Teknik Sampling Di Penelitian Kuantitatif
PEMBAHASAN
Pengertian populasi dan sampel
1. Pengertian populasi
Populasi berasal dari kata bahasa Inggris population yang berarti jumlah penduduk. Oleh lantaran itu, apabila disebutkan kata populasi orang kebanyakan menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan. Hal tersebut ada benarnya juga, Karena itulah makna kata populasi yang sesungguhnya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kata populasi menjadi amat popular, dan digunakan diberbagai disiplin ilmu.
Dalam metode penelitian kata populasi amat popular, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi target penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang sanggup berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, perilaku hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini sanggup menjadi sumber data penelitian.
1.1 Macam-macam populasi dilihat dari penentuan sumber data
a. Populasi terbatas, yaitu populasi yang mempunyai sumber data yang terang batas-batasnya secara kuantitatif. Misalnya, jumlah murid SLTA di Surabaya pada tahun 2004 sebanyak 150.000 siswa terdiri dari 78.000 murid putra dan 72.000 murid putri.
b. Populasi tak terhingga, yaitu populasi yang mempunyai sumber data yang tidak sanggup ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenya, luas populasi bersifat tak terhingga dan hanya sanggup dijelaskan secara kualitatif. Misalnya, jumlah gelandangan di Indonesia. Ini berarti harus dihitung jumlah gelandangan di Indonesia dari tahun ke tahun, dan tiap kota. Tidak saja perhitungan terhadap
1
jumlah gelandangan yang ada sekarang, tetapi juga dilakukan penafsiran jumlah gelandangan di waktu yang akan datang.
1.2 Macam-macam populasi dilihat dari kompleksitas objek populasi :
a. Populasi homogen, yaitu keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi, mempunyai sifat-sifat yang relative sama satu sama lainnya. Sifat populasi menyerupai ini banyak dijumpai pada medan eksata, contohnya air. Ciri yang menonjol dari populasi homogen, tidak ada perbedaan hasil tes dari jumlah tes populasi yang berbeda. Maksudnya ialah tanda-tanda yang timbul pada satu kali percobaan atau tes merupakan tanda-tanda yang timbul pada seratus kali atau lebih tes terhadap populasi yang sama.
b. Populasi heterogen, yaitu keseluruhan individu anggota populasi relative mempunyai sifat-sifat individual, dimana sifat tersebut membedakan individu anggota populasi yang satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain bahwa individu anggota populasi mempunyai sifat yang bervariasi sehingga memerlukan klarifikasi terhadap sifat-sifat tersebut baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada penelitian sosial, populasi heterogen menjadi tidak gila lagi dalam setiap penelitian. Hal ini disebabkan semua penelitian sosial berobjekkan insan atau gejala-gejala dalam kehidupan insan yang bersifat amat unik dan kompleks.
Selain pembedaan-pembedaan diatas, populasi juga sanggup dibedakan antara populasi sampling dan populasi sasaran. Misalnya, apabila kita mengambil rumah tangga sebagai sampel sedangkan yang diteliti hanyalah rumah tangga yang bekerja sebagai petan, maka keseluruhan rumah tangga dalam wilayah penelitian disebut populasi sampling, sedangkan seluruh petani dalam wilayah penelitian disebut populasi.
2
2. Pengertian sampel
Sampel ialah sebagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh lantaran itu , sampel harus dilihat sebagai pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri. Sebuah sampel haruslah dipilih sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih dan besarnya peluang tersebut dihentikan sama dengan 0. Disamping itu pengambilan sampel yang secara acak (random) haruslah memakai metode yang sempurna sesuai dengan cirri-ciri populasi dan tujuan penelitian. Meskipun sebuah sampel terdiri dari sebagian populasi, tetapi sebagian dari populasi itu tidak selalu sanggup disebut sebuah sampel apabila cara-cara pengambilannya tidak benar.
Unit Analisis
Yang dimaksud dengan unit analisis dalam penelitian ialah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Masih banyak peneliti, khususnya peneliti pemula yang masih resah membedakan antara pengertian objek penelitian, subjek penelitian dan sumber data. Untuk membuktikan hal-hal tersebut perhatikanlah contoh-contoh berikut.
Dalam penelitian pendidikan,seorang peneliti ingin mengetahui metode mengajar yang banyak digunakan oleh guru-guru di SMA. Berdasarkan atas pola penelitian ini maka yang dimaksud dengan objek penelitian atau variable penelitian ialah ,metode mengajar(yang digunakan guru),yang dimaksud dengan subjek penelitian ialah guru,dan sebagai sumber data peneliti ialah guru itu sendiri (diwawancarai,diberi angket atau diamati waktu mengajar) serta kepala sekolah yang sekiranya mengetahui wacana jenis metode mengajar yang digunakan oleh guru.
3
Sebagai pola berikutnya misalnya,seorang peneliti akan menyidik harga satuan produksi kaos singlet. Untuk penelitian kedua ini yang dimaksud dengan objek penelitian atau variable penelitian ialah harga satuan produksi (kaos singlet),sebagai subjek penelitian ialah kaos singlet dan sebagai data ialah eksekutif pabrik kaos.
Dari kedua pola penelitian di atas sanggup diketahui bahwa yang sanggup diklasifikasikan sebagai subjek penelitian sanggup berupa benda atau manusia. Dalam penelitian lain,mungkin subjek penelitian tersebut berupa sekolah,desa bahkan mungkin Negara. Untuk mengambil kesimpulan sekolah-sekolah mana yang termasuk disiplin,mana kurang disiplin yang menjadi objek penelitian ialah sekolah.
Sehubungan dengan pengertian unit analisis ini peneliti harus mengarah pikirannya ke sana pada waktu memilih sampel penelitiannya. Mungkin sekali seorang peneliti berkeinginan untuk memilih sebuah kantor pemasaran,yaitu ingin meneliti bagaimana kepemimpinan sang eksekutif pemasaran. Waktu akan mulai mencari data,peneliti tersebut menjumpai beberapa karyawan,katakana sebanyak 30 orang. Pada waktu ditanya, ia menyampaikan bahwa subjek penelitiannya ialah 30 orang.
Benarkah bahwa banyaknya subjek penelitian ialah 30 orang?Apakah bukan hanya satu orang saja yaitu sang eksekutif pemasaran? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu membedakan antara subjek penelitian,responden dan informan.
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ialah subjek yang ditujun untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita berbicara wacana subjek penelitian,sebetulnya kita berbicara wacana unit analisis,yaitu subjek yang menjadi sentra perhatian atau target peneliti.
4
2. Responden
Responden berasal dari asal “Respon” atau penanggap,yaitu orang yang menanggapi. Dalam penelitian,responden ialah orang yang diminta memperlihatkan keterangan wacana suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut sanggup disampaikan dalam bentuk tulisan,yaitu saat mengisi angket, atau mulut saat menjawab wawancara.
3. Informan
Informan ialah orang yang memperlihatkan informasi. Dengan pengertian ini maka informan sanggup dikatakan sama dengan reponden,apabila derma keterangannya lantaran dipancing oleh pihak peneliti. Istilah “informan” ini banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.
Basaran Sampel dan Presisi
Penentuan besarnya sampel dengan presentase menyerupai yang dahulu banyak digunakan sepertinya kini sudah harus ditinggalkan. Agar diperoleh hasil penelitian lebih baik, diharapkan sampel yang baik pula, yakni betul-betul mencerminkan populasi. Supaya perolehan sampel lebih akurat, diharapkan rumus-rumus penentuan besarnya sampel, antara lain disebutkan di bawah ini.
1. Dengan rumus Jacob Cohen:
N + u + 1
5
Dengan keterangan:
N = Ukuran Sampel
f2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi power dari u,diperoleh dari tabel, t.s.1%.
Power (p) = 0,95an effect size (f2) = 0,1
Harga L tabel dengan t.s.1% power 0,95 dan u = 5 ialah 19,76.
Maka dengan rumus tersebut sanggup didapat:
N = + 5 + 1 = 203,6 dibulatkan 204
2. Dengan rumus menurut proporsi,ada dua rumus
a. Dikemukakan oleh Issac & Michael:
S =
Di mana:
S = ukuran sampel
N = ukuran populasi
P = proporsi dalam populasi
d = ketelitian (error)
6
x2 = harga tabel chi-kuadrat untuk α tertentu.
b. Dikemukakan oleh Paul Leddy:
N = ()2 (P) (1-P)
Di mana:
N = ukuran sampel
Z = Standard score untuk α yang dipilih
e = Sampling error
P = Proporsi harus dalam populasi
Pembicaraan mengenai sampel ini akan lebih terpahami sehabis pembaca mempelajari berjenis-jenis sample dari populasi yang tidak homogen.
Presisi ialah tingkat ketetapan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh dari sampel dibandingkan hasil yang diperoleh dari catatan lengkap, dengan syarat bahwa keadaan-keadaan di mana kedua metode dilakukan, menyerupai daftar pertanyaan, teknik wawancara, kualitas pencacah, dan sebagainya ialah sama. Secara kuantitatif, presisi disebut kesalahan baku (standard error). Misalnya nilai rata-rata suatu populasi diberi simbol U dan nilai rata-rata sampel diberi simbol X, maka perbedaan U-X disebut presisi.
Macam-macam dan Teknik Pengambilan Sampel
Ada dua jenis teknik pengambilan sampel, yaitu teknik pengambilan sampel probabilita dan teknik pengambilan sampel nonprobabilita. Teknik pengambilan sampel probabilita ialah suatu teknik pengambilan sampel yang mendasarkan diri bahwa setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
7
sebagai sampel. Dengan kesempatan yang sama ini, hasil dari suatu penelitian sanggup digunakan untuk memprediksi populasi.
Sementara itu, teknik pengambilan sampel nonprobabilita ialah suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan pada setiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama. Anggota yang satu mempunyai kesempatan lebih besar dibandingkan dengan anggota yang lain sehingga hasil dari suatu penelitian yang memakai teknik ini tidak sanggup digunakan untuk memprediksi populasi.
1.1 Teknik pengambilan sampel probabilita
Ada beberapa teknik pengambilan sampel probabilita, yaitu :
a. Simple Random Sampling
Simple random sampling ialah teknik pengambilan sampel yang paling gampang dilakukan. Dikatakan sederhana (simple) lantaran pengambilan anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Teknik ini sanggup digunakan jikalau populasi dari suatu penelitian homogen dan tidak terlalu banyak jumlahnya.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk memilih jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster Sampling
Teknik cluster sampling digunakan untuk memilih sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu
8
negara, provinsi atau kabupaten. Untuk memilih penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya menurut tempat populasi yang telah ditetapkan.
1.2 Teknik pengambilan sampel nonprobabilita
Teknik pengambilan sampel nonprobabilita mencakup :
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis ialah teknik pengambilan sampel menurut urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomer urut.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota ialah teknik untuk memilih sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu hingga jumlah (kuota) yang diinginkan.
c. Sampling Incidental
Sampling incidental ialah teknik penentuan sampel menurut kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti sanggup digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Purposive Sampling
Purposive sampling ialah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melaksanakan penelitian wacana kualitas makanan, maka sumber datanya ialah orang yang andal makanan. Teknik ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melaksanakan generalisasi.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh ialah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
9
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh ialah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling ialah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi lantaran dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan sanggup melengkapi data yang diberikan olehdua orang sebelumnya. Begitu seterusnya,sehingga jumlah sampel semakin banyak.