Tahapan Proses Pembelian
A. Tahap-tahap proses pembelian
Robinson and Associates telah mengidentifikasi delapan tahap proses pembelian industry dan menamakan kedelapan tahap itu fase pembelian (buyphase). Tahap-tahap itu ditunjukkan dalam tabel dibawah ini. Model itu menamakan kerangka kerja kisi-kisi pembelian (buygrid framework).
Tabel 1. Kerangka kerja kisi-kisi pembelian:
Kelas-kelas pembelian | ||||
| Tugas Baru | Pembelian Ulang Yang Dimodifikasi | Pembelian Ulang Langsung | |
Fase-fase Pembelian | 1. Pengenalan masalah 2. Perumusan Kebutuhan Umum 3. Spesifikasi Produk 4. Pencarian Pemasok 5. Permintaan Pengajuan Proporsal 6. Pemilihan Pemasok 7. Spesifikasi rutinitas pesanan 8. Penilaian Kerja. | Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya | Mungkin Mungkin Ya Mungkin Mungkin Mungkin Mungkin Ya | Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Ya |
Tabel 1 menggambarkan tahap pembelian yang tercakup dalam situasi pembeliansebagai kiprah baru. Dalam situasi pembelian ulang yang dimodifikasi atau situasi pembelian ulang langsung, beberapa tahap dipadatkan atau di bypass. Sebagai contoh, dalam situasi pembelian ulang langsung, pembeli biasanya mempunyai pemasok yang disukai atau daftar peringkat pemasok. Dengan demikian tahap pencarian pemasok dan pemilihan proposal akan diloncati.
Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai dikala seseorang di dalam perusahaan menyadari adanya dilema atau kebutuhan yang sanggup dipenuhi dengan memperoleh barang atau jasa. Pengenalan dilema tersebut sanggup dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
Perumusan Kebutuhan dan Spesifikasi Produk Umum
Berikutnya, pembeli menetapkan karakteristik umum dan kuantitas barang yang dibutuhkannya. Untuk produk standar, tahap itu sederhana. Untuk produk yang rumit, pembeli harus bekerja sama dengan pihak lain, insinyur, pemakai untuk menentukan karakteristik ibarat keandalan, daya tahan, dan harga. Para pemasar bisnis sanggup membantu pembeli dengan menjelaskan bahwa produknya benar-benar sesuai dengan kebutuhan pembeli tersebut.
Pencarian Pemasok
Pada tahap ini, pembeli tersebut berusaha mengidentifikasi pemasok yang paling sesuai. Pembeli sanggup meneliti daftar perusahaan, melaksanakan pencarian dengan computer, memperhatikan iklan dagang dsb.
Permintaan Pengajuan Proposal
Pembeli akan mengundang pemasok yang memenuhi syarat semoga mengajukan proposal. Jika produk yang bersangkutan rumit atau mahal, pembeli akan menuntut proposal tertulis yang rinci dari tiap-tiap pemasok yang memenuhi syarat. Setelah mengevaluasi proposal tersebut, pembeli akan menghapus beberapa pemasok dang mengundang pemasok yang tersisa untuk melaksanakan presentasi resmi.
Pemilihan Pemasok
Sebelum menentukan pemasok, sentra pembelian akan menciptakan spesifikasi sejumlah atribut pemasok yang diinginkan dan menetapkan tingkat kepentingan relative atribut tersebut. Pusat pembelian lalu menilai pemasok menurut atribut-atribut itu dan mengidentifikasi pemasok yang paling menarik.
Spesifikasi Rutinitas Pesanan
Setelah menentukan para pemasok, pembeli tersebut merundingkan pesanan akhir, merinci spesifikasi teknis, jumlah yang dibutuhkan, waktu penyerahan yang diharapkan, kebijakan pengembalian, garansi dan seterusnya.
Penilaian Kinerja
Pembeli secara periodic mengkaji ulang kinerja pemasok yang dipilih. Ada tiga metode yang biasanya digunakan. Pembeli tersebut sanggup menghubungi pemakai final dan menanyakan penilaian mereka, pembeli tersebut sanggup memeringkat pemasok menurut beberapa criteria dengan memakai metode nilai tertimbang atau pembeli sanggup menjumlahkan biaya kinerja pemasok yang jelek untuk menghasilkan pembiasaan biaya pembelian termasuk harga. Kaji ulang kinerja sanggup menimbulkan pembeli meneruskan, memodifikasi atau menghentikan hubungannya dengan pemasok tersebut.