Mengelola Sistem Global Dunia

BAB
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak menuntaskan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis komputer yang populer diseluruh dunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia ialah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/ CBIS).
Subsistem ini menimbulkan segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan perusahaan menjadi jauh lebih gampang dan sederhana dengan penggunaan sistem komputer. Saat tindakan berlangsung dan transaksi terjadi, data dimasukkan ke dalam basis data. Salah satunya ialah ketika data akuntansi ini masuk ke dalam pusat pengumpulan data yang dilakukan oleh pekerja dan pengawas kendali kualitas ketika produksi berlangsung. Pihak manajemen sanggup melaksanakan pemantauan pada waktu itu juga (real time) terhadap kegiatan kendali kualitas yang terjadi. Laporan keuangan standar yang dibuat oleh SIA, menyerupai rekening koran (income statement) dan analisis biaya, disajikan sebagai suatu kartu catatan kualitas produk, pengembalian pelanggan, dan proses selanjutnya yang terkait.
Strategi dunia global membatasi kendali di bawah perusahaan induknya. Produk untuk seluruh pasaran dunia globalnya dibuat secara terpusat dan dikirimkan ke cabang-cabangnya. Aliran produk dan informasi di antara perusahaan induk dan cabangnya bergerak dalam satu arah menuju cabang. Sistem informasi dari seni manajemen ini menempati kapasitas terbesar di lokasi induk dan menonjolkan sentralisasi pada basis data dan proses.


BAB II
PEMBAHASAN
MENGELOLA SISTEM GLOBAL
A.          Mengembangkan Arsitektur Sistem Informasi Internasional
Arsitektur Sistem Informasi Internasional (International Information System Architecture) terdiri atas sistem informasi dasar yang diharapkan oleh organisasi dalam mengoordinasikan perdagangan dunia dan aneka macam acara lainnya.
Dimensi-dimensi utama dari pengembangan arsitektur sistem informasi internasional ialah :
1.                  Lingkungan Global : Penggerak bisnis dan tantangan
Penggerak bisnis (business driver) ialah kekuatan dalam lingkungan yang harus direspons perusahaan dan yang mensugesti arah gerak perusahaan. Penggerak bisnis global dapat dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu :
a.       Faktor budaya umum
-   Teknologi transportasi dan komunikasi global
-   Perkembangan dari budaya global
-   Munculnya norma sosial global
-   Stabilitas politik
-   Dasar ilmu pengetahuan global
b.      Faktor bisnis khusus
-   Pasar global
-   Produksi dan operasi global
-   Koordinasi global
-   Tenaga kerja global
-   Skala ekonomi global
Tantangan dan rintangan bagi sistem bisnis global : :
a.       Tantangan Umum
-   Partikularisme budaya: Regionalisme, nasionalisme, perbedaan budaya
-   Ekspektasi sosial: Ekspektasi merek, jam kerja.
-   Undang-undang politik: Peraturan mengenai data lintas batas dan privasi, peraturan komersial.
b.      Tantangan Khusus
-   Standar: Pertukaran data elektronik (EDI), e-mail, standar telekomunikasi yang berbeda.
-   Reliabilitas: Jaringan telepon tidak semuanya sanggup diandalkan.
-   Kecepatan: Kecepatan transfer data, banyak yang lebih lambat dari Amerika Serikat.
-   Personel: Langkanya konsultan yang mempunyai keahlian.
2.      Strategi Global Perusahaan
4 seni manajemen global utama menjadi basis struktur organisasional perusahaan global, yaitu :
·         Strategi eksportir domestik (domestic exportir)
Strategi ini dicirikan dengan terpusatnya acara perusahaan di negara asal perusahaan tersebut. Produksi, keuangan/akuntansi, penjualan/pemasaran, sumber daya manusia, dan manajemen strategis diatur untuk mengoptimalkan sumber daya di negara asal. Penjualan internasional terkadang dilangsungkan memakai perjanjian agensi atau anak perusahaan, tetapi pemasaran luar negeri ini lebih bergantung pada dasar dan seni manajemen pemasaran di negara asal.
·         Strategi multinasional (multinational)
Strategi ini memusatkan manajemen keuangan dan pengendalian di luar negara asal sementara melaksanakan desentralisxasi dalam operasi produksi, penjualan, dan pemasaran kepada unit-unit di negara-negara lain. Produk dan layanan penjualan di aneka macam negara diubahsuaikan dengan kondisi pasar setempat.
·         Pewaralaba (franchiser)
Pewaralaba merupakan penggabungan yang menarik dari hal yang gres dan yang lama. Di satu sisi, produk diciptakan, dirancang, dibiayai, dan diproduksi pertama kalinya di negara asal, tetapi untuk alasan-alasan khusus terhadap produk tertentu harus diubahsuaikan dengan personel luar negeri untuk memperluas proses produksi, pemasaran dan sumber daya manusianya.
·        Strategi Lintas Negara (transnational)
Dalam seni manajemen ini, hamper semua acara yang sanggup menunjukkan nilai tambah diatur dari perspektif global tanpa memandang batas-batas nasional, mengoptimalkan sumber dari pasokan dan permintaan di manapun keduanya muncul, dan memanfaatkan kesempatan dari keunggulan kompetitif local.
B.           Tantangan Bagi Manajemen Dalam Mengembangkan Sistem Global
1.            Menyepakati kebutuhan pengguna bersama
2.            Membawa perubahak ke dalam proses bisnis
3.            Mengkoordinasikan pengembangan aplikasi
4.            Mengkoordinasikan peluncuran peranti lunak
5.            Mendorong pengguna local untuk mendukung sistem global.
C.          Mengelola Pengembangan Peranti Lunak Global
Berikut merupakan komponen biaya utama dari pengembangan peranti lunak di luar negeri :
a.                   Biaya kontrak. Sebagian besar biaya ini untuk tenaga kerja yang diharapkan dalam proyek—programer, insinyur peranti lunak, analis sistem, seorang jago jaringan, manajer tim proyek.
b.                  Biaya Pemilihan vendor.
c.                   Biaya manajemen transisi dan transfer pengetahuan.
d.                  Biaya tenaga kerja domestik.
e.                   Biaya untuk memperbaiki proses pengembangan peranti lunak.
1. Pertumbuhan Sistem Informasi Internasional
Munculnya sistem perekonomian global yang dipicu oleh jaringan dan system informasi yang canggih. Tatanan dunia gres besar lengan berkuasa terhadap banyak sekali perusahaan nasional, industri nasional, dan perekonomian nasionalyang dikendalikan oleh para politikus setempat. Banyak perusahaan lokal akan tergantikan dengan perusahaan yang mempunyai jaringan yang sanggup bertumbuh pesat yang sanggup melintas batas antarnegara. Pertumbuhan  perdagangan internasional telah mengubah perekonomian lokal diseluruh dunia dengan begitu hebatnya.
D.          Mengembangkan arsitektur system informasi internasional
            Arsitektur system informasi internasional terdiri atas sistem informasi dasar yang diharapkan oleh organisasi dalam mengoordinasikan perdagangan dunia dan aneka macam acara lainnya.
            Strategi dasar yang perlu diikuti ketika membuat sebuah sistem internasional ialah memahami lingkungan global dimana perusahaan beroperasi. Ini berarti memahami kekuatan pasar secara keseluruhan , atau pencetus bisnis, yang mendorong industri kea rah kompetisi global. Penggerak bisnis adalah kekuatan dalam lingkungan yang harus direspon perusahaan dan yang memengaruhi arah gerak perusahaan. Setelah mengaji lingkungan global, selanjutnya memikirkan strategi perusahaan untuk berkompetensi dalam lingkungan tersebut. Bagaimana perusahaan akan meresponya, sanggup mengabaikan pasar global dan berfokus pada kompetensi domestik saja, menjual keseluruh dunia dari pusat domestik, atau mengatur produksi dan distribusi diseluruh dunia. 
            Setelah menyebarkan seni manajemen perusahaan, kini saatnya untuk memikirkan bagaimana menyusun struktur organisasi sehingga seni manajemen tersebut sanggup dicapai. Bagaimana melaksanakan pembagian tenaga kerja dalam sebuah lingkungan global ? dimana fungsi produksi, administrasi, akuntansi, pemasaran, dan sumber daya insan akan ditempatkan ? siapa yang akan menagani fungsi – fungsi system ?
            Berikutnya memikirkan isu – gosip manajemen dalam menerapkan seni manajemen dan membuat rancangan organisasi menjadi sanggup direalisasikan. Kunci utamanya ialah rancangan mekanisme bisnis. Bagaimana menemukan dan mengelola kebutuhan pengguna?  Bagaimana memperkenalkan perubahan untuk beradaptasi terhadap kebutuhan dunia internasional ? bagaimana melaksanakan rekayasa ulang pada skala global, dan bagaimana mengoordinasikan pengembangan system ?
            Isu terakhir yang perlu diperhatikan adalah platform teknologi. Meskipun teknologi yang berubah ialah faktor pencetus yang penting kearah pasar global. Perlu mempunyai seni manajemen dan struktur perusahaan terlebih dahulu sebelum sanggup menentukan teknologi yang sempurna secara rasional.
E.           Lingkungan global : pencetus dan tantangan bisnis
            Penggerak bisnis global sanggup dibagi ke dalam 2 kelompok : factor budaya umum dan factor bisnis khusus. Beberapa factor budaya umum yang gampang dikenali telah menggerakkan internasionalisasi semenjak perang dunia ke 2. Teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah membuat desa global dimana komunikasi ( dengan telpon, TV, radio atau jaringan computer ) diseluruh dunia tidak lagi sulit dan tidak lebih mahal dari pada komunikasi secara langsung.
            Kebudayaan global yang dibuat oleh TV, internet, dan media global lainnya menyerupai flim yang ketika ini membuat aneka macam budaya dan orang menyebarkan ekspektasi – ekspektasi yang benar dan salah, yang baik dan tidak baik.
            Perkembangan dasar ilmu pengetahuan global. Pada tamat perang dunia 2, pengetahuan, pendidikan, sains, dan keahlian industry sangat terkonsentralisasi di amerika serikat, eropa barat, dan jepang. Sementara sisanya sering disebut dunia ketiga. Tapi kini amerika latin, cina, india, asia tenggara, dan eropa timur telah menyebarkan pusat – pusat pendidikan, industry, dan penelitian yang sangat baik, sehingga membuat dasar ilmu pengetahuan senakin tersebar secara luas dan demokratis.
            Faktor – factor budaya umum ini mengakibatkan internasionaisasi dalam beberapa factor globalisasi bisnis khusus yang memengaruhi hampir seluruh penindustrian. Perkembangan teknologi komunikasi yang canggih dan kemunculan budaya dunia membuat kondisi untukpasar global. Konsumen global tertarik untuk mengonsumsi produk – produk yang menyerupai yang telah diterima dari sisi budaya. Untuk merespon permintaan ini, produksi dan operasi globaltelah bermunculan dengan koordinasi online yang presisi antara kemudahan produksi ditempat terpencil  dan kantor pusat yang berjarak ribuan mil.
            Pasar global yang gres dan tekanan terhadap produksi dan operasi global telah menghasilkan kemampuan gres untuk koordinasi global dari semua factor produksi. Tidak hanya produksi, tetapi juga akuntansi, pemasaran, dan penjualan, SDM, dan pengembangan system ( semua fungsi bisnis yang utama ) sanggup dikoordinasikan pada skala global.
            Pasar produksi , dan manajemen global membuat kondisi untuk skala ekonomi global yang berkesinambungan dan sangat kuat. Produksi digerakkan oleh permintaan global sanggup dipusatkan ditempat – daerah yang bisa melaksanakannya dengan paling baik, sumber – sumber daya tetap sanggup dialokasikan untuk produksi berskala besar, dan produksi yang dilaksanakan di pabrik – pabrik besar sanggup dujadwalakan secara lebih efesien dan diestimasi dengan lebih presisi.
   
F.           Penggerak bisnis global
1.      Tantangan dan rintangan bagi system bisnis global
a.      Tantangan budaya
·         Perbedaan bahasa
·         Ketertarikan budaya
·         Agama
·         Kebiasaan
·         Perilaku sosial
·         Filosofi politik
b.      Tantangan politik
·         Perbedaan peraturan perihal transfer data lintas negara
·         Peraturan perpajakan, larangan impor hardware dan software
c.       Tantangan ekonomi
·         Masih sulitnya berkomunikasi secara real time di seluruh zona waktu dunia
·         Sulit mendapat layanan telepon dan    telekomunikasi yang berkualitas manis di seluruh dunia
·         Perbedaan biaya hidup dan biaya tenaga kerja
2.   Mengelola Sistem Informasi Internasional
a. Strategi  Global dan organisasi Bisnis
              Empat seni manajemen global utama menjadi basis struktur organisasional perusahaan global, yaitu eksportir domestic, multinasional, pewaralaba, dan lintas Negara.
            Strategi eksportir domestik dicirikan dengan terpusatnya acara perusahaan dinegara asal perusahaan tersebut. Hampir semua perusahaan internasional dimulai dengan cara ini, lalu beberapa berubah ke bentuk lainnya. Produksi, keuangan/ akuntansi, penjualan/ pemasaran, SDM, dan manajemen strategis diatur untuk mengoptimalkan sumber daya dinegara asal. Penjualan internasional terkadang dilangsungkan memakai perjanjian agensi atau anak perusahaan, tapi pemasaran luar negeri ini lebih bergantung pada dasar dan seni manajemen pemasaran dinegara asal.
            Strategi multinasional memusatkan manajemen keuangan dan pengendalian diluar Negara asal sementara melaksanakan desentralisasi dalam operasi produksi, penjualan, dan pemasaran kepada unit – unit di Negara – Negara lain. Produk dan layanan penjualan diberbagai Negara diubahsuaikan dengan kondisi pasar setempat. Organisasi menjadi suatu kumpulan dari kemudahan produksi dan pemasaran dinegara – Negara jauh. Banyak perusahaan layanan keuangan dan juga perusahaan manufaktur besar.
            Pewaralaba merupakan penggabungan yang menarik dari hal yang gres dan yang lama. Disatu sisi, produk diciptakan, dirancang, dibiayai, dan di produksi pertama kalinya dinegara asal, tetapi untuk ganjal an – ganjal an khusus terhadap produk tertentu harus diubahsuaikan dengan personel luar negeri untuk memperluas proses produksi, pemasaran, dan sumber daya manusianya.
            Perusahaan lintas Negara tidak mempunyai Negara asal dan benar – benar diatur secara global dan akan menjadi cuilan yang besar dari bisnis internasional dimasa yang akan datang. Perusahaan lintas  Negara tidak mempunyai kator pusat tunggal, tetapi mempunyai banyak kantor pusat dan mungkin juga sebuah kantor pusat dunia. Dalam seni manajemen lintas Negara, hampir semua acara yang sanggup menunjukkan nilai tambah diatur dari persepektif global tanpa memandang batas – batas nasional, mengoptimalkan sumber dari pasokan dan permintaan diamana pun keduanya mereka muncul memanfaatkan kesempatan dari keunggulan kompetithif lokal.
b. Faktor pendorong aplikasi bisnis global
  • Pelanggan global: TI global sanggup membantu menyediakan layanan cepat dan nyaman kepada orang-orang atau perusahaan yang bepergian kemana saja dengan operasi global.
  • Produk global: produk sama diseluruh dunia atau dirakit oleh anak perusahaan di seluruh dunia. TI global sanggup membantu mengelola pemasaran dan pengendalian kualitas di seluruh dunia
ü  Operasi global: bagian-bagian dari proses produksi atau perakitan ditugaskan ke anak perusahaan menurut pada perubahan ekonomi atau kondisi lainnya
ü  Sumber daya global: penggunaan dan biaya dari perlengkapan, fasilitas, dan orang-orang di seluruh dunia dibagi bersama bawah umur perusahaan dari sebuah perusahaan global. TI global sanggup menelusuri sumber daya yang dibagi semacam itu
ü  Kerjasama global: pengetahuan dan keahlian para kawan kerja dalam perusahaan global sanggup dengan cepat diakses, dibagi dan diatur untuk mendukung perjuangan perorangan atau kelompok. Hanya Ti global yang sanggup membantu kerjasama tersebut.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Arsitektur Sistem Informasi Internasional (International Information System Architecture) terdiri atas sistem informasi dasar yang diharapkan oleh organisasi dalam mengoordinasikan perdagangan dunia dan aneka macam acara lainnya.
Dimensi-dimensi utama dari pengembangan arsitektur sistem informasi internasional ialah :
3.                  Lingkungan Global : Penggerak bisnis dan tantangan
4.      Strategi Global Perusahaan
·         Strategi eksportir domestik (domestic exportir)
·         Strategi multinasional (multinational)
·         Pewaralaba (franchiser)
·        Strategi Lintas Negara (transnational)
G.          Tantangan Bagi Manajemen Dalam Mengembangkan Sistem Global
6.            Menyepakati kebutuhan pengguna bersama
7.            Membawa perubahak ke dalam proses bisnis
8.            Mengkoordinasikan pengembangan aplikasi
9.            Mengkoordinasikan peluncuran peranti lunak
10.        Mendorong pengguna local untuk mendukung sistem global.
Strategi dasar yang perlu diikuti ketika membuat sebuah sistem internasional ialah memahami lingkungan global dimana perusahaan beroperasi. Ini berarti memahami kekuatan pasar secara keseluruhan , atau pencetus bisnis, yang mendorong industri kea rah kompetisi global. 


DAFTAR PUSTAKA
J. McGregor and S. Ham, “Managing the Global Workforce”, BusinessWeek, January 28, 2008, pp 34-51.
Gaol, Chr. Jimmy L. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: PT Grasindo, anggota Ikapi.
P. F Drucker, “The Global Economy and the National State, September- October, 1997, pp. 159-171
J. Katz, “World of Difference” IW, December, 2007, pp. 39-41.
 http://www.gis.com/content/what-can-you-do-gis&usg=ALkJrhgvjOa1ITMkOYV71avEk2a9vCs1KQ

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel