Pengertian Dan Syarat-Syarat (Ciri-Ciri) Modernisasi
Modernisasi merupakan bentuk perubahan sosial yang penting. Istilah modern, sebagai kata dasar modernisasi, berasal dari bahasa Latin, yaitu modo (cara) dan ernus (masa kini). Kaprikornus secara harfiah, modernisasi berarti proses menuju masa sekarang atau proses menuju masyarakat modern. Di dalam modernisasi terjadi perubahan sosial budaya. Masyarakat yang sedang memperbarui diri berusaha mendapat ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu masyarakat modern. Walaupun kita telah cukup sering mendengar istilah modernisasi, namun kita mungkin masih perlu memahami perihal hakikat, syarat, dan dampak modernisasi.
Pengertian Modernisasi
Menurut J.W. Schoorl (1991:4), modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan. Aspek paling utama dalam modernisasi ialah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyerupai perihal tanda-tanda alam, mekanisasi dalam sistem pertanian, dan lain-lain.
Modernisasi berdasarkan Wilbert E. Moore (Soekanto, 1990 : 384) ialah suatu proses transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial, dari kehidupan yang tradisional ke arah pola-pola hemat dan politis, yang didahului oleh negara-negara Barat yan telah stabil.
Modernisasi meliputi kejadian yang sangat luas dan kadang kala batasannya tidak sanggup ditentukan secara pasti. Misalnya, di suatu wilayah yang agak terbelakang, modernisasi sanggup berupa pemberantasan buta huruf. Sedangkan di wilayah lain, modernisasi sanggup berupa pembangunan sarana listrik dan penggunaan mesin di bidang pertanian.
Soerjono Soekanto beropini bahwa modernisasi ialah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya terarah dan didasarkan pada perencanaan (social planning). Modernisasi merupakan suatu perkara yang harus dihadapi oleh masyarakat bersangkutan sebab prosesnya meliputi bidang-bidang yang sangat luas, antara lain proses disorganisasi, perkara sosial, konflik antarkelompok, dan hambatan-hanbatan terhadap perubahan.
Syarat-syarat/Ciri-ciri Modernisasi
Modernsasi ialah suatu proses sosial yang bersifat mencegah (preventif) dan membangun (konstruktif) biar proses-proses perubahan sanggup memproyeksikan kecenderungan yang ada dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Untuk itu, diharapkan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Cara-cara berpikir ilmiah yang melembaha dalam kelas-kelas penguasa dan masyarakat pada umumnya. Lembaga-lembaga yang sanggup menggerakkan masyarakat ke arah itu ialah sekolah dan sekolah tinggi tinggi yang baik.
b. Sistem manajemen negara yang baik dan jauh dari KKN, serta semangat kerja yang tinggi.
c. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terorganisir serta terintegrasi dalam suatu tubuh tertentu. Misalnya, BPS atau LIPI. Diperlukan pembaruan data setiap ketika biar tidak tertinggal.
d. Menciptakan suasana yang aman dalam masyarakat dengan cara menyebarkan banyak sekali media komunikasi.
e. Kedisiplinan yang tinggi, tetapi tidak melanggar HAM warga negara.
f. Kesamaan cara pandang perihal perubahan, menyerupai apa yang diinginkan dan harus dikendalikan secara terpusat, dalam suatu kelompok masyarakat. Hal ini penting biar proses modernisasi tidak dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan luar yang tidak sejalan dengan modernisasi tersebut.
Pengertian Modernisasi
Menurut J.W. Schoorl (1991:4), modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan. Aspek paling utama dalam modernisasi ialah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyerupai perihal tanda-tanda alam, mekanisasi dalam sistem pertanian, dan lain-lain.
Modernisasi berdasarkan Wilbert E. Moore (Soekanto, 1990 : 384) ialah suatu proses transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial, dari kehidupan yang tradisional ke arah pola-pola hemat dan politis, yang didahului oleh negara-negara Barat yan telah stabil.
Modernisasi meliputi kejadian yang sangat luas dan kadang kala batasannya tidak sanggup ditentukan secara pasti. Misalnya, di suatu wilayah yang agak terbelakang, modernisasi sanggup berupa pemberantasan buta huruf. Sedangkan di wilayah lain, modernisasi sanggup berupa pembangunan sarana listrik dan penggunaan mesin di bidang pertanian.
Soerjono Soekanto beropini bahwa modernisasi ialah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya terarah dan didasarkan pada perencanaan (social planning). Modernisasi merupakan suatu perkara yang harus dihadapi oleh masyarakat bersangkutan sebab prosesnya meliputi bidang-bidang yang sangat luas, antara lain proses disorganisasi, perkara sosial, konflik antarkelompok, dan hambatan-hanbatan terhadap perubahan.
Syarat-syarat/Ciri-ciri Modernisasi
Modernsasi ialah suatu proses sosial yang bersifat mencegah (preventif) dan membangun (konstruktif) biar proses-proses perubahan sanggup memproyeksikan kecenderungan yang ada dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Untuk itu, diharapkan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Cara-cara berpikir ilmiah yang melembaha dalam kelas-kelas penguasa dan masyarakat pada umumnya. Lembaga-lembaga yang sanggup menggerakkan masyarakat ke arah itu ialah sekolah dan sekolah tinggi tinggi yang baik.
b. Sistem manajemen negara yang baik dan jauh dari KKN, serta semangat kerja yang tinggi.
c. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terorganisir serta terintegrasi dalam suatu tubuh tertentu. Misalnya, BPS atau LIPI. Diperlukan pembaruan data setiap ketika biar tidak tertinggal.
d. Menciptakan suasana yang aman dalam masyarakat dengan cara menyebarkan banyak sekali media komunikasi.
e. Kedisiplinan yang tinggi, tetapi tidak melanggar HAM warga negara.
f. Kesamaan cara pandang perihal perubahan, menyerupai apa yang diinginkan dan harus dikendalikan secara terpusat, dalam suatu kelompok masyarakat. Hal ini penting biar proses modernisasi tidak dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan luar yang tidak sejalan dengan modernisasi tersebut.