Narkoba Dan Pms Lengkap
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkoba ialah kependekan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, Istilah Narkoba sudah tidak asing di indera pendengaran masyarakat indonesia pada khususnya bahkan masyarakat dunia pada umumnya. Narkoba namanya melejit dikalangan kita lantaran benda tersebut merupakan benda yang sanggup menolong mereka yang sedang mengalami masalah dalam kehidupannya, berdasarkan mereka narkoba merupakan pahlawan dalam kehidupannya.
Penyakit menular seksual ialah penyakit yang menyerang insan dan hewan melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Pada hasil studi yang mencakup 16.000 mahasiswa pada 19 kampus di Amerika Serikat. Diketemukan bahwa satu dari 500 mahasiswa ternyata terinfeksi HIV. Juga dijumpai pada infeksi oleh kuman chlamidia trachomatis dan human papilloma virus terdapat pada satu dari sepuluh mahasiswa.Berarti 10% dari populasi terserang penyakit. Survei yang sama juga memperlihatkan bahwa mahasiswa umumnya cukup menyadari fakta AIDS, tetapi tidak tahu bahwa bahwa chlamidia sanggup berlangsung tanpa disadari selama bertahun-tahun.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang kau ketahui ihwal narkoba ?
2. Apa yang kau ketahui ihwal penyakit menular seksual ?
C. Tujuan
1. Menguraikan masalah ihwal narkoba
2. Menguraikan masalah ihwal penyakit menular seksual
BAB II
PEMBAHASAN
A. NARKOBA
1. Definisi
Narkoba ialah kependekan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia ialah Napza yang merupakan kependekan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik “narkoba” ataupun “napza”, mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba bahwasanya ialah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa digunakan untuk membius pasien dikala hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.[rujukan?] Namun kini persepsi itu disalahartikan akhir pemakaian di luar peruntukan dan takaran yang semestinya.
2. Jenis
Narkotika ialah zat atau obat yang berasal dari tumbuhan atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang sanggup mengakibatkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan sanggup menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis narkotika adalah:
· Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tumbuhan ganja, dan damar ganja.
· Garam-garam dan turunan-turunan dari morfin dan kokain, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung materi tersebut di atas.
Psikotropika ialah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang mempunyai kegunaan psikoaktif melalui efek selektif pada susunan saraf sentra yang mengakibatkan perubahan pada kegiatan mental dan sikap (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
· Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya ialah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang sanggup digunakan sebagai pengganti morfina atau kokaina yang sanggup mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
· Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan imbas yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jikalau aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
Berikut klarifikasi singkat ihwal beberapa jenis narkotika.
- Heroin
Heroin atau diamorfin (INN) ialah sejenis opioid alkaloid. Heroin ialah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya ialah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya ialah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin sanggup mengakibatkan kecanduan.
- Ganja
Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) ialah flora budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal lantaran kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang sanggup menciptakan pemakainya mengalami euforia (rasa bahagia yang berkepanjangan tanpa sebab).
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah terkenal di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah tuhan Shiva memakai produk derivatif ganja untuk melaksanakan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
Tumbuhan ganja telah dikenal insan semenjak usang dan digunakan sebagai materi pembuat kantung lantaran serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, lantaran ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya ialah varietas yang ditanam harus mengandung materi narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap menyerupai rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim cuek pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
- Morfin
Kata “morfin” berasal dari Morpheus, tuhan mimpi dalam mitologi Yunani. Morfin ialah alkaloid analgesik yang sangat besar lengan berkuasa dan merupakan biro aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja pribadi pada sistem saraf sentra untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain ialah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.
- Kokain
Kokain ialah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tumbuhan Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tumbuhan ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, lantaran imbas vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin lantaran imbas adiktif.
3. Penyebaran
Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia sanggup dengan gampang menerima narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja hal ini bisa menciptakan orang tua, organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.
Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan belum dewasa usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Hingga dikala ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada belum dewasa ialah pendidikan keluarga. Orang bau tanah dibutuhkan untuk mengawasi dan mendidik anaknya supaya selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba.
4. Jenis narkoba berdasarkan imbas yang ditimbulkan
Berdasarkan imbas yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:
· Halusinogen, imbas dari narkoba bisa menimbulkan bila dikonsumsi dalam sekian takaran tertentu sanggup menimbulkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang bahwasanya tidak ada / tidak faktual contohnya kokain & LSD
· Stimulan , imbas dari narkoba yang bisa menimbulkan kerja organ tubuh menyerupai jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga menimbulkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung menciptakan seorang pengguna lebih bahagia dan besar hati untuk sementara waktu
· Depresan, imbas dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf sentra dan mengurangi kegiatan fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa hening bahkan bisa menciptakan pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.
· Adiktif, seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi lantaran zat tertentu dalam narkoba menimbulkan seseorang cenderung bersifat pasif , lantaran secara tidak pribadi narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw
· Jika terlalu usang dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jikalau sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.
B. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
1. Definisi
Penyakit menular seksual ialah penyakit yang menyerang insan dan hewan melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, lantaran mempunyai cakupan pada arti’ orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga sanggup ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun.
2. Jenis-jenis PMS
a. Kencing nanah
Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) ialah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan penggalan putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui ajaran darah ke penggalan tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
Gejala-gejala gonore :
Pada pria, tanda-tanda awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak lezat pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada wanita, tanda-tanda awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak mencicipi tanda-tanda selama beberapa ahad atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan relasi seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita memperlihatkan tanda-tanda yang berat, menyerupai desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi sanggup menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta mengakibatkan nyeri pinggul yang dalam ketika berafiliasi seksual.
Wanita dan laki-laki homoseksual yang melaksanakan hubungan seks melalui anus (anal sex) sanggup menderita gonore pada rektumnya. Penderita akan mencicipi tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, serta tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah.
Hubungan seksual melalui ekspresi (oral sex) dengan seorang penderita gonore biasanya akan mengakibatkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Umumnya infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala, namun adakala mengakibatkan nyeri tenggorokan dan gangguan untuk menelan.
Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka bisa mengakibatkan terjadinya infeksi mata luar (konjungtivitis gonore). Bayi yang gres lahir juga bisa terinfeksi gonore dari ibunya selama proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah. Jika infeksi itu tidak diobati, maka akan menimbulkan kebutaan.
Diagnosis dan pengobatan
Diagnosis penyakit gonore didasarkan pada hasil investigasi mikroskopik terhadap nanah untuk menemukan kuman penyebab gonore. Jika pada investigasi mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium.
Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu ahad (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui ajaran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah atau infus).
b. Sifilis
Sifilis ialah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa pola lain menyerupai kontak pribadi dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” lantaran sering dikira penyakit lainnya.
Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka bahwasanya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.
Bila tidak terawat, sifilis sanggup mengakibatkan imbas serius menyerupai kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak terawat sanggup berakibat fatal. Orang yang mempunyai kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks yang mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin.
Sifilis sanggup dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Menurut statistik, perawatan dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, lantaran pasien biasanya tidak menuntaskan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif ialah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakit); takaran harus diberikan setengah di setiap pantat lantaran bila dijadikan satu takaran akan mengakibatkan rasa sakit. Cara lain ialah memperlihatkan kapsul azithromycin lewat ekspresi (memiliki durasi yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal lantaran ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif lantaran pasien diharuskan memakan pil beberapa kali per hari.
Perawat kesehatan profesional mengusulkan seks aman dilakukan dengan memakai kondom bila melaksanakan kegiatan seks, tapi tidak sanggup menjamin sebagai penjaga yang pasti. Usul terbaik ialah pencegahan kegiatan seksual dengan orang yang mempunyai penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.
Penyakit ini pada laki-laki lebih terlihat gejalanya dibandingkan dengan perempuan.Biasanya kaum perempuan tidak mengetahui gejalanya.Gejala yang ada yaitu menyerupai ruam berwarna merah pada tempat kelamin,dan biasanya sangat gatal.Meski kaum perempuan tidak akan tau apakah beliau menderita penyakit sifilis,sebaiknya menjaga diri supaya tidak tertular penyakit ini dan menularkan penyakit ini pada orang lain.Dan bagi kaum lelaki sebaiknya juga menjaga diri sendiri supaya tidak tertular atau menularkannya pada orang lain.Cara satu-satunya untuk mencegah hal ini terjadi ialah setia pada pasangannya dan juga rutin diperiksa oleh dokter supaya tidak menjadi terlalu parah.
c. Herpes genitalis
Herpes Genitalis ialah infeksi akut (STD=sexually transmitted disease), yang disebabkan oleh Virus Herpes Simplex (terutama HSV=Herpes Simplex Virus type II), ditandai dengan timbulnya vesikula (vesikel = peninggian kulit berbatas tegas dengan diameter kurang dari 1 cm dan sanggup pecah menimbulkan abrasi kayak koreng kecil) pada permukaan mukosa kulit (mukokutaneus), bergerombol di atas dasar kulit yang berwarna kemerahan.
Saat ini dikenal dua macam herpes yakni herpes zoster dan herpes simpleks. Kedua herpes ini berasal dari virus yang berbeda. Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster. Zoster tumbuh dalam bentuk ruam memanjang pada penggalan tubuh kanan atau kiri saja. Jenis yang kedua ialah herpes simpleks, yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV). HSV sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu HSV-1 yang umumnya menyerang penggalan tubuh dari pinggang ke atas hingga di sekitar ekspresi (herpes simpleks labialis), dan HSV-2 yang menyerang penggalan pinggang ke bawah. Sebagian besar herpes genitalis disebabkan oleh HSV-2, walaupun ada juga yang disebabkan oleh HSV-1 yang terjadi akhir adanya relasi kelamin secara orogenital, atau yang dalam bahasa sehari-hari disebut dengan oral seks, serta penularan melalui tangan.
Infeksi
Bila seseorang terkena HSV, maka infeksi yang terjadi sanggup berupa episode I infeksi primer (pertama kali terjadi pada dirinya), episode I non primer, infeksi rekurens (ulangan), asimtomatik atau tidak ada infeksi sama sekali. Pada episode I infeksi primer, virus dari luar masuk ke dalam tubuh hospes (penerima virus). Selanjutnya, terjadilah penggabungan virus dengan DNA hospes tersebut dan mengadakan multiplikasi atau replikasi sehingga menimbulkan kelainan pada kulit. Virus akan menjalar melalui serabut saraf sensorik ke ganglion saraf dan berdiam secara permanen dan bersifat laten.
Pada episode I non infeksi primer, infeksi sudah usang berlangsung tetapi belum menimbulkan tanda-tanda klinis. Pada keadaan ini tubuh sudah membentuk antibody sehingga pada waktu terjadinya episode I ini kelainan yang terjadi tidak seberat episode I dengan infeksi primer.
Sedangkan infeksi rekurens terjadi apabila HSV yang sudah ada dalam tubuh seseorang aktif kembali dan meniru diri. Hal ini terjadi lantaran adanya factor pencetus, yaitu berupa trauma (luka), hubbungan seksual yang berlebihan, demam, gangguan alat pencernaan, stress, kelelahan, makanan yang merangsang, alkohol serta obat-obatan yang menurunkan kekebalan tubuh menyerupai contohnya pada penderita kanker yang mengalami kemoterapi.
Gejala
Herpes genitalis primer mempunyai masa inkubasi antara 3 – 7 hari. Gejala yang timbul sanggup bersifat berat tetapi bisa juga tidak tampak, terutama apabila lukanya berada di tempat ekspresi rahim pada perempuan. Pada awalnya, tanda-tanda ini didahului oleh rasa terbakar beberpa jam sebelumnya pada tempat dimana akan terjadi luka. Setelah luka timbul, penderita akan mencicipi tanda-tanda menyerupai tidak lezat badan, demam, sakit kepala, kelelahan, serta nyeri otot. Luka yang terjadi berbentuk vesikel atau gelembung-gelembung. Kemudian kulit tampak kemerahan dan muncullah vesikel yang bergerombol dengan ukuran sama besar. Vesikel yang berisi cairan ini gampang pecah sehingga menimbulkan luka yang melebar. Bahkan ada kalanya kelenjar getah bening di sekitarnya membesar dan terasa nyeri bila diraba.
Pada laki-laki tanda-tanda akan tampak lebih terang lantaran tumbuh pada kulit penggalan luar kelenjar penis, batang penis, buah zakar, atau tempat anus. Sebaliknya, pada perempuan tanda-tanda itu sulit terdeteksi lantaran letaknya tersembunyi. Herpes genitalis pada perempuan biasanya menyerang penggalan labia majora, labia minora, klitoris, malah acap kali leher rahim (serviks) tanpa tanda-tanda klinis. Gejala itu sering disertai rasa nyeri pada saluran kencing.
Penularan dan pencegahannya
Baik HSV-1 maupun HSV-2 menular melalui kontak kulit, ciuman, relasi seks dan oral seks. Herpes paling gampang ditularkan pada masa terjadinya luka aktif. Akan tetapi virus juga sanggup menyebar selama tidak ada tanda-tanda yang tampak, dan ditularkan dari tempat yang kelihatannya tidak aktif. Sebagian besar penularan herpes genitalis ini terjadi melalui kontak seksual. Sulitnya, adakala penderita tidak sadar bahwa ia sedang kambuh, sehingga dengan melaksanakan relasi seks yang tidak terlindungi, ia menularkan virus ini ke pasangannya.
Memang akhir infeksi HSV-2 jarang hingga menimbulkan kematian pada orang dewasa. Namun herpes genitalis perlu penanganan serius, lantaran selain belum ada obat atau vaksin yang efektif, perkembangan akhirnya pun sulit diramalkan. Infeksi primer dini yang segera diobati besar kemungkinan akan sanggup mencegah penyakit ini kambuh, sedangkan infeksi rekuren (ulangan) hanya sanggup dibatasi frekuensi kambuhnya.
Suami atau istri dengan pasangan yang pernah terinfeksi herpes genitalis perlu melaksanakan perlindungan individual dengan cara memakai dua macam alat perintang, yaitu spermicidal foam (busa pembasmi sperma) dan kondom. Spermicidal foam bisa mematikan virus, sedangkan kondom berfungsi untuk menghambat atau mengurangi masuknya virus. Sementara itu si pengidap harus berusaha menyingkirkan faktor-faktor pelopor menyerupai yang sudah diungkapkan di atas.
Yang juga dikhawatirkan ialah penularan ibu yang mengidap HSV kepada bayi yang dikandung/dilahirkannya. Bila penularan (transmisi) terjadi pada trimester I kehamilan, hal itu cenderung menimbulkan abortus. Sedangkan pada trimester II bisa terjadi kelahiran prematur. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita herpes genitalis sanggup menderita kelainan yang sangat beragam, mulai dari hepatitis, ensefalitis bahkan bisa lahir dalam keadaan mati.
Selain pencegahan terhadap penularan serta menghindari faktor pelopor bagi penderita, yang perlu juga diperhatikan ialah kondisi kejiwaan bagi penderita herpes genitalis ini. Anggapan bahwa herpes ialah penyakit kotor, tidak sanggup disembuhkan, menular dengan mudah, dll, menciptakan orang yang terkena herpes akan aib dan takut melaksanakan investigasi dan berobat. Padahal apabila pengobatan dilakukan sedini mungkin, maka penyakit ini lebih bisa dikendalikan.
d. Kondiloma Akuminata
Definisi
Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata) merupakan kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis atau dubur, yang ditularkan melalui relasi seksual. Kondiloma akuminatum ialah vegetasi oleh human papiloma virus tipe tertentu, bertangkai, dan permukaannya berjonjot. Beberapa tipe HPV tertentu mempunyai potensi onkogenik yang tinggi, yaitu tipe 16 dan 18. tipe ini merupakan jenis virus yang paling sering dijumpai pada kanker serviks. Sedangkan tipe 6 dan 11 lebih sering dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepitelial serviks derajat ringan.
Kutil genitalis sering ditemukan dan mengakibatkan kecemasan lantaran tidak lezat dilihat, bisa terinfeksi bakteri, dan bisa merupakan petunjuk adanya gangguan sistem kekebalan.
Penyebab
Penyebab penyakit ii ialah virus papiloma. Pada wanita, virus papiloma tipe 16 dan 18, yang menyerang leher rahim tetapi tidak mengakibatkan kutil pada alat kelamin luar dan bisa mengakibatkan kanker leher rahim. Virus tipe ini dan virus papiloma lainnya bisa mengakibatkan tumor intra-epitel pada leher rahim (ditunjukkan dengan hasil Pap-smear yang abnormal) atau kanker pada vagina, vulva, dubur, penis,mulut, tenggorokan atau kerongkongan.
Gejala klinis
Kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembab. Pada pria, area yang sering terkena ialah ujung dan batang penis dan dibawah kulit depannya (jika tidak disunat). Pada wanita, kutil timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim (serviks) dan kulit di sekeliling vagina. Kutil genitalis juga bisa terjadi di tempat sekeliling anus dan rektum, terutama pada laki-laki homoseksual dan perempuan yang melaksanakan relasi seksual melalui dubur.
Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai pembengkakan kecil yang lembut, lembab, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh dengan cepat dan bisa mempunyai tangkai. Pada suatu tempat seringkali tumbuh beberapa kutil dan permukaannya yang bergairah memperlihatkan citra menyerupai bunga kol (blumkol).
Pada perempuan hamil, pada gangguan sistem kekebalan (penderita AIDS atau pengobatan dengan obat yang menekan sistem kekebalan) dan pada orang yang kulitnya meradang, pertumbuhan kutil ini sangat cepat.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tanda-tanda dan hasil investigasi fisik. Kutil yang menetap bisa diangkat melalui pembedahan dan diperiksa dibawah mikroskop untuk meyakinkan bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan. Wanita yang mempunyai kutil di leher rahimnya, harus menjalani investigasi Pap-smear secara rutin.
Pengobatan
Kutil pada alat kelamin luar bisa diangkat melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau pembedahan dengan bius lokal. Pengobatan kimiawi, menyerupai podofilum resin atau racun yang dimurnikan atau asam trikloroasetat, bisa dioleskan pribadi pada kutil. Tetapi pengobatan ini memerlukan waktu beberapa ahad hingga beberapa bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya dan sering gagal.
Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker menyerupai tiotepa atau florourasil. Pilihan lainnya ialah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik. Kutil genitalis sering kambuh dan memerlukan pengobatan ulang. Pada laki-laki yang belum disunat, kekambuhan bisa dicegah dengan menjalani penyunatan.
e. Chlamydia trachomatis
Chlamydia trachomatis ialah salah satu dari tiga spesies kuman dalam genus Chlamydia, famili Chlamydiaceae, kelas Chlamydiae, filum Chlamydiae, domain Bacteria.C. trachomatis ialah biro chlamydial pertama yang ditemukan dalam tubuh manusia. Bakteri ini pertama kali diidentifikasi tahun 1907.
Infeksi Chlamydia trachomatis sering tidak menimbulkan tanda-tanda dan sangat beresiko bila terjadi pada ibu-ibu lantaran sanggup mengakibatkan kehamilan ektopik, infertelitas dan abortus. WHO memperkirakan 4 juta kasus gres pada ibu-ibu terinfeksi oleh Chlamydia trachomatis dan 50.000 diantaranya mengalami intertilitas,kehamilan ektopik dan abortus. Mekanisme terjadinya infeksi C.trachomatis telah dipelajari banyak peneliti, dimana MOMP (Major Outr Membrane Protein) merupakan suatu sasaran penting untuk mencegah respons imun dari host, menyerupai neuralizing factor dan sel T. Berdasarkan adanya variasi nukleotida dari MOMP pada gen Omp-1 dan adanya inhibisi respon imun sanggup mengakibatkan mudahnya host terpapar oleh C.trachomatis. Setiap variasi nukleotida memperlihatkan berkurangnya imunitas seravor yang spesifik dalam menyeleksi imun dari host.
f. HIV/AIDS
AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada dikala ini. HIV, virus yang mengakibatkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang.
AIDS yaitu sindrom yang menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus yang berjulukan HIV, Human Immunodeficiency Virus. Jika Anda mendapatkan diri Anda terinfeksi HIV, tubuh akan mencoba melawan infeksi tersebut. Tubuh akan menciptakan antibodi berupa molekul khusus untuk melawan HIV.
HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya ialah RNA (asam ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam DNA inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan menghasilkan protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan membentuk virus-virus baru.
Tes darah dilakukan untuk melihat apakah ada antibodi di dalam tubuh. Jika terdapat antibodi tersebut di dalam darah maka telah terinfeksi oleh HIV. Manusia yang mempunyai antibodi HIV disebut dengan HIV Positif. Positif terserang HIV atau mempunyai penyakit HIV, tidaklah sama dengan mempunyai AIDS. Banyak yang telah terinfeksi HIV positif namun tidak jatuh sakit untuk beberapa tahun. Namun penyakit HIV mengakibatkan sistem kekebalan tubuh melemah dengan perlahan-lahan. Virus, parasit, jamur dan kuman yang biasanya tidak mengakibatkan jatuh sakit sanggup menciptakan Anda jatuh sakit jikalau sistem kekebalan tubuh mulai rusak atau melemah.
3. Bagaimana aids sanggup menular?
Sebenarnya Anda tidak pribadi terkena AIDS. Namun terinfeksi dengan HIV dan kemudian bermetamorfosis AIDS. Anda terkena HIV dari seseorang yang telah terinfeksi dengan HIV, meskipun seseorang itu tidak kelihatan sakit dan bahkan belum terbukti HIV Positif lantaran memang belum pernah di uji. Darah, cairan vagina, semen (cairan dari alat kelamin pria) dan air susu ibu dari orang-orang yang terinfeksi dengan HIV sanggup menularkan virus tersebut ke orang lainnya. Sebagian besar tertular virus HIV dengan cara :
1. Berhubungan seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi.
2. Menggunakan jarum tolong-menolong (jarum suntikan) dengan seseorang yang telah terinfeksi.
3. Dilahirkan oleh perempuan yang telah terinfeksi atau menyusu air susu ibu dari perempuan yang telah terinfeksi.
Mendapatkan transfusi darah dari darah yang terinfeksi HIV dulunya ialah jalan bagi orang lain terkena AIDS, namun kini persediaan darah telah di periksa dengan hati-hati dan risikonya jauh lebih rendah.
Tidak ada penelitian yang memperlihatkan penularan HIV melalui air mata atau air ludah, tetapi memungkinkan terinfeksi HIV melalui seks secara oral atau melalui ciuman terutama jikalau mempunyai luka terbuka atau sariawan pada ekspresi seseorang yang telah terinfeksi.
The Center for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan sekitar 850.000 hingga 950.000 penduduk US tinggal bersama penduduk lainnya yang terinfeksi HIV, seperempat dari penduduk tidak waspada terhadap infeksi HIV tersebut. (sekitar 400.000 penduduk hidup dengan AIDS). Setiap tahun, bertambah sekitar 40.000 yang terinfeksi. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen ialah laki-laki dan 30 persennya ialah wanita. Separuh dari jumlah gres yang terinfeksi tiap tahunnya ialah dibawah usia 25 tahun. Pertengahan tahun 1990, AIDS mendominasi penyebab kematian. Meskipun, pola perawatan telah mengurangi angka kematian dengan signifikan. Untuk informasi lebih lanjut sanggup mengunjungi website pemerintahan.
Seorang bayi sanggup tertular HIV dari ibu yang terinfeksi. Meskipun ada obat untuk perawatan pengidap HIV/AIDS, tidak ada vaksin atau obat untuk menyembuhkannya. Selama ini, obat yang sanggup memperpanjang hidup penderita HIV ialah antiretroviral (ARV) alias antivirus.
4. Ciri-Ciri Orang Terkena Penyakit Hiv/Aids
Ciri-ciri penyakit HIV/AIDS ialah seseorang bisa mengalami penurunan imunitas atau daya tahan tubuh, hal ini bisa kita lihat seorang yang terinfeksi virus tersebut akan gampang sakit menyerupai flu yang usang sekali sembuhnya..jika sudah stadium lanjut akan menjadi sangat rentan sekali beliau bisa mengalami komplikasi aneka macam penyakit. menyerupai diare, infeksi saluran pernafasan, lepuh kulit, berat tubuh terus menurun sehingga penderita tampak kurus dan kering.
Ciri secara kasat mata utk HIV sulit terdeteksi. Untuk AIDS biasanya dibarengi dengan infeksi lain jikalau kondisinya sudah sangat serius. Yang paling umum ialah radang paru2 dan radang selaput otak . Sebaiknya tidak perlu menduga-duga dari tanda-tanda fisik. Untuk memastikannya periksa darah ialah cara terbaik.
5. Penanggulangan Hiv/Aids
HIV/AIDS telah ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia semenjak tahun 1987. Karena stigma yang menempel dengan HIV/AIDS, masalah kesehatan ini selalu diliputi nuansa ketakutan dan rasa malu. Berakar dari sana, muncul aneka macam dilema lain yang harus dihadapi orang yang terinfeksi HIV selain urusan kesehatannya itu sendiri. Pandangan negatif dari masyarakat, penolakan oleh tenaga kesehatan dan penyedia layanan lainnya, peraturan yang diskriminatif, pemberitaan media massa yang sensasional, dan pembocoran status HIV seseorang ialah beberapa masalah yang dialami oleh cukup banyak orang yang terinfeksi HIV. Selain itu, keterbatasan informasi dan kesiapan tenaga kesehatan, serta kurangnya susukan pada pengobatan dilihat sebagai hambatan yang sangat membatasi orang HIV-positif untuk memperpanjang masa tanpa tanda-tanda atau masa produktifnya sebagai manusia.
Beberapa asas dalam segala upayanya menanggulangi HIV/AIDS di Indonesia:
Upaya penanggulangan HIV/AIDS nasional harus memperhatikan aspek sumbangan dan perawatan, selain aspek pencegahan. Pengembangan acara untuk orang HIV-positif diminta untuk mengutamakan :
· Penyebarluasan informasi yang lengkap dan benar untuk masyarakat supaya sanggup mendapatkan keberadaan orang HIV-positif dengan masuk akal dan tidak menghakimi.
· Mendukung pembentukan kelompok sumbangan (support group) di tingkat lokal dan wilayah.
· Penyediaan Informasi lebih lanjut mengenai topik-topik terkait dengan hidup HIV.
· Peningkatan ketersediaan layanan dan tenaga kesehatan yang erat dengan orang HIV-positif.
· Pemberdayaan dan kesempatan bagi orang HIV-positif untuk bisa bekerja dan berpenghidupan yang layak. Hak orang HIV-positif untuk memperoleh pekerjaan supaya dilindungi.
· Mendorong adanya keterlibatan orang HIV-positif secara bermakna dalam tiap tahapan pembuatan (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi), serta memperlihatkan keterampilan supaya orang HIV-positif bisa memenuhi tugas tersebut dengan nyata.
· Tersedianya sumbangan sebelum dan setelah tes supaya orang HIV-positif sanggup mendapatkan hasil tes dan menjalani hidup secara positif dan bermartabat.
· Memberikan keterampilan pada orang HIV-positif yang berbicara di depan umum supaya lebih percaya diri.
· Upaya penanggulangan AIDS harus dilakukan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Perlindungan dan Penegakan hak asasi insan untuk orang HIV-positif perlu ditingkatkan.
· Pemerolehan obat-obatan antiretroviral dan obat-obatan untuk infeksi oportunistik dengan standar yang baik dengan harga terjangkau perlu segera ditingkatkan dan lebih merata.
· Hak orang HIV-positif untuk mempunyai keturunan supaya dilindungi dan segala upaya dilaksanakan supaya bisa dilakukan dengan cara yang paling kondusif untuk ibu dan bayi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Narkoba ialah kependekan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia ialah Napza yang merupakan kependekan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
Berikut klarifikasi singkat ihwal beberapa jenis narkotika.
1. Heroin
2. Ganja
3. Morfin
4. Kokain
Penyakit menular seksual ialah penyakit yang menyerang insan dan hewan melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, lantaran mempunyai cakupan pada arti’ orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga sanggup ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun.
B. Saran
Sebagai generasi penerus bangsa, hendaknya kita sanggup menjauhi narkoba dan menjaga diri dari pergaulan bebas yang sanggup menjerumuskan kita ke dalam penyakit menular seksual.
DAFTAR PUSTAKA