Perkembangan Budaya Politik
A. Faktor penyebab berkembangnya budaya politik di daerah
Faktor Penyebab Berkembangnya Budaya Politik di Daerah
Perkembangan budaya politik pada tingkat kawasan lebih didominasi oleh pedoman dan tingkah laris politik pada budaya politik yang telah matang. Pada tingkat nasional yang lebih menonjol ialah interaksi antar sub budaya politik, di tingkat kawasan peranan budaya pilitik nasional masih sangat kuat. Kenyataan ini menjadikan terjadinya peningkatan dan percepatan interaksi antar sub budaya politik, yang dengan sendirinya akan mengakibatkan dampak pada proses pembentukan budaya politik nasional.
Sehubungan dengan adanya proses pembentukan budaya politik nasional, terdapat beberapa unsur yang berpengaruh, yaitu :
a. Unsur sub budaya politik yang berbentuk ”budaya politik asal” yaitu budaya politik yang dimiliki seseorang atau suatu masyarakat, atau budaya politik yang telah tumbuh dan berkembang dalam dirinya sesuai dengan latarbelakang lingkungannya (kesetiaan primordial).
b. Aneka rupa sub budaya politik yang berasal dari luar lingkungan tempat budaya asal itu berada. Dalam interaksi antar budaya politik asal dengan budaya politik dari luar, telah berlangsung suatu proses akulturasi budaya politik yang saling mempengaruhi.
c. Budaya politik nasional itu sendiri. Peranan budaya politik nasional tergantung pada tahap yang telah ditempuh dalam proses pembentukannya. Pertumbuhan budaya politik nasional mempunyai tiga tahap yaitu budaya politik nasional yang sedang dalam proses pembentukannya, telah mengalami proses pematangan, sudah mapan.
Perkembangan-perkembangan pada tingkat sub budaya politik mengatakan bahwa pada umumnya budaya politik kawasan telah mendapatkan imbas yang besar dari dua faktor secara umum dikuasai yang ada dalam kehidupan masuyarakat Indonesia. Kedua faktor tersebut ialah sistem kultural (adat istiadat) dan sistem kepercayaan (agama). Oleh alasannya ialah itulah sistem kultural masyarakat tidak sanggup melepaskan diri dari pengaruh-pengaruh luar. Pertemuan antara adab dan agama telah mematangkan sub budaya politik di Indonesia.
Disamping itu, proses pematangan budaya politik di tingkat kawasan ialah adanya pengakuan atau kesepakatan atas nilai-nilai yang ada dalam masyarakat masing-masing. Dengan demikian, yang telah mewarnai perkembangan kebanyakan sub budaya politik ialah keserasian antar aspek-aspek budaya politik masyarakat dengan struktur politiknya. Walaupun juga diakui di tingkat kawasan sudah niscaya bahwa masyarakat di kawasan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor negatif, yang sanggup berakibat negatif menyerupai konflik. Dalam manifestasinya, konflik sanggup memotivasi munculnya pelanggaran-pelanggaran yang sanggup berujung pada pembangkangan-pembangkangan, baik secara individu, kelompok terhadap yang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Budaya Politik yang Berkembang di Masyarakat
Apabila pelaksanaan sosialisasi politik sanggup dilaksanakan dengan baik melalui banyak sekali sarana yang ada, maka masyarakat dalam kehidupan politik kenegaraan sebagai satu sistem akan lahir dan berkembang budaya politiknya secara proporsional, jujur dan adil, serta bertanggung jawab. Ini berarti, tanggung jawab masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya, yaitu bagaimana dirinya bisa berperan dan berpartisipasi dalam kehidupan politik kenegaraan atas dasar kesadaran politik yang baik dan tinggi. Tolok ukur keberhasilan sosialisasi politik terletak pada sejauh mana pendidikan politik yang telah dilakukan, sehingga menghasilkan masyarakat yang mempunyai kesadaran dan budaya politik ”etis’ dan ”normatif’ dalam mewujudkan partisipasi politiknya.
Melalui pendidikan politik, kader-kader anggota partai politik tersebut dibutuhkan akan memperoleh manfaat atau kegunaan, sebagai berikut :
a. Dapat memperluas pemahaman, penghayatan dan wawasan terhadap masalah-masalah atau isu-isu yang bersifat politis.
b. Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik dan berbudaya politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Lebih meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya terhadap pembangunan politik bangsa secara keseluruhan.
Sasaran pendidikan politik ialah orang dewasa, dan lebih diutamakan generasi muda yang mempunyai potensi sebagai generasi penerus bangsa. Adapun potensi-potensi yang dimiliki oleh generasi muda, antara lain :
a. Memiliki idealisme dan daya kritis.
b. Memiliki dinamika dan kreativitas.
c. Berani mengambil resiko.
d. Bersifat optimis dan mempunyai semangat yang tinggi.
e. Memiliki perilaku kemandirian dan disiplin murni (self discipline).
f. Patriotisme dan terpelajar.
g. Fisik (jasmani) kuat dan jumlahnya banyak.
h. Mempunyai perilaku kesatria.
i. Memiliki kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi.