga sistem sosial yang telah diserap ke dalam dirinya melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan selama hidup semenjak masa kecilnya.
Koentjaraningrat menyebutkan bahwa kata kebudayaan berasal dari kata Sanskerta buddhayah y Pengertian Kebudayaan dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Kepribadian
 Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan? Apa pengertian kebudayaan? Apa saja unsur-unsur kebudayaan? Mari kita pelajari satu persatu.

Pengertian Kebudayaan
Kepribadian ialah beberapa ciri tabiat yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya sehingga individu itu mempunyai identitas khusus yang berbeda dari orang lain.

Pengertian kebudayaan secara singkat terdapat pada pendapat Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964). Menurut mereka, kebudayaan ialah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Pengertia Kebudayaan Menurut Para Ahli
Bebrapa jago mengemukakan pendapat mereka ihwal apa yang dimaksud dengan kebudayaa. Berikut ini ialah pengertian kebudayaan berdasarkan para ahli.

1. E.B. Taylor
Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, sopan santun istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh insan sebagai anggota masyarakat.

2. Kluckhohn dan Kelly
Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu sebagai aliran yang potensial untuk sikap manusia.

3. Kroeber
Keseluruhan realita gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan, dan nilai-nilai yang dipelajari dan diwariskan, dan sikap yang ditimbulkannya.

4. Herskovits
Bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.

5. Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi
Semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

6. Koentjaraningrat
Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya insan dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri insan dengan belajar.

Wujud Kebudayaan
J.J. Hoenigman membedakan kebudayaan menjadi 3 wujud. Tiga wujud kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut.
1. Gagasan
Wujud ideal kebudayaan yang berupa kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya. Sifatnya abstrak, tidak sanggup diraba, dan tidak sanggup disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak di alam pikiran warga masyarakat tersebut. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk goresan pena maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan bukubuku hasil karya para penulis. Zaman kini kebudayaan ideal banyak juga yang tersimpan di dalam arsip, disket, compact disc, microfilm, pita komputer, dan lain-lain.

2. Aktivitas
Wujud kebudayaan sebagai suatu acara serta tindakan berpola dari insan di masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri atas aktivitas-aktivitas insan yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan insan lainnya.

3. Artefak
Wujud kebudayaan fisik yang paling faktual berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya insan di masyarakat berupa bendabenda atau hal-hal yang sanggup diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Koentjaraningratdengan mengacu pada pendapat Kluckhohn menggolongkan unsur-unsur pokok yang ada pada tiap kebudayaan dunia sebagai berikut.
a. Bahasa
b. Sistem pengetahuan
c. Organisasi sosial
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi
e. Sistem mata pencaharian hidup
f. Sistem religi
g. Kesenian

Unsur-Unsur Kebudayaan
C. Kluckhohn ibarat dikutip oleh Koentjaraningrat (1985) menyebutnya dengan istilah cultural universals. Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup insan (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
4. Bahasa (lisan maupun tertulis).
5. Kesenian.
6. Sistem pengetahuan.
7. Religi (sistem kepercayaan)

Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya kebudayaan sanggup digolongkan atas dua komponen sebagai berikut.
a. Kebudayaan Material
Kebudayaan material ialah semua ciptaan masyarakat yang nyata dan konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini ialah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi, ibarat mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan lain-lain Kebudayaan material juga meliputi barang-barang, ibarat televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung.
b. Kebudayaan Nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial ialah ciptaan-ciptaan aneh yang diwariskan dari generasi ke generasi. Inilah denyut nadi kehidupan sosial

Kebudayaan dan Pengaruhnya Terhadap Kepribadian
Kebudayaan merupakan huruf suatu masyarakat dan bukan huruf individual. Semua yang dipelajari dalam kehidupan sosial dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya merupakan kebudayaan.

Kebudayaan tidak sanggup lepas dari kepribadian individu melalui suatu proses berguru yang panjang.

Dalam proses berguru yang disebut sosialisasi itu, kepribadian individu niscaya juga mempunyai imbas terhadap perkembangan kebudayaan itu secara keseluruhan. Gagasan-gagasan, tingkah laku, atau tindakan insan itu ditata, dikendalikan, dan dimantapkan pola-polanya oleh aneka macam sistem nilai dan norma di masyarakatnya.

Sebaliknya, kebudayaan di masyarakat turut memperlihatkan pinjaman pada pembentukan kepribadian seseorang. Kepribadian suatu individu masyarakat, walaupun berbeda-beda distimulasi dan dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma dalam sistem budaya dan juga oleh sistem sosial yang telah diinternalisasinya melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan selama hidup semenjak masa kecilnya hingga tua.

Kepribadian ada yang selaras dan ada yang tidak selaras dengan lingkungan alam serta sosial. Pembentukan tabiat banyak dipengaruhi oleh pengalamannya dikala sebagai bawah umur yang berada dalam asuhan orang-orang terdekat di lingkungannya, yaitu ayahnya, ibunya, kakaknya, dan individu lainnya yang berada di sekelilingnya.

Suatu kebudayaan sering memancarkan suatu tabiat khas tertentu yang tampak dari luar. Watak inilah yang terlihat oleh orang asing. Watak khas itu sering tampak pada gaya tingkah laris masyarakatnya, kegemarankegemaran mereka, dan aneka macam benda budaya hasil karya mereka.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel