Kedudukan Filsafat Serta Fungsinya

A. Kedudukan Filsafat
Kedudukan filsafat dalam sejarah kehidupan insan memang sangat istimewa. Sejak masa sebelum masehi, filsafat telah muncul sebagai ilmu pengetahuan, pegangan insan pada zaman itu dalam mengarungi hidup dan kehidupan. Dengan menguasai filsafat ketika itu dapatlah spesialis menjawab segala permasalahan, baik yang menyangkut problem :
1.     Individu (manusia pribadi)
2.     Sosial (manusia dengan sesama)
3.     Budaya
4.     Teknik
5.     Ekonomi
6.     Kedokteran
7.     Hukum
8.     Dunia
9.     Tuhan
Dengan demikian filsafat tampil dengan keberadaan dan misinya sebagai “mather scientiarium”  (induk ilmu pengetahuan) dalam arti meliputi semua ilmu pengetahuan khusus.
Sejalan dengan perkembangan zaman, sesuai dengan perkembangan kehidupan modern dan semakin terasa kebutuhan untuk menjawab segala tantangan yang dihadapi oleh manusia, lahirlah ilmu pengetahuan khusus. Dalam manifestasinya masing-masing ilmu pengetahuan khusus itu mengucapkan “selamat tinggal “ (memisahkan diri)” dari induknya ialah filsafat.
Momentum pemisahan ini dimulai pada sekitar zaman Reinaissance (pencerahan),misalnya fisika dan matematika. Peristiwa pemisahan itu ditengarai dua hal pokok yang mewarnai filsafat dalam eksistensinya sebgai salah satu bentuk pengetahuan yaitu:
1. Kedudukan Filsafat yang meliputi keseluruhan ilmu-ilmu pengetahuan khusus tetapi masih dirasakan hingga remaja ini.
2. Sesudah mather scientiarium (filsafat) di tinggal pergi oleh putra-putranya tercinta (ilmu-ilmu pengetahuan khusus). Maka filsafat sebagai induknya tidak punah begitu saja, tetapi tetap hidup (survival) dengan keberadaan gres sebagai “ilmu sempurna” atau “ilmu istimewa” dengan misinya yang mengusahakan pemecahan segala problem ysng tidak sanggup dipecahkan oleh ilmu-ilmu pengetahuan khusus itu. Sehingga ilmu-ilmu khusus tersebut kembali membutuhkan filsafat, muncullah; filsafat matematika, filsafat politik, filsafat bahasa dan lain sebagainya.
B. Fungsi Filsafat
Melatih berfikir serius, kritis, rasional dan logis serta argumentatif, menyebarkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas) dan mengajarkan cara berfikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
C. Tujuan Filsafat
Pada dasarnya tujuan mempelajari filsafat sanggup dikemukakan sebagai berikut :
1.     Dengan berfilsafat sanggup menyebabkan insan lebih terdidik dan sanggup membangun diri sendiri.
2.     Bersikap obyektif dalam memandang kehidupan ini.
3.     Berpandangan luas, filsafat sanggup menyembuhkan dari kepicikan dan ego.
4.     Filsafat mengajarkan untuk bisa berfikir berdikari (tidak taqlid atau ikut-ikutan)
5.     Filsafat memperlihatkan petunjuk  dengan metode fatwa reflektif dan penelitian kebijaksanaan sehat biar sanggup menyerasikan antara logika, rasa, rasio, pengalaman dan agama di dalam perjuangan insan mencapai pemenuhan kebutuhannya dalam perjuangan yang lebih lanjut ialah “mencapai hidup senang dan sejahtera”.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel