Penyebab Nyeri Bersalin
Mengenal 4 Penyebab Nyeri Pascabersalin
Pascabersalin badan ibu akan mengalami beberapa perubahan yang alami. Perubahan ini merupakan serangkaian proses yang dibutuhkan badan untuk pemulihan kondisi fisik dan pembiasaan dari masa hamil menuju masa nifas dan menyusui. Ada beberapa perubahan yang sewajarnya dialami oleh para ibu pascabersalin dan merupakan sesuatu yang tidak perlu dicemaskan.
Namun demikian kurangnya gosip wacana proses perubahan yang terjadi tersebut akan menjadikan rasa kuatir dan bahkan ibu nifas merasa kurang nyaman akhir rasa nyeri yang kadang dirasakan. Oleh alasannya ialah itu, perlu kita mengenal sejumlah penyebab nyeri pada ibu pascabersalin berikut ini :
1. Nyeri pada perut (rahim)
Pada ketika hamil, rahim seorang ibu akan membesar sesuai ukuran janin yang dikandung. Begitu bayi lahir maka perlahan-lahan rahim akan menyusut dan mengecil sampai sebesar buah pir kecil. Proses kembalinya ke bentuk semula dari rahim ini disertai dengan rasa menyerupai kram pada perut.
Dalam kebidanan disebut dengan kontraksi rahim. Kontraksi rahim ini dibutuhkan biar rahim sanggup segera mengecil dan pembuluh darah yang terluka ketika lepasnya ari-ari dari dinding rahim sanggup segera menutup kembali, sehingga tidak terjadi perdarahan. Kadang, sensasi nyeri menyerupai kram ini semakin terasa ketika menyusui, ibu tak perlu cemas alasannya ialah justru dengan rangsangan hisapan bayi akan membantu keluarnya hormon oksitosin yang membantu proses kontraksi rahim tersebut. Maka, tidak mengherankan jikalau ibu menyusui akan lebih cepat pulih rahimnya dan terhindar dari risiko perdarahan juga. Gunakan gurita yang nyaman, sering buang air kecil dan lakukan relaksasi nafas jikalau nyeri atau kram tersebut muncul.
2. Nyeri payudara
Paska persalinan sehabis dua atau tiga hari seorang ibu nifas akan mencicipi payudaranya mulai sedikit tegang dan penuh. Sekitar payudara terasa nyeri sedikit dan membengkak. Pada keadaan ini, payudara telah memulai fungsinya memproduksi air susu bagi bayi. Produksi ASI semakin hari akan semakin banyak. Oleh alasannya ialah itu, dibutuhkan penghisapan yang teratur dari bayi semenjak lahir, yakni dengan inisiasi menyusu dini.
Pada beberapa ibu nifas, ada yang mengalami pembesaran kelenjar susu sampai di area sekitar ketiak. Tidak perlu khawatir itu bukan penyakit atau kelainan, namun alasannya ialah kegiatan hormon yang memproduksi ASI bagi bayi. Bagian puting payudara juga akan sedikit keras dan sensitif. Gunakan bra yang nyaman, lakukan kompres hangat pada sekitar payudara dan sering kosongkan ASI dengan menyusui untuk meredakan keluhan nyeri.
3. Nyeri perineum dan nanah pada vagina
Pada ketika latihan duduk dan berjalan pascabersalin, ibu nifas mungkin akan mengalami keluhan sedikit nyeri pada sekitar jalan lahir baik bekas luka jahitan maupun keluhan nanah atau lecet pada vagina. Tidak perlu cemas, pada keadaan dimana penggalan badan mengalami robekan maka saraf di sekitar luka akan menjadi sangat peka dan timbul nyeri, namun semakin aktif bergerak, rasa nyeri akan semakin berkurang.
Pada keadaaan nanah atau lecet pada sekitar vagina mungkin sementara akan sedikit mengganggu kenyamanan ibu, tak perlu cemas hal ini akhir pengutamaan kepala bayi ketika lahir. Keadaan nanah pada vagina secara perlahan akan mengempis dan kembali ke bentuk semula. Lakukan relaksasi nafas panjang ketika latihan duduk atau jalan biar mengurangi nyeri. Yang perlu dilakukan ialah mengenakan pembalut dengan tepat, menjaga kebersihan luka jahitan, jikalau perlu lakukan rendam air hangat untuk mengurangi keluhan nyeri.
4. Nyeri hemoroid atau ambeien
Pada ketika mengejan melahirkan tak jarang menjadikan hemoroid (ambeien) yang diderita ibu sebelumnya menjadi keluar dari dubur dan terasa nyeri. Dengan penanganan kompres rendam air hangat akan sangat membantu mengurangi nyeri. Bila memang dibutuhkan bidan dan dokter akan membantu memakai jelly pelumas untuk memasukkan kembali hemoroid tersebut. Tetap menjaga kebersihan area sekitar dubur dan jangan takut untuk buang air besar atau mengejan.
Semua penyebab nyeri tersebut sanggup dikurangi dengan mengalihkan perhatian pada perawatan bagi buah hati ibu. Bila semakin terkonsentrasi pada rasa nyeri, maka keluhan akan semakin terasa mengganggu kenyamanan. Jalani semua dengan hati nrimo sebagai seorang ibu. Terapi atau pengobatan nyeri tidak selalu dibutuhkan sejauh ibu bisa mengatasi dengan relaksasi dan memahami penyebabnya.
Namun demikian kurangnya gosip wacana proses perubahan yang terjadi tersebut akan menjadikan rasa kuatir dan bahkan ibu nifas merasa kurang nyaman akhir rasa nyeri yang kadang dirasakan. Oleh alasannya ialah itu, perlu kita mengenal sejumlah penyebab nyeri pada ibu pascabersalin berikut ini :
1. Nyeri pada perut (rahim)
Pada ketika hamil, rahim seorang ibu akan membesar sesuai ukuran janin yang dikandung. Begitu bayi lahir maka perlahan-lahan rahim akan menyusut dan mengecil sampai sebesar buah pir kecil. Proses kembalinya ke bentuk semula dari rahim ini disertai dengan rasa menyerupai kram pada perut.
Dalam kebidanan disebut dengan kontraksi rahim. Kontraksi rahim ini dibutuhkan biar rahim sanggup segera mengecil dan pembuluh darah yang terluka ketika lepasnya ari-ari dari dinding rahim sanggup segera menutup kembali, sehingga tidak terjadi perdarahan. Kadang, sensasi nyeri menyerupai kram ini semakin terasa ketika menyusui, ibu tak perlu cemas alasannya ialah justru dengan rangsangan hisapan bayi akan membantu keluarnya hormon oksitosin yang membantu proses kontraksi rahim tersebut. Maka, tidak mengherankan jikalau ibu menyusui akan lebih cepat pulih rahimnya dan terhindar dari risiko perdarahan juga. Gunakan gurita yang nyaman, sering buang air kecil dan lakukan relaksasi nafas jikalau nyeri atau kram tersebut muncul.
2. Nyeri payudara
Paska persalinan sehabis dua atau tiga hari seorang ibu nifas akan mencicipi payudaranya mulai sedikit tegang dan penuh. Sekitar payudara terasa nyeri sedikit dan membengkak. Pada keadaan ini, payudara telah memulai fungsinya memproduksi air susu bagi bayi. Produksi ASI semakin hari akan semakin banyak. Oleh alasannya ialah itu, dibutuhkan penghisapan yang teratur dari bayi semenjak lahir, yakni dengan inisiasi menyusu dini.
Pada beberapa ibu nifas, ada yang mengalami pembesaran kelenjar susu sampai di area sekitar ketiak. Tidak perlu khawatir itu bukan penyakit atau kelainan, namun alasannya ialah kegiatan hormon yang memproduksi ASI bagi bayi. Bagian puting payudara juga akan sedikit keras dan sensitif. Gunakan bra yang nyaman, lakukan kompres hangat pada sekitar payudara dan sering kosongkan ASI dengan menyusui untuk meredakan keluhan nyeri.
3. Nyeri perineum dan nanah pada vagina
Pada ketika latihan duduk dan berjalan pascabersalin, ibu nifas mungkin akan mengalami keluhan sedikit nyeri pada sekitar jalan lahir baik bekas luka jahitan maupun keluhan nanah atau lecet pada vagina. Tidak perlu cemas, pada keadaan dimana penggalan badan mengalami robekan maka saraf di sekitar luka akan menjadi sangat peka dan timbul nyeri, namun semakin aktif bergerak, rasa nyeri akan semakin berkurang.
Pada keadaaan nanah atau lecet pada sekitar vagina mungkin sementara akan sedikit mengganggu kenyamanan ibu, tak perlu cemas hal ini akhir pengutamaan kepala bayi ketika lahir. Keadaan nanah pada vagina secara perlahan akan mengempis dan kembali ke bentuk semula. Lakukan relaksasi nafas panjang ketika latihan duduk atau jalan biar mengurangi nyeri. Yang perlu dilakukan ialah mengenakan pembalut dengan tepat, menjaga kebersihan luka jahitan, jikalau perlu lakukan rendam air hangat untuk mengurangi keluhan nyeri.
4. Nyeri hemoroid atau ambeien
Pada ketika mengejan melahirkan tak jarang menjadikan hemoroid (ambeien) yang diderita ibu sebelumnya menjadi keluar dari dubur dan terasa nyeri. Dengan penanganan kompres rendam air hangat akan sangat membantu mengurangi nyeri. Bila memang dibutuhkan bidan dan dokter akan membantu memakai jelly pelumas untuk memasukkan kembali hemoroid tersebut. Tetap menjaga kebersihan area sekitar dubur dan jangan takut untuk buang air besar atau mengejan.
Semua penyebab nyeri tersebut sanggup dikurangi dengan mengalihkan perhatian pada perawatan bagi buah hati ibu. Bila semakin terkonsentrasi pada rasa nyeri, maka keluhan akan semakin terasa mengganggu kenyamanan. Jalani semua dengan hati nrimo sebagai seorang ibu. Terapi atau pengobatan nyeri tidak selalu dibutuhkan sejauh ibu bisa mengatasi dengan relaksasi dan memahami penyebabnya.