Tentang Pengelohan Limbah

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa lantaran atas limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami sanggup menuntaskan Pengelolaan Limbah. ini berisi wacana Pengelolaan Limbah.
            Kami mengucapkan terimakasih lantaran dalam penyusunan makalah ini kami tidak lepas dari bimbingan dan dukungan:
1.       Guru Mata Pelajaran IPA  yaitu Ibu Heni H
2.        Orangtua dan teman-teman yang selalu memperlihatkan motivasi, wangsit dan semangat
Kami berharap semoga makalah ini sanggup bermanfaat dan memperlihatkan wawasan khususnya bagi penyusunnya dan umumnya bagi para pembacanya.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ 1
KATA PENGANTAR.....................................................................................  3
DAFTAR ISI..................................................................................................... 4
BAB I  PENDAHULUAN............................................................................. .. 5
     A.  Latar Belakang ............................................................................................. 5
     B. Rumusan Masalah .....................................................................................      5
     CTujuan............................................................................................................ 5
BAB II  TENTANG LIMBAH........................................................................ 6
     A.  Pengelolaan Limbah Padat............................................................................ 6
     B.  Pengelolaan Limbah Cair............................................................................... 9
     C.  Pengelolaan Limbah Gas............................................................................. 13
    
BAB III   PENUTUP  ..................................................................................... 15
     A.  Kesimpulan  ................................................................................................ 15
     B.  Saran...........................................................................................................  15
     DAFTAR PUSTAKA
BAB I
 PENDAHULUAN
A.       Latar belakang
Limbah yakni buangan yang kehadirannya pada suatu dikala dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkun gan lantaran tidak mempunyai nilai ekonomi.  Tingkat ancaman keracunan yang disebabkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Limbah yang mengandung materi pencemar akan mengubah kualitas lingkungan, bila lingkungan tersebut tidak bisa memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada padanya. Oleh lantaran itu sangat perlu diketahui sifat limbah dan komponen materi pencemar yang terkandung di dalam limbah tersebut.
Limbah cair yakni gabungan atau gabungan dari air dan materi pencemar   yang terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi, yang terbuang dari sumber domestik (perkantoran, perumahan, dan perdagangan), dan sumber industri.
      
       B.       Rumusan Masalah
      1.      Bagaimana cara mengolah limbah biar menjadi sesuatu yang bermanfaat ?
      2.      Bagaimana cara memanfaatkn limbah biar mempunyai kegunaan ?
C.       Tujuan
Dengan tersusunnya makalah ini semoga pembaca sanggup menambah wawasan wacana materi pengelolahan limbah dan biar limbah sanggup di manfaatkan untuk hal-hal yang berguna.
BAB II
TENTANG LIMBAH
A.      Pengelolaan  Limbah Padat
Dalam memproses pengolahan limbah padat terdapat empat proses yaitu pemisahan, penyusunan ukuran, pengomposan, dan pembuangan limbah.
  1. Pemisahan
Karena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbedan dan kandungan materi yang berbeda juga maka harus dipisahkan terlebih dahulu, supaya peralatan pengolahan menjadi awet.
Sistem pemisahan ada tiga yaitu diantaranya :
Sistem Balistik. Adalah sistem pemisahan untuk mendapat keseragaman ukuran / berat / volume.
Sistem Gravitasi. Adalah sistem pemisahan berdasarkan gaya berat contohnya Syarat barang yang ringan / terapung dan barang yang berat / tenggelam.
Sistem Magnetis. Adalah sistem pemisahan berdasarkan sifat magnet yang bersifat magnet, akan eksklusif menempel. Misalnya untuk memisahkan gabungan logam dan non logam.
  1. Penyusunan Ukuran
Penyusunan ukuran dilakukan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil biar pengolahannya menjadi mudah.
  1. Pengomposan
Pengomposan dilakukan terhadap buangan / limbah yang gampang membusuk, sampah kota, buangan atau kotoran binatang ataupun juga pada lumpur pabrik. Supaya hasil pengomposan baik, limbah padat harus dipisahkan dan disamakan ukurannya atau volumenya.
  1. Pembuangan Limbah
Proses final dari pengolahan limbah padat yakni pembuangan limbah yang dibagi menjadi dua yaitu :
a)      Pembuangan Di Laut
Pembuangan limbah padat di laut, dilarang dilakukan pada sembarang tempat dan perlu diketahui bahwa tidak semua limbah padat sanggup dibuang ke laut. Hal ini disebabkan :
1)      Laut sebagai tempat mencari ikan bagi nelayan.
2)      Laut sebagai tempat rekreasi dan kemudian lintas kapal.
3)      Laut menjadi dangkal.
4)      Limbah padat yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya sanggup membunuh biota laut.
b)      Pembuangan Di Darat Atau Tanah
Untuk pembuangan di darat perlu dilakukan pemilihan lokasi yang harus dipertimbangkan sebagai berikut :
1)      Pengaruh iklim, temperatur dan angin.
2)      Struktur tanah.
3)      Jaraknya jauh dengan permukiman.
4)      Pengaruh terhadat sumber lain, perkebunan, perikanan, peternakan, tumbuhan atau fauna. Pilih lokasi yang benar-benar tidak hemat lagi untuk kepentingan apapun.
B.     Pengelolaan  Limbah Cair
Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan final harus menjalani pengolahan terlebih dahulu. Untuk sanggup melakukan pengolahan air limbah yang efektif diharapkan rencana pengelolaan yang baik. Pengelolaan air limbah sanggup dilakukan secara alamiah maupun dengan pinjaman peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan pinjaman kolam stabilisasi sedangkan pengolahan air dengan pinjaman peralatan contohnya dilakukan pada Instalasi PengolahanAir Limbah/ IPAL (Waste Water Treatment Plant / WWTP).
Dalam pengolahan air limbah bertujuan untuk mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga, melindungi binatang dan tumbuhan yang hidup didalam air, menghindari pencemaran tanah permukaa dan menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit. Sedangkan syarat Sistem Pengelolaan Air Limbah yakni Tidak menjadikan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum,tidak menjadikan pencemaran air permukaan, tidak menimbulkan pencemaran pada tumbuhan dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaannya sehari-hari, tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang menjadikan penyakit, tidak terbuka dan harus tertutup, tidak menimbulkan bacin atau aroma tidak sedap.
Metode Pengelolaan Air Limbah.
Ada beberapa metode yang sanggup digunakan untuk mengelolah air limbah,diantaranya:
a.    Pengenceran (disposal by dilution).
Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau maritim biar mengalami pengenceran. Dengan cara ini air limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun, cara semacam ini sanggup mencemari air permukaan dengan kuman pathogen, larva dan telur cacing, serta bibit penyakit lain yang ada didalam air limbah itu. Apabila hanya cara ini yang sanggup diterapkan, maka persyaratan berikutharus dipenuhi:
   Air sungai atau danau dilarang digunakan untuk keperluan lain.
   Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari 30-40 kali3. Air harus cukup mengandung oksigen. Dengan kata lain air harus mengalir (tidak boleh stagnan) biar tidak menimmbulkan bau.
b.    Cesspool
Bentuk cesspool ini mirip sumur tetapi digunakan untuk pembuangan air limbah. Dibuat pada tanah yang berpasir biar air buangan gampang meresap kedalam tanah. Bagian atas ditembok biar tidak tembus air. Apabila ceespool sudah penuh (±60bulan), lumpur didalamnya sanggup dihisap keluar atau dari semula dibentuk cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, air akan mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak cesspool dengan sumur air higienis yakni 45 meter dan minimal 6 meter dari pondasi rumah.
c.    Sumur resapan (seepage pit)
Sumur resapan merupakan sumur tempat menampung air limbah yang telah mengalami pengolahan dalam system lain, contohnya dari aqua privy atau septic tank. Dengan cara ini, air hanya tinggal mengalami penyerapan ke dalam tanah. Sumur resapan ini dibentuk pada tanah yang berpasir, dengan diameter 1-2,5 meter dan kedalaman 2,5 meter. Lama pemakaian sanggup mencapai 6-10 tahun.
d.   Septic tank
Septic tank, berdasarkan WHO, merupakan metode terbaik untuk mengelolah air limbah walau biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas. Septic tank mempunyai 4 bagian, antara lain:
a.    Ruang pembusukan
Dalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13 hari dan akan mengalami penguraian oleh kuman pembusuk yang akan menghasilkan gas, cairan, dan lumpur. Gas dan cairan akan masuk kedalam dosing chamber melalui pipa. Lumpur akan masuk ke ruang lumpur.
b.    Ruang lumpur.
Ruang lumpur merupakan tempat penampungan lumpur. Apabila ruang sudah penuh, lumpur sanggup dipompa keluar.
c.    Dosing chamber.
Dalam dosing chamber terdapat siphon McDonald yang berfungsi untuk mengatur kecepatan air yang akan dialirkan ke bidang resapan biar merata.
d.   Bidang resapan.
Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari dosing chamber dan menyaring kuman pathogen maupun bibit penyakit lain. Panjang minimal bidang resapan ini 10meter dan dibentuk pada tanah berpasir.
e.    System Riool (sewage).
System riool menampung semua air kotor dari rumah maupun perusahaan, dan terkadang menampung kotoran dari lingkungan. Apabila digunakan untuk menampung air hujan, sistem riool ini disebut combined system, sedangkan kalau kolam penampung air hujannya dipisahkan maka disebut separated system. Agar tidak merugikan kepentingan lain, air kotor dialirkan ke ujung kota, contohnya ke tempat peternakan, pertanian, atau perikanan darat. Air kotor itu masih memerlukan pengolahan.
Proses pengolahan yang dilakukan, antara lain:
a.    Penyaringan (screening)
Penyaringan ditujukan untuk menangkap benda-benda yang terapung diatas permukaan air.
b.     Pengendapan (sedimentation).
Pada proses ini, air limbah dialirkan ke dalam kolam besar (sand trap) sehingga aliran menjadi lambat dan lumpur serta pasir mengendap.
c.    Proses biologis
Proses ini memakai mikroba untuk memusnahkan zat organic di dalam limbah baik secara aerob maupun anaerob.
d.   Disaring dengan saringan pasir (sand filter).
e.    Desinfeksi Desinfeksi dengan kaporit (10kg/1 juta air limbah) untuk membunuh mikroba patogen.
f.     Pengenceran Terakhir, air limbah dibuang ke sungai, danau atau maritim sehingga mengalami pengenceran. Semua proses pengolahan air limbah ini dilakukan dalan suatu instalasi khusus yang dibangun diujung kota.
C.    Pengelolaan  Limbah Gas
            Pencemaran udara bersama-sama sanggup berasal dari limbah berupa gas atau materi partikulat yang terbawah bersama gas tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa cara menangani pencemaran udara oleh limbah gas dan materi partikulat yang terbawah bersamanya.
1)     Mengontrol Emisi Gas Buang
·       Gas-gas buang mirip belerang oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon sanggup dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas belerang oksida sanggup dihilangkan dari udara hasil pembakaran materi bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan filter lembap (wet scrubber).
·       Mekanisme kerja filter lembap ini akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya, yaitu mengenai metode menghilangkan materi partikulat, lantaran filter lembap juga digunakan untuk menghilangkan materi partikulat.
·       Gas nitrogen oksida sanggup dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan cara menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil pembakaran kendaraan bermotor sanggup dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
·       Selain cara-cara yang disebutkan diatas, emisi gas buang juga dapat dikurangi acara pembakaran materi bakar atau mulai memakai sumber materi bakar alternatif yang lebih sedikit menghasilkan gas buang yang merupakan polutan.
2)     Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan
a.      Filter Udara
Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong atau stack, biar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara higienis yang saja yang keluar dari cerobong. Filter udara yang dipasang ini harus secara tetap diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh  (sudah penuh dengan abu/ debu) harus segera diganti dengan yang baru.
Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang keluar dari proses industri, apakah berdebu banyak, apakah bersifat asam, atau bersifat alkalis dan lain sebagainya
b.     Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone Separators yakni pengedap debu / bubuk yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon yakni pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif   “berat” akan jatuh ke bawah.
Ukuran partikel / debu / bubuk yang bisa diendapkan oleh siklon yakni antara 5 u – 40 u. Makin besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.
c.      Filter Basah
Nama lain dari filter lembap yakni Scrubbers atau Wet Collectors. Prinsip kerja filter lembap yakni membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari cuilan atas alt, sedangkan udara yang kotor dari cuilan bawah alat. Pada dikala udara yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah.
Untuk mendapat hasil yang lebih baik sanggup juga prinsip kerja pengendap siklon dan filter lembap digabungkan menjadi satu. Penggabungan kedua macam prinsip kerja tersebut menghasilkan suatu alat penangkap debu yang dinamakan.
d.     Pegendap Sistem Gravitasi
Alat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih. Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu dengan mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed drop), zarah akan jatuh terkumpul di bawah akhir gaya beratnya sendiri (gravitasi). Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi alatnya. 
e.      Pengendap Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya yakni aerosol atau uap air. Alat ini sanggup membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.
Alat pengendap elektrostatik ini memakai arus searah (DC) yang mempunyai tegangan antara 25 – 100 kv. Alat pengendap ini berupa tabung silinder di mana dindingnya diberi muatan positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan sentra silinder, sejajar dinding tabung, diberi muatan negatif. Adanya perbedaan tegangan yang cukup besar akan menimbulkan corona discharga di tempat sekitar sentra silinder. Hal ini mengakibatkan udara kotor seolah – olah mengalami ionisasi. Kotoran udara menjadi ion negatif sedangkan udara higienis menjadi ion positif dan masing-masing akan menuju ke elektroda yang sesuai. Kotoran yang menjadi ion negatif akan ditarik oleh dinding tabung sedangkan udara higienis akan berada di tengah-tengah silinder dan kemudian terhembus keluar.
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
                   Pada dasarnya limbah yakni sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan dan itu menjadikan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi kini banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah, meskipun demikian pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada kesudahannya lantaran masih banyak pula kita jumpai limbah atau sampah disungai dan didarat yang sanggup pula menimbulkan banjir serta kerusakan lingkungan lainnya
B.       Saran
Bagi semua masyarakat pengelolahan limbah semenjak dini merupakan tindakan yang  baik untuk masa depan. Marilah kita bersama-sama wujudkan lingkungan yang higienis dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
https://kanntongilmudunia.blogspot.com//search?q=contoh-makalah-ipa-pengelolaan-limbah_15

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel