Kesehatan Dewasa Dan Usia Dini

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam siklus kehidupan, masa remaja merupakan masa keemasan. Pada masa ini terjadi banyak perubahan dan masalah, yang kalau tidak cepat di tangani akan menjadi masalah yang berkepanjangan dan berdampak serius. Salah satu masalah remaja yang memerlukan perhatian ialah masalah kesehatan, dimana kesehatan merupakan elemen penting insan untuk sanggup hidup produktif. Remaja yang sehat ialah remaja yang produktif sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Remaja ialah impian bangsa, sehingga berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan tiba akan ditentukan pada keadaan remaja ketika ini masa remaja merupakan masa peralihan dari masa belum dewasa ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, berdasarkan beberapa ahli, selain istilah pubertas dipakai juga istilah adolesens ( dalam bahasa inggris adolescence ).
Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang spesial, lantaran pada ketika tersebut terjadi perubahan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan timbulnya pubertas. Perubahan pada masa remaja akan memengaruhi kebutuhan , absropsi serta penggunaan zat gizi  hal ini di sertai dengan pembesaran organ dan jaringan organ tubuh yang pesat. Perubahan hormon yang menyertai pubertas juga menimbulkan banyak perubahan fisiologis yang memengaruhi kebutuhan gizi pada remaja.
Selama ini perhatian masyarakat tertuju pada upaya peningkatan fisik dan kurang memeperhatikan non fisik, yang juga merupakan faktor penentu dalam keberhasilan seseorang remaja di kemudian hari. Faktor mental emosional yang tidak di perhatikan menimbulkan seorang remaja hanya sehat fisiknya, namun secara pisikologi  rentan terhadap stres dan tekanan hidup. Remaja yang demikian akan gampang mengalami masalah mental emosional dan perilaku, ibarat kesulitan belajar, kecemasan, kenakalan remaja, dan ketergantungan NAPZA.  
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1                  Apa definisi Remaja?
1.2.2                  Apa Masalah Kesehatan Pada Remaja ?
1.2.3                  Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Kesehtan Pada Remaja ?
1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1                  Untuk Mengetahui Definisi Remaja.
1.3.2                  Untuk Mengetahui Masalah Kesehatan Pada Remaja.
1.3.3                  Untuk Mengetahui Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Pada Remaja.
1.4  Metode Penulisan
Dalam penulisan ini penulis menggunakan  metode kajian pustaka untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan judul makalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Remaja
            Masa remaja ialah masa yang sangat memilih dalam perkembangan biologis dan fisikologis seseorang. Perkembangan ini dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan dan sosial lantaran pada masa remaja terjadi pertumbuhan pesat baik dari segi fisik maupun mental perubahan fisik dan mental terjadi lantaran dampak hormon-hormon pertumbuhan yang mempengaruhi kondisi emosi cara berfikir, cara memandang dan tetapkan masalah, dan akibatnya mempengaruhi contoh cara sikap remaja. Apa bila remaja tidak di bekali dengan pengetahuan dan pemahaman yang cukup perihal dirinya dan masalah-masalah yang ada di sekitarnya, perubahan fisik dan mental yang terjadi sanggup menimbulkan penyimpangan sikap pada remaja.
            Dalam rangka mencari identitas diri, remaja sering melaksanakan eksperimen coba-coba, melaksanakan hal-hal yang menantang supaya tampak ibarat pahlawan atau untuk menarik perhatian dan sekedar menerima legalisasi bahwa dirinya hebat. Pada masa remaja di pengaruhi sobat sebaya lebih berpengaruh dari pada dampak orang bau tanah ataupun guru, sehingga apapun pendapat dan kata teman, buat seorang lebih punya arti dari pada yang lainnya.
            Remaja mempunyai kebutuhan nutrisir yang spesial, lantaran pada ketika tersebut terji pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan timbulnya pubertas. Perubahan masa remaja akan mempengaruhi kebutuhan, absorpsi, serta cara penggunaan zat gizi. Hal ini di sertai dengan pembesaran organ dan jaringan tubuh yang cepat. Perubahan hormon yang menyertai pubertas juga menimbulkan banyaknya perubahan fisiologis yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada remaja.
             
2.2 Masalah kesehatan pada remaja
            Remaja merupakan dimana seseorang mengalami perkembangan untuk mencapai kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Banyak masalah yang di hadapi para remaja yang berkaitan dengan masalah gzi. Masal-masalah gizi yang biasa di alami pada masa remaja ialah obesitas dan anemia
OBESITAS
            Obesitas biasa disebut dalam bahasa awam sebagai kegemukan atau berat tubuh yang berlebihan sebagai akbat perhimpuan lemak tubuh yang berlebihan. Permasalahan ini terjadi hampir di seluruh dunia dengan prevalensi yang semakin menngkat baik di negara-negara maju ataupun berkembang, termasuk di indonesia. Di kalangan remaja , obesitas merupakan permasalahan yang merisaukan, lantaran sanggup menurunkan rasa percaya diri seseorang dan menimbulkan gangguan fisikologis yang serius. Belum lagi kemungkinan diskriminasi di lingkungan sekitar. Dapat di bayangkan kalau obesitas terjadi pada remaja, maka remaja tersebut akan tumbuh menjadi remaja yang kurang percaya diri.
            Dari hasil penelitian di ketahui bahwa mereka yang mengalami obesitas ( overweight) ketika remaja diketahui 3-4 kali lebih beresiko mengalami penyakit jantung yang berujung pada maut serta beresiko 2-3 kali terhadap penyakit kanker kolon dan penyakit pernafasan ibarat asma dan emfisemat. Rata-rata perempuan mempunyai lemak tubuh yang lebuh banyak di bandingkan pria, perbandingan yang norml antara lemak tubuh dengan berat tubuh ialah sekitar 25-30% pada wanta; dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebh dar 30%, dan laki-laki dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Penyebab Obesitas:
  Menurut Mu’tadin ( 2002 ) ada beberapa faktor pelopor obesitas di antaranya :
 1. faktor genetik
 2. contoh makan yang berlebih.
3. Kurang acara
4. Emosi
5. Lingkungan
Cara mengatasi obesitas :
  1. Menjaga contoh makan yang teratur atau tidak berlebih sesuai dengan kebutuhan tubuh.
  2.  Berolahraga yang teratur
  3. Mengontrol emosi
ANEMIA.
            Anemia ialah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dan eritrosit lebih rendah dari normal. Pada laki-laki hemoglobin norma ialah 14-18gr% dan eritrosit 4,5-5,5 jt/mm³. sedangkan pada perempuan hemoglobin normal ialah 12-16gr% dan eritrosit 3,5-4,5jt/mm³. anemia pada remaja sanggup berdampak pada menurunya produktivitas kerja ataupun kemampuan akdemis di sekolah, lantaran tidak adanya gairah mencar ilmu dan konsentrasi, anemia juga sanggup mengganggu pertumbuhan dimana tinggi dan berat tubuh menjadi tidak tepat selain itu daya tahan tubuh akan menurun sehingga gampang terjangkit penyakit.
            Pada umumnya anemia lebih serng terjadi pada perempuan dan remaja putri di bandingkan dengan laki-laki yang sangat di sayangkan ialah kebanyakan penderita tidak tahu atau tidak menyadarinya. Bahkan ketika tahu pun masih menganggap anemia sebagai masalah sepele remaja putri gampang terjangkit anemia.
Cara mengatasi anemia
  Makan-makanan yang bnayak mengandung zat besi dari materi hewani ( daging, ikan, ayam, hati, dan telur ) dan dari materi nabati ( sayuran yang berwarna hijau tua, kacang-kacangan dan tempe) .
  Banyak makan-makanan sumber vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi contohnya jambu, jeruk, tomat dan nanas.
  Minum tablet penambah darah setiap hari khususnya ketika mengalami haid.
  Bila mencicipi adanya tanda dan tanda-tanda anemia, segera konsultasi ke dokter untuk di cari penyebabnya dan pengobatan.
Penyebab anemia
  Kurangnya asupan zat besi
  Berkurangnya zat besi dalam kuliner
  Meningkatnya kebutuhan zat besi
  Kehilangan dara yang kronis
  Penyakit malaria
  Cacing tambang
  Infeksi-infeksi lain serta pengetahuan yang kurang perihal anemia.
 MASALAH KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA REMAJA
Masa remaja ialah masa yang paling indah, demikian pendapat sebagian orang masa remaja yang indah ini tentunya akan terwujud apabila para remaja mempunyai kesehatan yang baik.
Gigi Berlubang
Hampir setiap orang pernah mencicipi sakit gigi. Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam, tetapi kebanyakan orang sakit gigi kahrena giginya berubang besar dan sudah mengenai cuilan pulpa. Gigi berlubang atau karies ialah penyakit jaringan keras gigi akbat aktivits kuman yang menimbulkan terjadinya pelunakkan dan selanjutnya terjadi lubang / rongga pada gigi.
Gusi Berdarah
            Masalah gusi berdarah seringkali di keluhkan oleh para remaja biasanya terjadi tiba-tiba ketika sedang menyikat gigi. Hal ini memperlihatkan adanya peradangan pada gusi yang di sebut dengan ginginvitis. Peradangan pada gusi ini biasanya di sebabkan oleh buruknya kebersihan mulut, sehngga terjadi penumpukan flak yang kemudian sanggup mengiritasi gusi.
Sariawan
            Sariawan merupkan bahasa awam untuk menyebarkan macam lesi/luka yang timbul di rongga mulut, namun biasanya sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga verbal di sebut stomatitis Aftosa Recurent ( SAR ).
Bau Mulut
            Bau verbal atau halitosis pada ketika berbicara sering tidak di sadari oleh penderitanya. Dia gres menyadari ketika lawan bicaranya menjauh sedikit demi sedkit atau membandingkan muka ketika berdekatan. Hal ini bisa berlangsung usang bila tidak ada sahabat atau sobat kita yang mau memberitahu. Setelah menyadari adanya bau yang tak sedap keluar dari verbal maka biasanya orang akan menjadi minder, rendah diri dan membatasi berkomunikasi dengan rekannya.
Pewarnaan Gigi
            Perwarnaan gigi sanggup mengurangi keindahan penampilan dan mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Hal ini terjadi pada belum dewasa dan remaja yang sangat memperhatikan penampilannya.
2.3  Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Pada Remaja
            Menurut Cutrona’s (1990) dalam stewart (1996) ada lima jenis dukungan sosial yang sanggup di berikan pada seseorang yaitu sebagai berikut :
1.        Dukungan emosional
            bagi remaja, dukungan emosional ini sangat dibutuhkan lantaran remaja pada masa pencarian identitas diri. Adanya dukungan emosional menciptakan remaja merasa nyaman dan sanggup meningkatkan rasa percaya diri yang tentunya akan berdampak pada kemampuan remaja menemukan identitas dirinya.
2.   Dukungan intregitas sosial
            jenis dukungan ini memungkinkan remaja untuk mendapatkan perasaaan di terima dan  memiliki suatu kelompok dimana mereka saling membagi perasaan, minat, perhatian, dan melaksanakan kegiatan kreatif
. 3.   Dukungan penghargaan
            dukungan jenis ini sangat membantu remaja dalam meningkatkan harga dirinya, lantaran remaja mendapatkan penghargaan atau legalisasi dari orang lain. Penghargaan ini sangat bermanfaat untuk mencegah remaja menggunakan napza sebagai jalan keluar mengatasi rasa minder atau pada diri rendah.
4.         Dukungan instrumental
            dukungan instrumental ini mencakup dukungan eksklusif ibarat buku, uang, makanan, atau obat-obatan. Dukungan instrumental yang diberikan pada remaja mendukung terselenggaranya kegiatan kerja bakti, diskusi remaja dan sebagainya.
5.   Dukungan informasi
            dukungan informasi yang di berikan sanggup berupa hikmah , saran, atau umpan balik perihal keadaan remaja.
Masalah kesehatan jiwa yang  sering terjadi pada usia remaja:
1.         Kegagalan di Sekolah atau Kesulitan Belajar.
            Kegagalan di sekolah berarti tidak sanggup mengikuti pelajaran di kelas. Penyebabnya sanggup berupa :
·         Gangguan organic yaitu disebabkan oleh perkembangan otak yang terlambat, penyakitatau stress berat susunan saraf pusat (otak), penglihatan dan indera pendengaran serta kelemahan fisik (lelah atau sakit).
·         Cara murid mencar ilmu atau cara guru mengajar. Anak yang mempunyai kecerdasan. Anak yang mempunyai kecerdasan yang sama, bias saja mempunyai penangkapan yang berada dengan anak lainnya.
·         Masalah emisonal.
·         Masalah social atau ekonomi, contohnya ayah gres meninggal atau menganggur sehingga anak terpaksa berkerja untuk membantuk keluarganya.
2.         Masalah Perilaku
            Masalah sikap mencakup membolos, mencuri, berbohong, agresi, tidak patuh, kenakalan remaja dan kebebasan seks.Seorang remaja  dapat saja mengalami salah satu atau lebih dari permasalahan itu. Hal ini perlu penanganan yang sungguh-sungguh, bila permasalahannya banyak atau mempunyai dampak terhadap orang lain. Masalah sikap sering terjadi lantaran anak remaja menjadi bosan dan tidak ada minat terhadap kehidupan di sekelilingnya. Dan ia berkelompok dengan belum dewasa lain yang mempunyai perasaan yang sama. Keadaan ini sering pula terjadi bila anak merasa gagal disekolah atau ia merasa tidak disayang atau tidak diperhatikan dirumah. Melibatkan anak yang kegiatan-kegiatan yang bermakna ibarat di OSIS, olahraga, dll, akan sangat membantu mengatasi masalahnya lantaran anak berjumpa dengan mitra yang berperilaku baik yang sanggup menolongnya.
3.         Masalah Emosi
            Masalah emosional sanggup tergambar dalam bentuk gejala-gejala muda menangis, murung ,sedih, takut, cemas atau kuatir . Bila anak merasa sangat menderita atau putus asa, atau sangat murka dan membenci, ia mungkin mencoba untuk melukai dirinya sendiri. Permasalahan ini mungkin sudah berlangsung usang atau gres saja mucnculnya. Bila gres terjadi,      sering kali dicetuskan oleh suatu insiden contohnya sehabis maut orang yang dicintai, putus pacar atau kuatir terhada kebanggaan yang dirasakant erlaluberat, tidak menyukai seorang guru dll. Remaja yang sedang mengalami masalah ini membutuhkan seseorang yang bias mengerti dan sanggup mendapatkan amanah sebagai kawasan mencurahkan isi hatinya. Bisa ibarat seorang remaja ibarat guru, orang tua, sanggup pula sobat terutama mencurahkan yang dirahasiakan pada orang tua.
4.         Keluhan-keluhan jasmani tanpa lantaran fisik
            Keluhan ini sanggup mencakup rasa nyeri atau sakit ( kepala,perut,otot, dll), kelemahan atau bahkan kelumpuhan lengan atau tungkai, tidak bias membicarakan, keletihan, merasa ada tekanan atau rasa berat dikepala, sesak nafas, tidak bisa berkonsetrasi, ingatan yang lemah atau gampang lupa dll. Kadang-kadan g keluhan jasmaniah merupakan tanda adanya kesedihan, kemurungan, kesalahan atau kecemasan anak yang mengalami hal ibarat diatas sering tidak masuk sekolah lantaran bantalan an sakit,padahal dokter tidak menemukan kelainan jasmani.Untuk mengatasi keadaan ini perlu diperhatikan hal-hal atau masalah yang melatar belakangi keluhan tersebut .Pemberian obat-obatan yang berlebihan akan sanggup menimbulkan anak tersebut menjadi pada obat dan tetap tidak menyadari keadaana dan ya masalah tersebut.
5.         Gangguan Psikosis
            Ganguan psikosis terkadang-kadang muncul pada usia 12-16 tahun, yang ditandai oleh gangguan pada kemampuan menilai realitas, gangguan emosi, proses piker dan perilaku. Anak yang tadinya baik-baik saja, tiba-tiba perilakunya aneh, menarik diri dari lingkungan, kadang kala berbicara atau tertawa sendiri, bicaranya sulit dipahami, mendengar suara-suara yang berbicara padanya sedangkan orang lain tidak sanggup mendengarnya ( halusinasi), gangguan tidur, dll. Gangguan ini bias terjadi secara mendadak dan dicetuskan oleh suatu kejadian, tapi dapar pula terjadi secara perlahan-lahan.Anak yang mengalami gangguan ini harus di bawa berobat kemudahan kesehatan.
6.         Gangguan Kepribadian
            Kepribadian ialah gangguan dari segala sifat, contoh reaksi dan sikap seseorang yang menjadi cirri khas dari orang tersebut yang memilih sikap dan daya penyesuaiannya terhadap lingkungannya. Ciri ini relative menetap dan dapar diperkirakan sebelumnya, memperlihatkan gambar perihal kepribadian seseorang ibarat seseorang yang selalu periang, penyedih, pemarah, bersifat kaku, ingin menarik perhatian orang, pemberani, suka menolong dll.
            Seseorang dengan gangguan kepribadian membuktikan sikap dan sifat yang relative menetap sebagai berikut :
a.          Orang yang seolah-olah, tidak sanggup mencar ilmu dari pengalaman hidupnya, walau pun sudah diperingatkan berkali-kali perihal suatu perbuatan atau perilaku, tapi ia tetap mengulanginya hanya untuk pemuasan diri.
b.                     Orang yang selalu menderita oleh perbuatannya sendiri, dan menciptakan orang lain di lingkungannya ikut menderita .orang tersebut tidak mempedulikan akhir dari perbuatannya.
c.         Orang  yang tidak merasa berdosa, walau pun melaksanakan yang sangat tercela.
d.                     Orang yang melaksanakan tindak kekerasan tanpa perasaan menyesal atau
iba melihat orang lain menderita.
e.         Orang yang dalam bergurau sering melampau batas kewajaran sehingga orang lain di sekitarnya menderita.
f.          Orang yang selalu melaksanakan perbuatan yang sangat mengejutkan orang lain di sekitarnya.
g.                     Orang yang selalu hidup secara tidak bertanggung jawab, santai tidak mau bekerjamu dan terseret kedalam tindakan yang merugikan, mungkin menjadi pemabuk, penjudi, penganggur, penipu, penondong, perampok,dsb.
h.                     Orang yang tidak bisa mengendalikan implus (dorongan) dan selalu terjadi ledakan amarah yang tidak terkendali pada ketika insiden itu.
i.                      Orang yang bertingkah laris selalu ingin menarik perhatian orang lain, kadang kala bergaya mencolok dan berlebihan sehingga lebih tampak dramatik.
7.         Penyalah gunaan Zat ( Narkotik, Alkohol, dan Zat adiktif lain)
            Penyalah gunaan zat ialah penggunaan zat secara patologis (di luar tujuan pengobatan) yang sudah berlangsung selama paling sedikit satu bulan berturut-turut dan menimbulkan gangguan dalam fungsi social atau pekerjaan .Penyalah gunaan zat sanggup menimbulkan ketergantungan. Seseorang dikatakan ketergantungan zat bila orang tersebut mustahil baginya menghentikan pemakaian. Biasanya ketergantungan terjadi sehabis pemakaian jangka panjang secara teratur. Ketergantungan ini sanggup dalam bentuk ketagihan secara fisik atau psikologis. Pada ketergantungan fisik, pemakaian akan mengalami tanda-tanda putus zat bila ketergantungan pada alkohol, bila menghentikan pemakaiannya akan mengalami tidak bias tidur, gampang tersinggung, tangan gemetar, ketakutan, galau dan bahkan kejang. Begitu pula pada pemakaian opium, bila tidak boleh akan mengalami rasa sakit sekali pada otot-otot, keram lambung, muntah, diare, berkeringat dan tidak bias tidur.
            Penyalah gunaan zat sanggup menimbulkan masalah terhadap diri sendiri, keluarga, lingkungan, masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah tersebut diantaranya mencakup :masalah kesehatan, perilaku, sekolah, pekerjaan, keuangan, keluarga, hukum, dsb. Penyalah gunaan zat sering pula menimbulkan masalah psikologis dan emosional yang kadang kala di sertai penurunan daya ingat. Masalah kesehatan yang sering dijumpai ialah kekurangan vitamin, penyakit paru-paru, hati, lambung dan ginjal. Kecelakaan kemudian lintas, jatuh, terbakar dan kecelakaan yang bekerjasama dengan pekerjaan sering terjadi pada orang ketergantungan alkohol.
            Penemuan dini penyalah gunaan zat bukan merupakan suatu hal yang mudah, namun hal ini penting sekali aritnya dalam memilih sikap selanjutnya. Dalam upaya inovasi dini perlu diketahui hal-hal yang mencurigakan :
·         Prestasi mencar ilmu menurun.
·         Sering membolos atau meninggalkan sekolah.
·         Sering menciptakan masalah dengan teman, guru, atau murid sekolah lain.
·         Sering menggunakan uang sekolah, mencuri, berhutang atau mengompas.
·         Lekas marah, tersinggung, sikap kasar, tidak sabar dan egois.
·         Penampilan diri menurun, wajah murung, loyo, ngantuk, kurang bergairah, hirau tak acuh, sering melamun, disiplin dan sopan santun menurun, pemakaian kotor dan lusuh, cara pembicaraan lamban, tak jelas,  kadang-kadang cadel serta banyak merokok.
·         Ke dapatan membawa zat atau membujuk sobat untuk memakai.
2.3  Cara Mengatasi Masalah Kesehtan Pada Remaja
Upaya Untuk Mengatasi Masalah Pada Remaja
  Menurut Cutrona’s (1990) dalam stewart (1996) ada lima jenis dukungan sosial yang sanggup di berikan pada seseorang yaitu sebagai berikut :
  1. Dukungan emosional
            bagi remaja, dukungan emosional ini sangat dibutuhkan lantaran remaja pada masa pencarian identitas diri. Adanya dukungan emosional menciptakan remaja merasa nyaman dan sanggup meningkatkan rasa percaya diri yang tentunya akan berdampak pada kemampuan remaja menemukan identitas dirinya.
2. Dukungan intregitas sosial
            jenis dukungan ini memungkinkan remaja untuk mendapatkan perasaaan di terima dan  memiliki suatu kelompok dimana mereka saling membagi perasaan, minat, perhatian, dan mela Dukungan penghargaan
            dukungan jenis ini sangat membantu remaja dalam meningkatkan harga dirinya, lantaran remaja mendapatkan penghargaan atau legalisasi dari orang lain. Penghargaan ini sangat bermanfaat untuk mencegah remaja menggunakan napza sebagai jalan keluar mengatasi rasa minder atau pada diri rendah.
4. Dukungan instrumental
            dukungan instrumental ini mencakup dukungan eksklusif ibarat buku, uang, makanan, atau obat-obatan. Dukungan instrumental yang diberikan pada remaja mendukung terselenggaranya kegiatan kerja bakti, diskusi remaja dan sebagainya.
5. Dukungan informasi
            dukungan informasi yang di berikan sanggup berupa hikmah , saran, atau umpan balik perihal keadaan remaja.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
            Dalam perkembangan remaja sangat rentang terhadap dampak lingkungan. lingkungan osial budaya yang tidak faktual merupakan faktor resiko bagi remaja untuk terjebak dalam sikap tidak sehat contohnya merokok, minum-minuman keras penggunaan narkoba seks pranikah  tawuran tindakan kriminal semua sikap remaja yang dianggap menyimpang ini sangat beresiko terhadap kesehatan  dan  keselamatan meraka bukan hanya masalah dari fisik biologis mereka melainkan dari lingkungan oleh lantaran itu banyak remaja yang tidak bisa mengatasi masalahnya tersebut.
3.2  SARAN
            Dalam  menghadai perkembangan zaman ibarat ini kita sebagai remaja harus bisa mengendalikan dan menjauh kan diri dari lingkungan yang sanggup merusak kesehatan baik dari fisik maupun biologis. Peran perawat yaitu bisa memperlihatkan konseling atau pengetahuan yang baik kepada remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Ananto , Purnomo.dkk. 2004. Pedoman Pelatihan Dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skills Education). Jakarta : Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Kesehatan RI.1993. Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan Remaja Di Sekolah Tingkat Lanjut.Jakarta : Departemen Kesehatan.
Tim Penulis Poltekkes Depkes.2010. Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya. Jakarta: Salemba medika.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel