Abstrak (Pengertian, Fungsi, Struktur, Jenis, Dan Sifatnya)
Apakah yang dimaksud dengan abnormal dalam sebuah karya tulis ilmiah?
Definisi / Pengertian Abstrak
Abstrak ialah sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca semoga sanggup dengan gampang dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya. Di dalam dunia akademik, goresan pena pendek ini dipakai oleh institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai gosip awal atas sebuah penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal, konferensi, lokakarya, atau yang sejenisnya. Dalam dunia maya (internet), sebuah abnormal dipakai sebagai citra singkat atas sebuah karya tulis ilmiah/penelitian untuk dibaca, sebagaimana halnya sebuah “display” model pakaian dipajang untuk dilihat atau diuji pakai sebelum dibeli. Selanjutnya, cuilan lengkap sebuah penelitian dijual kepada mereka yang berminat untuk mendapatkannya.
Fungsi Abstrak
Fungsi abnormal ialah untuk memperlihatkan gosip kepada pembaca perihal hasil karya ilmiah yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abnormal dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dimaksudkan memudahkan anda mengetahui isi karya ilmiah tanpa harus membaca keseluruhan..
Adanya abnormal akan menghindari tindakan plagiasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebuah penelitian akan terlindungi kalau hanya abstraknya saja yang ditampilkan dan diperluas di internet.
Struktur Penulisan Abstrak
Struktur penulisan bagian-bagian abnormal seluruhnya ditulis dengan menggunakan font time new
roman dengan jarak satu spasi baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris dengan
ketentuan dan urutan sebagai berikut:
1. Judul Penelitian ditulis dengan abjad capital menggunakan font 14, center text, dan di
cetak tebal (Bold)
2. Sub Judul Penelitian (kalau ada), center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
3. Nama-nama Peneliti ditulis tanpa gelar, pada final nama masing-masing peneliti diberi
nomor urutan menggunakan superscript, center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
4. Nama institusi (Jurusan) / Fakultas / Unit kerja Peneliti (nama perguruan tinggi) dan
alamatnya (alamat perguruan tinggi), center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
5. Alamat email yang dicantumkan hanya alamat email ketua peneliti, center text, font 12
dan dicetak tebal (Bold)
6. Judul “ABSTRAK” ditulis dengan abjad capital, center text dan dicetak tebal (Bold)
7. Abstrak dibentuk dengan text rata kanan kiri (Justify text) maksimum 250 kata, isi abstrak
menggunakan font 12
8. Kata-kata Kunci dibentuk rata kanan – kiri
Jenis Abstrak
Ada beberapa jenis abnormal yang digolongkan pada fungsi dan orientasi pembaca. Namun pada prakteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua jenis abnormal ini yaitu :
1. Abstrak Informatif
Merupakan abnormal dokumen yang terpenting, sangat umum, gosip kuantitatif dan kualitatif.
Ciri-cirinya : menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan,metode), kesimpulan dari artikel orisinil secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak sanggup mengakses dokumen aslinya. Abstrak informative dibentuk sesempurna mungkin namun tidak mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abnormal ini lebih panjang daripada jenis abnormal lainnya. Biasanyamakalah/artikel majalah menghasilkan 100 hingga 250 kata,sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.
2. Abstrak Indikatif
Menunjukan isi sebuah artikel dan berisi pernyataan umum wacana sebuah dokumen, tanpa disertai gosip terperinci mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif. Biasanya untuk dokumen diskusi, tinjauan literature, prosiding komerensi, dan esei.
Hal-hal Penting dalam Membuat Abstrak
Beberapa hal penting yang sebaiknya anda perhatikan pada ketika menciptakan abnormal ialah sebagai berikut:
1. Tidak gosip baru
Abstrak dihentikan mengandung gosip gres yang tidak tercantum di dalam artikel utama.
Kalimat sederhana dan tidak bertele-tele - Kalimat dalam abnormal hendaknya dibentuk eksklusif dan tidak bertele-tele, apalagi mengandung kata-kata kiasan. Harap diingat bahwa ruang yang tersedia untuk abnormal sangat terbatas sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan kalimat-kalimat yang penuh dan sarat makna.
2. Menghindari abreviasi dan istilah
Singkatan dan istilah yang tidak umum sebaiknya tidak dipakai dalam abstrak. Umum tidaknya sebuah istilah dan singkatan, sanggup berbeda antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya. Dalam ilmu Nutrisi Ternak Ruminansia, istilah VFAs mungkin sudah umum dipakai sehingga semua orang yang berlatar belakang ilmu tersebut sudah memahaminya tanpa harus dijelaskan menjadi volatile fatty acids. Demikian pula halnya dalam ilmu Tanaman, HST mungkin sudah dianggap umum dan tidak mengakibatkan penafsiran lain kecuali Hari Setelah Tanam. Singkatan dan istilah yang sudah dianggap umum boleh dipakai di dalam abstrak.
3. Sekali saja
Kalimat-kalimat yang dicantumkan dalam abnormal masing-masing memiliki arti yang unik dan memberikan gosip yang unik pula. Karena ruang yang terbatas, gosip harus disampaikan sekali saja.
4. Panjang abnormal
Seberapa panjang abnormal yang harus anda buat? Untuk artikel ilmiah, panjang abnormal biasanya berkisar antara 150 hingga 250 kata. Untuk laporan skripsi, tesis, atau disertasi biasanya memiliki abnormal yang lebih panjang dari itu. Yang paling penting untuk dilakukan ialah menyidik panduan penulisan yang ada. Jangan menciptakan abnormal melebihi ketentuan yang berlaku.
Sifat Abstrak
Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap gosip yang terkandung pada abnormal tersebut harus menurut fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan gosip yang tidak ada faktanya yang terang dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang dipakai untuk memecahkan persoalan (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abnormal menjadi tidak terlalu panjang.
Secara ringkas, sifat abnormal adalah:
1. Ringkas
2. Jelas
3. Tepat
4. Berdiri sendiri
5. Objektif
Definisi / Pengertian Abstrak
Abstrak ialah sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca semoga sanggup dengan gampang dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya. Di dalam dunia akademik, goresan pena pendek ini dipakai oleh institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai gosip awal atas sebuah penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal, konferensi, lokakarya, atau yang sejenisnya. Dalam dunia maya (internet), sebuah abnormal dipakai sebagai citra singkat atas sebuah karya tulis ilmiah/penelitian untuk dibaca, sebagaimana halnya sebuah “display” model pakaian dipajang untuk dilihat atau diuji pakai sebelum dibeli. Selanjutnya, cuilan lengkap sebuah penelitian dijual kepada mereka yang berminat untuk mendapatkannya.
Fungsi Abstrak
Fungsi abnormal ialah untuk memperlihatkan gosip kepada pembaca perihal hasil karya ilmiah yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abnormal dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dimaksudkan memudahkan anda mengetahui isi karya ilmiah tanpa harus membaca keseluruhan..
Adanya abnormal akan menghindari tindakan plagiasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebuah penelitian akan terlindungi kalau hanya abstraknya saja yang ditampilkan dan diperluas di internet.
Struktur Penulisan Abstrak
Struktur penulisan bagian-bagian abnormal seluruhnya ditulis dengan menggunakan font time new
roman dengan jarak satu spasi baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris dengan
ketentuan dan urutan sebagai berikut:
1. Judul Penelitian ditulis dengan abjad capital menggunakan font 14, center text, dan di
cetak tebal (Bold)
2. Sub Judul Penelitian (kalau ada), center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
3. Nama-nama Peneliti ditulis tanpa gelar, pada final nama masing-masing peneliti diberi
nomor urutan menggunakan superscript, center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
4. Nama institusi (Jurusan) / Fakultas / Unit kerja Peneliti (nama perguruan tinggi) dan
alamatnya (alamat perguruan tinggi), center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
5. Alamat email yang dicantumkan hanya alamat email ketua peneliti, center text, font 12
dan dicetak tebal (Bold)
6. Judul “ABSTRAK” ditulis dengan abjad capital, center text dan dicetak tebal (Bold)
7. Abstrak dibentuk dengan text rata kanan kiri (Justify text) maksimum 250 kata, isi abstrak
menggunakan font 12
8. Kata-kata Kunci dibentuk rata kanan – kiri
Jenis Abstrak
Ada beberapa jenis abnormal yang digolongkan pada fungsi dan orientasi pembaca. Namun pada prakteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua jenis abnormal ini yaitu :
1. Abstrak Informatif
Merupakan abnormal dokumen yang terpenting, sangat umum, gosip kuantitatif dan kualitatif.
Ciri-cirinya : menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan,metode), kesimpulan dari artikel orisinil secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak sanggup mengakses dokumen aslinya. Abstrak informative dibentuk sesempurna mungkin namun tidak mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abnormal ini lebih panjang daripada jenis abnormal lainnya. Biasanyamakalah/artikel majalah menghasilkan 100 hingga 250 kata,sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.
2. Abstrak Indikatif
Menunjukan isi sebuah artikel dan berisi pernyataan umum wacana sebuah dokumen, tanpa disertai gosip terperinci mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif. Biasanya untuk dokumen diskusi, tinjauan literature, prosiding komerensi, dan esei.
Hal-hal Penting dalam Membuat Abstrak
Beberapa hal penting yang sebaiknya anda perhatikan pada ketika menciptakan abnormal ialah sebagai berikut:
1. Tidak gosip baru
Abstrak dihentikan mengandung gosip gres yang tidak tercantum di dalam artikel utama.
Kalimat sederhana dan tidak bertele-tele - Kalimat dalam abnormal hendaknya dibentuk eksklusif dan tidak bertele-tele, apalagi mengandung kata-kata kiasan. Harap diingat bahwa ruang yang tersedia untuk abnormal sangat terbatas sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan kalimat-kalimat yang penuh dan sarat makna.
2. Menghindari abreviasi dan istilah
Singkatan dan istilah yang tidak umum sebaiknya tidak dipakai dalam abstrak. Umum tidaknya sebuah istilah dan singkatan, sanggup berbeda antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya. Dalam ilmu Nutrisi Ternak Ruminansia, istilah VFAs mungkin sudah umum dipakai sehingga semua orang yang berlatar belakang ilmu tersebut sudah memahaminya tanpa harus dijelaskan menjadi volatile fatty acids. Demikian pula halnya dalam ilmu Tanaman, HST mungkin sudah dianggap umum dan tidak mengakibatkan penafsiran lain kecuali Hari Setelah Tanam. Singkatan dan istilah yang sudah dianggap umum boleh dipakai di dalam abstrak.
3. Sekali saja
Kalimat-kalimat yang dicantumkan dalam abnormal masing-masing memiliki arti yang unik dan memberikan gosip yang unik pula. Karena ruang yang terbatas, gosip harus disampaikan sekali saja.
4. Panjang abnormal
Seberapa panjang abnormal yang harus anda buat? Untuk artikel ilmiah, panjang abnormal biasanya berkisar antara 150 hingga 250 kata. Untuk laporan skripsi, tesis, atau disertasi biasanya memiliki abnormal yang lebih panjang dari itu. Yang paling penting untuk dilakukan ialah menyidik panduan penulisan yang ada. Jangan menciptakan abnormal melebihi ketentuan yang berlaku.
Sifat Abstrak
Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap gosip yang terkandung pada abnormal tersebut harus menurut fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan gosip yang tidak ada faktanya yang terang dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang dipakai untuk memecahkan persoalan (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abnormal menjadi tidak terlalu panjang.
Secara ringkas, sifat abnormal adalah:
1. Ringkas
2. Jelas
3. Tepat
4. Berdiri sendiri
5. Objektif