Pertumbuhan Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap simpulan tahun, masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia sampaumur ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di negara-negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur evaluasi pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita dihentikan ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi mempunyai definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.
Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah perjuangan meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
Beradasarkan latar belakang di atas, ternyata memang beda antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi. Hal yang akan dibahas di sini ialah apa sajakah yang sanggup menghipnotis pertumbuhan ekonomi suatu negara dan upaya apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Boediono : Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus-menerus dalam jangka panjang.
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
a. Frederich list (1789 – 1846)
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi berdasarkan frederich listber ialah tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga).
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut :
1) Masa berburu dan mengembara
Pada masa ini insan belum memenuhi kebutuhan hidupnya sangat mengantungkan diri pada pertolongan alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri
2) Masa berternak dan bertanam
Pada masa ini insan sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam
3) Masa Bertani dan kerajinan
Pada masa ini insan sudah hidup menetap sambil memelihara tumbuhan yang mereka tanam kerajinan hanya mengajar perjuangan sampingan.
4) Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan.
Pada masa ini kerajinan bukan sebagai perjuangan sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar.
b. Karu Bucher (1847 – 1930)
Tahap Perekonomian sanggup dibagi menjadi 4
1) Rumah tangga tertutup
2) Rumah tangga kota
3) Rumah tangga bangsa
4) Rumah tangga dunia
c. Werner sombart (1863 – 1947)
1) Prakapitalisme (Varkapitalisme)
2) Zaman kapitalis madya (buruh kapitalisme)
3) Zaman kapitalai Raya (Hachkapitalismus)
4) Zaman kapitalis simpulan (spetkapitalismus)
d. Walt Whitmen Rosfow (1916 – 1979)
1) Masyakart tradisional (Teh Traditional Society)
2) Persyaratan untuk lepas landas (Precondition for take off)
3) Lepas landas cake off)
4) Perekonomian yang matang / sampaumur (Matarty of economic)
5) Masa ekonomi konsumsi tinggi (high mass consumption)
An Inquiry into the nature and causes of the wealth of the nation, teorinya yang dibentuk dengan teori the invisible hands (Teori tangan-tangan gaib)
Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh dua fakto yang saling berkaitan :
1) Pertumbuhan penduduk
2) Pertumbuhan output total
Pertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini.
1) sumber-sumber alam
2) tenaga kerja (pertumbuhan penduduk
3) jumlah persediaan
b. David Ricardo dan T.R Malthus
Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu ketika akan mengakibatkan jumlah tenaga kerja melimpah
Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa masakan (hasil produksi) akan bertambah berdasarkan deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah berdasarkan deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada ketika perekonomian akan berada pada taraf subisten atau kemandegan.
Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik
c. Robert Sollow
Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja.
d. Harrod dan Domar
RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbhan ekonomi berdasarkan Harrod dan domar akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja.
e. Joseph Schumpeter
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan gres di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
Keadaan “ Steady – State Growth
Model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar ialah model pertumbuhan yang mengacu pada pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, model itu merupakan perkembangan pribadi teori ekonomi makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yang menjadi teori jangka panjang.
Pada model Harrod-Domar investasi diberikan peranan yang sangat penting. Dalam jangka panjang investasi mempunyai efek kembar. Di satu sisi investasi menghipnotis undangan agregat di sisi lain investasi menghipnotis kapasitas produksi nasional dengan menambah stok modal yang tersedia.
Harrod menyimpulkan semoga suatu ekonomi nasional selalu tumbuh dengan kapasitas produksi penuh (kesempatan kerja penuh) yang disebutnya sebagai “ Pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady-state growth) “ imbas undangan yang ditimbulkan dari penambahan investasi harus selalu diimbangi oleh imbas penawarannya tanpa terkecuali. Tetapi investasi dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai pengharapan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu, lantaran itu keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap hanya sanggup dicapai secara mantap pula apabila pengharapan para pengusaha stabil dan kemungkinan terjadinya hal itu sangat kecil, ibarat yang dikemukakan oleh Joan Robinson (golden age).
Di samping itu Harrod mengemukakan bahwa sekali keseimbangan itu terganggu, maka gangguan itu akan mendorong ekonomi nasional menuju ke arah depresi atau inflasi sekular. Karena itu Harrod melambangkan keseimbangan ekonomi tersebut sebagai keseimbangan mata pisau, gampang sekali tergelincir dan sekali tergelincir semuanya akan menjadi hancur (jadi keseimbangan yang tidak stabil).
Model pertumbuhan ekonomi Domar hampir ibarat dengan model Harrod walaupun ada beberapa perbedaan yang esensial pula antara kedua model itu. Perbedaan itu khususnya menyangkut mengenai tiadanya fungsi investasi pada model Domar, sehingga investasi yang bekerjsama tidak ditentukan di dalam modelnya. Karena itu kesulitan pencapaian keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap bagi Harrod, disebabkan oleh sulitnya kesamaan v dan vr atau laju pertumbuhan yang disyaratkan dengan laju pertumbuhan natural, sedang bagi Domar kesulitan itu timbul lantaran adanya kecenderungan masyarakat untuk melaksanakan investasi yang relatif terlalu rendah (underinvestment).
Model Neo-Klasik sebagaimana dikemukakan oleh Solow (juga Swan) mencoba memperbaiki kelemahan model Harrod-Domar dengan mengolah perkiraan yang mengenai fungsi produksi yang digunakan, dari fungsi produksi dengan proporsi tetap, menjadi fungsi produksi dengan proporsi yang variabel.
Berbeda dengan visi Harrod-Domar yang suram dan angker visi teori Neo-Klasik ialah visi yang menggembirakan dan harmonis dengan proses ekonomi yang otomatik dan mekanistik. Kelemahan pokok teori Neo-Klasik ialah dihilangkannya peranan pengharapan para pengusaha yang dalam teori Keynes menduduki peranan sentral.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Segenap acara yang dijelaskan di atas merupakan bentuk-bentuk investasi yang menjurus ke akumulasi modal.
Kemajuan teknologi yang netral (neutral technolohical progress) terjadi apabila teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi dengan memakai jumlah dan kombinasi faktor input yang sama. Inovasi yang sederhana, ibarat pembagian tenaga kerja (semacam spesialisasi) yang sanggup mendorong peningkatan output dan kenaikan konsumsi masyarakat ialah contohnya. Sementara itu, kemajuan teknologi sanggup berlangsung sedemikian rupa sehingga menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja (artinya, penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memperoleh output yang lebih tinggi dari jumlah input tenaga kerja atau modal yang sama). Penggunaan komputer, mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor dan mesin pembajak tanah, dan banyak lagi jenios mesin serta peralatan modern lainnya, sanggup diklasifikasikan sebagai kemajuan teknologi yang ekonomis tenaga kerja (labor-saving technological progress).
Sedangkan kemajuan teknologi ekonomis modal (capital-saving technological progress) merupakan fenomena yang langka. Hal ini dikarenakan hamper semua penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan di Negara-negara maju dengan tujuan utama menghemat pekerja, dan bukan menghemat modal. Di Negara-negara dunia ketiga yang berlimpah tenaga kerja tetapi langka modal, kemajuan teknologi ekonomis modal merupakan sesuatu yang paling diperlukan.
Kemajuan teknologi juga sanggup meningkatkan modal atau tenaga kerja. Kemajaun teknologi yang meningkatkan pekerja (labor-augmenting technological progress) terjadi apabila penerapan teknologi tersebut bisa meningkatkan mutu atau ketrampilan angkatan kerja secara umum. Misalnya, dengan memakai videotape, televise, dan media komunikasi elektronik lainnya di dalam kelas, proses berguru bias lebih lancar sehingga tingkat perembesan materi pelajaran juga menjadi lebih baik. Demikian pula halnya dengan kemajuan teknologi yang meningkatkan modal (capital-augmenting technological progress). jenis kemajuan ini terjadi bila penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang ada secara lebih produktif. Misalnya, penggunaan bajak kayu dengan bajak baja dalam produksi pertanian.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Beberapa jago ekonomi mengemukakan pertumbuhan ekonomi dengan persepsi yang berbeda – beda. Seperti pada alitan klasik an Neo klasik. Sebagai teladan nya : Robert Solow mengemukakan pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian acara yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian tekonologi modern dan hasil / output. Dan masih banyak lagi tokoh – tokoh yang mengemukakan pertumbuhan ekonomi dalam arti yang berbeda – beda.
Pertumbuhan ekonomi pada zaman kini ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu negara. Semuanya ini kuat pada kesejahteran rakyat banyak. Oleh lantaran itu negara terus memajukan pendapatan negara dengan menaikkan harga – harga kebutuhan pokok ibarat minyak yang katanya bisa menjadikan lebih baik tingkat perekonomian kita.
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang Masalah
Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap simpulan tahun, masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia sampaumur ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di negara-negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur evaluasi pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita dihentikan ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi mempunyai definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.
Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah perjuangan meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
- B. Perumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang di atas, ternyata memang beda antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi. Hal yang akan dibahas di sini ialah apa sajakah yang sanggup menghipnotis pertumbuhan ekonomi suatu negara dan upaya apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- A. PENGERTIAN
Menurut Boediono : Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus-menerus dalam jangka panjang.
- B. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
a. Frederich list (1789 – 1846)
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi berdasarkan frederich listber ialah tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga).
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut :
1) Masa berburu dan mengembara
Pada masa ini insan belum memenuhi kebutuhan hidupnya sangat mengantungkan diri pada pertolongan alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri
2) Masa berternak dan bertanam
Pada masa ini insan sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam
3) Masa Bertani dan kerajinan
Pada masa ini insan sudah hidup menetap sambil memelihara tumbuhan yang mereka tanam kerajinan hanya mengajar perjuangan sampingan.
4) Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan.
Pada masa ini kerajinan bukan sebagai perjuangan sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar.
b. Karu Bucher (1847 – 1930)
Tahap Perekonomian sanggup dibagi menjadi 4
1) Rumah tangga tertutup
2) Rumah tangga kota
3) Rumah tangga bangsa
4) Rumah tangga dunia
c. Werner sombart (1863 – 1947)
1) Prakapitalisme (Varkapitalisme)
2) Zaman kapitalis madya (buruh kapitalisme)
3) Zaman kapitalai Raya (Hachkapitalismus)
4) Zaman kapitalis simpulan (spetkapitalismus)
d. Walt Whitmen Rosfow (1916 – 1979)
1) Masyakart tradisional (Teh Traditional Society)
2) Persyaratan untuk lepas landas (Precondition for take off)
3) Lepas landas cake off)
4) Perekonomian yang matang / sampaumur (Matarty of economic)
5) Masa ekonomi konsumsi tinggi (high mass consumption)
- Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
An Inquiry into the nature and causes of the wealth of the nation, teorinya yang dibentuk dengan teori the invisible hands (Teori tangan-tangan gaib)
Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh dua fakto yang saling berkaitan :
1) Pertumbuhan penduduk
2) Pertumbuhan output total
Pertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini.
1) sumber-sumber alam
2) tenaga kerja (pertumbuhan penduduk
3) jumlah persediaan
b. David Ricardo dan T.R Malthus
Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu ketika akan mengakibatkan jumlah tenaga kerja melimpah
Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa masakan (hasil produksi) akan bertambah berdasarkan deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah berdasarkan deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada ketika perekonomian akan berada pada taraf subisten atau kemandegan.
Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik
c. Robert Sollow
Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja.
d. Harrod dan Domar
RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbhan ekonomi berdasarkan Harrod dan domar akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja.
e. Joseph Schumpeter
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan gres di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.
- Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik
- 1. Produk Domestik Bruto
- 2. PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita
- 3. Pendapatan Per jam Kerja
- C. MODEL – MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI
Keadaan “ Steady – State Growth
Model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar ialah model pertumbuhan yang mengacu pada pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, model itu merupakan perkembangan pribadi teori ekonomi makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yang menjadi teori jangka panjang.
Pada model Harrod-Domar investasi diberikan peranan yang sangat penting. Dalam jangka panjang investasi mempunyai efek kembar. Di satu sisi investasi menghipnotis undangan agregat di sisi lain investasi menghipnotis kapasitas produksi nasional dengan menambah stok modal yang tersedia.
Harrod menyimpulkan semoga suatu ekonomi nasional selalu tumbuh dengan kapasitas produksi penuh (kesempatan kerja penuh) yang disebutnya sebagai “ Pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady-state growth) “ imbas undangan yang ditimbulkan dari penambahan investasi harus selalu diimbangi oleh imbas penawarannya tanpa terkecuali. Tetapi investasi dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai pengharapan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu, lantaran itu keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap hanya sanggup dicapai secara mantap pula apabila pengharapan para pengusaha stabil dan kemungkinan terjadinya hal itu sangat kecil, ibarat yang dikemukakan oleh Joan Robinson (golden age).
Di samping itu Harrod mengemukakan bahwa sekali keseimbangan itu terganggu, maka gangguan itu akan mendorong ekonomi nasional menuju ke arah depresi atau inflasi sekular. Karena itu Harrod melambangkan keseimbangan ekonomi tersebut sebagai keseimbangan mata pisau, gampang sekali tergelincir dan sekali tergelincir semuanya akan menjadi hancur (jadi keseimbangan yang tidak stabil).
Model pertumbuhan ekonomi Domar hampir ibarat dengan model Harrod walaupun ada beberapa perbedaan yang esensial pula antara kedua model itu. Perbedaan itu khususnya menyangkut mengenai tiadanya fungsi investasi pada model Domar, sehingga investasi yang bekerjsama tidak ditentukan di dalam modelnya. Karena itu kesulitan pencapaian keseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap bagi Harrod, disebabkan oleh sulitnya kesamaan v dan vr atau laju pertumbuhan yang disyaratkan dengan laju pertumbuhan natural, sedang bagi Domar kesulitan itu timbul lantaran adanya kecenderungan masyarakat untuk melaksanakan investasi yang relatif terlalu rendah (underinvestment).
Model Neo-Klasik sebagaimana dikemukakan oleh Solow (juga Swan) mencoba memperbaiki kelemahan model Harrod-Domar dengan mengolah perkiraan yang mengenai fungsi produksi yang digunakan, dari fungsi produksi dengan proporsi tetap, menjadi fungsi produksi dengan proporsi yang variabel.
Berbeda dengan visi Harrod-Domar yang suram dan angker visi teori Neo-Klasik ialah visi yang menggembirakan dan harmonis dengan proses ekonomi yang otomatik dan mekanistik. Kelemahan pokok teori Neo-Klasik ialah dihilangkannya peranan pengharapan para pengusaha yang dalam teori Keynes menduduki peranan sentral.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
- A. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI
- 1. Akumulasi Modal
Segenap acara yang dijelaskan di atas merupakan bentuk-bentuk investasi yang menjurus ke akumulasi modal.
- 2. Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja
- 3. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi yang netral (neutral technolohical progress) terjadi apabila teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi dengan memakai jumlah dan kombinasi faktor input yang sama. Inovasi yang sederhana, ibarat pembagian tenaga kerja (semacam spesialisasi) yang sanggup mendorong peningkatan output dan kenaikan konsumsi masyarakat ialah contohnya. Sementara itu, kemajuan teknologi sanggup berlangsung sedemikian rupa sehingga menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja (artinya, penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memperoleh output yang lebih tinggi dari jumlah input tenaga kerja atau modal yang sama). Penggunaan komputer, mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor dan mesin pembajak tanah, dan banyak lagi jenios mesin serta peralatan modern lainnya, sanggup diklasifikasikan sebagai kemajuan teknologi yang ekonomis tenaga kerja (labor-saving technological progress).
Sedangkan kemajuan teknologi ekonomis modal (capital-saving technological progress) merupakan fenomena yang langka. Hal ini dikarenakan hamper semua penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan di Negara-negara maju dengan tujuan utama menghemat pekerja, dan bukan menghemat modal. Di Negara-negara dunia ketiga yang berlimpah tenaga kerja tetapi langka modal, kemajuan teknologi ekonomis modal merupakan sesuatu yang paling diperlukan.
Kemajuan teknologi juga sanggup meningkatkan modal atau tenaga kerja. Kemajaun teknologi yang meningkatkan pekerja (labor-augmenting technological progress) terjadi apabila penerapan teknologi tersebut bisa meningkatkan mutu atau ketrampilan angkatan kerja secara umum. Misalnya, dengan memakai videotape, televise, dan media komunikasi elektronik lainnya di dalam kelas, proses berguru bias lebih lancar sehingga tingkat perembesan materi pelajaran juga menjadi lebih baik. Demikian pula halnya dengan kemajuan teknologi yang meningkatkan modal (capital-augmenting technological progress). jenis kemajuan ini terjadi bila penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang ada secara lebih produktif. Misalnya, penggunaan bajak kayu dengan bajak baja dalam produksi pertanian.
- B. MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
- Perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas modal manusia.
- Perbedaan pendapatan per kapita dan tingkat GNP dibandingkan negara –negara lainnya di dunia.
- Perbedaan iklim.
- Perbedaan jumlah penduduk, distribusi, serta laju pertumbuhannya.
- Peranan sejarah migrasi internasional.
- Perbedaan dalam memperoleh laba dari perdagangan internasional.
- Kemampuan melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam bidang ilmiah dan teknologi dasar.
- Stabilitas dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik dan sosial.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
- A. Kesimpulan
Beberapa jago ekonomi mengemukakan pertumbuhan ekonomi dengan persepsi yang berbeda – beda. Seperti pada alitan klasik an Neo klasik. Sebagai teladan nya : Robert Solow mengemukakan pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian acara yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian tekonologi modern dan hasil / output. Dan masih banyak lagi tokoh – tokoh yang mengemukakan pertumbuhan ekonomi dalam arti yang berbeda – beda.
Pertumbuhan ekonomi pada zaman kini ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu negara. Semuanya ini kuat pada kesejahteran rakyat banyak. Oleh lantaran itu negara terus memajukan pendapatan negara dengan menaikkan harga – harga kebutuhan pokok ibarat minyak yang katanya bisa menjadikan lebih baik tingkat perekonomian kita.
- B. Saran
- Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban aturan serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat dibutuhkan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
- Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan fungsi entreprenurial yang bersedia dan bisa mengadakan akumulasi kapital dan mengambil inisiatif mengadakan investasi yang dibutuhkan untuk memonitori proses pertumbuhan.
- Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang sanggup menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak sanggup dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial ibarat sanitasi dan jadwal pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta akomodasi komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan jadwal lainnya yang memperlihatkan manfaat kepada masyarakat.
- Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini lantaran rendahnya tingkat pendapatan dan lantaran adanya imbas demonstrasi menggandakan tingkat konsumsi di negara-negara maju olah kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung.
- Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat ialah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang bisa secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat jadwal keluarga berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau kawasan pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke kota-kota besar dan menimbulkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi.
- Pemerintah sanggup membuat semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga faktor undangan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak sanggup direalisasikan.