Isi Pidato Bung Tomo Yang Menggetarkan

10 November 1945 yakni Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap tahun untuk mengenang sebuah pertempuran heroik yang terjadi di Surabaya. Dimana pertempuran itu dipicu tewasnya seorang jenderal tentara sekutu, Aubertin Walter Sothern Mallaby, komandan Brigade Infanteri ke-49 Divisi ke-23, Korps Tentara ke-15 Inggris Raya. 

Dalam pertempuran yang menewaskan hampir dua ribu tentara sekutu, baik yang berkebangsaan Inggris maupun dari divisi India itu, yakni sosok Sutomo atau lebih dikenal sebagai Bung Tomo, yang mebakar semangat pemuda-pemuda Surabaya dengan pidatonya yang sangat menggetarkan. 
 yakni Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap tahun untuk mengenang sebuah pertem Isi Pidato Bung Tomo yang Menggetarkan

Berikut ini yakni teks pidato Bung Tomo:
Pidato Bung Tomo pertama:

Bismillahirahmanirahim
Merdeka!!!

Saudara-saudara, rakyat jelata di seluruh Indonesia.
Terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.

Kita semuanya telah mengetahui, 
Bahwa hari ini, tentara Inggris telah membuatkan pamflet-pamflet yang memperlihatkan suatu bahaya kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.

Mereka telah minta biar kita tiba pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta biar kita semua tiba pada mereka itu dengan membawa bendera putih, tanda bahwa kita mengalah kepada mereka.

Saudara-saudara, di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau, kita sekalian telah menunjukkan,
Bahwa rakyat Indonesia di Surabaya, pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, perjaka Aceh, perjaka Tapanuli, dan seluruh perjaka Indonesia yang ada di Surabaya ini.
Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing.
Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibuat di kampung-kampung.
Telah memperlihatkan satu pertahanan yang tidak sanggup dijebol. 
Telah memperlihatkan satu kekuatan, sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.
Hanya alasannya strategi yang licik daripada mereka itu saudara-saudara, 
Dengan mendatangkan presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini, maka kita tunduk untuk meberhentikan pertempuran.
Tetapi pada masa itu, mereka telah memperkuat diri, dan sesudah kuat, kini inilah keadaannya.

Saudara-sadara, kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini, akan mendapatkan tantangan tentara Inggris itu.
Dan jikalau pimpinan tentara Inggris yang ada di Surabaya ingin mendengarkan tanggapan rakyat Indonesia, ingin mendengarkan tanggapan seluruh perjaka Indonesia yang ada di Surabaya ini.

Dengarkanlah ini tentara Inggris!
Ini tanggapan kita! ini tanggapan rakyat Surabaya! ini tanggapan perjaka Indonesia kepada kamu sekalian!
Hey tentara Inggris! kamu menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu!
Kau menyuruh kita mengangkat tangan tiba kepadamu!
Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu!
Tuntutan itu, walaupun kita tahu, bahwa kamu sekalian akan mengancam kita, untuk menggempur kita dengan seluruh kekuatan yang ada!
Tetapi inilah tanggapan kita.
Selama banteng-banteng Indonesia, masih memiliki darah merah, yang sanggup membikin secarik kain putih, Merah dan Putih!
Maka selama itu, tidak akan kita mau mengalah kepada siapapun juga!

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah, keadaan genting.
Tetapi saya peringatkan sekali lagi,
Jangan mulai menembak, gres jikalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka itu.
Kita tunjukkan bahwa kita ini yakni benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara,
Lebih baik kita hancur-lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap, Merdeka atau Mati.

Dan kita yakin saudara-saudara, pada risikonya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita.
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!!
Merdeka!!!


Pidato Bung Tomo kedua:

Bismillahirahmanirahim

Merdeka!!!

Saudara-saudara tukang-tukang becak, Saudara-saudara bakul-bakul soto, bakul-bakul tahu,
Saudara-saudara orang-orang Madura, tukang rombengan, 
Saudara-saudara wong-wong kampung Suroboyo,
Saudara-saudara arek-arek Suroboyo, pemuda-pemuda Suroboyo,
Dan saudara-saudara semua, pemuda-pemuda Indonesia, yang tergabung dalam pasukan-pasukannya masing-masing di Surabaya ini,
Habiskanlah lawan kita!
Pertahankanlah kota kita ini!
Tuhan akan beserta kita.
InshaAllah saudara-saudara, kemenangan tamat niscaya kita yang  mencapainya.

Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!!
Merdeka!!!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel