Nilai Sosial - Pengertian, Ciri-Ciri, Sumber, Jenis-Jenis, Dan Fungsinya
Dalam kehidupan masyarakat, kita juga menjumpai adanya nilai, yaitu nilai sosial. Lantas, apakah nilai sosial itu? Apakah nilai sosial sama dengan nilai ulangan? Bagaimana tugas nilai sosial dalam kehidupan masyarakat?
Pengertian Nilai Sosial
Koentjaraningrat (1981) mengartikan nilai sosial sebagai konsepsikonsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat penting dalam hidup. Sementara itu, Charles F. Andrian (1992) mendefinisikan nilai sosial sebagai konsep-konsep umum mengenai sesuatu yang ingin dicapai, serta menawarkan petunjuk mengenai tindakan-tindakan yang harus diambil.
Secara sederhana, nilai sosialdapat diartikan sebagai sesuatu yang baik, diinginkan, diharapkan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Hal-hal tersebut menjadi contoh warga masyarakat dalam bertindak. Jadi, nilai sosial mengarahkan tindakan manusia. Misalnya, jika orang menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam bergaul dengan sesama, maka ia akan berusaha berlaku jujur. Atau, tengoklah para jagoan tanpa tanda jasa. Gaji dan tingkat kesejahteraan mereka sebagai seorang guru di negeri ini rendah. Namun guru-guru masih dengan sabar dan tulus mendidik siswa setiap hari. Hal ini tidak akan terjadi jika dia tidak mendasarkan tindakannya kepada nilai dedikasi yang diyakininya. Nilai tersebut terus menyalakan pelita semangat guru untuk tetap bertahan menjadi seorang pendidik.
Ciri-ciri Nilai Sosial
Segala sesuatu mempunyai penanda yang khas. Dengan memerhatikan penanda tersebut, kita sanggup membedakan sesuatu dengan yang lain. Begitu pula nilai sosial. Ciri-ciri nilai sosial sebagai berikut.
a. Merupakan hasil interaksi sosial antaranggota masyarakat.
b. Bisa dipertukarkan kepada individu atau kelompok lain.
c. Terbentuk melalui proses belajar.
d. Bervariasi antarmasyarakat yang berbeda.
e. Bisa berbeda pengaruhnya terhadap setiap individu dalam masyarakat.
f. Bisa besar lengan berkuasa positif atau negatif terhadap pengembangan langsung seseorang.
g. Berisi anggapan-anggapan dari banyak sekali objek di dalam masyarakat.
Sumber Nilai Sosial
Dalam kajian sosiologi, nilai sosial yang diyakini individu sanggup bersumber dari Tuhan, masyarakat, dan individu. Untuk memahaminya lebih jauh, simaklah paparan berikut.
a. Nilai Sosial yang Berasal dari Tuhan
Sebagian besar nilai sosial yang dimiliki masyarakat bersumber dari Tuhan. Nilai sosial ini disampaikan melalui ajaran-ajaran agama. Nilai-nilai sosial dari Tuhan menawarkan pedoman cara bersikap dan bertindak bagi manusia. Contohnya, nilai perihal hidup sederhana, kejujuran, berbuat baik kepada sesama makhluk, dan keberanian membela kebenaran. Para andal menyebut nilai yang bersumber dari Tuhan sebagai nilai Theonom.
b. Nilai Sosial yang Berasal dari Masyarakat
Ada juga nilai sosial yang berasal dari janji sejumlah anggota masyarkat. Nilai sosial yang berasal dari hasil janji banyak orang ini disebut nilai heteronom. Contohnya, Pancasila berisi anutan nilai yang harus dipedomani oleh seluruh warga negara dan para penyelenggara negara di Indonesia. Pancasila merupakan rumusan hasil janji para pendiri negara.
c. Nilai Sosial yang Berasal dari Individu
Selain Tuhan dan masyarakat, nilai sosial juga sanggup bersumber dari rumusan seseorang. Orang itu merumuskan suatu nilai, kemudian nilai tersebut digunakan masyarakat sebagai contoh bersikap dan bertindak. Perumusan nilai tersebut biasanya dilakukan oleh individu yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan warga masyarakat yang lain. Nilai sosial yang berasal dari individu disebut nilai otonom. Contoh nilai otonom yaitu konsep trias politicayang dirumuskan oleh J.J. Rousseau. Konsep trias politicamengajarkan perlunya pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam penyelenggaraan negara. Sekarang, konsep trias politica menjadi penggalan penting dari demokrasi yang diterapkan di sebagian besar negara di dunia.
Jenis-Jenis Nilai Sosial
Banyaknya nilai-nilai sosial yang digunakan sebagai pedoman dalam bertingkah laku, mendorong Prof. Notonegoro mengklasifikasikan nilai-nilai tersebut. Menurut beliau, nilai sosial dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:
a. Nilai material
Merupakan nilai yang muncul lantaran bahan tersebut. Sebagai contoh, watu kali. Secara bahan watu kali mempunyai nilai tertentu. Hal ini disebabkan watu kali sanggup digunakan untuk membangun sebuah rumah tinggal. Nilai yang yang terkandung dalam watu kali ini dinamakan nilai material.
b. Nilai vital
Merupakan nilai yang muncul lantaran daya kegunaannya. Contoh payung. Payung mempunyai kegunaan untuk menaungi badan dari air hujan. Apabila payung ini bocor maka nilai kegunaan payung menjadi berkurang. Nilai payung oleh lantaran kegunaannya dinamakan nilai vital.
c. Nilai kerohanian
Bersifat abnormal yang mempunyai kegunaan bagi rohani manusia. Menurut beliau, nilai spiritual mencakup nilai kebenaran (kenyataan) yang bersumber dari logika manusia, nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa manusia, nilai kebaikan yang bersumber pada unsur kehendak dan nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan yang bersumber pada kepercayaan/keyakinan manusia.
Peran dan Fungsi Nilai Sosial
a. Nilai sosial menjadi petunjuk arah bersikap dan bertindak.
b. Menjadi pemandu serta pengontrol perilaku dan tindakan manusia
c. Sebagai motivasi
Pengertian Nilai Sosial
Koentjaraningrat (1981) mengartikan nilai sosial sebagai konsepsikonsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat penting dalam hidup. Sementara itu, Charles F. Andrian (1992) mendefinisikan nilai sosial sebagai konsep-konsep umum mengenai sesuatu yang ingin dicapai, serta menawarkan petunjuk mengenai tindakan-tindakan yang harus diambil.
Secara sederhana, nilai sosialdapat diartikan sebagai sesuatu yang baik, diinginkan, diharapkan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Hal-hal tersebut menjadi contoh warga masyarakat dalam bertindak. Jadi, nilai sosial mengarahkan tindakan manusia. Misalnya, jika orang menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam bergaul dengan sesama, maka ia akan berusaha berlaku jujur. Atau, tengoklah para jagoan tanpa tanda jasa. Gaji dan tingkat kesejahteraan mereka sebagai seorang guru di negeri ini rendah. Namun guru-guru masih dengan sabar dan tulus mendidik siswa setiap hari. Hal ini tidak akan terjadi jika dia tidak mendasarkan tindakannya kepada nilai dedikasi yang diyakininya. Nilai tersebut terus menyalakan pelita semangat guru untuk tetap bertahan menjadi seorang pendidik.
Ciri-ciri Nilai Sosial
Segala sesuatu mempunyai penanda yang khas. Dengan memerhatikan penanda tersebut, kita sanggup membedakan sesuatu dengan yang lain. Begitu pula nilai sosial. Ciri-ciri nilai sosial sebagai berikut.
a. Merupakan hasil interaksi sosial antaranggota masyarakat.
b. Bisa dipertukarkan kepada individu atau kelompok lain.
c. Terbentuk melalui proses belajar.
d. Bervariasi antarmasyarakat yang berbeda.
e. Bisa berbeda pengaruhnya terhadap setiap individu dalam masyarakat.
f. Bisa besar lengan berkuasa positif atau negatif terhadap pengembangan langsung seseorang.
g. Berisi anggapan-anggapan dari banyak sekali objek di dalam masyarakat.
Sumber Nilai Sosial
Dalam kajian sosiologi, nilai sosial yang diyakini individu sanggup bersumber dari Tuhan, masyarakat, dan individu. Untuk memahaminya lebih jauh, simaklah paparan berikut.
a. Nilai Sosial yang Berasal dari Tuhan
Sebagian besar nilai sosial yang dimiliki masyarakat bersumber dari Tuhan. Nilai sosial ini disampaikan melalui ajaran-ajaran agama. Nilai-nilai sosial dari Tuhan menawarkan pedoman cara bersikap dan bertindak bagi manusia. Contohnya, nilai perihal hidup sederhana, kejujuran, berbuat baik kepada sesama makhluk, dan keberanian membela kebenaran. Para andal menyebut nilai yang bersumber dari Tuhan sebagai nilai Theonom.
b. Nilai Sosial yang Berasal dari Masyarakat
Ada juga nilai sosial yang berasal dari janji sejumlah anggota masyarkat. Nilai sosial yang berasal dari hasil janji banyak orang ini disebut nilai heteronom. Contohnya, Pancasila berisi anutan nilai yang harus dipedomani oleh seluruh warga negara dan para penyelenggara negara di Indonesia. Pancasila merupakan rumusan hasil janji para pendiri negara.
c. Nilai Sosial yang Berasal dari Individu
Selain Tuhan dan masyarakat, nilai sosial juga sanggup bersumber dari rumusan seseorang. Orang itu merumuskan suatu nilai, kemudian nilai tersebut digunakan masyarakat sebagai contoh bersikap dan bertindak. Perumusan nilai tersebut biasanya dilakukan oleh individu yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan warga masyarakat yang lain. Nilai sosial yang berasal dari individu disebut nilai otonom. Contoh nilai otonom yaitu konsep trias politicayang dirumuskan oleh J.J. Rousseau. Konsep trias politicamengajarkan perlunya pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam penyelenggaraan negara. Sekarang, konsep trias politica menjadi penggalan penting dari demokrasi yang diterapkan di sebagian besar negara di dunia.
Jenis-Jenis Nilai Sosial
Banyaknya nilai-nilai sosial yang digunakan sebagai pedoman dalam bertingkah laku, mendorong Prof. Notonegoro mengklasifikasikan nilai-nilai tersebut. Menurut beliau, nilai sosial dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:
a. Nilai material
Merupakan nilai yang muncul lantaran bahan tersebut. Sebagai contoh, watu kali. Secara bahan watu kali mempunyai nilai tertentu. Hal ini disebabkan watu kali sanggup digunakan untuk membangun sebuah rumah tinggal. Nilai yang yang terkandung dalam watu kali ini dinamakan nilai material.
b. Nilai vital
Merupakan nilai yang muncul lantaran daya kegunaannya. Contoh payung. Payung mempunyai kegunaan untuk menaungi badan dari air hujan. Apabila payung ini bocor maka nilai kegunaan payung menjadi berkurang. Nilai payung oleh lantaran kegunaannya dinamakan nilai vital.
c. Nilai kerohanian
Bersifat abnormal yang mempunyai kegunaan bagi rohani manusia. Menurut beliau, nilai spiritual mencakup nilai kebenaran (kenyataan) yang bersumber dari logika manusia, nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa manusia, nilai kebaikan yang bersumber pada unsur kehendak dan nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan yang bersumber pada kepercayaan/keyakinan manusia.
Peran dan Fungsi Nilai Sosial
a. Nilai sosial menjadi petunjuk arah bersikap dan bertindak.
b. Menjadi pemandu serta pengontrol perilaku dan tindakan manusia
c. Sebagai motivasi