Makalah Pengantar Isbd Dalam Perspektif Pendidikan Umum
MODUL I
PENGANTAR ISBD : DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN UMUM, SERTA LATAR BELAKANG DAN ARAH PENGEMBANGAN MBB-ISBD
A. HAKIKAT PENDIDIKAN UMUM
Pendidikan didefinisikan sebagia usaha yang di lakukan secara sadar dan terpola untuk membentuk dan menyebarkan potensi diri seseorang/sekelompok orang untuk mempunyai kekutan spiritual keagamaan, pengendalina diri, kepribadian, kecerdasan, budpekerti mulia dan ketrampilan yang diharapkan oleh dirinya sendiri, masyarakat bangsa dan negaranya.undang – undang pandidikan nasional no.2 tahun1989, sistem pendidikan nasional berfungsi untuk menyebarkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat insan indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
Satuan pendidikan terdiri atas :
1. Pendidikan dalam sekolah : pendidikan yang selenggarakan di dalam sekolah melalui kegiatan mencar ilmu mengajar serta berjenjang dan berkesinambungan.
2. Pebdidikan luar sekolah : merupakan pendidikan yang di selenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan mencar ilmu mengajar yang tidak harus berjenjnag dan berkesinambungan.
Berdasarkan jenisnya pendidikan nasional terdiri atas 7 jenis pendidikan yaitu :
1. Pendidikan umum : merupaka pendidian yang mengutamakan perlausan pengetahuan dan peningkatan ketampilan penerima didik dengan pengkhususan pada final masa pendidikan.
2. Pendidikan kehuruan : merupakan pendidikan yang mempersiapkan penerima didik biar bisa bekerja.
3. Penidikan luar biasa : merupakan pendidikan yang khusus untuk penerima didik yang menyandang kelainan fisik atau mental.
4. Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang brusaha meningkatka kemampuan untuk pegawai atao calon pegawai suatu departemen.
5. Pendidikan keagamaan : yaitu pendidikan khusus untuk menjalankan yang menuntut pengetahuan khusus perihal keagamaan.
6. Penididikan akademik : yaitu pendidikan yang diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan.
7. Pendidikan profesional : merupakan pendidikan yang diarahkan pada keahlian tertentu.
Berdasarkan jenjang pendidikanya di bedakan menjadi :
1. Pandidikan pra sekolah
2. Pendidikan dasar
3. Pendidikan menengah
4. Pendidikan tinggi
Pemerintah mengharuskan perguruan tinggi dengan memutuskan tri dharma perguruan tinggi. Isi nya yaitu bahwa setiap perguruan tinggin harus mengabdi pada masyarakat. Untuk pendidikan keguruan harus menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan profesional.
Antra lain :
1. Memiliki komitmen yang tinggi
2. Memiliki sikap dan kepribadian yang mencerminkan diri beriman
3. Memiliki pengetahuan, wawasan dan pandangan jauh ke depan
4. Memiliki kepekaan terhadap kasus di masyarakat
Kemampuan akademis meliputi :
1. Kemampuan berkomunikasi secara ilmiah.
2. Penguasaan terhadap peralatan analisis maupun berfikir logis.
3. Kemampuan konsepsional
4. Kemampuan memberikan alternatif dalam pemecahan masalah
Kemampuan profesional biar mahasiswa mempunyai pengatahuan yang dalam sebagai hebat dalam bidang profesinya dan dan mempunyai ketrampilan yang tinggi dalam bidang profsinya.
Pendidikan umum adlah pondasi dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan dasar dan pengalaman di perguruan tinggi, meliputi ketrampilan pengetahuan, sikap dan nilai-nilai yang di dapatkan dari pelajaran.
Pendidikan umum menyediakan kesempatan bag mahasiswa untuk :
1. berpikir logis dan kreatif.
2. Dapat berkomukasi secara efektif baik mulut maupun tulisan.
3. Dapat membaca secara etkstenif dan berpespektif
4. Dapat menelusuri nilai-nilai dalam kemanusiaan.
5. Dapat mengerti pentingnya intuisi sosial dalm intuisi di dunia.
6. Dapat menghargai ekspresi kreatif pada individu dan budaya.
7. Dapat menelusuri pertanyaan secara logis melalui matematika.
8. Dapat mengguanakan kmputer
9. Dapat mendapat fakta dalam proses ilmiah.
10. Dapat mengartikan pentingnya kesehatan.
11. Dapat memanifestasikan komitmen untuk mencar ilmu sepanjang hidupnya.
Kama Abdul Hakam dalam penataran dosen ISBD se indonesia di batam 17-19 November 2006 menyampaikan bahwa “ pendidikan umum” merupakan pendidikan yang harus diberikan pada setiap orang untuk setiap level pembelajaran dengan memberikan makna esensial biar nilai, sikap dan pemahaman serta keterampilan seorang sebagai pribadi dan anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
Menurut poedjawijatma, sifat ilmiah ilmu pengetahuan ialah objektif, sedapat mungkin universal, bermetodis dan bersistem.
Latar belakang munculnya mata kuliah ilmu social budaya dasar sekitar tahun 1970-an ialah lantaran adanya pemikiran untuk mendekatkan banyak sekali disiplin ilmu, sehingga sanggup mendorong mahasiswauntuk melihat permasalahan dalam masyarakat secara interdisipliner.
Ilmu social budaya dasar ini dibangun dengan visi, misi dan tujuan dengan tingkatan kompetensi yang sama dengan mata kuliah ISD dan IBD, yaitu mendorong mahasiswa untuk mempunyai kepekaan dan kearifan dalam memandang dan mengatasi permasalahan social dan budaya yang terjadi dimasyarakat.
Ilmu social budaya dasar, yang lebih kita kenal dengan kependekan ISBD, ialah suatu ilmu yang mempunyai kompetensi penguasaan pengetahuan perihal keragaman, kesederajatan, dan martabatan insan sebagai individu dan mahluk social dalam kehidupan bermasyarakat.
Visi ISBD ialah membentuk mahasiswa sebagai insan terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan insan yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan misi ISBD ialah memberikan landasan wawasan yang luas, serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan insan dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan mahluk social yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan.
Tujuan ISBD secara umum :
a.Mengembangkan kesadaran mahasiswa dalam menguasai pengetahuan perihal keanekaragaman dan kesederajatan insan sebagai individu dan mahluk social dalam kehidupan bermasyarakat.
b.Menumbuhkan sikap kritis , peka dan arifdalam memahami keragaman dan kesederajatan insan dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
c.Memberikan lansadan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk social yang beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya.
B. HAKIKAT ISBD DALAM PENDIDIKAN UMUM DIPERGURUAN TINGGI
Dengan banyak sekali mata kuliah yang berisikan pendidikan nilai menyerupai juga ISBD, maka institusi perguruan tinggi diharapkan bisa untuk menghasilkan manusia-manusia terdidik yang mempunyai sikap kritis, peka dan arif dalam memandang, menghadapi dan mengatasi banyak sekali kasus social budaya yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan negaranya.
Dengan tingkat kompetensi tersebut, maka ISBD menjadi penting dalam proses pendidikan di perguruan tinggi. Karena pada hakikatnya ISBD tidak hanya memberikan pengetahuan akan tetapi juga memberikan tekanan yang lebih besar pada pemahaman dan melatih kepekaan serta menumbuhkan kearifan dan keterampilan social budaya pada mahasiswa.
C. PENGERTIAN MBB-ISBD
Mata kuliah berkehidupan bermasyarakat-ilmu social budaya dasar (MBB-ISBD).
Adapun mata kuliah ISBD tingkat kompetensi yang diharapkan ialah :
1. Menguasai pengetahuan perihal keanekaragaman, kesederajatan dan kebermatabatan insan sebagai individu dan mahluk social keberhidupan bermasyarakat.
2. Memahami dan menghormati estetika, etika dan nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman bagi keteraturan dan kesejahteraan hidup dalam menata hidup kebersamaan dalam bermasyarakat.
Materi ISBD sebagian besar merupakan materi yang berisikan perihal pengetahuan, pemahaman dan latihan-latihan perihal nilai-nilai kehidupan bermasyarakat.
Dengan mata kuliah MBB insan diharapkan :
1. Peka, berwawasan, berdaya budi perihal lingkungan social dan alamnya.
2. Sadar dan memahami hakikat hidup bersama sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
3. Berkemampuan pembiasaan secara aktif, membina kekerabatan dengan lingkungan, baik social maupun alam, secara berkelanjutan.
D. VISI DAN MISI ISBD
1. VISI DAN MISI ISBD
VISI :
Adalah membentuk mahasiswa selaku individu dan mahluk social yang beradab, mempunyai landasan pengetahuan, wawasan, serta keyakinan untuk bersikap kritis, peka, dan arif dalam menghadapi problem social dan budaya yang berkembang dimasyarakat.
MISI :
a. Memberikan pengetahuan dan wawasan temnytang keragaman, kesetaraan dan martabat insan sebagai individu dan mahluk social dalam kehidupan masyarakat
b. Memberikan dasar-dasar nilai estetika, moral, hokum dan budaya sebagai landasan untuk menghormati dan menghargai antara sesame insan sehingga akan terwujud masyarakat yang tertib, teratur dan sejahtera
c. Memberikan dasar-dasar untuk memahami kasus social dan budaya serta bisa bersikap kritis, analitisdan responsive untukmemecahkan kasus tersebut secara arif dimayarakat
Menurut Prof. Abdukadir Muhammad, SH secara umum tujuan ISBD ialah menyebarkan kepribadian insan sebagai mahluk social dan sebagai mahluk budaya, sehingga bisa menaggapi secara kritis dan berwawasan luas kasus social budaya dan kasus lingkungan social budaya, serta bisa menuntaskan secara halus, arif dan manusiawi masalah-masalah tersebut.
2. TUJUAN ISBD
a. Mengembangkan kepribadian insan sebagai mahluk social dan mahluk budaya
b. Kemampuan menaggapi secara kritis dan berwawasan luas kasus social budaya dan kasus lingkungan social budaya
c. Kemampuan menuntaskan secara halus, arif dan manusiawi masalh-masalah tersebut.
Konsep dasar tujuan ISBD :
a. Manusia sebagai mahluk social
b. Manusia sebagai mahluk budaya
c. Tanggapan kritis
d. Wawasan luas
e. Masalah social budaya
f. Masalah lingkungan social budaya
Dalam konteks ISBD, yang perlu ditanggapi dengan kritis dan berwawasan luas ialah kasus social budaya dan kasus lingkungan social budaya. Masalah social budaya ialah kejadian yang timbul jawaban interaksi social dalmkelompokmasyarakat dalam usaha memenuhi suatu kepentingan hidup, yang dianggap merugikan salah satu pihak atau masyarakat secara keseluruhan. Contohnya konflik antar suku bangsa. Sedangkan kasus lingkungan social budaya ialah kejadian atau kejadian yang timbul jawaban perbuatan tidak manusiawi yang merugikan warga lingkungan social budaya. Contohnya konflik warga lingkungan.
E. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ISBD
Terdiri atas pokok bahasan :
1. Pendahuluan (pengantar ISBD)
2. Manusia sebagai mahluk budaya
3. Manusia dan peradaban
4. Manusia sebagai individu dan mahluk social
5. Multicultural dan kesederajatan
6. Manusia, moralitas dan hukum
7. Manusia, sains dan tehnoligi
8. Manusia dan lingkungan
F. METODE PEMBELAJARAN ISBD
Mata kuliah (MBB-ISBD) intinya ialah sebuah study perihal fenomena social dan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Metode pembelajaran ialah dengan menerapkan pendekatan student centre learning dengan metode problem based learning.
Metode pembelajaran ISBD menuntut :
1. Menempatkan mahasiswa sebagai subjek-didik, kawan dalam proses pembelajaran, anggota masyarakat dan warga Negara.
2. Mengupayakan peningkatan kemampuan pemahaman (verstehen) kepada mahasiswa yaitu para mahasiswa di ajak untuk memahami banyak sekali gejalanyang terjadi dalam kehidupan insan dalam perspektif masyarakat, kebudayaan dan lingkungan lain.
3. Meningkatkan intensitas komunikasi i9nteraktif, obrolan kreatif bersifat partisipatoris, imbas deministratif, diskusi, response, telah kasus penugasan mandiri, ketimbang ceramah monolog atau komunikasi satu arah yang bersifayt paparean semata.
G. SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN ISBD
Evaluasi yang di giunakan :
1. Knowledge, untuk mengukur tingkat pengetahuan, wawasan dan kemampuan mahasiswa menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan.
2. Comprehension, untuk mengukur wawasan, kepekaan dan tingkat kritis mahasiswa dalam mengamati dan menelaah fenomena social budaya secara komprehensif.
3. Application, untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam mengaplkikasikan danmenganalisis fenomena social budaya seryta mengaplikasikan nilai-nilai budaya dalam berkehidupan
4. Analysis, untuk mengukur kemampuan kritis mahasiswa dalm melaksanakan analisis fenomena social budaya dengan berpegang pada data yang otentik.
5. Synthesis, untuk mengukur kemampuan kritis mahasiswa dalam melaksanakan analisis yang dilakukannya.
6. Evaluation, untuk mengukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi dirinya sendiri aelaku mahlukl soc
MODUL II
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
A. Pengertian Kebudayaan
Budaya berasal dari akar kata bahasa Sanskerta, yaitu bhud yang artinya “budi”. Budaya artinya “buah-budi”. Budaya diartikan “hasil budi daya cipta manusia”. Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta “buddhayah” bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi, kebudayaan diartikan sebagai “keseluruhan gagasan, karya dan daypikir manusiayang diciptakannya dengan sengaja dan terus dikembangkan demi kepentingan, kebutuhan, kesejahteraan, kedamaian, kemakmuran, dan kepuasan hidupnya.
Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan sama dengan cultuur (bahasa Belanda) yang sama dengan culture (bahasa Inggris) berasal dari perkataan latin “Colere” berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan menyebarkan tanah pertanian (bertani). Jadi, arti culture ialah segala daya dan aktivitas, insan untuk mengolah dan mengubah alam. Kebudayaan ialah keseluruhan ide-ide, tindakan atau hasil karya insan dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri insan dengan mencar ilmu atau keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan itu didapat dengan cara belajar.
Kebudayaan merupakan perkembangan beragam budidaya artinya daya dari budi (kekuatan dan akal). Menurut Antropologi Budaya, kebudayaan ialah “cara orang bersikap dan bertingkah laku yang dipelajari yang indah yang menjadi adat kebiasaan masyarakat beserta hasilnya”. Kebudayaan didefiniskan sebagai cara hidup insan yang dirancang sebagai pedoman hidupnya.
C. Kriteria Kebudayaan
1. Sesuatu yang arus ditemukan sebagai sesuatu yang gres yang sebelumnya tidak ada.
2. Sesuatu yang arus dialihkan dari generasi ke generasi
3. Sesuatu yang harus diabadikan dalam keasliannya atau dalam bentuk yang dimodifikasi.
D. Benda-benda Kebudayaan
1. Kebudayaan material (bersifat kebendaan, jasmaniah atau konkret)
2. Kebudayaan nonmaterial (bersifat rohani atau abstrak)
E. Wujud Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat:
1. Wujud Idiil
2. Wujud kebudayaan sebagai kompleks kegiatan dan tindakan berpola dari insan dalam masyarakat
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Menurut Melville dan Herskovits:
1. Keluarga
2. Sistem ekonomi
3. Kekuasaan politik
4. Alat-alat tekhnologi
Menurut Bronislow Malinnowski:
1. Sistem norma-norma yang memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat pendidikan
4. Organisasi politik
F. Harta Kebudayaan
1. Harta kebendaan (konkret)
2. Harta kerohanian
G. Fungsi Kebudayaan
Untuk meningkatkan hidup insan biar insan lebih yummy hidupnya, lebih berbahagia, lebih aman, lebih senantiasa, dan sejahtera.
H. Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat:
1. Sistem Religi
2. Sistem & Organisasi masyarakat
3. Sistem pengetahuan
4. Sistem bahasa
5. Sistem kesenian
6. Sistem mata pencaharian hidup
7. Sistem tekhnologi
I. Tiga Dasar Sumber Kebudayaan
1.Moral
2.Etika dan estetika
3.Intelek
J. Dua Corak Kebudayaan
1. Kebudayaan lahir (civilization)
2. Kebudayaan batin (culture)
K. Pembentukan Kebudayaan
1. Temuan tak sengaja
2. Temuan sengaja
3. Faktor pembentuk kebudayaan
L. Kebudayaan Nasional dan Daerah
Kebudayaan Nasional merupakan kepribadian bangsa yang berasal dari contoh pikir kehidupan sosial atau puncak dari budaya suku bangsa yang menghuni bumi nusantara ini dan hasil sintesis dari banyak sekali jenis budaya suku tersebut yang membentuk contoh baru
Kebudayaan kawasan adala kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suku yang membedakannya dari kebudayaan suku yang lain lantaran factor adat, kepercayaan, agama dan lingkungan alam yang sanggup bertahan lantaran ikatan tradisi pendukungnya secara turun-temurun
M. Cara Masuk dan Terbentuknya Kebudayaan
1. Cara Difusi Kebudayaan
Cara Difusi Kebudayaan ialah suatu proses penyebaran dan pengembangan unsur-unsur terjadinya kebudayaan dari seseorang kepada orang lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.
2. Cara Akulturasi
Cara Akulturasi ialah pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang masing-masing berdiri sendiri secara damai, atau pertemuan beberapa kebudayaan yang masing-masing kebudayaan sendiri berdampingan secara damai.
3. Cara Asimilasi
Asimilasi ialah proses meleburnya banyak sekali kebudayaan menjadi satu kesatuan yang homogeny. Cara asimilasi ialah faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan kebudayaan, yang merupakan imbas dari luar atau pertemuan dua atau lebih warna kebudayaan yang bercampur menjadi satu warna.
C. Perubahan Kebudayaan dari Lokal Menuju Global
Perubahan merupakan karakteristik semua kebudayaan, tetapi tingkat dari arah perubahan sangat berbeda-beda berdasarkan kebudayaan dan waktunya. Sumber perubahan yang lainnya ialah adanya kontak dengan kelompok-kelompok lain. Kontak dengan kelompok lain ini mengakibatkan masuknya gagasan-gagasan dan cara gres yang karenanya menimbulkan perubahan pada nilai dan norma masyarakat setempat.
1. Tumbangnya atau Hancurnya Kebudayaan
Apabila suatu bangsa dikalhkan oleh bangsa lain, biasanya terjadinya penjajahan. Ditekankan unsur penindasan dan paksaan serta kekerasan. Bangsa yang kalah hanya bisa hidup dan terhindar dari kemusnahan apabila mengikuti sebanyak banyaknya kebudayaan bangsa pemenang.
2. Manusia, Makhluk Berbudaya dan Beretika
Etnosentrisme ialah sikap pemahaman seseorang yang menganggap kebudayaan sendiri sebagai kebudayaan yang bernilai dan menganggap kebudayaan orang lain sebagai kebudayaan yang tidak bernilai atau menganggap kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan orang lain.
Hoenderdaal menulis “sebenarnya segala yang diciptakan insan dibumi ini budaya dulu dan kini khususnya meliputi bidang tekhnik (hasil cipta), seni (hasil rasa), dan etika (hasil karsa)”.
Etika, yaitu pembentukan kepribadian melalui budaya. Contohnya perkawinan, bergaul, dan lain-lain.
3. Budaya Membutuhkan Etika
Bahwa di alam maupun budaya tersembunyilah etika dan bahaya, maka tokoh Reformasi Calvin menulis “Manusia dalam menelaah alam dan budaya melihat di dalamnya ada unsure dosa juga. Sambil hidup di alam budaya insan mengambil jarak dari budaya tersebut “Dalam bahasa Jerman disebut juga Innerwelttiche Asese (betapa dalam dunia)”.
4. Budaya Sebagai Sarana Kemajuan Dan Acaman
Filosof populer Hegel (Abad ke – 19) membahas budaya sebagai ”keterasingan insan dengan dirinya” Van Peursen menjelaskan bahwa “manusia dalam menyebarkan alam ia memasukan dirinya ke alam ketika ia sadar bahwa dirinya di luar alam, maka ia berbudaya biar sanggup menyatukan diri dengan alam baru”.
J.J. Rouseau mengajak insan kembali ke alam untuk mencapai sesuatu yang ideal, sehingga bermunculanlah kaum “Hipes” dan “Ala Hendra.” Klages menulis bahwa budaya ancaman bagi insan sendiri, dengan budaya dimaksudkan teknik peradaban,pabrik berasap,udara yang penuh bunyi,kota yg kotor,hutan semakin gundul,kedikatoran akal,budi yang tamak.klages menyimpulkan bahwa insan tidak sanggup hidup tanpa budaya yang memuat ancaman bagi dirinya sendiri berpikir untuk mengamati dan mengerti,dan hidup penuh dengan mistik.
Manusia dan kebudayaan ialah dua kajian yang intinya tidak sanggup dipisahkan. Mengapa? Karena ketika kita mempelajari insan dari banyak sekali aspek maka kita akan berhadapan dengan kasus kebudayaan. Contoh, pada ketika kita mempelajari kondisi lingkingan alam dari insan maka kita akan berhadapan dengan teknologi yang berkembang serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan insan tersebut.
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari bahasa buddhayah (bahasa sangsekerta) yaituu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian budaya sanggup diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal.
Beberapa definisi kebudayaan :
Edward B. Taylor
Kebudayaan ialah kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan , kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan, serta lain-lain kecakapan dan kebebasan yang diperoleh insan sebagai anggota masyarakat.
Clifford Geertz
Kebudayaan ialah sistem makna dan simbol yang diatur dalam makna interaksi sosial.
Eugene A. Nida
Kebudayaan ialah perlaku insan yang diajarkan terus menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya
J. Verkuyt
Kebudayaan sebagai sesuatu yang diajarkan insan dan segala sesuatu yang dibentuk oleh manusia
Ki Hajar Dewantoro
Kebudayaan berarti buah budi insan yaitu hasil usaha insan terhadap imbas berpengaruh dari alam dan zaman (kodrat dan masyarakat), yang merupakan bukti kejayaan hidup insan untuk mengatasi banyak sekali rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kenahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Rafael R. Maran
Kebudayaan ialah cara khas insan membangun alam guna memnuhi keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya, yang dilihat sebagai proses humanisasi.
Tiga wujud kebudayaan berdasarkan Koentjaranigrat :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks kegiatan serta tindakan berpola dari insan dalam masyarakat
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
B. MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA KEBUDAYAAN
Suatu kebudayaan tercipta atau terwujud sebagai hasil interaksi antara insan dengan alam.
Sehubungan dengan hal itu insan mempunyai berbagai kemampuan dalam mengatasi kompleksitas kebutuhan hidupnya lantaran insan mempunya :
1. Akal, Intelegensia, dan Intuisi
Manusia mempunya otak sehinnga bisa berfikir . intuisi ialah bentuk pikiran yang samar, semacam bisikan hati.
2. Perasaan dan Emosi
Perasaan ialah kemampuan psikis yang dimiliki seseorang.
Emosi ialah rasa hati atau rasa gerak.
3. Kemauan
Kemauan ialah impian atau kehendak untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
4. Fantasi
Fantasi merupakan paduan unsur pemikiran dan perasaan yang ada pada insan untuk meciptakan kreasi gres yang sanggup dinikmati.
5. Perilaku
Perilaku ialah watak atau keluakuan
6. Eksternalisasi
Manusia tidak hanya membuat suatu dunia, melainkan juga membuat dirinya dalam suatu dunia. Oleh alasannya ialah itu sanggup dikatakan masyarakat ialah produk manusia.
7. Objektivasi
Objektivasi ialah bahwa kebudayaan yang diciptakan insan menghadapi penciptanya sebagai suatu fakta di luar dirinya.
8. Internalisasi
Pada langkah internalisasi ini, dunia yang telah diobjektivasikan itu diserap kembali ke dalam struktur kesadaran subjektif insan sehingga memilih insan tersebut.
C. PERUBAHAN KEBUDAYAAN DARI LOKAL MENUJU GLOBAL
Perubahan merupakan karakteristik semua kebudayaan, tetapi tingkat dan arah perubahan sangat berbeda-beda berdasarkan kebudayaan dan waktunya.
1. Perubahan Lingkungan Alam
Perubahan lingkungan alam pada suatu wilayah sanggup mengakibatkan perubahan pada kebudayaan di wilayah tersebut.
2. Perubahan yang disebabkan Adanya Kontak dengan Suatu Kelompok Lain
Kontak dengan kelompok lain mengakibatkan masuknya gagasan-gagasan dan cara-cara gres yang karenanya manimbulkan perubahan pada nilai dan norma masyarakat setempat.
3. Perubahan Karena Adanya Penemuan (discovery)
Penemuan ini sanggup berupa cara kerja, alat, atau prinsip gres yang kemudian diterima oleh orang-orang lain sehingga menjadi milik masyarakat.
Contohnya ialah inovasi internet mengakibatkan perubahan pada banyak sekali aspek kebudayaan masyarakat, contohnya perubahan gaya hidup, kekerabatan sosial, dan lain-lain
Prof Fuad Hasan beropini bahwa peningkatan pertemuan kebudayaan global akan saling mempengaruhi, tetapi pertemuan kebudayaan itu tidak eksklusif secara timbal balik, melainkan tetap cenderung bersifat satu arah.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
A. FUNSI AKAL DAN BUDI BAGI MANUSIA
salah satu hal yang membedakan insan dengan makhluk Tuhan lainnya ialah budi dan budi. Akal ialah kemampuan pikir insan sebagai kodrat alami yang dimiliki manusia. Berpikir ialah merupakan perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia.
Budi juga berarti budi yang berasal dari kata budhi (bahsa sansekerta). Budi ialah budi yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan.
B. MEMANUSIAKAN MANUSIA
Pada ketika seorang anak dilahirkan di dunia maka ia ialah makhluk yang sangat lemah. Keberlangsungan hidupnya sangat tergantung pada orang lain dan kebudayaan yang ada di sekitarnya. Dengan cara ini anak tersebut berproses menjadi manusia.
Konsep-konsep budaya dasar yang penting di dalam kehidupan manusia.
1. Cinta
Cinta merupakan salah satu kebutuhan hidup insan yang sangat mendasar. Secara sederhana cinta sanggup diartikan sebagai paduan rasa simpati antardua makhluk baik antar pria dan perempuan, orang renta dan anak, saudara kandung ataupun cinta kita pada sesama manusia.
2. Keindahan
Pengertian keindahan berdasarkan cakupannya dibedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas absurd dan sebagai suatu benda tertentu yang indah.
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian yang mengandung arti kebaikan. Keindahan dalam arti sempit atau terbatas yaitu hanya menyangkut benda-benda yang sanggup diserap oleh penglihatan.
3. Kegelisahan
Kegelisahan ialah merupakan citra keadaan seseorang yang tidak tetnteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, maupun tidak tenang dalam tingkah laku. Kegelisahan ialah ekspresi kecemasan
Situasi-situasi hidup hidup yang bisa mendatangkan kegelisahan, ketidaknyamanan dan ketidaktenangan yaitu :
A. Keadaan jasmani yang kurang baik
Cacat jasmani mengakibatkan insan merasa tidak percaya diri, malu bahkan berusaha mengingkari diri.
B. Kemiskinan
Kondisi ini sanggup mengakibatkan kegelisahan, ketidaknyamanan dan ketidaktenangan
C. Situasi perempuan
Di banyak sekali belahan bumi, wanita merasa belum dipperlakukan secara adil. Atuan budaya, bahkan agama, masih dianggap memperlakukan mereka secara diskriminatif
D. Malapetaka
Malapetaka yang paling ditakuti orang ialah perang, dimana jawaban dari perang itu menimbulkan kegelisahan yang pada karenanya merupakan suatu penderitaan.
4. Penderitaan
Penderitaan merupakan realitas dunia dan juga realitas manusia. Penderitaan disebabkan oleh beberapa hal. Ada penderitaan lantaran alasan fisik (bencana alam, penyakit, dan kematian) ada pula lantaran alasan moral (kekecewaan dalam hidup, kehilangan sahabat, kebencial kepada orang lain, dll)
Penderitaan intinya merupakan kelanjutan dari kegelisahan.
5. Keadilan
Keadilan merupakan salah satu moral dasar bagi kehidupan manusia.
Kepercayaan menjadi relatif bila dilihat dari kata mata manusia, namun sewenang-wenang apabila dipandang dari sudut pandang Ke-Tuhan-an.
Ciri-ciri atau karakteristik keadilan antara lain :
a. Adil (jus)
b. Bersifat aturan (legal)
c. Sah berdasarkan aturan (lawful)
d. Tidak memihak (unpartial)
e. Sama hak (equal)
f. Layak (fair)
g. Wajar secara emosional (equitable)
h. Benar secara moral (righteous)
6. Pandangan hidup
Pandangan hidup berada pada dunia ide, dunia angan-angan, dan dunia imajinasi, yaitu dunia yang ada dalam alam pikiran manusia.
Seseorang yang mempunyai pandangan hidup akan menyadari bahwa dunia ini tidak sempurna. Pandangan hidup berkaitan dengan eksistensi insan di dunia dalam hubungannya dengan Tuhan, denga sesama dan dengan alam tempat kita berdiam.
7. Taggung jawab
Tanggung jawab ialah kewajiban untuk melaksanakan kiprah tertentu.
Dasar tanggung jawab ialah hakikat eksistensi insan sebagai makhluk yang mau menjadi baik dan memperoleh kebahagiaan.
8. Pengabdian
Pengabdian berasal dari kata abdi. Abdi artinya hamba atau orang bawahan. Mengabdi berarti menghambakan dirinya. Dengan kata lain, dalam arti positif, mengabdi mempunyai pengertian melayani dengan setia, tulus, dan ikhlas
B. PROSES PEMBUDAYAAN
Proses pembudayaan ialah tindakan tindakan yang menimbulkan dan menjadikan sesuatu lebih bermakna untuk kemanusiaan.
Proses pembudayaan sanggup diperoleh melalui proses mencar ilmu baik dalam bentuk formal maupun informal.
Contoh proses mencar ilmu secara formal sanggup dipelajari melalui institusi sekolah sedangkan informal sanggup dipelajari melalui keluarga. Lebih jauh, proses mencar ilmu kebudayaan yang dilalui insan di antaranya
1. Proses Internalisasi
Pada proses ini kebudayaan diserap ke dalam struktur kesadaran subjektif insan sehingga memilih insan tersebut.
Pada proses ini kita sanggup melihat bagaimana fakta objektif dari dunia sosial menjadi fakta subjektif dari individu.
2. Proses sosialisasi
Berger mengemukakan bahwa sosialisasi ialah proses melalui mana seorang anak mencar ilmu menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
Menurut Med setiap anggota gres masyarakat harus mempelajari peran-peran yang ada di dalam masyarakat. Proses ini dinamakan pengambilan peran. Pada tahap awal sosialisasi seorang anak biasanya terbatas pada sejumlah orang kecil biasanya keluarga( significant others) terutama ayah dan ibu.
3. Proses Enkulturasi
Enkulturasi ialah proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu kepada kenerasi berikutnya.
4. Proses Akulturasi
Akulturasi terjadi bila kelompok-kelompok individu yang mempunyai kebudayaan yang berbeda saling bekerjasama secara eksklusif dengan intensif, sehingga timbillah kemudian perubahan-perubahan besar pada contoh kebudayaan dari salah satu atau ke dua kebudayaan yang bersangkutan.
MODUL III
MANUSIA NDAN PERADABAN
1. Pengertian Adab dan Peradaban
Peradaban berasal dari kata ‘adab’ yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket. Peradaban ialah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu teknik untuk kegunaan praktis.
Istilah peradaban juga dipakai untuk menyebut kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.
2. Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
2. Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Manusia beradab lantaran dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan kehendak.
Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.Ë
Nurani berfungsi sebagai alat merasa, memilih kata hati dan sumber kesenian.Ë
Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, memilih kebutuhan, dan sumber kegunaan.Ë
Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.Ë
Nurani berfungsi sebagai alat merasa, memilih kata hati dan sumber kesenian.Ë
Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, memilih kebutuhan, dan sumber kegunaan.Ë
3. Evolusi Budaya dan Tahapan-Tahapan Kebudayaan
Menurut Munandar Sulaiman (1992 : 3-4), latar belakang terjadinya evolusi budaya, yaitu:
Jarak komunikasi antar kelompok etnis
Pelaksanaan pembangunan
Kemajuan IPTEK
4. Dampak Evolusi Budaya
Evolusi (perubahan) budaya sanggup berakibat positif, yaitu memperkaya nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, mendorong kearah kemajuan dan menyejahterakan kehidupan masyarakat. Selain itu, evolusi budaya juga sanggup berakibat negative, yaitu merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan, memperburuk sendi-sendi kehidupan, dan merugikan masyarakat sehingga terjadi krisis kemasyarakatan.
5. Peradaban dan Perubahan Sosial
Perwujudan budaya sanggup menekankan pada budi (rasio) saja atau menekankan pada semua unsur akal, nurani, dan kehendak sebagai satu kesatuan utuh. Dengan aksentuasi pada akal, muncul pernyataan ada peradaban tinggi dan ada peradaban rendah lantaran diukur dengan tingkat berpikir manusia.
Orang Barat yang mempunyai peradaban tinggi dengan teknologi canggih belum tentu kebudayaannya tinggi bila semua itu hanya akan membinasakan umat manusia.
6. Wujd-Wujud Peradaban (Nilai, Moral, Norma, Etika, dan Estetika)
Nilai
Menilai berarti mempertimbangkan untuk memilih apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak.
Moral
Moral ialah kebiasaan berbuat baik. Orang dikatakan bermoral apabila sanggup mewujudkan kodratnya untuk berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.
Menilai berarti mempertimbangkan untuk memilih apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak.
Moral
Moral ialah kebiasaan berbuat baik. Orang dikatakan bermoral apabila sanggup mewujudkan kodratnya untuk berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.
Norma
Norma ialah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, dan diharapkan dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia. Terdapat banyak sekali macam norma, diantaranya norma agama, norma kesusilaan, norma sopan santun, dan norma aturan (paling berpengaruh keberlakuannya).
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ethos’ yang berarti adat kebiasaan atau budpekerti yang baik. Etika ialah ilmu perihal kebiasaan sikap yang baik.
Norma ialah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, dan diharapkan dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia. Terdapat banyak sekali macam norma, diantaranya norma agama, norma kesusilaan, norma sopan santun, dan norma aturan (paling berpengaruh keberlakuannya).
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ethos’ yang berarti adat kebiasaan atau budpekerti yang baik. Etika ialah ilmu perihal kebiasaan sikap yang baik.
Estetika
Estetika ialah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan memakai penilaian perasaan.
Estetika ialah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan memakai penilaian perasaan.
7. Tradisi, Modernisasi, dan Masyarakat Madani
Tradisi ialah suatu kebiasaan, suatu kepercayaan yang sudah mendarah daging pada suatu masyarakat, yang bila tidak dilaksanakan akan menimbulkan suatu kejelekan.
Proses modernisasi meliputi proses yang sangat luas. Kadang-kadang batasnya tidak sanggup ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu kawasan tertentu, modernisasi meliputi pemberantasan buta huruf, namun bisa berarti berbeda di kawasan lain.
8. Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman, dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki Manusia yang Beradab
Proses modernisasi meliputi proses yang sangat luas. Kadang-kadang batasnya tidak sanggup ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu kawasan tertentu, modernisasi meliputi pemberantasan buta huruf, namun bisa berarti berbeda di kawasan lain.
8. Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman, dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki Manusia yang Beradab
Dalam kehidupan insan disadari bahwa sesuatu yang baik, indah, dan berkhasiat akan membuat kesenangan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi semua orang.
9. Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan Manusia
1. Kemajuan media komunikasi bagi adat dan peradaban manusia
Manusia mempunyai kehidupan yang bersifat material dan spiritual. Oleh lantaran itu, insan selalu berusaha dan berharap bisa mencicipi kenyamanan kehidupan material dan spiritualnya.
2. Kemajuan IPTEK bagi adat dan peradaban manusia
2. Kemajuan IPTEK bagi adat dan peradaban manusia
Dengan majunya IPTEK, contoh pikir insan juga lebih maju dan hal ini harus diimbangi dengan
adat atau peradaban yang baik biar tidak menimbulkan dampak negatif.
adat atau peradaban yang baik biar tidak menimbulkan dampak negatif.
10. Pertumbuhan dan Perkembangan Demogfari terhadap Adab dan Peradaban Manusia
Demografi ialah studi ilmiah yang menyangkut kasus kependudukan. Demografi mempelajari jumlah, persebaran territorial, dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya muncul lantaran natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian), gerak teritorial (migrasi), dan mobilitas sosial (pergerakan penduduk, namun penduduk tersebut tidak berniat untuk menetap di kawasan tujuan).
· Hakikat peradaban Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat beradab MANUSIA DAN PERADABAN Evolusi budaya dan wujud peradaban dalam kehidupan sosial budaya Dinamika peradaban global Problematika peradaban global pada kehidupan insan
· HAKIKAT PERADABAN Peradaban berasal dari kata adat yang sanggup di artikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Peradaban sering di pakai untuk hasil kebudayaan menyerupai kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat, sopan santun, serta pergaulan. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan tingkat pendidikan
· Masyarakat pada ketika ini tetap member penghargaan dan apresiasi yang tinggi untuk peradaban masa lalu. Bukti akan hal tersebut ialah legalisasi masyarakat dunia terhadap adanya keajaiban dunia, yang pada hakikatnya berasal dari masa lalu. Peradaban insan harus terus dikaji dan dipelajari. Sejarah peradaban insan dari tiap masa dihentikan hilang.
· MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT BERADAB Manusia ialah makhluk yang beradab alasannya ialah dianugerahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Manusia sebagai makhluk soaial membentuk persekutuanpersekutuan hidup, yaitu masyarakat.Manusia beradab pastilah berkeinginan membentuk masyarakat yang beradab, maka terbentuklah masyarakat yang beradab atau berkeadaban. Dewasa ini, masyarakat adat mempunyai padanan istilah yang dikenal dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society).
· Masyarakat madani sebagai masyarakat yang berkadaban yaitu masyarakat yang mempunyai ciri egalitarianisme, menghargai prestasi, saling terbuka, menegakkan aturan dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta musyawarah.
· EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD PERADABAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA Evolusi budaya Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau budi pikiran insan dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di banyak sekali tempat berbedabeda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.
· Ada dua produk revolusioner hasil dari budi insan dalam zaman prasejarah, yaitu: 1. Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda dipakai hanya untuk mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda disambung dengan kereta, kemudian bermetamorfosis kendaraan beroda empat menyerupai ketika ini. 2. Bahasa ialah bunyi yang diterima sebagai cara untuk memberikan pikiran seseorang kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dan bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa sejarah tertulis.
· Pendekatan zaman Prasejarah berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian hidup
· Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan sedikit demi sedikit dan berkesinambungan, menunjukkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi.
· NILAI MORAL NORMA ETIKA ESTETIKA WUJUD PERADABAN
· DINAMIKA PERADABAN GLOBAL Gelombang I, peradaban teknologi pertanian (800 SM – 1500 M) Awalnya, insan berpindah-pindah dalam memanfaatkan lahan untuk mendapat hasil pertanian melalui teknologi pengumpulan hasil hutan. Selanjutnya, mereka berpindah ke penerpan teknologi ppertanian, dimana insan cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
· Gelombang II, peradaban teknologi industri (1500 M – 1970 M) Dimulai dengan ditemukannya mesin uap, kemudian mesin elektronik mekanis raksasa, mesin-mesin bergerak cepat, dan ban jalan. Mesin- mesin tersebut tidak hanya menggantikan otot-otot manusia, tetapi peradaban industri melengkapinya dengan alat-alat panca indra sehingga mesin-mesin sanggup mendengar dan melihat lebih tajam daripada indra manusia, sehingga sanggup menghasilkan/melahirkan beragam mesin baru, yang karenanya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik.
· Gelombang III, peradaban informasi (1970 M - sekarang) Gelombang ketiga ditandai dengan kemajuan teknologi dalam bidang: Komunikasi dan data prosesing. Penerbangan dan angkasa luar. Energy alternative dan energy yang sanggup diperbaharui. Urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi. Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan sebutan the global village (kampong global).
· Problematika peradaban global pada kehidupan insan Pengaruh Globalisasi Globalisasi sebagai fenomena masa kini memberi implikasi yang luas bagi semua bangsa dan masyarakat internasional. Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi transportasi dan informasi komunikasi.Dengan di dukung teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan kompleks.
· Sebagai ancaman, globalisasi lebih banyak berdampak negatif. Seperti merebaknya konsumerisme, materealisme, hedonisme, sekularisme mengagung-agungkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemewahan yang tidak semestinya, foyafoya, pergaulan bebas, budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi, dan semacamnya.