Kesehatan Lingkungan Dunia

BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan yakni upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan yakni proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan menurut pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman mencar ilmu yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap sikap yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir memperlihatkan bahwa dikala ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak bisa mendapat jaminan kesehatan dari forum atauperusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, ibarat Akses, Taspen, dan Jamsostek.

Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan yakni mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, problem ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam administrasi pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ASPEK KESLING
1. DEFINISI
—-Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan (Kesling):
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan (Kesling) yakni suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara insan dan lingkungan supaya sanggup menjamin keadaan sehat dari manusia.1
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan (Kesling)  yakni suatu kondisi lingkungan yang bisa menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara insan dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup insan yang sehat dan bahagia.2
—-
2. RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN
—-Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan (Kesling), yaitu :

  • Penyediaan Air Minum
  • Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
  • Pembuangan Sampah Padat
  • Pengendalian Vektor
  • Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
  • Higiene makanan, termasuk higiene susu
  • Pengendalian pencemaran udara
  • Pengendalian radiasi
  • Kesehatan kerja
  • Pengendalian kebisingan
  • Perumahan dan pemukiman
  • Aspek kesling dan transportasi udara
  • Perencanaan daerah dan perkotaan
  • Pencegahan kecelakaan
  • Rekreasi umum dan pariwisata
  • Tindakan-tindakan sanitasi yang berafiliasi dengan keadaan epidemi/wabah, petaka dan perpindahan penduduk
  • Tindakan pencegahan yang dibutuhkan untuk menjamin lingkungan.

—-Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :
  • Penyehatan Air dan Udara
  • Pengamanan Limbah padat/sampah
  • Pengamanan Limbah cair
  • Pengamanan limbah gas
  • Pengamanan radiasi
  • Pengamanan kebisingan
  • Pengamanan vektor penyakit
  • Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana
3. SASARAN KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)
—-Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan yakni sebagai berikut :
  • Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis
  • Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
  • Lingkungan kerja : perkantoran, daerah industri/yang sejenis
  • Angkutan umum : kendaraan darat, maritim dan udara yang dipakai untuk umum
  • Lingkungan lainnya : contohnya yang bersifat khusus ibarat lingkungan yang berada dlm keadaan darurat, tragedi perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.
4. ASPEK DAN MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA
—-Masalah Kesehatan lingkungan merupakan problem kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari banyak sekali sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :

A.    Air Bersih
—-Air higienis yakni air yang dipakai untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan sanggup diminum apabila telah dimasak. Air minum yakni air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan sanggup eksklusif diminum.
—-Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya yakni sebagai berikut :
  • Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
  • Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)
  • Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

B.    Pembuangan Kotoran/Tinja
—-Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :
  • Tanah permukaan dihentikan terjadi kontaminasi
  • Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur
  • Tidak boleh tercemar air permukaan
  • Tinja dihentikan terjangkau oleh lalat dan binatang lain
  • Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
  • Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
  • Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
C.    Kesehatan Pemukiman
—-Secara umum rumah sanggup dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

  • Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
  • Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
  • Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya masakan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
  • Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul alasannya yakni keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak gampang roboh, tidak gampang terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
D.    Pembuangan Sampah
—-Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut:

  • Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah yakni jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, contoh kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
  • Penyimpanan sampah
  • Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
  • Pengangkutan
  • Pembuangan
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita sanggup mengetahui kekerabatan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut supaya kita sanggup memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.

E.    Serangga dan Binatang Pengganggu

—-Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang lalu disebut sebagai vektor contohnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan masakan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
—-Binatang pengganggu yang sanggup menularkan penyakit contohnya anjing sanggup menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat sanggup menjadi mediator perpindahan bibit penyakit ke masakan sehingga menimbulakan diare. Tikus sanggup mengakibatkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi basil penyebab.
F.      Makanan dan Minuman

—-Sasaran higene sanitasi masakan dan minuman yakni restoran, rumah makan, jasa boga dan masakan jajanan (diolah oleh pengrajin masakan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai masakan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
—-Persyaratan hygiene sanitasi masakan dan minuman tempat pengelolaan masakan mencakup :6
  • Persyaratan lokasi dan bangunan
  • Persyaratan kemudahan sanitasi
  • Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
  • Persyaratan materi masakan dan masakan jadi
  • Persyaratan pengolahan makanan
  • Persyaratan penyimpanan materi masakan dan masakan jadi
  • Persyaratan peralatan yang digunakan
  • Pencemaran Lingkungan
—-Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara sanggup dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi problem kesehatan yang sesungguhnya, mengingat insan cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akhir pembakaran kayu bakar, materi bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya nanah susukan pernafasan bagi anak balita. Mengenai problem out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, banyak sekali analisis data memperlihatkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian memperlihatkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut yakni 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih jelek di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibentuk lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, contohnya nanah susukan pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

Transportasi Udara
Sebagaimana transportasi pada umumnya, transportasi udara mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai unsur penunjang (servicing sector) dan unsur pendorong (promoting sector) [Abubakar, 2000]. Peran transportasi udara sebagai unsur penunjang sanggup dilihat dari kemampuannya menyediakan jasa transportasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sektor lain, sekaligus juga berperan dalam menggerakan dinamika pembangunan.

Pendapat selama ini yang menyampaikan bahwa biaya yang dikeluarkan apabila memakai transportasi udara sangat besar, dikala ini sudah terjawab dengan munculnya maskapai-maskapai gres yang menyampaikan layanan transportasi udara yang prima dengan harga yang sangat kompetitif. Malahan apabila dilihat dari teori ekonomi fakta yang muncul bisa sebaliknya. Hal ini dikarenakan transportasi udara khususnya pesawat terbang bisa menyampaikan nilai tambah berupa kecepatan, sehingga memungkinkan peredaran uang yang lebih cepat dan tentunya hal ini berarti pemfokusan biaya produksi.

Sedangkan sebagai unsur pendorong, transportasi udara juga sudah terbukti bisa menjadi jasa transportasi yang efektif untuk membuka daerah terisolasi dan juga melayani daerah-daerah dan pulau-pulau terpencil. Tersedianya transportasi yang sanggup menjangkau daerah pelosok termasuk yang ada di perbatasan sudah niscaya sanggup memicu produktivitas penduduk setempat, sehingga hasilnya akan meningkatkan penghasilan seluruh rakyat dan tentunya juga pendapatan pemerintah.

Perkembangan pembangunan di daerah perbatasan secara tidak eksklusif akan membuat mutiplier effect yang positif, ibarat pemerataan penduduk, penciptaan lapangan kerja gres serta stabilitas dan keutuhan wilayah. Kita seharusnya sanggup mencar ilmu dari pengalaman pahit lepasnya P. Sipadan dan P. Ligitan ke tangan Malaysia. Dari klarifikasi media diketahui bahwa ICJ/MI dalam mengambil keputusan selesai mengenai status kedua pulau tersebut ternyata tidak memakai materi aturan umum yang diajukan oleh Indonesia maupun Malaysia. Kaidah yang dipakai yakni dengan memakai kriteria pembuktian lain, yaitu continuous presence, effective occupation, maintenance and ecology preservation. Kemenangan Malaysia dikarenakan kedua pulau tersebut secara lokasi memang tidak begitu jauh dari Malaysia dan ditambah lagi dengan adanya fakta bahwa Malaysia telah membangun beberapa prasarana pariwisata di kedua pulau tersebut [Djalal, 2003]

Adapun tugas eksklusif transportasi udara dalam problem pertahanan dan keamanan juga sangat banyak. Salah satunya yakni digunakannya radar penerbangan sipil untuk membantu radar militer yang dikala ini belum bisa mengawasi seluruh wilayah udara Indonesia. Selain itu, walaupun masih diperdebatkan tetapi secara teori memungkinkan pesawat sipil untuk mempunyai fungsi ganda sebagai alat transportasi biasa dan sekaligus sebagai pesawat pengintai atau patroli tidak tetap. Frekuensi penerbangan pesawat sipil yang sangat tinggi sanggup dimamfaatkan untuk melaporkan keadaan udara, bahkan darat dan laut.

Upaya Memaksimalkan Peran Transportasi Udara

Peran transportasi udara yang sangat besar ini tentu saja hanya sanggup diperoleh dengan pinjaman banyak sekali pihak. Sudah saatnya transportasi udara menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan pelayanan prasarana transportasi dan komunikasi di daerah-daerah perbatasan. Penulis yakin bahwa banyak investor yang dalam hal ini pengusaha transportasi udara yang berminat membuka jalur penerbangannya ke daerah-daerah perbatasan apabila faktor kebutuhannya juga tersedia.

Faktor kebutuhan yang dimaksud disini sudah niscaya yakni tersedianya lapangan terbang yang memadai serta berjalannya kegiatan ekonomi atau lainnya ibarat pariwisata yang memungkinkan adanya kebutuhan transportasi dari dan ke daerah tersebut. Dan yang tidak kalah penting yakni kemauan pemerintah sebagai pengambil keputusan untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sempurna menyangkut transportasi udara. Seluruh potensi high cost economy di sektor transportasi udara harus dievaluasi dan dibenahi. Karena kalau tidak, maka percuma saja langkah efisiensi yang mati-matian dilakukan oleh pelaku perjuangan (Pikiran Rakyat, 28 Juli 2003).

Selain itu perlu juga dikaji dan diteliti kemungkinan lain berupa inovasi-inovasi dalam transportasi udara. Inovasi disini tidak hanya menyangkut pembuatan pesawat sebagaimana yang dilakukan oleh IPTN, namun lebih luas dari itu termasuk juga didalamnya yakni pembuatan roadmap penerbangan dalam negeri yang sanggup membuat efisiensi dan keteraturan penerbangan nasional. Dalam hubungannya dengan daerah-daerah perbatasan sanggup juga dilakukan pengkajian secara ekonomi untuk memakai sarana transportasi udara alternatif ibarat contohnya seaplane atau yang lebih dikenal dengan pesawat amphibi untuk transportasi dari dan ke pulau-pulau
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan yakni upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

-Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan (Kesling):
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan (Kesling) yakni suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara insan dan lingkungan supaya sanggup menjamin keadaan sehat dari manusia.

Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan (Kesling)  yakni suatu kondisi lingkungan yang bisa menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara insan dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup insan yang sehat dan bahagia.

Aspek Dan Masalah Kesehatan Lingkungan
  • Air Bersih
  • Pembuangan Kotoran/Tinja
  • Kesehatan Pemukiman
  • Pembuangan Sampah
  • Serangga dan Binatang Pengganggu
  • Makanan dan Minuman

Transpottasi Udara

Sebagaimana transportasi pada umumnya, transportasi udara mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai unsur penunjang (servicing sector) dan unsur pendorong (promoting sector) [Abubakar, 2000].

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel