Islam Dan Lingkungan Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
     Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingkungan. Pendidikan tersebut berkenaan dengan kepentingan lingkungan di sekitar insan dan menjaga banyak sekali unsurnya yang sanggup mendatangkan ancaman kehancuran, pencemaran, atau perusakan.
Pendidikan lingkungan telah diajarkan oleh Rasululloh SAW kepada para sahabatnya. Abu Darda ra pernah menyampaikan bahwa di tempat berguru yang diasuh oleh Rasululloh SAW telah diajarkan pentingnya bercocok tanam, dan menanam pepohonan, serta pentingnya perjuangan mengubah tanah yang tandus menjadi kebun yang subur. Perbuatan tersebut akan mendatangkan pahala yang besar disisi Alloh SWT dan bekerja untuk memakmurkan bumi merupakan amal ibadah kepada Alloh SWT.
            Pendidikan lingkungan yang diajarkan oleh Rasullloh SAW berdasarkan wahyu, sehingga banyak kita jumpai ayat-ayat ilmiah Al-Qur’an yang membahas wacana lingkungan. Pesan-pesan Al-Qur’an mengenai lingkungan sangat terang dan prospektif.
Oleh lantaran itu, dalam makalah ini penyusun akan mencoba membahas secara luas  mengenai al-qur’an dan lingkungan, lantaran al-qur’an telah menjelaskan wacana pentingnya menjaga lingkungan dengan meletakkan dasar dan prinsipnya secara global.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa sebenarnya lingkungan dan bagaimana kondisinya pada ketika ini?
2.      Bagaimana pandangan Al-Qur’an yang berkaitan dengan lingkungan?  
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Kondisi Lingkungan Pada Masa Ini
Masalah lingkungan hidup pandai balig cukup akal ini telah menjadi isu global lantaran menyangkut banyak sekali sektor dan banyak sekali kepentingan umat manusia. Hal ini terbukti dengan munculnya isu-isu kerusakan lingkungan yang semakin santer terdengar. Diantaranya isu dampak rumah kaca, lapisan ozon yang menipis, kenaiakan suhu udara, mencairnya es di kutub, dll. Mungkin sebagian besar orang gres menyadari dan mencicipi akan dampak tingkah lakunya di masa lampau yang terlalu berlebihan mengeksploitasi alam secara berlebihan.
Kerusakan lingkungan yang terjadi ketika ini bisa dikatakan telah menyebar di banyak sekali belahan dunia. Khususnya Indonesia yang mempunyai potensi alam yang sangat melimpah. Dengan potensi alam yang sedemikian melimpahnya telah membuat orang-orang berusaha untuk mengolah secara maksimal. Bahkan potensi alam tersebut dapat menarik masuk investor-investor asing untuk berbisnis di negeri ini. Dengan adanya potensi yang begitu melimpahnya memang kita akui sanggup membantu memajukan perekonomian negara, tapi di sisi lain keadaan ini sanggup membuat orang untuk mengeksploitasinya secara maksimal untuk kepentingan pribadi. Inilah yang kita takutkan, akan banyak pengusaha yang bergerak disektor pengolahan lingkungan yang tidak mengindahkan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Mungkin ketika ini kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita telah terbawa oleh sistem kapitalisme. Kapitalisme telah memperhadapkan umat insan kepada problem kerusakan sumber daya alam dan lingkungan. Di dorong motif kepentingan diri (self-interest), kebebasan (fredom), dan kompetisi tak bermoral, rezim kapitalisme telah berhasil mendudukan alam sebagai objek eksploitasi tanpa batas.[1] Perubahan sistem ekonomi dengan adanya liberalisasi perdagangan telah disinyalir turut mempercepat kerusakan dan pencemaran di bumi. Dalam perdagangan bebas, pakar ekonomi akan selalu besar hati dan optimis terhadap pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dengan ini mengindikasikan adanya peningkatan kapasitas penggunaan sumber daya alam. Peningkatan pengolahan sumber daya alam tentunya sanggup memunculkan kerusakan lingkungan. Tentunya keruskan itu kelak akan menjadi sumber musibah akhir ulah manusia.
Timbulnya kerusakan alam atau lingkungan hidup sebagian besar yaitu hasil  perbuatan manusia. Karena manusialah yang diberi tanggung jawab sebagai khalifah di bumi. Manusia mempunyai daya inisiatif dan kreatif, sedangkan makhluk-makhluk lainnya tidak memiikinya. Kebudayaan insan makin usang makin maju sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengtahuan dan teknologi. Sejalan dengan kemajuan tersebut, perkembangann persenjataan dan alat perusak lingkungan makin maju pula. Kerusakan lingkungan diperparah lagi dengan banyaknya kendaraan bermotor, dan pabrik-pabrik yang menimbulkan pencemaran udara atau polusi. Pencemaran tersebut membahayakan keselamatan hidup insan dan kehidupan sekelilingnya. Limbah-limbah pabrik sering kali dibuang seenaknya ke sungai yang akhirnya bermuara ke laut. Demikian pula kapal-kapal tanker yang membawa minyak sering mengalami kebocoran, sehinggga minyaknya tumpah ke laut. Akibatnya, air sungai dan bahari beracun yang mengakibatkan mati atau tercemarnya ikan dengan zat beracun.
Indonesia yaitu salah satu negara yang paling sering dilanda peristiwa lantaran ulah masyarakatnya. Sungguh ironis ketika Indonesia yang mempunyai penduduk lebih banyak didominasi umat Islam telah mencatat sejarah kehancuran alamnya[2], ibarat peristiwa banjir bandang, tanah longsor, kekringan, dll. Pemerintah yang dibutuhkan sanggup memperlihatkan jalan keluar dari duduk masalah ini malah mengeluarkan kebijakan yang aneh.[3] Padahal dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang membahas lingkungan dan cara memanfaatkannya. Apakah umat Islam lebih banyak didominasi ketika ini telah meninggalkan agamanya dan melupakan sumber ajarannya. Apakah lebih banyak didominasi muslim ketika ini telah menjadi orang-orang yang hedonis dan materialistik. Inilah yang menjadi kasus kita bersama sebagai umat Islam.
Mungkin selama ini insan terlau jumawa dengan kemampuan yang mereka miliki untuk mengolah lingkungan yang ada. Padahal seharusnya insan sebagai makhluk yang dimulyakan dengan akal, seharusnya bisa berbuat apapun asalkan dalam memegang amanah dan tanggung jawab dalam mengolah bumi. Dominasi insan terhadap alam memang menjdai suatu fitrah. Kelebihan karunia yang diberikan Allah SWT , tersirat dalam kalamnya :
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan

“Dan sesungguhnya telah kami muliakan bawah umur Adam , Kami angkut mereka di daratn dan di alautan, Kami beri merka rezeki yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang tepat atas kebanyakan mahluk yang telah Kami ciptakan “ (Q.SS Al-Isra’ (17);(70)
Keutamaan yang tepat dari kebanyakan mahluk lain ialah karunia nalar yang dimiliki manusia. Dengan nalar fikirannya, insan bisa menaklukan segala apa yang ada di alam untuk keperluan dirinya. Dengan adanya kenikmatan nalar yang luar biasa terebut menjadi sangat berbahaya kalau pada akhirnya mereka tidak menjadi khalifah yang amanah. Parahnya, keadaan ibarat inilah yang kini sedang terjadi.
Dapat disimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi ketika ini merupakan akhir dari keserakahan insan yang menentukan cara pintas mengeksploitasi lingkungannya secara habis-habisan atau besar-besaran. Oleh lantaran itu, semenjak awal Allah telah memperingatkan adanya akhir ulah insan tersebut yaitu sebagai motivasi, Allah manjanjikan kebahagiaan alam abadi bagi orang yang tidak berbuat kerusakan. Seharunya umat islam menjaga lingkungannya sesuai dengan firman Allah SWT :
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Dan janganlah kau berbuat kerusakan di muka bumi sehabis (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya rasa takut (tidak akan diterima) dan cita-cita (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat akrab kepada orang-orang yang berbuat baik.”( QS Al-Araf: 56 )
Seharusnya kita sebagai umat Islam kembali kepada aliran Al-qur’an dalam hal mengolah lingkungan. Supaya kita sanggup lebih bijak dan bertanggung jawab. Sehingga nantinya dengan sendirinya akan lahirlah prinsip pembangunan berkelanjutan atau pembangunan berwawasan lingkungan
A.      Pandangan Al-Qur’an yang Berkaitan Dengan Lingkungan
Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam di dalamnya banyak terangkum ayat-ayat yang membahas mengenai lingkungan, ibarat perintah untuk menjaga lingkungan, larangan untuk merusaknya, dll. Seperti yang akan di bahas berikut ini.
b.1   Alam Adalah Kenyataan yang Sebenarnya
Allah telah membuat alam raya ini dengan sebenarnya. Alam semesta yang indah ini yaitu benar-benar hadir dan sekaligus merupakan salah satu bukti keagungan penciptanya. Allah juga telah membuat hukum-hukumnya yang berlaku umum yang memperlihatkan ke Maha Kuasaan-Nya dan Keesaan-Nya. Langit dan bumi serta segala isinya diciptakan Allah secara harmonis dan teratur.[1] Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
 
“Dan Dialah yang membuat langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar dan (Dialah juga) pada masa (hendak menjadikan sesuatu) berfirman : "Jadilah", kemudian terjadilah ia. Firman-Nya itu yaitu benar dan bagi-Nyalah kuasa pemerintahan pada hari ditiupkan sangkakala. Dia yang mengetahui segala yang ghaib dan yang konkret dan Dialah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha mendalam pengetahuan-Nya.” (QS. Al-An’am : 73)
Jadi alam raya ini dalam pandangan Islam merupakan kenyataan yang sebenarnya. Pandangan ini berbeda dengan penganut aliran Idelisme yang menyatakan bahwa alam tidak mempunyai eksistensi yang rill dan obyektif, melainkan semu, palsu, ilusi, dan maya, atau sekedar emanasi[1] atau pancaran dari dunia lain yang kongkrit yang disebut dunia ideal.
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Dan Kami tidak membuat langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu yaitu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu lantaran mereka akan masuk neraka.” (QS. As-Shadd : 27)
Pandangan Islam juga berbeda dengan penganut aliran materialism. Aliran materialism memang menyatakan bahwa alam ini benar-benar ada, riil, dan obyektif. Namun eksistensi alam ini dalam dugaan aliran materialism yaitu ada dengan sendirinya.[1] Sedangkan berdasarkan pandangan Islam, alam raya ini diciptakan oleh Allah atau Tuhan YME. Allah yang membuat sekaligus memelihara alam ini serta mengatur segala urusannya.
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Katakanlah : “Sesungguhnya patutkah kau kafir kepada Yang membuat bumi dalam dua masa dan kau adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam. Dan Dia membuat di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa.  (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, kemudian Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kau keduanya berdasarkan perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami tiba dengan suka hati”. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang akrab dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fusshilat : 10-12)
Pada ayat-ayat diatas Allah mengemukakan bukti-bukti kekuasaan dan ke-Esaan-Nya dalam membuat langit dan bumi, menghiasi langit dengan bintang-bintang yang tak terhingga banyaknya. Dia mengetahui segala sesuatu, tidak sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya itulah Tuhan yang berhak disembah. Tuhan yang menciptakan, menguasai , mengatur, memelihara kelangsungan adanya dan yang menentukan simpulan keadaan semseta ini.
b.2   Tanggung Jawab Manusia terhadap Lingkungan
Manusia yaitu makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT, untuk tinggal di bumi, beraktifitas dan berinteraksi dengan lingkungannya dengan masa dan relung waktu terbatas. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah : 36
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
 
“Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari nirwana itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kau menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kau ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup hingga waktu yang ditentukan."
“...dan bagimu ada tempat kediaman di bumi, kesenangan hidup hingga waktu yang ditentukan.”
Kediaman di muka bumi diberikan Allah kepada insan sebagai suatu amanah. Maka insan wajib memeliharanya sebagai suatu amanah. Manusia telah diberitahu oleh Allah bahwa mereka akan hidup dalam batas waktu tertentu. Oleh lantaran itu insan tidak boleh keras berbuat kerusakan.
Dengan kedudukan insan sebagai khalifah di muka bumi ini, sebenarnya insan telah diberi tanggung jawab besar, yaitu diserahi bumi ini dengan segala isinya.
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi unutk kamu, dan Dia berkehendak menuju langit, kemudian dijadikan-Nya tujuh langit dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. Q.S. Al-Baqarah :29
Dalam ayat tersebut ditegaskan bahwa Allah telah menganugrahkan karunia yang besar kepada manusia, membuat langit dan bumi untuk manusia, untuk diambil manfaatnya, sehingga insan sanggup menjaga kelangsungan hidupnya dengan menjaga alam dan biar insan berbakti kepada Allah penciptanya,kepada keluarga, dan masyarakat.
Apa yang telah ditegaskan Allah dalam dalam firman-firman-Nya di atas yaitu untuk mengingatkan insan biar bersyukur. Karena walaupun insan diciptakan melebihi makhluk lainnya, insan tidak bisa memenuhi keperluannya sendiri tanpa bahan-bahan yang disediakan. Hal ini perlu disadari oleh manusia, lantaran tanpa mempunyai rasa dan perilaku syukur kepada Allah, maka insan cenderung akan merusak.
Dalam konteks mensyukuri nikmat Allah atas segala sesuatu yang ada di alam ini untuk manusia, menjaga kelestarian alam bagi umat Islam merupakan upaya untuk menjaga limpahan nikmat Allah secara berksinambungan. Sebaliknya, membuat keruskan di muka bumi,akan menimbulkan timbulnya peristiwa terhadap manusia. Allah sendiri membenci orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi. Firman Allah :
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu(kebahagiaan)negeri akhirat, dan janganlah kau melupakan bahagiamu dari ( kenikmatan ) duniawi dan berbuat oke (kepada orang lain ) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kau membuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Q.S Al-Qashas :77)
Begitu juga dalam mencari nafkah dan rezeki di atas muka bumi, Allah telah menggariskan suatu akhlaq dimana perbuatan pemaksaan dan kecurangan terhadap alam sangat dicela. Kenikamatan dunia dan akherat sanggup dikejar secara seimbang tanpa meninggalkan perbuatan baik dan menghindarkan kerusakan dimuka bumi. Hal ini dikarenakan sanggup berakibat pada terjadinya bencana, yang kebanyakan disebabkan perbuatan insan yang merusak alam.   
Islam meberikan pandangan yang lugas bahwa semua yang ada di bumi merupakan karunia yang harus dipelihara biar semua yang ada menjadi stabil dan terpelihara. Allah telah memberian karunia yang besar kepada semua mahluk dengan menciptakn gunung, mengembangbiakan segala jenis hewan dan menurunkan partikel hujan dari langit biar segala flora sanggup berkembang dengan baik. Sebagaimana dengan Firman Allah SWT QS. Luqman : 10
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Dia meciptakan langit tanpa tiang yang kau melihatnyadan Dia meletakan gunung  (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan Dia memperkembangbiakan padanya segala macam jenis binatang. Dan kami turunkan air hujan dari langit, kemudian Kami tumbuhkn padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik”.
Tanggung jawab insan menjaga kelangsungan makhluk itulah kiranya yang mendasari Nabi Muhammad SAW untuk mencadangkan lahan-lahan yang masih asli. Rasulullah SAW pernah mengumumkan kapada pengikutnya wacana suatu daerah sebagai suatu daerah yang tidak boleh digarap. Kawasan lindung itu, dalam syariat dikenal dengan istilah hima[1]. Rasululloh mencadangkan hima semata-mata untuk menjaga ekosistem suatu tempat biar sanggup terpenuhi kelestarian makhluk yang hidup di dalamnya. Oleh lantaran itu kita hendaknya mencontoh Rasulullah SAW dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Melihat banyaknya kandungan Al-Qur’an yang membahas perintah menjaga lingkungan, hendaknya kita sebagi umat Islam mau menyadari dan merenungkan apa yang terdapat dalam Al-Qur’an. Semoga dengan tumbuhnya kesadaran umat Islam dalam beragama  khusunya wacana perintah menjaga keseimbangan alam sanggup mengontrol pengolahan sumber daya alam yang ada dengan bijak.
b.3   Tidak Membuat Kerusakan Lingkungan
Timbulnya kerusakan alam atau lingkungan hidup merupakan akhir perbuatan manusia. Karena insan yang diberi tanggungjawab sebagai khalifah di bumi telah menyallahgunakan amanah. Manusia mempunyai daya inisiatif dan kreatif, sedangkan makhluk-makhluk lainnya tidak memilikinya.
Kelebihan insan yang disalahgunakan menimbulkan kerusakan lingkungan yang semakin bertambah parah. Kelalaian dan dominasi insan terhadap alam dan pengolahan lingkungan yang tidak beraturan membuat segala unsur harmoni dan sesuatu yang tumbuh alami bermetamorfosis kacau dan sering berakhir dengan bencana.
Dalam firman Allah Q.S Ar-Ruum ayat 41. Sesungguhnya Allah telah menetapkan dan menggambarkan akhir dari kedurhakaan insan terhadap syariat. Manusia hanya bisa menguras dan menggali isi bumi saja tanpa memperhatikan dampaknya. Maka terjadilah peristiwa dan kerusakan di atas muka bumi. Padahal semua itu, berdasarkan Yang Maha Kuasa, yaitu akhir dari tangan-tangan insan itu sendiri:
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah mencicipi kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, biar mereka kembali (ke jalan yang benar).( QS.Ar-Rum : 41 )
Kerusakan yang terjadi sebagai akhir keserakahan manusia, ini disebabkan insan mempertaruhkan hawa nafsunya, tidak mempedulikan tuntunan Allah. Sebagaimana dengan yang terkandung dalam Firman Allah SWT :
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung sebagian yang lain. Jika kau (hai para muslimin) tidak melaksanakn apa yang telah diperintahkan Allah itu  , pasti akn terjadi ke kekacuan di muka bumi dan kerusakan yang besar”. Q.S Al-Anfal 73
Orang-orang yang berbuat kerusakan sanggup digolongkan sebagai orang-orang munafik atau fasik, sesuai dengan Firman Allah :
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
 “Dan bila dikatakan kepada mereka “ Janganlah kau membuat kerusakan di muka bumi”,merka menjawab:”sesungguhnya kami orang yang mengdakan perbaikan”. Ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”. Q.S Al-Baqarah 11-12
Apabila mereka diperingatkan mereka akan membantah bahkan menganggap dirinya yang membawa kebaikan. Apabila diajak untuk kembali ke jalan kebenaran merka tidak mendengarnya dan mengabaikannya. Hal ini terbukti dengan kokohnya perusahaan-perusahaan asing yang berada disektor pengolahan alam dari tekanan pemerintah lantaran terjerat duduk masalah perusakan lingkungan.[1] Persoalan-persoalan tersebut juga terdapat dalam Firman Allah Surat Al-Baqarah ayat 6-7 :
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kau beri peringatan atau tidak kau beri peringatan mereka tidak akan beriman”. (Ayat 6)
“Allah telah mengunci mata hati dan indera pendengaran mereka dan penglihatan merekaditutup. Dan bagi merka siksa yang amat berat”. (Ayat 7)
Sesungguhnya Allah telah melarang insan membuat kerusakan di muka bumi ini. Seperti yang terdapat dalam Firman Allah di bawah ini:
......... Dan janganlah kau membuat kerusakan di muka bumi, sehabis Tuhan memperbaikinya” Q.S Al-A’raf:85
Kerusakan yang terjadi selama ini tidak lain karena  manusia telah diperbudak oleh sistem yang kapital dan juga tumbuhnya sifat materalistik hedonistik, sehingga berusaha sebisa mungkin mengeksploitsi alam secara maksimal dengan tidak mengindahkan prinsip pembangunan berkelanjutan. Hal ini lantaran insan terlalu berorientasi pada laba semata. Dalam ayat lain, Allah memberi tuntunan biar insan tidak menuruti orang yang membuat kerusakan.
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Dan janganlah kau mentaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang membuat kerusakan di muka bumi bumi dan tidak mengadakan perbaikan”.( Q.S. Asy-Syu’ara 151-152).
Sebagai motivasi, Allah telah menjajikan kebahagiaan alam abadi bagi orang yang tidak berbuat kerusakan atau bahkan melarang orang berbuat kerusakan.
“Negeri alam abadi itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan di muka bumi, dan kesudahan yang baik itu yaitu bagi orang yang bertakwa”. Q.S. Al-Baqarah : 83
Demikianlah tuntunlah Allah bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap lingkungan hidup kita. Dan Allah telah menjanjikan pahala yang tiada taranya bagi kita yang senantiasa memelihara dan melestarikan lingkungan hidup serta tidak selalu membuat kerusakan.


BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan diatas, sebenarnya itu semua menjadi alasan mengapa Alloh menyebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an wacana pentingnya lingkungan hidup dan cara-cara Islami dalam mengelola dunia ini.
Kualitas  sebagai indikator pembangunan dan aliran Islam sebagai teknologi untuk mengelola dunia terang merupakan pesan strategis dari Alloh SWT untuk diwujudkan dengan sungguh-sungguh oleh setiap muslim.
Adanya peristiwa lebih lantaran manusia melaksanakan ekspliotasi berdasarkan kemauan hawa nafsunya untuk memperoleh laba yang sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan peristiwa yang ditimbulkannya. Manusia tersebut tidak mempunyai pengetahuan mengenai ekosistem dan memandang baik perbuatannya yang salah tersebut tanpa pengetahuan, dalam Al-Qur’an disebutkan sebagai insan yang dzalim. Sebagaimana Allah mengingatkan :
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingk Islam dan Lingkungan Pendidikan 
“Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan, maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolong pun”. (Q.S Ar-Rum 30:29)
Bahaya yang diakibatkan menurutkan kehendak nafsu sangat terang dampaknya pada kehancuran bumi. Hal ini sanggup berupa ekspliotasi yang berlebihan dan tidak memepertimbangkan daya dukung lingkungan,pemborosan, menguras sesuatu yang tidak penting dan tidak efisien, bermewah-mewahan dalam konsumsi dan gaya hidup dan seterusnya. Manusia yang melaksanakan cara ibarat itu tentu  mengelola bumi tanpa landasan dan petunjuk Al-Khalik sesuai dengan apa yang diisyaratkan kepadanya selaku hamba Tuhan. Syariat yaitu fitrah di mana bumi hanya sanggup diatur dengan ilmu syariatnya tersebut. Bila sesuatu menyalahi fitrah, maka jadinya sanggup terjadi kefatalan.Tanpa standar nilai-nilai syariat tersebut, insan cenderung melihat kebenaran berdasarkan hawa nafsu.
A.    Saran
Islam mengajarkan biar umat insan senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini seringkali tercermin dalam beberapa pelaksanaan ibadah, ibarat ketika menunaikan ibadah haji. Dalam haji, umat Islam tidak boleh menebang pohon-pohon dan membunuh binatang. Apabila larangan itu dilanggar maka ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT melarang insan berbuat kerusakan di muka bumi.
Hendaknya kita sebagai umat Islam kembali kepada aliran agama kita dalam mengolah lingkungan. Dengan adanya hal tersebut, seharusnya insan menjadi lebih bijak dalam mengolah lingkungannya. Sehingga nantinya dibutuhkan apabila dalam acara pengolahan lingkungan akan tumbuh pemahaman pembangunan berwawasan lingkungan maupun spirit pembangunan berkelanjutan.
Hal diatas bukan mustahil akan terealisasikan. Asalkan insan mau kembali kepada aliran agama yang utuh dan sanggup memahaminya. Sehingga nantinya akan tumbuh kesadaran umat insan dalam mengelola lingkungannnya. Sangat terang dalam Al-Qur’an terdapat begitu banyaknya ayat-ayat yang membahasprosedur pengolahan alam yang bijak,perintah untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi,dll.
Sungguh beruntung umat Islam mempunyai kitab suci ibarat Al-Qur’an. Kitab suci ini begitu luas cangkupan pembahsannya terlebih duduk masalah wacana pengolahan alam. Kami percaya kalau umat Islam mau kembali kepada agamanya dengan  membuka, memahami apa yang ada di Al-Qur’an pasti kehidupa di muka bumi ini akan lebih teratur dan tertata dengan baik.


Daftar Pustaka
Bidhawy,  Zakiyuddin. 2007. Islam Melawan Kapitalisme. Magelang : Resist Book
Fachrudin, M. 2005. Konservasi Alam dalam Islam. Jakarta : Buku Obor
Harahap, Adnan.1997. Islam dan Lingkungan . Jakarta : Fatma Press
Prasetyo, Eko. 2008. Minggir! Waktunya Gerakan Muda Memimpin!.Yogyakarta : Resist              Book
Situs :
KBBI dalam Jaringan


[1] Kekebalan industri ini nampak dari bagaimana ketidakmampuan pemerintah menuntut tanggung jawab apapun kalau terjadi kerusakan lingkungan. Mustahil perusahaan raksasa menerima tuntutan atas kerusakan ekologis yang diakibatkan operasinya. Malahan mereka (baca : pemerintah ) menyokong secara maksimal semua operasi bisnis yang membahayakan lingkungan dengan banyak sekali dalih. Lih, Eko Prasetyo, Minggir! Saatnya Gerakan Muda Memimpin!, Hal. 77

[1]  Hima’ yaitu suatu daerah yang khusus dilindungi oleh pemerintah (Imam Negara atau Khalifah) atas dasar syariat guna melestarikan kehidupan liar serta hutan. Nabi pernah mencagarkan daerah sekitar Madinah sebagai Hima’ guna melindungi lembah, padang rumput dan flora yang ada di dalamnya. Lih Fachrudin, Konservasi Alam dalam Islam, Hal 53


[1] Emanasi berdasarkan KBBI dalam jaringan yaitu sesuatu yg memancar (mengalir); pancaran; 2 Fis hasil   pancaran berupa gas yg timbul pd disintegrasi unsur radioaktif.


[1] Lih Adnan Harahap, Islam dan Lingkungan , Hal 63

[1] Lih Islam Melawan Kapitalisme,Baidhawy Zakiyuddin, Hal. 249
[2]  Menurut catatan International Forest Advisor, Bumi Lancang Kuning (Riau) yaitu pemegang rekor dunia dalam kecepatan kerusakan hutan. Setiap tahun, tak kurang dari 200 ribu hektare hutan dibabat maling kayu. Hanya dalam sebelas  tahun(1994-2005) 3juta hektare atau sekitar 46 kali luasjakarta amblas. Lih, Eko Prasetyo, Minggir! Waktunya Gerakan Muda Memimpin!, Ok. Cip. Hal 79
[3] ......Kebijakan pemerintah wacana perpanjangan masa konsensi untuk pengusaha HTI (Hutan Tanaman Industri) dan HPTI (Hak Penguasaan Hutan Tanaman Industri) yang dikeluarkan pertengahan Juni 1997 memperpanjang masa konsensi HTI dari  yang semula 35 tahun menjadi 75 tahun....artinya selama satu generasi uur manusia, jutaan hektar hutan akan dikuasai oleh pemodal.... Ibid, Ok. Cip. Hal. 79

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel