Proses Pengangkutan Intravaskuler Pada Tumbuhan
Apakah yang dimaksud dengan pengangkutan intravaskuler? Pengangkutan intravaskuler ialah pengangkutan melalui berkas pembuluh (xilem) dari akar menuju bab atas tumbuhan. Pengangkutan air dan mineral dimulai dari xilem akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun. Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang daun ini masuk ke sel-sel bunga karang pada mesofil. Setelah mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam-garam mineral disimpan untuk dipakai dalam proses fotosintesis dan transportasi. Transportasi pada trakea lebih cepat daripada transportasi pada trakeida.
Ada beberapa jenis flora yang tidak memiliki trakea sehingga trakeida merupakan satu-satunya susukan pengangkutan air tanah. Tumbuhan yang tidak memiliki trakea contohnya pada flora paku dan flora berbiji terbuka. Pengangkutan air dan mineral dari bawah ke atas badan flora oleh xilem mengikuti beberapa teori sebagai berikut.
a. Teori vital
Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun sanggup terealisasi alasannya adanya sel-sel hidup, contohnya sel-sel parenkim dan jari-jari empulur di sekitar xilem.
b. Teori Dixon Joly
Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas alasannya tarikan dari atas, yaitu dikala daun melaksanakan transpirasi. Air selalu bergerak dari kawasan berair ke kawasan kering.
c. Teori tekanan akar
Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke atas alasannya adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi alasannya perbedaan konsentrasi air dalam air tanah dengan cairan pada susukan xilem. Tekanan akar paling tinggi terjadi pada malam hari dan sanggup mengakibatkan merembesnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan (gutasi).
Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam flora melibatkan tiga proses sebagai berikut.
a. Proses osmosis.
b. Proses difusi.
c. Proses transpor aktif.
Dari uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah ke badan flora melalui lintasan tertentu.
Air yang diangkut xilem dipakai untuk fotosintesis dan sebagian mengalami transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, contohnya kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah.
Kelembapan kuat terhadap laju transpirasi. Jika kelembapan udara lingkungan di sekitar flora tinggi maka difusi air dalam ruang udara pada flora akan berlangsung lambat. Sebaliknya, bila kelembapan di sekitar flora rendah, difusi air dalam ruang udara pada flora berlangsung cepat.
Jika suhu lingkungan semakin tinggi maka laju transpirasi juga semakin cepat. Demikian juga bila intensitas cahaya meningkat maka transpirasi flora meningkat.
Angin cenderung meningkatkan laju transpirasi alasannya angin sanggup menyapu uap air yang terkumpul di bersahabat permukaan. Sementara itu, kandungan air tanah juga sanggup menghipnotis laju transpirasi. Jika kandungan air tanah cukup banyak sehingga potensial air tanah lebih tinggi daripada di dalam sel-sel flora maka anutan air di dalam pembuluh kayu dan laju transpirasi meningkat. Lakukan acara berikut untuk lebih memahami proses transpirasi pada tumbuhan.
Selain pengangkutan air dan mineral dari tanah, pada flora juga terjadi pengangkutan hasil-hasil fotosintesis. Zat masakan hasil fotosintesis ditimbun sementara pada daun. Namun, banyak flora yang memiliki organ penyimpanan contohnya umbi akar. Selanjutnya, zat masakan ini mengalami pengangkutan ke bagianbagian flora lain melalui pembuluh tapis (floem). Jadi, pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis secara dua arah, yaitu dari daun ke tempat penyimpanan masakan cadangan dan ke bagianbagian yang aktif tumbuh.
Ada beberapa jenis flora yang tidak memiliki trakea sehingga trakeida merupakan satu-satunya susukan pengangkutan air tanah. Tumbuhan yang tidak memiliki trakea contohnya pada flora paku dan flora berbiji terbuka. Pengangkutan air dan mineral dari bawah ke atas badan flora oleh xilem mengikuti beberapa teori sebagai berikut.
a. Teori vital
Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun sanggup terealisasi alasannya adanya sel-sel hidup, contohnya sel-sel parenkim dan jari-jari empulur di sekitar xilem.
b. Teori Dixon Joly
Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas alasannya tarikan dari atas, yaitu dikala daun melaksanakan transpirasi. Air selalu bergerak dari kawasan berair ke kawasan kering.
c. Teori tekanan akar
Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke atas alasannya adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi alasannya perbedaan konsentrasi air dalam air tanah dengan cairan pada susukan xilem. Tekanan akar paling tinggi terjadi pada malam hari dan sanggup mengakibatkan merembesnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan (gutasi).
Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam flora melibatkan tiga proses sebagai berikut.
a. Proses osmosis.
b. Proses difusi.
c. Proses transpor aktif.
Dari uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah ke badan flora melalui lintasan tertentu.
Air yang diangkut xilem dipakai untuk fotosintesis dan sebagian mengalami transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, contohnya kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah.
Kelembapan kuat terhadap laju transpirasi. Jika kelembapan udara lingkungan di sekitar flora tinggi maka difusi air dalam ruang udara pada flora akan berlangsung lambat. Sebaliknya, bila kelembapan di sekitar flora rendah, difusi air dalam ruang udara pada flora berlangsung cepat.
Jika suhu lingkungan semakin tinggi maka laju transpirasi juga semakin cepat. Demikian juga bila intensitas cahaya meningkat maka transpirasi flora meningkat.
Angin cenderung meningkatkan laju transpirasi alasannya angin sanggup menyapu uap air yang terkumpul di bersahabat permukaan. Sementara itu, kandungan air tanah juga sanggup menghipnotis laju transpirasi. Jika kandungan air tanah cukup banyak sehingga potensial air tanah lebih tinggi daripada di dalam sel-sel flora maka anutan air di dalam pembuluh kayu dan laju transpirasi meningkat. Lakukan acara berikut untuk lebih memahami proses transpirasi pada tumbuhan.
Selain pengangkutan air dan mineral dari tanah, pada flora juga terjadi pengangkutan hasil-hasil fotosintesis. Zat masakan hasil fotosintesis ditimbun sementara pada daun. Namun, banyak flora yang memiliki organ penyimpanan contohnya umbi akar. Selanjutnya, zat masakan ini mengalami pengangkutan ke bagianbagian flora lain melalui pembuluh tapis (floem). Jadi, pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis secara dua arah, yaitu dari daun ke tempat penyimpanan masakan cadangan dan ke bagianbagian yang aktif tumbuh.