Pengertian Ginjal Manusia
A. PENGERTIAN GINJAL
Apa itu Ginjal?
Ginjal ialah salah satu organ insan yang berfungsi untuk menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama dengan urin atau kencing. Makara ginjal ini merupakan cuilan dari sistem ekskresi atau sistem pembuangan dalam tubuh kita.
Dimana Letak Ginjal Manusia?
Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di cuilan atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal. Ginjal insan ada dua buah, bentuk menyerupai kacang yang berukuran panjang 11 centimeter dan tebalnya 5 centimeter (ini ukuran ginjal pada insan dewasa).
B. FUNGSI GINJAL MANUSIA
1. Menyaring Darah
Konsumsi makanan yang kita makan setiap hari sebagai penghasil energi sehabis melalui proses pencernaan pastilah akan menghasilkan banyak zat sisa dan limbah serta racun atau toksin. Zat-zat tersebutlah yang akan dikeluarkan oleh ginjal lantaran kalau tidak maka akan sangat berbahaya bagi tubuh kita.
Nefron ialah salah satu cuilan ginjal yang menjalankan fungsi ini. Apabila seseorang tidak mempunyai ginjal, maka orang tersebut akan mati lantaran tubuhnya teracuni oleh kotoran yang dihasilkan oleh tubuh insan itu sendiri. Untuk melaksanakan hal tersebut, ginjal harus menyaring sekitar 200 liter darah dan menghasilkan 2 liter zat-zat sisa dan air per harinya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Anda buang air kecil sebanyak kurang lebih 2 liter per harinya.
2. Membentuk Urine
Urine ialah hasil ekskresi dari penyaringan ginjal. Urine mengandung zat-zat yang sudah tidak diharapkan bagi tubuh atau yang kadarnya melebihi batas normal. Kandungan utama urine ialah air, urea, dan amonia. Terdapat tiga proses pembentukan urine yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
3. Menjaga Keseimbangan Air dalam Tubuh
Ginjal setiap hari mengeluarkan sekitar 2 liter air dari dalam tubuh. Sebagian air dikeluarkan supaya tidak terjadi kelebihan air di dalam darah. Jika kelebihan, maka darah akan mengencer dan sangat berbahaya bagi tubuh. Tubuh menjaga keseimbangan air dengan mempertahankan tekanan osmotik ekstraseluler (di luar sel). Jika tekanan tersebut berlebihan, maka akan dikeluarkan dari tubuh salah satunya melalui ginjal.
4. Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam dan Basa
Ginjal berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan asam/basa melalui urine.
5. Mengatur Kadar Kalium dalam Darah
Kalium (K) atau potasium ialah mineral yang berfungsi untuk menciptakan semua sel, jaringan, dan organ dalam tubuh tetap berfungsi dengan baik. Kalium sangatlah penting bagi tubuh. Namun kalau kadarnya terlalu berlebihan maka akan terjadi hiperkalemia yang sanggup mengakibatkan otot jantung berhenti berdetak atau berdetak tidak beraturan. Jika kadarnya di dalam darah kurang, maka akan terjadi kelelahan, kulit kering, kelemahan otot, dan gerak refleks menjadi lambat. Maka dari itu, ginjal menjadi penting lantaran berfungsi sebagai pengatur kadar kalium di dalam darah dengan cara membuang atau menyerap kembali kalium yang masuk ke dalam nefron.
6. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh
Ginjal akan mengekskresikan (mengeluarkan) zat-zat yang merugikan bagi tubuh menyerupai urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bakteri, dan juga obat-obatan. Jika zat tersebut tidak dikeluarkan maka akan menjadi racun yang sanggup membahayakan kesehatan di dalam tubuh.
7. Memproses Ulang Zat
Ginjal akan mengembalikan kembali zat yang masih mempunyai kegunaan bagi tubuh kembali menuju darah. Zat tersebut berupa glukosa, garam, air, dan asam amino. Proses pengembalian zat yang masih mempunyai kegunaan ke dalam darah disebut reabsorpsi.
8. Mengatur Volume Cairan dalam Darah
Ginjal sanggup mengontrol jumlah cairan darah yang dipertahnkan supaya tetap seimbang didalam tubuh. Tanpa adanya control dari ginjal maka tubuh akan menjadi kering lantaran kekurangan cairan darah atau sebaliknya, tubuh karam lantaran kebanjiran cairan didalam tubuh yang menumpuk tidak terbuang.
9. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia dalam Darah
Salah satu misalnya yaitu mengatur kadar garam didalam darah.
10. Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah
Ginjal amat penting untuk mengatur kelebihan atau kekurangan gula dalam darah dengan memakai hormon insulin dan adrenalin. Ini penting untuk menghindari diabetes. Insulin berfungsi sebagai hormon penurun kadar gula dalam darah kalau kadar gula dalam darah berlebih. Adrenalin berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah kalau kadar gula di dalam darah tidak mencukupi.
11. Penghasil Zat dan Hormon
Ginjal merupakan penghasil zat atau hormon tertentu menyerupai eritropoietin, kalsitriol, dan renin. Hormon yang dihasilkan oleh ginjal yaitu hormon eritroprotein atau yang disingkat dengan EPO berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang. Renin berfungsi untuk mengatur tekanan darah di dalam tubuh, sementara kalsitriol merupakan fungsi ginjal untuk membentuk vitamin D, menjaga keseimbangan kimia di dalam tubuh, serta untuk mempertahankan kalsium di dalam tulang yang ada di dalam tubuh.
12. Menjaga Tekanan Osmosis
Ginjal menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam di dalam tubuh.
13. Menjaga pH Darah
Ginjal berfungsi sebagai penjaga kadar pH darah supaya tidak terlalu asam. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan sanggup bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Konsumsi makanan yang kita makan setiap hari sebagai penghasil energi sehabis melalui proses pencernaan pastilah akan menghasilkan banyak zat sisa dan limbah serta racun atau toksin. Zat-zat tersebutlah yang akan dikeluarkan oleh ginjal lantaran kalau tidak maka akan sangat berbahaya bagi tubuh kita.
Nefron ialah salah satu cuilan ginjal yang menjalankan fungsi ini. Apabila seseorang tidak mempunyai ginjal, maka orang tersebut akan mati lantaran tubuhnya teracuni oleh kotoran yang dihasilkan oleh tubuh insan itu sendiri. Untuk melaksanakan hal tersebut, ginjal harus menyaring sekitar 200 liter darah dan menghasilkan 2 liter zat-zat sisa dan air per harinya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Anda buang air kecil sebanyak kurang lebih 2 liter per harinya.
2. Membentuk Urine
Urine ialah hasil ekskresi dari penyaringan ginjal. Urine mengandung zat-zat yang sudah tidak diharapkan bagi tubuh atau yang kadarnya melebihi batas normal. Kandungan utama urine ialah air, urea, dan amonia. Terdapat tiga proses pembentukan urine yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
3. Menjaga Keseimbangan Air dalam Tubuh
Ginjal setiap hari mengeluarkan sekitar 2 liter air dari dalam tubuh. Sebagian air dikeluarkan supaya tidak terjadi kelebihan air di dalam darah. Jika kelebihan, maka darah akan mengencer dan sangat berbahaya bagi tubuh. Tubuh menjaga keseimbangan air dengan mempertahankan tekanan osmotik ekstraseluler (di luar sel). Jika tekanan tersebut berlebihan, maka akan dikeluarkan dari tubuh salah satunya melalui ginjal.
4. Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam dan Basa
Ginjal berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan asam/basa melalui urine.
5. Mengatur Kadar Kalium dalam Darah
Kalium (K) atau potasium ialah mineral yang berfungsi untuk menciptakan semua sel, jaringan, dan organ dalam tubuh tetap berfungsi dengan baik. Kalium sangatlah penting bagi tubuh. Namun kalau kadarnya terlalu berlebihan maka akan terjadi hiperkalemia yang sanggup mengakibatkan otot jantung berhenti berdetak atau berdetak tidak beraturan. Jika kadarnya di dalam darah kurang, maka akan terjadi kelelahan, kulit kering, kelemahan otot, dan gerak refleks menjadi lambat. Maka dari itu, ginjal menjadi penting lantaran berfungsi sebagai pengatur kadar kalium di dalam darah dengan cara membuang atau menyerap kembali kalium yang masuk ke dalam nefron.
6. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh
Ginjal akan mengekskresikan (mengeluarkan) zat-zat yang merugikan bagi tubuh menyerupai urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bakteri, dan juga obat-obatan. Jika zat tersebut tidak dikeluarkan maka akan menjadi racun yang sanggup membahayakan kesehatan di dalam tubuh.
7. Memproses Ulang Zat
Ginjal akan mengembalikan kembali zat yang masih mempunyai kegunaan bagi tubuh kembali menuju darah. Zat tersebut berupa glukosa, garam, air, dan asam amino. Proses pengembalian zat yang masih mempunyai kegunaan ke dalam darah disebut reabsorpsi.
8. Mengatur Volume Cairan dalam Darah
Ginjal sanggup mengontrol jumlah cairan darah yang dipertahnkan supaya tetap seimbang didalam tubuh. Tanpa adanya control dari ginjal maka tubuh akan menjadi kering lantaran kekurangan cairan darah atau sebaliknya, tubuh karam lantaran kebanjiran cairan didalam tubuh yang menumpuk tidak terbuang.
9. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia dalam Darah
Salah satu misalnya yaitu mengatur kadar garam didalam darah.
10. Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah
Ginjal amat penting untuk mengatur kelebihan atau kekurangan gula dalam darah dengan memakai hormon insulin dan adrenalin. Ini penting untuk menghindari diabetes. Insulin berfungsi sebagai hormon penurun kadar gula dalam darah kalau kadar gula dalam darah berlebih. Adrenalin berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah kalau kadar gula di dalam darah tidak mencukupi.
11. Penghasil Zat dan Hormon
Ginjal merupakan penghasil zat atau hormon tertentu menyerupai eritropoietin, kalsitriol, dan renin. Hormon yang dihasilkan oleh ginjal yaitu hormon eritroprotein atau yang disingkat dengan EPO berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang. Renin berfungsi untuk mengatur tekanan darah di dalam tubuh, sementara kalsitriol merupakan fungsi ginjal untuk membentuk vitamin D, menjaga keseimbangan kimia di dalam tubuh, serta untuk mempertahankan kalsium di dalam tulang yang ada di dalam tubuh.
12. Menjaga Tekanan Osmosis
Ginjal menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam di dalam tubuh.
13. Menjaga pH Darah
Ginjal berfungsi sebagai penjaga kadar pH darah supaya tidak terlalu asam. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan sanggup bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
C. BAGIAN GINJAL MANUSIA DAN FUNGSINYA
Bagian Utama Ginjal dan FungsinyaUntuk mengenal cuilan ginjal lebih jauh, sebaiknya kita lihat gambar diagram cuilan utama ginjal disamping terlebih dahulu.
Bagian Utama Ginjal dan FungsinyaUntuk mengenal cuilan ginjal lebih jauh, sebaiknya kita lihat gambar diagram cuilan utama ginjal disamping terlebih dahulu.
1. Korteks
Yang pertama ialah korteks, cuilan terluar pada ginjal yang terletak antara kapsul ginjal dan juga medula ginjal. Fungsi korteks pada ginjal ialah sebagai pelindung ginjal itu sediri. Di dalam korteks terdapat jutaan nefron yang terdiri dari tubuh malphigi. Sedangkan tubuh malphigi itu sendiri tersusun dari glomerulus yang diselimuti oleh kapsula Bowman dan juga beberapa susukan yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal dan tubulus kontortus kolektivus. Jutaan nefron yang berada pada korteks ini menciptakan permukaan kapiler ginjal menjadi lebih luas, dan ini menimbulkan perembesan zat buang pada ginjal menjadi lebih banyak.
2.Medula
Bagian cuilan ginjal dan fungsinya selanjutnya ialah medula atau sumsum ginjal yang bentuknya renal pyramid. Medula ialah tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dan juga kapsula bowman. Di dalam cuilan ginjal ini lah terdapat proses reabsorbsi dan juga augmentasi yang dikerjakan oleh tubulus proksimal dan juga tubulus destal. Selain itu ada lengkung henle yang menjadi cuilan penghubung antara tubulus proksimal dan tubulus destal.
3. Pelvis Renalis
Selanjutnya ada pelvis renalis atau rongga ginjal, yaitu cuilan pada ureter yang melebar di cuilan proksimal dan terletak di cuilan dalam sinus renalis yang menjadi permukaan ureter. Pelvis sendiri ialah tempat penampungan urine dan selanjutnya akan mengalirkan urine ke ureter. Setelah itu urine dari rongga ginjal akan menuju ke kandung kemuh atau vesika urinaria yang dikirim dari ureter. Dan di dalam kandung kemih, urine disimpan untuk sementara waktu sebelum balasannya urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Nah, itu tadi ialah cuilan utama dari ginjal, dan berikut ini ialah bagian-bagian ginjal yang lebih spesifik lagi yang pada pembahasan sebelumnya juga sudah disinggung. Bagian-bagian ini ialah yang melaksanakan penyaringan darah.
- Nefron: cuilan ini ialah cuilan yang menyaring darah, dan menyerupai yang tadi sudah dibahas sebelumnya, di dalam korteks ada jutaan nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, distal, kolektivus dan juga lengkung henle yang kan dibahas pada poin selanjutnya.
- Glomerulus: cuilan ini berfungsi sebagai tempat penyaringan darah yang menyaring air, garam, asam amino, glukosa dan juga urea. Setelah itu glomerulus akan menghasilkan urin primer yang akan dilanjutkan ke cuilan selanjutnya.
- Kapsula Bowman: cuilan bagian ginjal dan fungsinya selanjutnya ialah kapsula bowman, sebuah kantong atau kapsul yang menyelimuti glomerulus.
- Tubulus kontortus Proksimal: menyerupai yang sudah dibahas tadi, cuilan ini berfungsi untuk reabsorbsi urin primer untuk menghasilkan urin sekunder.
- Lengkung henle: sedangkan cuilan ini ialah penghubung antar tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
- Tubulus kontortus distal: sehabis menjadi urine sekunder, zat-zat yang tidak mempunyai kegunaan dilepaskan oleh tubulus kontortus distal dan menghasilkan urin sesungguhnya.
-Tubulus Kolektivus: sedangkan cuilan ini berbentuk menyerupai tabung yang panjang dan sempit yang menampung urin untuk disalurkan ke pelvis menuju ke kandung kemih sebelum balasannya dikeluarkan dari tubuh.
Bagaimana? Apakah Anda sudah paham mengenai cuilan bagian ginjal dan fungsinya? Agar lebih memahaminya silahkan Anda lihat gambar ginjal dan fungsinya di atas. Jika sudah paham, mungkin Anda juga harus mengetahui perihal proses-proses apa saja yang ada di dalam ginjal. Adapun rangkaian proses yang terjadi di dalam ginjal ialah proses filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi. Dan rangkaian proses tersebut akan menghasilkan urin bekerjsama yang kita keluarkan setiap harinya.
Proses yang Terjadi pada Bagian-Bagian Ginjal
- Filtrasi
Proses filtrasi ini terjadi pada kapiler glomerulus dan kapsul bowman. Ada beberapa faktor yang bisa memantu melancarkan proses filtrasi ini, yaitu tekanan hidrolik dan juga pemeabilitas yang tinggi pada glomerulus itu sendiri. Pada glomerulus juga terjadi beberapa proses lain diantaranya ialah pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan juga sebagian besar protein plasma yang ada di dalam tubuh. Proses ini akan menghasilkan urine primer.
- Reabsorbsi
Proses reabsorbsi terjadi pada tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan menghasilkan urine sekunder. Pada proses ini akan terjadi penambahan beberapa zat sisa serta urea yang ada pada tubulus kontortus distal. Sedangkan zat-zat yang masih mempunyai kegunaan pada urine primer yang melalui proses reabsorbsi akan dikembalikan lagi ke darah melalui pembuluh kapiler.
- Augmentasi
Proses terakhir ialah proses augmentasi di mana urine sekunder yang berasal dari lengkung henle akan disalurkan ke tubulus kontortus distal. Pada cuilan itulah urine sekunder akan mengalami proses augmentasi, di mana urine sekunder akan ditambahkan beberapa zat yang tidak dibutuhkan tubuh. Proses ini akan menghasilkan urine sesungguhnya yang akan dikeluarkan melalui ureter. Urine tersebut terdiri dari 96% air, 1,5% garam, dan 2,5 urea, sedangkan sisanya terdiri dari substansi lainnya.
Yang pertama ialah korteks, cuilan terluar pada ginjal yang terletak antara kapsul ginjal dan juga medula ginjal. Fungsi korteks pada ginjal ialah sebagai pelindung ginjal itu sediri. Di dalam korteks terdapat jutaan nefron yang terdiri dari tubuh malphigi. Sedangkan tubuh malphigi itu sendiri tersusun dari glomerulus yang diselimuti oleh kapsula Bowman dan juga beberapa susukan yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal dan tubulus kontortus kolektivus. Jutaan nefron yang berada pada korteks ini menciptakan permukaan kapiler ginjal menjadi lebih luas, dan ini menimbulkan perembesan zat buang pada ginjal menjadi lebih banyak.
2.Medula
Bagian cuilan ginjal dan fungsinya selanjutnya ialah medula atau sumsum ginjal yang bentuknya renal pyramid. Medula ialah tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dan juga kapsula bowman. Di dalam cuilan ginjal ini lah terdapat proses reabsorbsi dan juga augmentasi yang dikerjakan oleh tubulus proksimal dan juga tubulus destal. Selain itu ada lengkung henle yang menjadi cuilan penghubung antara tubulus proksimal dan tubulus destal.
3. Pelvis Renalis
Selanjutnya ada pelvis renalis atau rongga ginjal, yaitu cuilan pada ureter yang melebar di cuilan proksimal dan terletak di cuilan dalam sinus renalis yang menjadi permukaan ureter. Pelvis sendiri ialah tempat penampungan urine dan selanjutnya akan mengalirkan urine ke ureter. Setelah itu urine dari rongga ginjal akan menuju ke kandung kemuh atau vesika urinaria yang dikirim dari ureter. Dan di dalam kandung kemih, urine disimpan untuk sementara waktu sebelum balasannya urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Nah, itu tadi ialah cuilan utama dari ginjal, dan berikut ini ialah bagian-bagian ginjal yang lebih spesifik lagi yang pada pembahasan sebelumnya juga sudah disinggung. Bagian-bagian ini ialah yang melaksanakan penyaringan darah.
- Nefron: cuilan ini ialah cuilan yang menyaring darah, dan menyerupai yang tadi sudah dibahas sebelumnya, di dalam korteks ada jutaan nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, distal, kolektivus dan juga lengkung henle yang kan dibahas pada poin selanjutnya.
- Glomerulus: cuilan ini berfungsi sebagai tempat penyaringan darah yang menyaring air, garam, asam amino, glukosa dan juga urea. Setelah itu glomerulus akan menghasilkan urin primer yang akan dilanjutkan ke cuilan selanjutnya.
- Kapsula Bowman: cuilan bagian ginjal dan fungsinya selanjutnya ialah kapsula bowman, sebuah kantong atau kapsul yang menyelimuti glomerulus.
- Tubulus kontortus Proksimal: menyerupai yang sudah dibahas tadi, cuilan ini berfungsi untuk reabsorbsi urin primer untuk menghasilkan urin sekunder.
- Lengkung henle: sedangkan cuilan ini ialah penghubung antar tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
- Tubulus kontortus distal: sehabis menjadi urine sekunder, zat-zat yang tidak mempunyai kegunaan dilepaskan oleh tubulus kontortus distal dan menghasilkan urin sesungguhnya.
-Tubulus Kolektivus: sedangkan cuilan ini berbentuk menyerupai tabung yang panjang dan sempit yang menampung urin untuk disalurkan ke pelvis menuju ke kandung kemih sebelum balasannya dikeluarkan dari tubuh.
Bagaimana? Apakah Anda sudah paham mengenai cuilan bagian ginjal dan fungsinya? Agar lebih memahaminya silahkan Anda lihat gambar ginjal dan fungsinya di atas. Jika sudah paham, mungkin Anda juga harus mengetahui perihal proses-proses apa saja yang ada di dalam ginjal. Adapun rangkaian proses yang terjadi di dalam ginjal ialah proses filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi. Dan rangkaian proses tersebut akan menghasilkan urin bekerjsama yang kita keluarkan setiap harinya.
Proses yang Terjadi pada Bagian-Bagian Ginjal
- Filtrasi
Proses filtrasi ini terjadi pada kapiler glomerulus dan kapsul bowman. Ada beberapa faktor yang bisa memantu melancarkan proses filtrasi ini, yaitu tekanan hidrolik dan juga pemeabilitas yang tinggi pada glomerulus itu sendiri. Pada glomerulus juga terjadi beberapa proses lain diantaranya ialah pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan juga sebagian besar protein plasma yang ada di dalam tubuh. Proses ini akan menghasilkan urine primer.
- Reabsorbsi
Proses reabsorbsi terjadi pada tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan menghasilkan urine sekunder. Pada proses ini akan terjadi penambahan beberapa zat sisa serta urea yang ada pada tubulus kontortus distal. Sedangkan zat-zat yang masih mempunyai kegunaan pada urine primer yang melalui proses reabsorbsi akan dikembalikan lagi ke darah melalui pembuluh kapiler.
- Augmentasi
Proses terakhir ialah proses augmentasi di mana urine sekunder yang berasal dari lengkung henle akan disalurkan ke tubulus kontortus distal. Pada cuilan itulah urine sekunder akan mengalami proses augmentasi, di mana urine sekunder akan ditambahkan beberapa zat yang tidak dibutuhkan tubuh. Proses ini akan menghasilkan urine sesungguhnya yang akan dikeluarkan melalui ureter. Urine tersebut terdiri dari 96% air, 1,5% garam, dan 2,5 urea, sedangkan sisanya terdiri dari substansi lainnya.
D. KELAINAN / PENYAKIT PADA GINJAL
1. Batu ginjal
Kita sering kali mendengar beberapa orang yang terkena kerikil ginjal ? tahukah anda penyebab orang mengalami sakit kerikil hinjal ini terjadi lantaran adanya endapan garam kalsium dalam ginjal sehingga menghambat keluarnya urine dan menimbulkan nyeri.
Bagaimana cara mengatasi penyakit kerikil ginjal ? Batu ginjal sanggup di atasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan memakai sinar laser untuk memecahkan endapan garam kalsiumnya.
2. Gagal ginjal
Gagal ginjal terjadi kalau salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan diambil alih oleh ginjal lain. Tetapi, keadaan ini akan tetap menimbulkan resiko yang sangat tinggi. Mengapa dikatakan menyerupai itu ? alasannya mengakibatkan penimbunan urea dalam tubuh dan mengakibatkan kematian.
Gejala yang umum ialah tidak terjadinya pembentukan urine yang disebut anuria. tanda-tanda ini sanggup menimbulkan uremia, yaitu terbawanya urine ke dalam ajaran darah lantaran adanya kebocoran pada salah satu susukan dalam neforn. Dokter menganjurkan penderita gagal ginjal untuk melaksanakan basuh darah atau cangkok ginjal.
3. Radang Ginjal (Nefritis)
Radang ginjal disebut juga nefritis. Radang ginjal terjadi lantaran adanya kerusakan pada nefron, khususnya glomerulus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Rusaknya nefron menimbulkan urine masuk kembali kedalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan pada tempat kaki.
Nefritis terkadang disebabkan adanya kuman Streptococcus. Penderita nefritis sanggup disembuhkan dengan cangkokkan ginjal atau dengan basuh darah secara rutin. Cuci darah terkadang dilakukan hingga penderita mendapat donor ginjal yang mempunyai kesesuaian jaringan dengan organ penderita.
4. Glukosuria
Glukosuria ialah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit glukosuria sering juga disebut dengan penyakit gula atau Kencing anggun (Diabetes mellitus). Kadar glukosa dalam darah meningkat lantaran kekurangan hormon insulin. Nefron tidak bisa menyerap kembali sehingga kelebihan glukosa dan terbuang bersama urine.
5. Hematuria
Hematuria merupakan penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau lantaran iritasi tanggapan tabrakan kerikil ginjal
6. Albuminuria
Merupakan penyakit yang ditujukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya yaitu lantaran adanya kerusakan pada alat filtrasi.
7. Nefritis Glomerulus
Nefritis glomerulus merupakan radang membran filtrasi glomerulus di dalam korpuskulum renalis. Penyebab radang secara umum ialah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh kuman streptococcus yang menginfeksi skema tubuh lain, khususnya tenggorokan. Penyakit ini ditandai dengan kenaikan permaebilitas membran filtrasi dan akumulasi sel sel darah putih di tempat membran filtrasi. Akibatnya, sejumlah besar protein plasma memasuki urine. Keberadaan protein plasma meningkatkan tekanan osmotik filtrat urine, sehingga volume urine meningkat dan mengakibatkan gagal ginjal.
8. Sistisis
Sistisis ialah radang pada kantung kemih terutama cuilan mukosa dan sub mukosa. Sistisis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat kimia, atau luka.
9. Pielonefritis
Pielonefritis ialah radang seluruh cuilan ginjal. Kerusakan ini sering dimulai dengan infeksi kuman pada pelvis ginjal dan kemudian melebar ke cuilan utama ginjal
10. Ketosis
Ketosis ialah ditemukannya senyawa keton di dalam darah. hal ini sanggup terjadi pada orang yang melaksanakan diet karbohidrat.
11. Diabetes insipidus
Diabetes insipidus terjadi lantaran tubuh kekurangan hormon antidiuretik (ADH), sehingga pengeluaran urine berlebih. Penyakit ini diatasi dengan proteksi ADH sintetis melalui suntikan, dihirup, atau pun tablet.
12. Penyakit Polisistik
Penyakit ini bisa disebabkan lantaran kerusakan sistem susukan ginjal yang merusak nefron dan menghasilkan pembesaran menyerupai kista (Benjolan) sepanjang susukan ini. Kerusakan ginjal ini umumnya bersifat menurun.
13. Anuria
Adalah kegagalan ginjal dalam mensekresikan urine, diseabkan oleh kurangnya tekanan untuk melaksanakan filtrasi atau radang glomerulus sehingga plasma darah tidak sanggup masuk ke glomerulus.
Kita sering kali mendengar beberapa orang yang terkena kerikil ginjal ? tahukah anda penyebab orang mengalami sakit kerikil hinjal ini terjadi lantaran adanya endapan garam kalsium dalam ginjal sehingga menghambat keluarnya urine dan menimbulkan nyeri.
Bagaimana cara mengatasi penyakit kerikil ginjal ? Batu ginjal sanggup di atasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan memakai sinar laser untuk memecahkan endapan garam kalsiumnya.
2. Gagal ginjal
Gagal ginjal terjadi kalau salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan diambil alih oleh ginjal lain. Tetapi, keadaan ini akan tetap menimbulkan resiko yang sangat tinggi. Mengapa dikatakan menyerupai itu ? alasannya mengakibatkan penimbunan urea dalam tubuh dan mengakibatkan kematian.
Gejala yang umum ialah tidak terjadinya pembentukan urine yang disebut anuria. tanda-tanda ini sanggup menimbulkan uremia, yaitu terbawanya urine ke dalam ajaran darah lantaran adanya kebocoran pada salah satu susukan dalam neforn. Dokter menganjurkan penderita gagal ginjal untuk melaksanakan basuh darah atau cangkok ginjal.
3. Radang Ginjal (Nefritis)
Radang ginjal disebut juga nefritis. Radang ginjal terjadi lantaran adanya kerusakan pada nefron, khususnya glomerulus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Rusaknya nefron menimbulkan urine masuk kembali kedalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan pada tempat kaki.
Nefritis terkadang disebabkan adanya kuman Streptococcus. Penderita nefritis sanggup disembuhkan dengan cangkokkan ginjal atau dengan basuh darah secara rutin. Cuci darah terkadang dilakukan hingga penderita mendapat donor ginjal yang mempunyai kesesuaian jaringan dengan organ penderita.
4. Glukosuria
Glukosuria ialah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit glukosuria sering juga disebut dengan penyakit gula atau Kencing anggun (Diabetes mellitus). Kadar glukosa dalam darah meningkat lantaran kekurangan hormon insulin. Nefron tidak bisa menyerap kembali sehingga kelebihan glukosa dan terbuang bersama urine.
5. Hematuria
Hematuria merupakan penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau lantaran iritasi tanggapan tabrakan kerikil ginjal
6. Albuminuria
Merupakan penyakit yang ditujukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya yaitu lantaran adanya kerusakan pada alat filtrasi.
7. Nefritis Glomerulus
Nefritis glomerulus merupakan radang membran filtrasi glomerulus di dalam korpuskulum renalis. Penyebab radang secara umum ialah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh kuman streptococcus yang menginfeksi skema tubuh lain, khususnya tenggorokan. Penyakit ini ditandai dengan kenaikan permaebilitas membran filtrasi dan akumulasi sel sel darah putih di tempat membran filtrasi. Akibatnya, sejumlah besar protein plasma memasuki urine. Keberadaan protein plasma meningkatkan tekanan osmotik filtrat urine, sehingga volume urine meningkat dan mengakibatkan gagal ginjal.
8. Sistisis
Sistisis ialah radang pada kantung kemih terutama cuilan mukosa dan sub mukosa. Sistisis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat kimia, atau luka.
9. Pielonefritis
Pielonefritis ialah radang seluruh cuilan ginjal. Kerusakan ini sering dimulai dengan infeksi kuman pada pelvis ginjal dan kemudian melebar ke cuilan utama ginjal
10. Ketosis
Ketosis ialah ditemukannya senyawa keton di dalam darah. hal ini sanggup terjadi pada orang yang melaksanakan diet karbohidrat.
11. Diabetes insipidus
Diabetes insipidus terjadi lantaran tubuh kekurangan hormon antidiuretik (ADH), sehingga pengeluaran urine berlebih. Penyakit ini diatasi dengan proteksi ADH sintetis melalui suntikan, dihirup, atau pun tablet.
12. Penyakit Polisistik
Penyakit ini bisa disebabkan lantaran kerusakan sistem susukan ginjal yang merusak nefron dan menghasilkan pembesaran menyerupai kista (Benjolan) sepanjang susukan ini. Kerusakan ginjal ini umumnya bersifat menurun.
13. Anuria
Adalah kegagalan ginjal dalam mensekresikan urine, diseabkan oleh kurangnya tekanan untuk melaksanakan filtrasi atau radang glomerulus sehingga plasma darah tidak sanggup masuk ke glomerulus.