Mari Kenali Jenis-Jenis Sampah Di Sekitar Kita Dan Dampaknya!



SAMPAH

Haii haii guyss‼! Kali ini saya akan membahas segala sesuatu mengenai sampah. Mulai dari pengetian hingga dampak dari sampah itu sendiri. Semoga bemanfaat yaa…


a.         Pengertian Sampah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah yakni sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari acara insan dan tidak terjadi dengan sendirinya. Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah yakni sisa acara sehari-hari insan dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Juli Soemirat (1994) beropini bahwa sampah yakni sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Azwar (1990) menyampaikan yang dimaksud dengan sampah yakni sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari acara yang dilakukan insan (termasuk acara industri) tetapi bukan biologis alasannya yakni kotoran insan (human waste) tidak termasuk kedalamnya. Manik (2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh acara manusia.
Para andal kesehatan masyarakat Amerika menciptakan batasan, sampah (waste) yakni sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari acara manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini terang bahwa sampah yakni hasil acara insan yang dibuang alasannya yakni sudah tidak berguna. Dengan demikian sampah mengandung prinsip sebagai berikut :
1.         Adanya sesuatu benda atau materi padat
2.         Adanya relasi langsung/tidak eksklusif dengan acara insan
3.         Benda atau materi tersebut tidak digunakan lagi (Notoatmojo, 2003)

b.         Jenis-Jenis Sampah
Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampahn institusi/kantor/sekolah, dan sebagainya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat sanggup digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :
1.                  Sampah organic, yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang sanggup didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan gampang sanggup diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan materi organik. Termasuk sampah organik, contohnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik menyerupai sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
2.                  Sampah Anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan materi tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah beling dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar anorganik tidak sanggup diurai oleh alam/ mikroorganisme secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya sanggup diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga contohnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng.

Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah yaitu : limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian, air sabun, minyak goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban bekas, botol air minum, dll. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), HCl, NO2, SO2 dll.

c.         Dampak dari Sampah
Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak sanggup teruraikan dalam waktu yang usang akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan sampah disini yakni materi yang tidak digunakan lagi ( refuse) dikarenakan telah diambil bagian-bagian utamanya dengan pengolahan menjadi belahan yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya.
Menurut Gelbert dkk (1996) ada tiga dampak sampah terhadap insan dan lingkungan yaitu:
1.         Dampak terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi banyak sekali binatang seperti, lalat dan anjing yang sanggup menjangkitkan penyakit. Potensi ancaman kesehatan yang sanggup ditimbulkan yakni sebagai berikut :
·         Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat alasannya yakni virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak sempurna sanggup bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) sanggup juga meningkat dengan cepat di kawasan yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
·         Penyakit jamur sanggup juga menyebar (misalnya jamur kulit).
·         Penyakit yang sanggup menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya yakni suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

2.         Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan sanggup mati sehingga beberapa spesien akan lenyap, hal ini menimbulkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, menyerupai metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi sanggup meledak.

3.         Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak-dampak tersebut yakni sebagai berikut :
·         Pengelolaan sampah yang tidak memadai menimbulkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini yakni meningkatnya pembiayaan (untuk mengobati kerumah sakit).
·         Infrastruktur lain sanggup juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, menyerupai tingginya biaya yang diharapkan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan. Hal ini menimbulkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

4.         Dampak terhadap ekosistem perairan
Sampah yang dibuang sembarangan ke banyak sekali tempat dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah an-organik. Pada satu sisi sampah organik ini juga dianggap sanggup mengurangi kadar oksigen ke dalam lingkungan perairan, sampah an-organik sanggup juga mengurangi sinar matahari yang memasuki ke dalam lingkungan perairan, sehingga menimbulkan proses esensial dalam ekosistem menyerupai fotosintesis akan menjadi terganggu. Sampah organik dan an-organik menciptakan air menjadi keruh, kondisi akan mengurangi organisma yang hidup dalam kondisi menyerupai itu. Sehingga populasi binatang kecil-kecil akan terganggu.
Rembesan cairan yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan tercemari. Berbagai mahluk hidup menyerupai ikan dipastikan akan mati sehingga beberapa spesies ikan akan musnah sehingga akan merubah kondisi ekosistem perairan secara biologis. Penguraian sampah yang dibuang secara eksklusif ke dalam air atau sungai akan tercipta asam organik dan gas cair organik, menyerupai contohnya metana, selain menimbulkan gas yang berbau, gas ini dengan konsentrasi yang tinggi akan menimbulkan peledakan.

5.         Dampak terhadap ekosistem daratan
Sampah yang dibuang secara eksklusif dalam ekosistem darat akan mengundang organisma tertentu menimbulkan perkembangbiakan menyerupai tikus, kecoa, lalat, dan lain sebagainya. Perkembangbiakan serangga atau binatang tersebut sanggup meningkat tajam.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel