Pertumbundan Dan Perkembangan Tumbuhan Lengkap

KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, lantaran atas seizin-Nya kami sanggup menuntaskan kiprah ini dengan tepat waktu. dengan judul “Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan” ini dibuat untuk memenuhi kiprah dari dosen Biologi Dasar. Melalu makalah ini kami menyajikan pembelajaran terutama Biologi dengan sajian yang menarik, kreatif dan bermakna. Semoga makalah ini sanggup menunjukkan maanfat yang maksimal untuk pembaca dan tim penyusun.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami juga memohon maaf apa bila ada kesalahan baik dalam penulisan maupun materi dalam makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup ialah tumbuh dan berkembang. Maka dari itu terdapat pohon yang tadinya kecil kemudian menjadi besar. Hal tersebut terjadi lantaran adanya proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan ialah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan bersifat tidak sanggup kembali (irreversible). Sedangkan, perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan sanggup diukur secara kuantitatif lantaran gampang diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya sanggup dinyatakan secara kualitatif lantaran terjadi perubahan fungsional dalam badan suatu organisme sehingga tidak sanggup diamati.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ?
2.      Uraikan Tahap Awal Pertumbuhan !
3.      Apa saja Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan ?
4.      Sebut dan jelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan flora ?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
2.      Menguraikan Tahap Awal Pertumbuhan
3.      Menjelaskan Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
4.      Menyebutkan dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan flora
D.    Manfaat
Dapat membedakan pertumbuhan antara kacang hijau dan kacang tanah di tepat gelap dan terang
BAB II
LANDASAN TEORI
METODE PENELITIAN
BAB III
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan ialah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak sanggup balik), dan terjadi lantaran adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan sanggup diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan ialah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak sanggup diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak sanggup dinyatakan dengan angka.
Pertumbuhan dan perkembangan flora dimulai semenjak perkecambahan biji. Kecambah kemudian bermetamorfosis flora kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, flora akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembangbiakannya. Pertumbuhan pada flora terjadi di tempat meristematis (titik tumbuh), yaitu pecahan yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Aktivitas jaringan meristem yang terletak di ujung batang/akar menghasilkan tumpuan pertumbuhan yang berbeda bila dibandingkan dengan jaringan meristem di kambium. Oleh lantaran itu pertumbuhan pada flora sanggup dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
B.     Tahap Awal Pertumbuhan
a.      Pertumbuhan Biji
1.      Mula-mula biji melaksanakan imbibisi atau perembesan air hingga ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
2.      Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan banyak sekali reaksi kimia.
3.      Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan masakan sebagai persediaan cadangan masakan pada dikala perkecambahan berlangsung.
b.      Perkecambahan
Perkecambahan terjadi lantaran pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang memengaruhi perkecambahan ialah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
·         Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melaksanakan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
·         Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
C.    Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1.      Pertumbuhan Primer
Daerah Pertumbuhan pada Akar
Pertumbuhan primer ialah pertumbuhan yang terjadi jawaban kegiatan jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk semenjak flora masih berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang flora bertambah panjang.
Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap. Oleh lantaran itu tempat pertumbuhan sanggup dibedakan menjadi tiga, yaitu tempat pembelahan, tempat perpanjangan, dan tempat diferensiasi.
a.       Daerah pembelahan.
Daerah pembelahan terletak di pecahan paling ujung. Di tempat ini sel-sel gres terus-menerus dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut tempat meristematis.
b.      Daerah pemanjangan.
Daerah pemanjangan terletak di belakang tempat pembelahan. Di tempat ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar. Akibatnya di tempat inilah yang mengalami pemanjangan.
c.       Daerah diferensiasi
Daerah diferensiasi terletak di belakang tempat pemanjangan. Sel-sel yang telah tumbuh mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
2.      Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan jaringan meristem sekunder. Contoh jaringan meristem sekunder ialah jaringan kambium pada batang flora dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu. Akibat kegiatan jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah besar.
Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Bila kau perhatikandiameter batang palem, bambu, tebu, dan kelapa hampir selalu sama dari kecil hingga dewasa. Berbeda dengan flora dikotil ibarat mangga, jati, jambu, asam, cemara, dan pinus.
Bila kau menjumpainya, coba perhatikan dengan seksama! Aktivitas pertumbuhan kambium tidak selalu sama antara demam isu penghujan dengan demam isu kemarau. Di demam isu penghujan, air dan zat hara terlarut tersedia dengan melimpah sehingga pembelahan sel lebih giat. Sebaliknya di demam isu kemarau, ketersediaan air berkurang sehingga kegiatan pembelahan sel berkurang. Aktivitas pembelahan yang berbeda ini tampak sebagai cincin-cincin konsentris pada batang yang disebut bulat tahun. Perkembangan pada flora merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian flora untuk melaksanakan fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel contohnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut.
Contoh perkembangan pada tingkat organ contohnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga. Beberapa jenis flora mempunyai umur yang berbedabeda untuk bermetamorfosis dewasa. Masa remaja ditandai dengan kemampuan berkembang biak secara generatif. Makara ketika suatu flora telah membentuk bunga berarti flora itu telah remaja dan sanggup bereproduksi secara generatif (menghasilkan biji). Biji merupakan calon individu yang sanggup tumbuh dan berkembang bila menemukan kondisi lingkungan yang sesuai.
D.    Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan pada flora dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a.      Faktor luar
Faktor luar ialah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tumbuhan yang berdampak pada tumbuhan itu, baik secara pribadi ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar ialah cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1.      Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diharapkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diharapkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
2.      Cahaya
Cahaya mutlak diharapkan oleh semua flora hijau untuk melaksanakan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan flora ialah menghambat, lantaran cahaya sanggup mengakibatkan terurainya auxin sehingga sanggup menghambat pertumbuhan. Hal ini sanggup dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi. Pot kiri ialah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan perkecambahan yang mengalami etiolasi
Pada flora terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon flora (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom besar lengan berkuasa juga terhadap fotoperiodisme, yaitu dampak lamanya dampak pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, flora dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.      Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
2.      Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
3.      Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
3.      Suhu
Secara umum, suhu akan besar lengan berkuasa terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak, dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4.      Kelembaban atau kadar air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan mengakibatkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.
b.      Faktor dalam
Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam ialah hormon-hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini ialah macam-macam hormon pada flora beserta fungsinya:
1.      Auksin : Auksin dibuat oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin sanggup terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka pecahan koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada pecahan koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
2.      Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin ialah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
3.      Sitokinin : Hormon flora ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri sepertinya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
4.      Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan flora lain. Secara fungsi asam absisat ialah mempercepat penuaan daun, merangsang aborsi daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
5.      Gas etilen : Buah yang sudah renta menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang sanggup mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
6.      Kalin: Kalin ialah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh.
Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
Ø  Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
Ø  Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
Ø  Filokalin : merangsang pembentukan daun
Ø  Antokalin : merangsang pembentukan bunga
7.      Asam traumalin : Batang atau akar flora sanggup mengalami luka. Tumbuhan mempunyai kemampuan untuk memperbaiki pecahan yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan dukungan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi sanggup tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak sanggup diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada pecahan tertentu dari badan flora sanggup tumbuh tunas baru.
BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pertumbuhan ialah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah secara irreversibel, yaitu tidak sanggup kembali ke bentuk semula. Sedangkan perkembangan merupakan suatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Bila kita menanam biji tanaman, sanggup diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tumbuhan yang lengkap.
Faktor eksternal atau lingkungan yang besar lengan berkuasa ialah faktor iklim, tanah dan biologis.Faktor internal (dalam) terdiri atas faktor intrasel yaitu sifat dari induknya, dan faktor intersel yaitu macam-macam hormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumalin, dan kalin
B.     Saran
Diharapkan kepada para pembaca sekalian, supaya sehabis memahami materi yang kami sampaikan ini, pembaca sanggup mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya. Dengan dibentuknya makalah ini kami berharap kita semua sanggup lebih menghargai seberapa pentingnya flora tumbuhan bagi kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
v Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Kelas 5 SD . Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta 2008.
v Lateva, Lomba Kompetensi Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar. Penerbit: CV Arya Duta. Jakarta
v https://kanntongilmudunia.blogspot.com//search?q=makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan Pada 03 Oktober 2014, pukul 11:23
v https://kanntongilmudunia.blogspot.com//search?q=makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan?showComment=1412403313305#c7479134004523560443 Pada 03 Oktober 2014, pukul 11:58
v https://kanntongilmudunia.blogspot.com//search?q=makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan Pada 03 Oktober 2014
v http://unitedscience.wordpress.com/ipa-2/bab-1-pertumbuhan-dan-perkembangan/ Pada 03 Oktober 2014, pukul 12:33
v https://kanntongilmudunia.blogspot.com//search?q=makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan Pada 04 Oktober 2014, pukul 08:22
v https://kanntongilmudunia.blogspot.com//search?q=makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan Pada 04 Oktober 2014, pukul 08:47

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel