Penjelasan Sterilisasi Ruangan
Ruang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non-patogen termasuk sporanya. Ruang steril sangat penting dalam bidang kesehatan. Seperti pada ruang steril antara lain ruang bedah, ruang pascaoperasi termasuk dalam bidang industri farmasi, yang terkhusus pada sediaan steril contohnya injeksi. Ruang-ruang tersebut diharapkan pengujian sterilisasi yang baku.
Mikroorganisme sanggup hidup dimana-mana bukan hanya di ruang terbuka, ruang tertutup. Kehidupan mikroorganisme di ruang tertutup lebih gampang dikendalikan dibanding ruang terbuka. Jika suatu ruangan tertutup, kehidupan mikroorganisme sanggup dikendalikan, maka ruangan tersebut sanggup dikategorikan ruangan steril, sehingga perlu dilakukan pencegahan atau pengendalian dari kontaminasi mikroorganisme yang sanggup menghipnotis secara langsung proses industri farmasi atau produk yang dihasilkan dari industri farmasi.
Yang dimaksud dengan steril dalam mikrobiologi ialah semua proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika untuk pertama kalinya melaksanakan pemindahan biakan basil secara aseptik, bahwasanya telah memakai salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum digunakan dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak kalau dibakar untungnya tersedia aneka macam metode lain yang efektif.
Steril yang akan didapatkan melalui sterilisasi, sedangkan cara sterilisasi yang umum dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Sterilisasi secara fisik, misal dengan pemanasan, penggunaan sinar bergelombang pendek menyerupai sinar-X, sinar Îł, sinar UV, dan sebagainya.
2. Sterilisasi secara kimia, misal dengan penggunaan desinfektan, larutan alkohol, larutan formalin, larutan AMC (campuran asam klorida dengan garam Hg) dan sebagainya.
3. Sterilisasi secara mekanik, contohnya dengan penggunaan saringan atau filter.
Sterilisasi secara fisik, yaitu selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai tanggapan temperatur tinggi dan atau tekanan tinggi, selama itu sterilisasi secara fisik sanggup dilakukan. Cara sterilisasi dengan uap air panas dan tekanan tinggi merupakan yang paling banyak digunakan, contohnya dengan memakai alat yang sudah dikenal, yaitu otoklaf yang merupakan alat berupa tangki minyak yang sanggup diisi dengan uap. Medium yang akan disterilkan ditempatkan di dalam otoklaf ini selama 15 hingga 20 menit, hal ini tergantung pada banyak sedikitnya barang yang perlu disterilkan. Perhitungan waktu 15 atau 20 menit itu dimulai sejak termometer pada otoklaf mengatakan 121ÂșC. Setelah cukup waktu maka kran uap ditutup, dan dengan demikian suhu mulai turun sedikit demi sedikit, demikian pula termometer. Jika manometer mengatakan 0, barulah otoklaf dibuka.
Sterilisasi secara kimia, yaitu banyak digunakan sebagai desinfektan antara lain larutan CuSO4, AgNO3, HgCl2, ZnO, dan sebagainya serta larutan alkohol dan campurannya, juga formalin atau formaldehida yang merupakan senyawa yang gampang larut di dalam air tetapi sangat efektif sebagai desinfektan dengan kadar antara 4 hingga 20% .
Sterilisasi secara mekanik, untuk beberapa materi tanggapan pemanasan tinggi ataupun tekanan tinggi akan mengalami perubahan ataupun pengeringan, suatu sterilisasi harus dilakukan secara mekanik, contohnya dengan penyaringan. Di dalam bidang mikroba, penyaringan secara fisik yang paling banyak digunakan yaitu dengan memakai filter khusus.
Dikembangkannya filter berefisiensi tinggi untuk menyaring udara yang berisikan partikel (High Efficiency Particulate Air Filter, atau HEPA) telah memungkinkan dialirkannya udara higienis (bebas debu) ke dalam ruang tertutup. Tipe filtrasi udara semacam ini bersama dengan sistem pedoman udara laminar (Laminar Air Flow) sekarang banyak digunakan untuk menyediakan udara yang bebas dari debu dan bakteri. Filter udara digunakan dalam ruang transfer mikrobiologis untuk mencegah timbulnya kontaminasi pada area-area isolasi untuk mencegah penyebaran infeksi, dan di dalam ruangan-ruangan yang digunakan untuk merakit peralatan elektronik miniatur alasannya yaitu kontaminasi oleh partikel-partikel bahkan sekecil apapun basil sanggup merusak daya guna komponen peralatan tersebut .
Sinar ultraviolet biasanya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara dan permukaan selama pemprosesan lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme (germisida) dari lampu kabut merkuri dipancarkan secara langsung pada panjang gelombang 2537 satuan Amstrong (253,7 milimikron). Ketika sinar UV melewati bahan, energi dibebaskan ke orbital elektron dalam atom konstituen. Energi yang terserap ini menyebabkan meningginya keadaan energi atom-atom dan mengubah reaktivitasnya .
Fenol yaitu zat pembaku daya antiseptik obat lain sehingga daya antiseptik dinyatakan dalam koefesien fenol. Mekanisme kerja fenol sebagai desinfektan yaitu dalam kadar 0,01%-1% fenol bersifat bakteriostatik. Larutan 1,6% bersifat bakterisid, yang sanggup mengadakan koagulasi protein. Ikatan protein dengan fenol gampang lepas, sehingga fenol sanggup berpenetrasi ke dalam kulit utuh. Larutan 1,3% bersifat fungisid, mempunyai kegunaan untuk sterilisasi ekskreta dan alat kedokteran.
Mikroorganisme sanggup hidup dimana-mana bukan hanya di ruang terbuka, ruang tertutup. Kehidupan mikroorganisme di ruang tertutup lebih gampang dikendalikan dibanding ruang terbuka. Jika suatu ruangan tertutup, kehidupan mikroorganisme sanggup dikendalikan, maka ruangan tersebut sanggup dikategorikan ruangan steril, sehingga perlu dilakukan pencegahan atau pengendalian dari kontaminasi mikroorganisme yang sanggup menghipnotis secara langsung proses industri farmasi atau produk yang dihasilkan dari industri farmasi.
Yang dimaksud dengan steril dalam mikrobiologi ialah semua proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika untuk pertama kalinya melaksanakan pemindahan biakan basil secara aseptik, bahwasanya telah memakai salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum digunakan dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak kalau dibakar untungnya tersedia aneka macam metode lain yang efektif.
Steril yang akan didapatkan melalui sterilisasi, sedangkan cara sterilisasi yang umum dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Sterilisasi secara fisik, misal dengan pemanasan, penggunaan sinar bergelombang pendek menyerupai sinar-X, sinar Îł, sinar UV, dan sebagainya.
2. Sterilisasi secara kimia, misal dengan penggunaan desinfektan, larutan alkohol, larutan formalin, larutan AMC (campuran asam klorida dengan garam Hg) dan sebagainya.
3. Sterilisasi secara mekanik, contohnya dengan penggunaan saringan atau filter.
Sterilisasi secara fisik, yaitu selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai tanggapan temperatur tinggi dan atau tekanan tinggi, selama itu sterilisasi secara fisik sanggup dilakukan. Cara sterilisasi dengan uap air panas dan tekanan tinggi merupakan yang paling banyak digunakan, contohnya dengan memakai alat yang sudah dikenal, yaitu otoklaf yang merupakan alat berupa tangki minyak yang sanggup diisi dengan uap. Medium yang akan disterilkan ditempatkan di dalam otoklaf ini selama 15 hingga 20 menit, hal ini tergantung pada banyak sedikitnya barang yang perlu disterilkan. Perhitungan waktu 15 atau 20 menit itu dimulai sejak termometer pada otoklaf mengatakan 121ÂșC. Setelah cukup waktu maka kran uap ditutup, dan dengan demikian suhu mulai turun sedikit demi sedikit, demikian pula termometer. Jika manometer mengatakan 0, barulah otoklaf dibuka.
Sterilisasi secara kimia, yaitu banyak digunakan sebagai desinfektan antara lain larutan CuSO4, AgNO3, HgCl2, ZnO, dan sebagainya serta larutan alkohol dan campurannya, juga formalin atau formaldehida yang merupakan senyawa yang gampang larut di dalam air tetapi sangat efektif sebagai desinfektan dengan kadar antara 4 hingga 20% .
Sterilisasi secara mekanik, untuk beberapa materi tanggapan pemanasan tinggi ataupun tekanan tinggi akan mengalami perubahan ataupun pengeringan, suatu sterilisasi harus dilakukan secara mekanik, contohnya dengan penyaringan. Di dalam bidang mikroba, penyaringan secara fisik yang paling banyak digunakan yaitu dengan memakai filter khusus.
Dikembangkannya filter berefisiensi tinggi untuk menyaring udara yang berisikan partikel (High Efficiency Particulate Air Filter, atau HEPA) telah memungkinkan dialirkannya udara higienis (bebas debu) ke dalam ruang tertutup. Tipe filtrasi udara semacam ini bersama dengan sistem pedoman udara laminar (Laminar Air Flow) sekarang banyak digunakan untuk menyediakan udara yang bebas dari debu dan bakteri. Filter udara digunakan dalam ruang transfer mikrobiologis untuk mencegah timbulnya kontaminasi pada area-area isolasi untuk mencegah penyebaran infeksi, dan di dalam ruangan-ruangan yang digunakan untuk merakit peralatan elektronik miniatur alasannya yaitu kontaminasi oleh partikel-partikel bahkan sekecil apapun basil sanggup merusak daya guna komponen peralatan tersebut .
Sinar ultraviolet biasanya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara dan permukaan selama pemprosesan lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme (germisida) dari lampu kabut merkuri dipancarkan secara langsung pada panjang gelombang 2537 satuan Amstrong (253,7 milimikron). Ketika sinar UV melewati bahan, energi dibebaskan ke orbital elektron dalam atom konstituen. Energi yang terserap ini menyebabkan meningginya keadaan energi atom-atom dan mengubah reaktivitasnya .
Fenol yaitu zat pembaku daya antiseptik obat lain sehingga daya antiseptik dinyatakan dalam koefesien fenol. Mekanisme kerja fenol sebagai desinfektan yaitu dalam kadar 0,01%-1% fenol bersifat bakteriostatik. Larutan 1,6% bersifat bakterisid, yang sanggup mengadakan koagulasi protein. Ikatan protein dengan fenol gampang lepas, sehingga fenol sanggup berpenetrasi ke dalam kulit utuh. Larutan 1,3% bersifat fungisid, mempunyai kegunaan untuk sterilisasi ekskreta dan alat kedokteran.